THE BELOVED ONE

MALAM PERTAMA YANG SYAHDU (2)



MALAM PERTAMA YANG SYAHDU (2)

0NOTES " untuk 21 th ke bawah di larang membacanya yaaa     
0

***     

Bagas tersenyum kecil melihat Nicky yang bersembunyi di balik selimut.     

"Aku tidak bisa melepasmu lagi sayang,..aku mencintaimu,.." serak suara bagas di telinga Nicky, tubuh Bagas sudah menyusup di balik selimut Nicky.     

Kulit tubuh Bagas menindih tubuh Nicky yang mengeluarkan aroma mint yang menggugah hasratnya.     

"Aku malu Gas,..melihatmu telanjang seperti ini." cicit Nicky dengan nafas yang tercekat saat Bagas memeluk lehernya dan menyusup menghisap dan menggigit lehernya memberi tanda di sana.     

"Kenapa harus malu sayang,..kita kan sudah sah menjadi suami istri...izinkan aku membawamu ke surga ya sayang." desah Bagas di telinga Nicky dan menghisap lembut daun telinga Nicky.     

Tubuh Nicky semakin tersiksa, beberapa kali lenguhan dan desahannya semakin membuat Bagas semakin gencar melumati seluruh leher, telinga dan wajahnya.     

"Mendesahlah istriku sayang...aku sangat mencintaimu...sangat mencintaimu." suara Bagas mengiringinya seraya mengalihkan lumatannya pada kedua puting payudara Nicky secara bergantian.     

Lenguhan Nicky semakin keras saat Bagas menghisap dan mengigit putingnya berulang-ulang.     

"Bagassssss...aaaakkhhhhhhhh...jangan lagi sayang, aku sudah tidak kuat lagi." jerit Nicky yang sudah tidak bisa menahan ketegangan di daerah senstifnya yang menjerit ingin segera di masuki.     

"Panggil terus namaku sayang, panggil terus namaku...hhhmmpppp...hhhmmmppp." Bagas semakin brutal menghisap dan menggigit lagi kedua payudara Nicky secara bergantian.     

"Bagassss...aaakkkkhhhhhh sayaanngg." teriak Nicky dengan dada naik ke atas menggelinjang mengeluarkan orgasmenya yang pertama.     

"Sayaangggg kamu sudah keluar sayangggg, aku mencintaimu, sangat mencintaimu." bisik Bagas di telinga Nicky.     

Rasa bahagia di rasakan Bagas saat melihat Nicky yang sudah melepas orgasme pertamanya.     

"Aku juga mencintaiiimu sayangggg." Nicky meremas punggung Bagas. Mata Nicky terpejam gairahnya memuncak kembali saat bibir Bagas merambah turun ke bawah ke area pusar perut.     

Bagas semakin aktif meraba dan meciumi daerah perut Nicky dengan sangat intens.     

"Aaaaakkhhhhhhhhh...Bagasssss, akuuuu sangatttttt mencintaimuuuu." teriak Nicky seiring lenguhannya menikmati orgasmenya yang berulang-ulang.     

Bagas menatap wajah Nicky yang sudah berkeringat, matanya yang sayu kian meredup, bibir Nicky nampak terbuka dengan mengeluarkan lenguhan dan desahannya.     

"Malam ini biar aku yang memanjakanmu sayanggg...sebagai bukti aku sangat mencintaimu." Bisik Bagas lembut di telinga Nicky menerbangkan hati Nicky ke langit ke tujuh.     

Senyum bahagia tampak di bibir Bagas melihat Nicky yang sangat menikmati semua sentuhannya.     

"Sekarang...giliranku ya sayanggg." Bagas kembali beringsut ke daerah lubang intim Nicky, menciuminya, dan memainkan sebentar jemarinya di dalaman daerah sensitif Nicky.     

Tubuh Nicky menegang keras, Bagas menghadap ke tubuh Nicky dan membuka lebar kedua paha Nicky sungguh pemandangan yang sangat indah.     

Batang milik Bagas semakin menegang, ingin masuk menerjang ke dalam lubang sensitif Nicky. Sambil melumat bibir Nicky dan menatap wajah Nicky, Bagas mengarahkan miliknya tepat ke lubang milik Nicky.     

Mata Nicky terbuka, menggigit bibir bawahnya saat ada sesuatu yang keras batang milik Bagas memasuki lubang intim miliknya.     

"Aaakhhhhhhh...sakitttt Gasss." rintih Nicky saat milik Bagas menerjang lubang miliknya yang sempit.     

"Sakitttt ya sayanggg...maaf yaaa...aku akan lakukan dengan pelan ya sayanggg." desah Bagas dengan nafas memburu melumat bibir Nicky sedikit keras mengalihkan rasa sakit yang di alami Nicky.     

Bagas menggeram keras, saat miliknya sudah masuk beberapa di kedalaman milik Nicky. Nicky merasakan ngilu pada miliknya. Bagas merasakan pijatan yang sangat nikmat saat miliknya terjepit di lubang sempit milik Nicky.     

Bagas mencoba lagi memasukkan miliknya lebih dalam lagi dengan menekan pinggulnya dengan keras.     

"Aakkkkkhhhhhhhhh Baagassssss." suara Nicky menjerit dan melenguh keras.     

"Sabar ya sayaaangg sebentar lagi tidak akan terasa sakit." bisik Bagas masih dengan melumat bibir bawah Nicky.     

Milik Nicky sudah sangat basah dengan berkali-kali orgasmenya. Dengan hentakan yang berkali-kali Bagas berusaha menerobos penghalang di dinding rahim Nicky.     

Pada hentakan yang terakhir Bagas akhirnya batang milik Bagas mampu menerobos masuk dan mengkoyak dinding keperawanan Nikcy, nampak cairan merah keluar dari ke dalaman milik Nicky.     

"Aaakkkkhhhh Bagassss...aauuuhhhhhh sakit sayanggggg." Nicky meremas rambut Bagas dengan sangat kuat.     

Bagas menghentikan sejenak gerakannya, Sampai Nicky bisa menerima miliknya yang masuk penuh di dalamnya.     

Dengan gerakan sedikit pelan Bagas mulai menaik turunkan miliknya seiring dengan pinggulnya.     

Nicky mulai merasakan kenikmatan yang luar biasa dengan apa yang di lakukan Bagas selanjutnya.     

"Aakhhhhh...akkkkhhhh Bagasss...aaahhhh." Nicky mengangkat kedua pantatnya, agar milik Bagas bisa lebih masuk lebih dalam lagi dan menekannya.     

Bagas semakin gencar dan mempercepat gerakannya. Bahkan semakin brutal saat mendengar desahan dan lenguhan Nicky. Nicky mulai aktif membalas gerakan Bagas dengan membalas lumatan, dan menghisap lidah Bagas. Tangan Nicky meraba dada, perut dan punggung Bagas. Sentuhan terakhir Nicky meremas pinggul Bagas dan menjepit milik Bagas dengan sangat keras.     

"Bagasss...aaaakkhhhh sayannggg akuu mencintaimu...keluarkannn semua sayaanggg." desah Nicky semakin menggoda. Hasrat Nicky untuk orgasme kembali datang.     

Bagas mempercepat temponya dengan hasrat yang tinggi, pinggulnya semakin menyentak dengan sangat keras, kemudian dengan sentakan terakhir di benamkannya batang miliknya dalam-dalam pada kedalaman milik Nikcy dan akhirnya...     

"Aaaaaakkkkkkhhhh...uuuuuugggghhhhhhh...Nickyyy sayannggg." lenguh Bagas dengan menggeram. Cairan milik Bagas menyemprot berulang-ulang ke dinding rahim Nicky.     

Nicyk tersentak-sentak saat orgasmenya bersamaan dengan Bagas. Tubuh Bagas ambruk lemas di atas tubuh Nicky. Matanya terpejam merasakan nikmat miliknya yang masih berada di dalam lubang milik Nicky. Nicky mencoba menggerakkan tubuhnya, namun di tahan dengan kedua tangan bagas yang memeluknya.     

"Biarkan sejenak seperti ini sayang...ini malam pertama kita...malam yang sangat membahagiakan setelah menikahimu...aku sangat bahagia...aku bersyukur bisa memilikimu seutuhnya...aku sangat mencintaimu sayang." ucap Bagas menatap manik mata Nicky dengan penuh cinta. Airmata Nicky pun menetes, hatinya begitu bahagia dan terharu mendengar perkataan Bagas.     

"Aku juga bahagia dan bersyukur bisa menikah denganmu Gas...aku juga sangat mencintaimu." balas Nicky dengan menangkup wajah Bagas dan mencium hidung Bagas.     

"Sekarang bangunlah...sesak nafasku sayang...kamu berat, dan itu milikmu entar lengket di sana, bisa bahaya nanti." kekeh Nikcy menggoda Bagas.     

Bagas tersenyum, di ciumnya kening Nicky dengan penuh kasih sayang.     

"Ayoo kita mandi sayang." ajak Bagas, seraya bangun berdiri dan dengan gaya bridal style Bagas mengangkat tubuh Nicky dan menggendongnya ke arah kamar mandi.     

"Aaaaaauuuuhhhhh kakiku." jerit suara Bagas mengaduh sambil lututnya menekuk, dengan masih menggendong Nicky.     

Nicky tersentak dan melihat ke arah kaki Bagas.     

"Kenapa dengan kakimu Gas...apakah sakit lagi?" tanya Nicky dengan cemas mencoba turun dari gendongan Bagas namun Bagas tak melepasnya.     

Mata Bagas mengerling manja kemudian tertawa terkekeh.     

"Tidak apa-apa sayang...hanya memberi kejutan sedikit saja buat istriku yang sangat aku cintai dan yang mencintaiku.     

Wajah Nicky tersipu malu, di pukulnya dada Bagas dengan rasa sayang.     

"Kamuuuu yaa...mulai nakal." cicit Nicky dalam gendongan Bagas.     

"Kita lanjut di kamar mandi ya sayang?" bisik Bagas mesra di telinga Nicky.     

"Nooooooooooooooo!!!" teriak Nicky dengan keras mencoba lepas dari gendongan Bagas, namun Bagas semakin memperkuat tangannya seraya menciumi ceruk leher Nicky yang semakin susah untuk bernafas.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.