THE BELOVED ONE

SEMUA BAIK-BAIK SAJA



SEMUA BAIK-BAIK SAJA

0" Operasi Bagas sudah selesai,....tadi ada masalah sedikit kondisi Bagas yang tiba-tiba drop,...syukurlah masa kritisnya sudah terlewati, Bagas akan baik-baik saja,....dua atau tiga jam dia akan segera sadar,...." Dokter Irwan menjelaskan.     
0

Semua yang mengelilingi Dokter Irwan bernapas lega, terutama Nicky...mengucap syukur beribu-ribu kali, matanya menitikkan airmata bahagia.     

" Sebentar lagi, Bagas akan di pindahkan ke kamar rawat, di kamar yang semula,.." lanjut Dokter Irwan.     

" Terimakasih Dok,..." Yoga menyalami Dokter Irwan di susul Elina, Jeany , Raka, Hana, Genta, dan terakhir Nicky, semuanya menyalami Dokter Irwan mengucapkan terimakasih.     

Bagas yang segera di pindahkan ke kamar rawat, di dorong beberapa perawat, di ikuti oleh mereka berenam. Masih dalam keadaan belum sadar Bagas di baringkan ke ranjang yang cukup besar karena Bagas di tempatkan di Kamar Exclusive. Yoga, Jeany, Genta , Raka dan Hana, duduk di kursi tamu. Sedangkan Elina dan Nicky duduk di kursi di samping ranjang Bagas. Terpancar kelegaan di wajah Elina. Hatinya mulai tenang melihat Bagas yang sudah melewati rasa sakitnya. Di pandanginya wajah Bagas dengan penuh kasih, Elina menoleh ke Nicky yang juga menatap wajah Bagas.     

" Lihatlah Bagas Nak,..." kata Elina pada Nicky. " Terlihat pulas sekali tidurnya,....sangat tampan sekali Bagas kan sayang,...?" tanya Elina dengan tersenyum. Nicky mengangguk tersenyum malu. " Bagas memang tampan,.." sangat tampan malah,.." batin Nicky.     

" Mama ingin Bagas bahagia Nak,.....sudah terlalu lama Bagas mengalami kesedihan dan penderitaan,...Mama mohon jaga Bagas, bahagiakan dia sayang,.." Mohon Elina pada Nicky.     

" Ya Ma,...Nicky janji, akan membuat Bagas bahagia,...." ucap Nicky dengan tatapan tak lepas dari wajah Bagas. Elina memegang tangan Nicky.     

" Makasih sayang,...." Mama mau pulang dulu sama mereka karena ada pekerjaan yang harus di selesaikan ,...besok pagi mama ke sini lagi,.." Elina bangun dari duduknya memegang pundak Nicky, dan beralih mendekati Bagas, mengusap wajah Bagas dan mencium keningnya.     

Elina, Yoga, Jeany dan Genta berpamitan pada Raka dan Hana, Nicky mengantar mereka sampai depan pintu kamar. Dan masuk kembali duduk menemani Raka dan Hana di kursi tamu.     

" Nick,... perkiraan berapa jam lagi Bagas akan sadar,..." tanya Hana, mengingat Bagas yang belum tersadar dari tidurnya.     

" Setengah jam lagi harusnya,..." jawab Nicky dengan wajah lelah dan mata sedikit bengkak karena terlalu banyak menangis.     

Raka menatap Nicky dengan iba,...andai saja dia bisa memeluknya,....pasti Nicky akan di peluknya agar bisa menghilangkan rasa lelahnya. Hana melihat jelas masih ada cinta di mata Raka , Raka masih belum bisa jauh dari Nicky. apalagi untuk melupakan perasaan cintanya pada Nicky. Namun Hana mencoba untuk memahami perasaan Raka, waktu masih panjang, dan Raka masih membutuh waktu panjang itu untuk melupakan rasa cintanya. Dan Hana berjanji akan membantu Raka untuk bisa melewati nya.     

" Eeeemmmm Ka,...apakah kamu tidak lapar,...?" tanya Hana membuyarkan lamunan Raka yang masih tertegun menatap Nicky. Nickypun sebenarnya tahu, jika Raka menatapnya intens namun Nicky menunduk seolah tidak tahu.     

" Sedikit,..." kenapa Han,..apakah kamu lapar,...?" ucap Raka sedikit gugup.     

Hana menggangguk cepat.     

" Nicky juga pasti lapar,...." kita keluar cari makan yuk ..." ajak Hana.     

" Ayoo .. " Raka bangun dari duduknya dan mengulurkan tangannya pada Hana. Hana dengan cepat menangkap uluran tangan Raka.     

Nicky melihat keduanya dengan senyum mengembang.     

" Kita cari makan dulu ya Nick,.." kata Hana mengusap pipi Nicky dengan tangan kanannya, sedang tangan kirinya dalam genggaman Raka.     

Nicky mengangguk dengan sorat mata bahagia. Dia bahagia jika Raka dan Hana Bahagia. " Semoga kalian berdua selalu bahagia, " ucap Nicky dalam hati " sambil berjalan menutup pintu setelah Raka dan Hana keluar dari kamar.     

Nicky melangkah menghampiri Bagas yang masih belum sadar,...dengan tanpa mengeluarkan suara Nicky menarik kursi dan duduk kembali di samping Bagas.     

" Masih betah tidurnya ya sayang,..." tanya Nicky dengan mengusap lembut berulang-ulang pipi Bagas.     

" Kamu tidak merindukanku hemmm,....." ucap Nicky lagi. Nicky bangkit dari duduknya tanpa suara,...Nicky mendekatkan wajahnya dekat pada wajah Bagas. Di tatapnya wajah bagas yang sedikit pucat,..di amatinya mata Bagas yang masih terpejam, dengan bulu mata yang hitam, hidung yang mancung dan bibir tipis yang merah pucat. " Benar kata mama,....kamu memang sangat tampan Gas,..." gumam Nicky pelan. Nicky melihat bibir pucat Bagas, sungguh ingin sekali Nicky mencium bibir pucat itu. Entah karena rasa cinta yang begitu besar atau perasaan rindu yang membuncah. Nicky memejamkan matanya, dan mendekatkan bibirnya untuk menyentuh bibir pucat Bagas. " Aku sangat mencintaimu ....sangat merindukanmu,...aku ingin hidup bersamamu selamanya ....." bisik Nicky penuh perasaan.     

Bibir Nicky sudah menempel di bibir Bagas yang hangat. Dengan gerakan hati-hati Nicky melumat bibir bawah Bagas. Jantung Nicky berdegup kencang, nafasnya sedikit memburu mengiringi jantungnya yang berlari cepat. Hanya sebentar, Nicky menarik bibirnya menjauh dari bibir Bagas. Sudah cukup Nicky merasakan hangatnya bibir Bagas. Rasa rindunya, rasa takutnya, rasa kehilangannya, sudah hilang terobati dengan hangatnya bibir manis Bagas. Masih berada dekat di wajah Bagas, Nicky membuka matanya berlahan ...dan kembali menatap wajah Bagas. Mata Nicky mengerjap berlahan, bibir Nicky sedikit terbuka,...di lihatnya Bagas menatapnya dengan mata penuh cinta dengan senyuman tertahan. Bagas sudah sadar,....dan Bagas membiarkan dia mencium bibirnya,...." Aaaaarrrrggghhhhhhh .....Nicky menutup wajahnya cepat, dengan kedua tangannya. Bagas telah membuatnya malu. Bagas pasti tahu saat dia mencium bibirnya dan mengucapkan kata-kata cinta padanya. " Awas kamu Gas,.." rutuk Nicky. Dengan hati yang berbunga, Bagas mengambil kedua tangan yang menutup wajah Nicky ...di letakkannya kedua tangan Nicky di dadanya. Di tatapnya manik mata sayu Nicky dengan senyum terkulum.     

" Tataplah aku Nick ...." serak suara Bagas menambah jantung Nicky semakin berdegup kencang. Dengan sedikit malu Nicky menatap Bagas yang menatapnya. Keduanya saling berpandangan penuh cinta,penuh rindu, tampak jelas di kedua mata mereka.     

" Trimakasih atas cintamu, atas rindumu,...dan ciumanmu,....yang sangat menghangatkan hatiku,..." ucap Bagas lembut. Hati Nicky meleleh ,,,rasa malu dan kesal masih menyergapnya.     

" Kamu,....!" kenapa kamu diam saja saat aku melakukan itu,..." desis Nicky mata sayunya mendelik ke wajah Bagas.     

Bagas tersenyum....kemudian terkekeh pelan.     

" Kenapa harus diam,...".sudah sangat lama aku ingin merasakan ciuman hangat itu, ..dan sekarang aku sudah merasakannya....." kata Bagas masih menahan senyum. " Bisakah kita ulang lagi. ...?" tanya Bagas dengan mata mengerling nakal menggoda Nicky. Sontak Nicky mencubit pinggang Bagas. Bagas mengeluh manja.     

" Sudah berani menggodaku sekarang ya,....?" ucap Nicky gemas masih malu.     

" Aku serius sayang,... " kata Bagas menahan tangan Nicky di dadanya. Di tatapnya kembali wajah malu Nicky yang sedikit memerah. " Aku merindukanmu,... aku sangat merindukanmu,... " bisik Bagas , menarik punggumg Nicky dan di dekapnya dalam dadanya. Nicky diam menerima dekapan Bagas. Nickypun merasakan hal yang sama,... sangat-sangat merindukan Bagas.     

" Aku juga sangat merindukanmu .... " bisik Nicky membalas dekapan Bagas, tanpa melepaskan satu sama lain.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.