THE BELOVED ONE

TAWARAN BULAN MADU BERSAMA



TAWARAN BULAN MADU BERSAMA

0"Bagaimana sayang, apa kamu kecapekan?" tanya Bagas di atas ranjangnya setelah mengeluarkan berkali-kali puncak klimaksnya secara bersamaan dengan Nicky di kamar mandi.     
0

"Sedikit saja capeknya Gas, kamu sendiri lutut kamu tidak sakit kan?" tanya Nicky yang sedikit kuatir dengan keluhan Bagas mengenai lututnya yang kadang masih nyeri.     

"Sedikit nyeri kalau di buat berdiri terus Nick." jawab Bagas sambil menatap Nicky yang berbaring di sampingnya.     

"Aku pijat ya Gas." ucap Nicky seraya bangun dari tidurnya dan memijat kedua lutut Bagas.     

Mata Bagas terpejam merasakan kenikmatan pijatan tangan lembut Nicky.     

"Gas, tadi Hana meneleponku kalau Raka dapat empat tiket pesawat untuk bulan madu, dan karena tiket ada lebih, kita dia ajak Hana untuk bulan madu bersama." ucap Nicky sambil memijat lutut Bagas yang kesakitan.     

"Kenapa Nick, kalau kamu ingin.. tanpa ada tiket lebih aku pasti akan membawamu ke Bali Nick." ucap Bagas sambil menatap wajah Nicky yang masih memijatnya.     

"Ya, aku tahu itu Gas...tapi ini kita bulan madu bersama, kita berempat." ucap Nicky dengan nada memohon.     

"Ya Nick, tidak apa-apa..aku ikut saja selama kamu menginginkannya sayang." ucap Bagas seraya menarik tangan Nicky ke arahnya hingga tubuh Nicky terjatuh dalam dekapannya.     

"Aaauhhh, Bagas..kamu ya!!" pekik Nicky kaget bercampur bahagia.     

"Kita tidur ya..sudah malam, kita lanjutkan besok pagi saat bertemu dengan Raka dan Hana." ucap Bagas sambil menggeser tubuh Nicky yang menindihnya pindah di sampingnya.     

"Memang besok kita bertemu mereka ya?" tanya Nicky di samping Bagas seraya menyandarkan kepalanya di atas dadanya.     

"Hm, Raka tadi sebenarnya sudah meneleponku dan memberitahu hal ini, tapi aku ingin Hana yang menyampaikanya padam u, karena semua jawaban tergantung padamu Nick." ucap Bagas seraya mengecup puncak kepala Nicky.     

"Aku jadi tersanjung Gas, terimakasih ya." ucap Nicky semakin memeluk erat dada Bagas.     

"Sama-sama sayang, kita tidur ya..mimpikan diriku ya Nick." ucap Bagas mengecup kening Nicky dengan perasaan sayang.     

"Hm, mimpikan diriku juga ya Gas." balas Nicky mulai memejamkan matanya dengan hati yang sangat bahagia.     

***     

Perlahan Nicky membuka matanya, dan sedikit agak terkejut di hadapannya wajahnya sudah ada wajah Bagas yang menatapnya dengan lembut.     

"Selamat pagi sang ratu, hari sudah siang, aku sudah membuatkan sarapan pagi untuk kita." ucap Bagas seraya mengecup bibir Nicky dengan harum wangi tubuh Bagas yang menyeruak masuk ke dalam penciuman Nicky.     

"Kamu sudah mandi Gas?" tanya Nicky menatap dalam-dalam wajah tampan di hadapannya.     

"Sudah Nick, aku sudah terbiasa bangun pagi dan mandi di pagi hari, kenapa Nick?" tanya Bagas membalas tatapan sayu dari Nicky.     

"Aku jadi malu, aku akan mandi dulu, pasti aku bau sekarang." ucap Nicky seraya bangun dari tidurnya untuk segera mandi.     

"Kamu tidak mandi pun masih tetap harum kok Nick." sahut Bagas sambil tersenyum mengambil sarapannya dan meletakkannya di atas ranjang, setelah Nick masuk ke dalam kamar mandi.     

Sambil menunggu Nicky selesai mandi, Bagas mengamati hasil masakannya yang hanya orak orak telor dengan daging sapi, serta potongan wortel dan brokoli.     

"Kalau sudah lapar makanlah dulu Gas, jangan di lihat saja." ucap Nicky tersenyum melihat k     

kepolosan wajah Bagas sambil melihat hasil masakannya.     

Wajah Bagas memerah, sedikit malu karena memang sebenarnya perutnya sudah keroncongan minta untuk di isi.     

"Perutku masih sabar menunggu kamu Nick, tenang saja..aku tadi hanya meyakinkan hasil masakanku tidak membuat perutmu sakit." jawab Bagas dengan sebuah senyuman.     

"Terimakasih Gas, sudah mau menungguku, hemm.. kelihatannya nikmat nih." ucap Nicky setelah duduk di ranjang berhadapan dengan Bagas.     

"Rasakan dulu sedikit Nick, kalau enak kamu bisa memakannya." ucap Bagas seraya mengambil sedikit oral ariknya seujung sendok dan di suapkan ke mulut Nicky.     

"Hm,..hm..ini sangat enak sekali Gas, kamu benar-benar suami sejati, suami yang serba bisa." ucap Nicky sambil mengunyah makanannya.     

"Benarkah? kamu tidak sedang mengerjaiku kan?" tanya Bagas dengan tatapan penuh cinta.     

"Tentu saja tidak Gas, masakan kamu memang enak pas di lidah rasanya maknyus." puji Nicky seperti ala chef.     

Wajah Bagas kembali memerah, kemudian mencicipi sedikit makanannya.     

"Ya,.. ternyata enak." ucap Bagas tersenyum kemudian makan sedikit demi sedikit makanannya dengan sesekali menyuapi Nicky yang hanya menatapnya dengan rasa kagum.     

"Aku tidak bisa berkata apa-apa lagi, ternyata Aga anak Mami yang dulu aku kenal sekarang sangat bertalenta, semuanya bisa Aga lakukan, dan aku tetap saja sebagai Aya yang manja dan cengeng.     

"Jangan terlalu memujiku Nick, bisa-bisa aku sesak nafas karenanya." ucap Bagas seraya mengacak pelan rambut Nicky.     

Nicky tertawa lepas sambil merapikan rambutnya.     

"Memuji suami kan pahala juga Gas." ucap Nicky turun dari ranjang dan mengambil bekas makanan dan berniat mencucinya.     

"Mau kemana Nick?" tanya Bagas yang juga beranjak turun dari ranjang.     

"Mau ke dapur mencuci ini." jawab Nicky menatap Bagas tak mengerti.     

"Sini, biar aku yang mencucinya Nick, kamu ganti pakaian saja, sudah jam sepuluh kita harus bertemu Raka di cafe Red Star." ucap Bagas mengambil alih bekas makanan dan membawanya ke dapur untuk di cucinya.     

Dengan perasaan semakin kagum pada Bagas, Nicky membiarkan apa yang dilakukan Bagas, dan Nicky pun berganti pakaian untuk bersiap-siap.     

Setelah beberapa menit, Nicky sudah bersiap menunggu Bagas di ruang santai tepatnya di ruang tengah yang cukup besar.     

"Sudah siap Nick?" tanya Bagas yang sudah berpenampilan rapi dengan kaos blue ocean dan celana Jeans warna biru gelap.     

"Tumben santai banget Gas? jarang-jarang kamu berpenampilan seperti ini, biasanya selalu rapi." ucap Nicky dengan tatapan yang terpesona.     

"Sekarang kan kehidupanku bukan hanya untuk bekerja Nick, tapi ada kamu di sisiku yang akan membawaku dalam kehidupan yang sesungguhnya." ucap Bagas seraya memeluk pinggang ramping Nicky.     

"Ya Gas, aku bersyukur untuk itu, aku bisa membuatmu bahagia itu sudah hal yang sangat aku inginkan selama ini, bisa menemanimu sampai kita sama-sama tua nanti." ucap Nicky dengan serius.     

"Trimakasih Nick, kamu tidak tahu bagaimana perasaanku saat ini, dengan kamu menjadi milikku adalah impianku sejak aku mengenakmu." ucap Bagas dengan tatapan penuh cinta.     

"Hm, aku benar-benar bahagia mendengarnya." sahut Nicky tersenyum dan mengusap lembut wajah Bagas.     

"Kita berangkat sekarang Nick." ucap Bagas tersenyum kemudian menggenggam tangan Nicky dan membawanya keluar menuju ke mobil.     

Sampai di Cafe Red Star Bagas sudah melihat kehadiran Raka dan Hana yang sudah menunggunya.     

"Hai Ka, Hana." sapa Bagas mengambil duduk di samping Raka, dan Nicky duduk di samping Hana.     

"Sudah lama menunggu ya Han?" tanya Nicky pada Hana yang sedang menikmati minumannya.     

"Baru saja kok Nick, bagaimana makan pertama kalian? sukses tidak?" tanya Hana langsung pada pokoknya, yang sontak membuat wajah Bagas dan Nicky memerah seperti kepiting rebus.     

"Kalian sendiri bagaimana?" tanya Bagas balik bertanya.     

"Kami belum bisa melakukannya, aku ada datang bulan." ucap Hana tersenyum lesu.     

Sontak Bagas dan Nicky tertawa, mendengar jawaban Hana yang selalu bicara apa adanya.     

"Bagaimana Gas, apa kalian mau kita bulan madu bersama ke pulau Bali?" tanya Raka mengalihkan pembicaraannya dengan serius.     

"Kita sudah membahasnya semalam dan kita setuju untuk bulan madu bersama." jawab Bagas dengan serius pula.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.