THE BELOVED ONE

TERDAMPAR DAN TERPISAH



TERDAMPAR DAN TERPISAH

0Perlahan Raka membuka matanya yang masih terasa berat, tubuhnya terasa hancur dan remuk sangat kaku untuk di gerakkan.     
0

"Jangan bergerak, kamu terluka parah." ucap seseorang dengan berpakaian seperti adat suku.     

"Aku di mana?" tanya Raka sambil memegang kepalanya sepertinya berputar-putar.     

Masih teringat jelas pesawatnya seakan-akan terbelah di atas langit yang di bawahnya lautan luas. Dan setelah itu Raka tidak ingat apa-apa lagi saat memeluk Nicky karena ketakutan.     

"Kamu ada di desa kami...suku Arzza, aku Tetua desa Khabir. Sudah satu minggu kamu pingsan, kekasih kamu sudah sadar tapi tidak mau bicara." ucap Tetua desa yang bernama Kabhir.     

"Kekasih? Apakah Hana? Hana bukan lagi kekasih, tetapi istri!! Alhamdulillah..di mana dia sekarang?" tanya Raka mengambil nafas lega karena Hana selamat.     

"Kamu istirahat saja dulu, selama tiga hari istrimu menjagamu dan menangis terus." ucap Khabir dengan serius.     

"Keadaan istriku baik-baik saja kan?" tanya Raka sambil menahan kepalanya yang masih pusing.     

"Tinggal luka pada kakinya yang patah." ucap Khabir memberikan sebuah minuman yang berwarna hitam pekat.     

"Apa ini?" tanya Raka sambil menatap aneh minuman yang di berikan Khabir padanya.     

"Minumlah itu obat yang sangat manjur untuk luka dalamnu agar cepat pulih." ucap Khabir kemudian bangun dari duduknya.     

"Aku adalah seorang dokter, apa di sini ada banyak tumbuhan yang bisa kamu olah sebagai obat?" tanya Raka dengan serius.     

"Ada beberapa tanaman yang mengandung racun tapi malah bisa sebagai obat untuk melawan racun. Dan ada juga tanaman yang memang khusus untuk penyembuhan yang cepat." jelas Khabir dengan tenang.     

Setelah beberapa saat terdiam, Raka di kejutkan oleh suara seorang wanita yang sudah tidak asing di telinganya.     

"Nicky???? kenapa dia ada di sini juga? lalu di mana Hana?" tanya Raka dalam hati.     

"Raka, Raka! kamu tidak apa-apa sayang!" teriak Nicky dengan bantuan tongkat berjalan dan menghampiri Raka kemudian memeluknya dengan sangat erat.     

DEG!!     

Sungguh Raka tak percaya dengan apa yang di lakukan Nicky yang begitu saja memeluknya dan menenggelamkan kepalanya di dalam dadanya.     

"Nick... Nicky...! apa yang kamu lakukan? aku bukan suamimu Nick?" ucap Raka yang tidak merasa nyaman dengan sikap Nicky kendati di dalam hatinya yang paling dalam sangatlah merindukan Nicky saat menjadi kekasihnya dulu. Tapi semua telah berubah sejak Nicky memutuskan menikah dengan Bagas laki-laki yang di cintainya di masa kecil sedangkan dirinya sendiri terpaksa menikah dengan Hana sahabat Nicky.     

"Raka, kamu bicara apa? tentu saja kamu masih belum menjadi suamiku? bukannya kita masih pacaran?" ucap Nicky seolah-olah meluruskan pemikiran Raka.     

"Ya Tuhan, Nicky? apa yang terjadi padamu? aku bukanlah kekasihmu lagi Nicky?" tanya Raka berusaha menenangkan hatinya karena Nicky semakin memeluknya dengan erat.     

"Raka? apa yang kamu katakan? belum lagi aku berangkat ke Bandung kamu sudah tidak mengakui aku sebagai kekasihmu." sahut Nicky dengan perasaan sedih.     

"Apa salahku padamu Ka? apa kamu sudah mencintai wanita lain?" tanya Nicky menatap penuh wajah Raka.     

"Nicky... sebentar, sepertinya kita harus meluruskan sesuatu." ucap Raka sambil berusaha bangun dan duduk bersandar.     

"Apa yang akan kamu luruskan Ka? katakan saja kalau kamu sudah tidak mencintaiku lagi." ucap Nicky seraya mengusap air matanya.     

"Bukan begitu Nick, diamlah dulu... jangan menangis lagi. Kita harus bicara dengan tenang." ucap Raka sambil menahan nafas, sungguh hatinya sakit melihat Nicky menangis karenanya.     

"Baiklah...aku tidak akan menangis lagi katakan apa yang kamu katakan." ucap Nicky dengan kedua matanya yang masih berkaca-kaca.     

"Nicky...apa kamu mengenal Bagas?" tanya Raka dengan tatapan penuh.     

Nicky sesaat terdiam seolah ingin mengingat sesuatu.     

"Aku tidak mengenalnya, memang siapa Bagas?" tanya Nicky dengan dahi berkerut.     

"Kamu yakin? kamu tidak mengenalnya?" tanya Raka dengan tatapan penuh.     

Nicky menggelengkan kepalanya dengan pasti.     

"Kalau Hana? apa kamu mengenalnya?" tanya Raka yang sudah mencurigai sesuatu.     

"Hana?" panggil Nicky terdiam sangat lama kemudian menatap Raka. Raka sangat berharap Nicky mengingat Hana.     

"Aku juga tidak mengenalnya, ada apa sih Ka? dari tadi kamu bertanya tentang nama orang yang tidak aku kenal." ucap Nicky dengan wajah penuh kekecewaan.     

"Kamu masih ingat dengan kedua orang tuamu dan orang tuaku tidak Nick?" tanya Raka untuk terakhir kalinya sebelum dia menarik kesimpulan dengan apa yang terjadi pada Nicky.     

"Ya... tentu aku masih ingat Ka, ada apa denganmu Ka? aku merasa kamu telah berubah. Apa kamu sudah tidak mencintaiku lagi Ka? begitu cepatnya hatimu berubah Ka." ucap Nicky kembali menangis tersedu-sedu. Dan itu sangat menyakitkan di hati Raka.     

Sungguh hati Raka tidak menampik hatinya yang paling dalam kalau masih mencintai Nicky.     

"Nicky, kamu jangan menangis lagi. Kamu berhentilah menangis." ucap Raka mengusap air mata Nicky yang masih mengalir tak berhenti.     

"Katakan dulu apa kamu masih mencintaiku Ka? jawab dengan jujur Ka." ucap Nicky dengan tatapan penuh harap.     

"Nicky... pertanyaanmu sangat sulit aku jawab." ucap Raka yang tidak ingin merasa bersalah pada Hana yang susah menjadi isterinya.     

"Raka, apa kamu tidak bisa menjawabnya dengan jujur? katakan sekarang atau aku akan menangis semalaman." ucap Nicky yang selalu manja ke Raka karena sikap Raka yang selalu sabar dan dewasa.     

"Baiklah...aku masih mencintaimu Nick." jawab Raka tidak tahu kenapa mulutnya harus keluar dengan jawaban seperti itu yang pasti akan membawa masalah padanya.     

"Syukurlah...kalau kamu masih mencintaiku Ka, karena aku juga mencintaimu." ucap Nicky kembali menyandarkan kepalanya di dada Raka.     

"Nicky, aku harap apa yang aku pikirkan tidaklah benar kalau kamu mengalami amnesia yang melupakan beberapa bulan terakhir dan masih mengingat jelas dengan pertemuan kita yang terakhir, aku harap besok pagi kamu sudah bisa mengingat semuanya." ucap Raka dalam hati yang tak sampai hati menolak Nicky yang sedang memeluknya karena masih menganggapnya sebagai kekasihnya.     

"Nick, sebaiknya kamu istirahat agar kamu cepat pulih." ucap Raka seraya melihat kaki Nicky yang di balut dengan kain dan kayu panjang kecil sebagai penyangga.     

"Kakimu apakah patah Nick?" tanya Raka dengan kuatir.     

"Katanya seperti itu, sangat sakit kalau di buat jalan. Aku tidak tahu kenapa kamu mau menerima tugas di daerah primitif seperti ini?" tanya Nicky dengan serius.     

"Apa kamu tidak mengingat kalau kita naik pesawat Nick?" tanya Raka semakin cemas karena delapan puluh persen perkiraannya benar. Kalau Nicky mengalami amnesia lakunar hilang ingatan tentang peristiwa secara acak yang terjadi di masa lalu atau yang baru saja terjadi. Amnesia jenis ini terjadi karena seseorang mengalami kerusakan pada bagian otak yang terjadi pada limbik.     

"Naik pesawat? apa kamu mengajakku kemari dengan naik pesawat? aku tidak ingat sama sekali." keluh Nicky sambil menekan area pelipisnya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.