THE BELOVED ONE

ONLY YOU, BECAUSE YOU



ONLY YOU, BECAUSE YOU

0" Jangan menangis lagi Nick, aku tidak ingin melihatmu menangis seperti ini,...." ucap Bagas pelan dengan suara parau. Suara Bagas mengecil seolah-olah tercekat pada tenggorokannya. Karena mulut dan hidungnya masih tertutup dengan alat bantu pernafasannya.     
0

Masih dengan menangis Nicky segera membantu melepas alat bantu Bagas ,agar Bagas tidak lagi kesulitan dalam berbicara.     

Berlahan tangan Bagas mengusap airmata yang masih mengalir di mata Nicky. Nicky menangis terisak, terasa dadanya sesak di penuhi dengan sejuta kebahagiaan.     

Nicky meraih tangan Bagas yang masih mengusap pipinya. di kecupnya tangan Bagas berulang-ulang dengan bibir tersenyum bercampur tangis bahagia.     

" Kamu sudah sadar sayang,... kamu sudah bangun dari tidur panjangmu hemm? kamu tahu aku menunggumu sangat lama?" tanya Nicky dengan matanya yang sayu menatap Bagas penuh dengan rindu dan cinta.     

" Karenamu aku bangun Nick,...dan hanya untukmu aku bisa kembali di sini,...." tapi aku tidak mau melihatmu menangis lagi seperti ini,..." kata Bagas dengan suara yang masih sangat lemah.     

" Ya sayang,....ya,...aku tidak akan menangis lagi,..." ucap Nicky masih dengan tangis bahagianya, dan menghapus airmatanya dengan cepat.     

Wajah Bagas yang masih putih pucat menampakkan senyuman kecil, melihat raut wajah Nicky yang lucu seperti anak kecil saat menghapus airmatanya dengan gerakan kasar tangannya.     

" Aku bahagia saat aku terbangun,... ada kamu orang pertama yang aku lihat,....Trima kasih banyak Nick,...." Eenngg pakah kamu datang bersama suamimu Raka Nick,..?" tanya Bagas.     

"DEG"     

Hati Nicky mencelos sakit,.... saat Bagas menanyakan Raka sebagai suaminya. " Apakah berarti Bagas tidak mendengar semua apa yang dia katakannya semalam,.... ?" Nicky bertanya-tanya dalam hati.     

Nicky menggenggam erat jemari Bagas.     

" Bagas,..... akkkuuu sama Raka tidak jadi menikah,.....dan kalaupun aku akan menikah nanti,.... aku hanya akan menikah denganmu, hanya denganmu saja Gas,...." jawab Nicky lembut di telinga Bagas dengan mata yang berkaca-kaca.     

Bagas tersenyum samar, bibirnya yang terasa kering dan tenggorokannya yang sakit membuatnya sedikit kesulitan saat bicara.     

"Nick,... kamu sedang bercanda bukan,... ?" kamu hanya ingin aku segera sadar makanya kamu mengatakan semua itu semalam,....ya kan Nick? benarkan apa yang aku katakan Nick?" Bagas menatap mata Nicky yang mulai menitikkan airmatanya.     

Nicky menangkup penuh wajah Bagas yang masih pucat. Airmata Nicky sudah mengalir kembali.     

" Kamu senang sekali membuatku menangis ya Gas,.... " kata Nicky mengusap pipi Bagas berulang-ulang,... " dengarkan aku sayang,... apa yang kamu dengar semalam adalah benar adanya, aku sangat mencintaimu,...sangat menyayangimu,...dan aku sangat merindukanmu,....aku ingin menikah denganmu jika kamu terbangun, ....dan aku tidak sedang bercanda,...aku sungguh-sungguh dengan ucapanku Gas,.... " jelas Nicky menatap manik mata Bagas dengan serius.     

Mata Bagas mengerjap tidak percaya dengan apa yang telah di dengarnya. Setetes airmatanya jatuh di kedua pelupuk matanya. Bagas merasakan berjuta-juta bintang turun dari atap langit kamarnya.     

Melihat Bagas yang menitikkan airmata , Nicky segera menghapusnya dengan penuh perhatian dan kebahagiaan yang penuh.     

" Sudah cukup pengorbananmu selama ini sayang,...sudah cukup kamu merasakan sakit dan menderita karena Nicky mu ini sayang, ..sekarang kamu harus cepat sembuh ya,..sudah waktu nya kamu untuk bahagia,...dan hanya aku yang akan membuatmu bahagia,.... akan aku berikan kebahagiaan itu sepenuhnya padamu Gas ,..... " lanjut Nicky menenggelamkan wajahnya ke ceruk leher Bagas dengan sangat pelan.     

Dada Bagas berdetak mengikuti irama jantungnya. Matanya terpejam menghirup aroma harum rambut Nicky yang melekat di area wajahnya. Kebahagiaan ini sungguh nyata dan suatu keajaiban yang dia dapatkan,..... Bagas mengucap beribu-ribu syukur dalam hatinya.     

Di usap dan di belainya kepala rambut Nicky yang masih bersembunyi di ceruk lehernya.     

" Jadi bagaimana dengan keadaan Raka ,..jika Raka tidak menikah denganmu?,...Raka pasti sangat terluka saat ini,... apakah kamu tidak merasa kasihan padanya,... ?" tanya Bagas melihat Nicky yang masih menatapnya.     

" Hati kamu baru juga terluka Gas,...tapi kamu masih saja memikirkan hatinya Raka, apa kamu ingin aku bersama Raka Gas?" Nicky mencubit pipi Bagas dengan sangat pelan dan penuh cinta. "Kamu tahu sayang ,..Raka sudah menikah dengan Hana,.... dan semua yang terjadi kemarin adalah TakdirNya,....dan kamu juga,...adalah Takdirku,..... " Nicky menatap tepat kedua manik mata Bagas , kemudian mengecup kedua kelopak mata Bagas.     

Spontan Bagas memejamkan matanya, dan merasakan kebahagiaan yang luar biasa saat Nicky mengecupnya.     

" Semoga Raka dan Hana bahagia ya Nick, dan aku sangat bahagia.... sangat bahagia bisa menikah denganmu nanti,.... " ucap Bagas menggerakkan tangannya untuk mendekap punggung Nicky. Wanita yang sangat di cintainya selama hidupnya.     

" Hemmm,....hemmmm,....." suara Genta yang tiba-tiba menyeruak mengagetkan Bagas dan Nicky yang masih dalam dekapan Bagas.     

" Bagaimana kabarnya Tuan Bagas,.... sepertinya ada bau-bau pernikahan sebentar lagi ya,..." lanjut Genta menghampiri Bagas dan meninju pelan pundak Bagas.     

Nicky menjauhkan tubuhnya dan kembali duduk di kursinya. Bagas meringis bahagia menerima tinju saudaranya sekaligus sahabatnya.     

Bagas melirik wajah Nicky yang memerah, dengan memainkan jarinya karena malu dengan perkataan Genta.     

" Aku tidak tahu pasti Gen,... hanya saja yang aku dengar semalam ada yang bilang padaku, jika aku terbangun, saat itu juga dia akan mau menikah denganku,...." jawab Bagas sekaligus menggoda Nicky, Nicky semakin malu di buatnya. Matanya melotot manja ke arah Bagas. Bagas tertawa terkekeh dengan bahagia.     

Gentapun tertawa bahagia bercampur haru,...melihat sahabatnya yang sudah melewati masa tersulitnya.     

" Jadi,... bagaimana kalau sekarang aku memberitahu mereka,...kalau kalian akan menikah hari ini, ..." kata Genta sambil mengambil Hp dari kantong celananya.     

Nicky memandang Bagas dengan rumit,... tidak percaya jika Genta akan melakukan sesuai perkataannya semalam.     

Bagas meraih tangan Nicky dan menariknya pelan agar lebih dekat dengannya. Di tatapnya mata Nicky dengan lembut.     

" Aku mencintaimu Nick,...sangat mencintaimu,...kamu adalah nafas hidupku,....aku tidak bisa hidup tanpamu,.... aku ingin menikahimu hari ini juga.... mau kah kamu menikah denganku sayang,...?" tanya Bagas dengan suara beratnya berbisik tepat di telinga Nicky.     

Nafas Nicky memburu, dadanya terasa sesak mengatur degup jantungnya yang tidak beraturan menahan kebahagiaan yang meluap di hatinya. Airmata bahagia Nicky kembali mengalir tanpa bisa di tahannya lagi.     

" Ya Gas,... aku mau,.... aku mau menikah denganmu hari ini sayang,... " jawab Nicky dengan suara tangisnya yang keras, dengan sejuta bahagia di dalam dadanya.     

Bagas mendekap punggung Nicky dengan sangat erat.     

" Trima kasih sayang, aku sangat mencintaimu, sangat menyayangimu, aku ingin menghabiskan sisa hidupku bersamamu selama-lamanya,...." Bagas mengecup kening Nicky dengan perasaan haru dan bahagia. Gentapun ikut terharu dan keluar kamar untuk segera memberitahu yang lainnya jika Bagas sudah sadar dan akan segera menikahi Nicky     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.