THE BELOVED ONE

BERTAHAN DEMI CINTA



BERTAHAN DEMI CINTA

0Dengan masih sedikit lemas, Bagas dan Nicky di antar Pak parman ke rumah sakit di mana Raka di rawat. Orang tua Nicky pun mengikuti dari belakang naik mobil orang tua Bagas. Semua masalah di luar kendali, Rencana awal di mana Bagas yang akan keluar dari rumah sakit akan mengadakan pernikahan sederhana yang penting hubungan mereka telah sah di mata Alloh dan di mata hukum.     
0

Dengan berita Raka yang tiba-tiba berada di rumah sakit, semua rencana Nicky dan Bagas terpaksa di mundurkan sementara. Memasuki koridor rumah sakit, Nicky segera menelpon Hana memberitahunya, jika dirinya sudah sampai. Nicky berjalan tidak bisa cepat, karena harus mengimbangi Bagas yang berjalannya masih tertatih-tatih karena pasca operasinya.     

" Gas,... apa perlu aku ambilkan kursi roda,...kamu terlihat lelah,.. ?" tawar Nicky pada Bagas yang terlihat lelah.     

Bagas menggelengkan kepalanya.     

" Gak usah Nick,...ga apa-apa , nih juga sudah dekat kan,...?" jawab Bagas menyembunyikan rasa lelahnya dengan senyuman.     

Nicky memegang lengan Bagas erat, hati Bagas berdesir senang, hatinya sedikit terobati dengan perhatian Nicky.     

" Kakak,...!" panggil Atika mama Nicky, " itu kamarnya kak,... Raka masih belum sadar,..."     

" Memang Mama, Papa dan yang lain sudah lihat Raka,...bukannya tadi berangkat Nicky yang duluan,...?" tanya Nicky heran.     

" Yoga ambil jalan pintas tadi,...." jawab Atika nampak terlihat lelah di samping Papanya.     

Nicky melihat keluarga Bagas juga sama, terlihat lelah juga.     

" Ma,....baiknya Mama, Papa dan yang lainnya beristirahat di rumah,.... jika Raka nanti sadar Nicky akan beritahu,..." kata Nicky menatap Mama , Papa , dan keluarga Bagas bergantian.     

" Kabari jika Nak Raka sudah sadar ya sayang,..." Elina membelai pipi Nicky, dan beralih menatap Bagas dan tersenyum sedih.     

" Jaga Nicky,... tenangkan hatinya,... " pesan Elina pada Bagas dan mengecup pipi Bagas.     

Bagas mengangguk pelan.     

" Kita pulang dulu ya,...." pamit Yoga , dan di ikuti yang lainnya. Setelah mereka pergi dan tak terlihat , Nicky menggandeng lengan Bagas untuk masuk ke kamar Raka.     

Nicky mengetuk pintu kamar pelan . Nicky tahu Hana ada di dalam sedang menunggui Raka. Pintu kamar terbuka, nampak wajah Hana terlihat sangat pucat, dengan mata yang bengkak dan hidung yang sembab memerah.     

" Nicky ...." Hana memeluk Nicky erat mulai menangis lagi. Nicky membalas pelukan Hana dengan erat. Hatinya sangat sedih melihat keadaan Hana yang terlihat hancur. Bagas yang sedari tadi berdiri di samping Nicky, berjalan masuk menghampiri Raka yang berbaring. Di lihatnya Raka yang terbaring dalam keadaan belum sadar, Wajah Raka sangat pucat ,karena terlalu banyak mengeluarkan darah, tapi sangat beruntung Raka masih bisa terselamatkan karena Hana langsung membawanya ke rumah sakit.     

Bagas menatap Raka dengan hati gelisah, sedih, cemas, perasaan yang rumit yang sekarang berputar-putar di hati dan pikirannya.     

" Apakah aku harus melepaskan Nicky kembali Ka ..?" Apakah cintamu begitu besar hingga kamu mengambil jalan pintas ini,...?" tanya Bagas di hati kecilnya. Hati Bagas merasa terluka kembali. Rasa kuatir di hatinya mulai menguasai pikirannya, jika nanti Nicky akan berpaling darinya, karena kasihan melihat keadaan Raka yang saat ini membutuhkannya.     

" Bagas,..." panggil Hana membuyarkan lamunan Bagas.     

" Hemmm ya,..." Bagas menoleh ke Hana dengan sedikit gugup.     

" Bisakah aku bicara sebentar dengan Nicky Gas,...?" ucap Hana meminta ijin pada Bagas .     

Bagas melihat Nicky yang menatapnya dengan wajah memohon. Bagas pun mengerti.     

" Baiklah ,,..aku akan keluar,..." jawab Bagas ke Hana, dan beralih ke Nicky. " Nanti aku tunggu di kantin ya,..." lanjut Bagas, mencium kening Nicky, Mata Nicky terpejam, sungguh dia sangat merasakan kecemasan dan kegelisahan Bagas. Bagas pun berjalan keluar kamar. Setelah Bagas keluar, Hana yang sudah tidak sanggup menyimpan kesedihannya langsung memeluk Nicky dengan uraian airmata, tanpa melihat pintu kamar tidak di tutup oleh Bagas. Bagas yang berjalan baru beberapa langkah, baru tersadar jika belum menutup pintu, segera Bagas berbalik dengan tertatih mau menutupnya. Namun niatnya menutup pintu di urungkan karena mendengar suara dan tangisan Hana.     

" Aku sungguh tak sanggup , melihat keadaan Raka Nick,...dia sangat mencintaimu,...aku kira dengan menikah , aku bisa membuatnya melupakanmu,....ternyata aku salah Nick,....dia masih sangat mencintaimu,....." isak Hana menangis di ceruk leher Nicky. Nicky tidak bisa berkata-kata selain mengusap punggung Hana dengan hati yang sedih juga. Hana mengusap airmatanya berlahan dan menatap Nicky dengan mata sembabnya.     

" Aku sudah berpikir seharian Nick,...aku akan menceraikan Raka jika dia sembuh nanti,...aku tidak sanggup lagi tiap kali aku melihatnya,...di matanya terlihat jelas masih ada cinta. rindu, kecemasan,...hanya untukmu Nick,...dia sangat membutuhkanmu,..." lanjut Hana nelangsa.     

Bagas yang mendengar perkataan Hana, sedikit limbung menahan tubuhnya, dengan berpegangan pada dinding luar kamar, Bagas bersandar dan memejamkan matanya. Kenapa terasa hatinya sungguh merasakan sakit kembali. Kenapa luka yang sudah sembuh sekarang terluka lagi dengan perkataan Hana.     

Apakah Nicky akan meninggalkannya kembali , dan akan menerima Raka,.. jika Hana telah melepas Raka,....?" dada Bagas terasa sakit dan sesak. Dengan mata yang sedikit berkaca dan hati yang begitu pedih Bagas melangkahkan kakinya melewati koridor rumah sakit tanpa arah tujuan. Bagas baru menghentikan langkahnya saat melihat ada taman yang cukup sepi. Bagas duduk di kursi panjang dekat kolam ikan. Dengan menghela nafas panjang Bagas duduk diam dan memandang ikan-ikan koi dengan tatapan yang kosong.     

Di kamar Raka, Nicky masih memeluk Hana yang menangis terisak. Nicky berpikir keras bagaimana cara membujuk dan menjelaskan pada Hana jika pemikiran Hana itu salah.     

" Hana,....kita duduk ya,..." ajak Nicky, seraya menuntun Hana duduk di kursi . " Hana,....kamu sudah menikah dengan Raka, dan pernikahan itu sakral untuk seumur hidup. Kamu harus bersabar Han,....aku yakin kamu bisa menjaga Raka, aku sangat percaya padamu Han,..." aku mohon jaga Raka demi aku dan demi cintamu padanya,...." aku akan sangat berhutang budi padamu Han,...karena berkat dirimu,....masalahku bisa terselesaikan, kamu sudah berkorban banyak untukku, untuk Bagas, dan juga Raka,...." lanjut Nicky dengan tangis kecilnya yang mulai terdengar. Hana ikut menangis mendengar kata-kata Nicky yang menyentuh hatinya.     

" Tapi Raka tidak mencintaiku Nick,..." keluh Hana dengan suara serak.     

" Seiring berjalannya waktu ,Raka akan mencintaimu Han, percayalah padaku,....kamu wanita yang cantik, baik , smart, pasti Raka bisa mencintaimu dengan cepat,...." kata Nicky meyakinkan Hana.     

" Tapi Nick,...." dia sampai berani mengakhiri hidupnya,....itu karena cintanya begitu besar padamu Nick ..?" Kata Hana masih sangat terluka mengingat kembali saat melihat Raka tergeletak bersimbah darah.     

Nicky menggelengkan kepalanya berulang, dan menangkup wajah Hana dengan kedua tangannya.     

" Tidak Han,...." Raka mungkin saat ini merasa sendiri, di saat semua bahagia hanya dia yang merasa sedih, kamu harus memakluminya, karena untuk melupakan seseorang memang membutuhkan waktu , dan kamulah orang yang di butuhkan Raka saat ini, ....temani Raka, jangan biarkan dia sendiri dengan kesedihannya,....buat dia segera mencintaimu,..." aku yakin seorang Hana bisa dengan cepat membuat seorang Raka jatuh cinta ..." ucap nicky dengan senyum tulus, menatap Hana dan menghapus airmata Hana yang tersisa.     

Hana tersenyum , dan sedikit terhibur dengan perkataan Nicky.     

" Apakah kamu yakin Nick,..aku bisa membuatnya jatuh cinta padaku,...?" tanya Hana dengan ragu.     

" Aku yakin 100% ,... " jawab Nicky dengan senyum terkulum, " aku berjanji akan membantumu,....bagaimana caranya agar Raka bisa segera mencintaimu ,..." lanjut Nicky dengan sangat yakinnya.     

Hati Hana terasa lega, di peluknya lagi tubuh Nicky dengan hati yang sudah percaya diri.     

" Han,...aku tinggal dulu ya,...aku akan mencari Bagas dulu,...." sebenarnya aku kuatir dengan keadaannya,....sepertinya dia takut aku akan meninggalkannya,..." lanjut Nicky mengeluarkan pemikirannya pada Hana.     

" Maafkan aku dan Raka ya Nick,....karena ini, rencana kalian untuk menikah jadi tertunda,..." sahut Hana penuh sesal.     

" Tidak apa-apa Han,...anggap ini masih ujian kita untuk meraih bahagia,..." yang penting sekarang hati kamu harus yakin,...Raka adalah jodohmu,...." Nicky mencubit hidung Hana dengan senyum tulus. Hanapun tersenyum kikuk karena malu.     

" Aku keluar sebentar ya,..." lanjut Nicky, seraya bangkit dari duduknya, dan Hana ikut berdiri mengikuti Nicky sampai pintu kamar. Nicky berjalan dengan agak cepat , perasaannya sebenarnya tidak enak saat melihat kesedihan di wajah Bagas. Entalah sepertinya ada ikatan yang sangat kuat hatinya dengan hati Bagas. Hati Nicky ikut merasakan kesedihan apa yang di alami Bagas. Sampai di depan kantin, Nicky segera masuk, di mana Bagas tadi bilang jika dia mau ke kantin. Mata Nicky mencari ke sekeliling ruangan kantin, namun tak juga melihat sosok Bagas yang dicarinya. Kecemasan mulai merambati hati Nicky. Dengan sedikit panik Nicky berlari ke koridor satu ke koridor lainnya, sambil matanya masih terus mencari Bagas. Karena lelah, Nicky berhenti duduk di kursi panjang, segera Nicky ambil HP nya dari tasnya dan menekan panggilan ke Bagas.     

"tut,....tut,....tut,.....     

Setelah beberapa detik panggilan di terima Bagas.     

" Bagas,....kamu di mana,...?" suara cemas Nicky terdengar di telingan Bagas.     

" Aku lagi di taman,,... di sisi rumah sakit sebelah kanan,..." jawab Bagas dengan suara tercekat.     

" Aku ke sana sekarang,..." Nicky mematikan panggilannya dan berjalan cepat mencari taman yang berada di sisi samping rumah sakit.     

Dengan hati lega Nicky, memperlambat jalannya. Di lihatnya Bagas yang sedang duduk bersandar menatap ikan koi yang berada di kolam ikan.     

" Bagas,...." panggil Nicky dengan suara tersendat, sungguh ingin dia memeluk Bagas laki-laki yang sangat dia cintai seumur hidupnya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.