THE BELOVED ONE

TERPAKSA MENIKAH ADAT ARZZA (2)



TERPAKSA MENIKAH ADAT ARZZA (2)

0"Karena itu telah menjadi peraturan kami dan semua harus mematuhinya. Semua yang sudah masuk ke sini tidak akan bisa keluar lagi." ucap Khabir sedikit melunak.     
0

"Bagaimana bisa terjadi seperti itu Khabir! kita orang luar! kita bukan penduduk asli sini! kita bukan orang pedalaman. Dan kamu! aku sangat yakin, kamu juga seorang pendatang karena kamu mengerti bahasa kita?" ucap Raka sedikit emosi.     

"Ketahuilah aku juga punya isteri di luar sana! tapi di sini aku juga punya istri lebih dari lima. Aku akan memperluas populasi orang-orang pedalaman suku Arzza ini." ucap Khabir ternyata seorang pendatang dan peneliti yang sudah menguasai suku Arzza.     

"Dengar Khabir, aku dan Nicky sudah menikah dan aku ingin secepatnya keluar dari sini." ucap Raka dengan serius.     

"Maaf Raka, ini sudah peraturan di sini. Sekarang kamu tinggal pilih menikah dengan Nicky atau menikah dengan wanita Arzza. Dan Nicky pun akan menikah dengan laki-laki suku Arzza." ucap Khabir dengan kesabaran yang sudah habis.     

"Aku tidak mau menikah dengan suku Arzza Raka! tolong Aku." ucap Nicky membuat Raka semakin pusing.     

"Beri aku waktu tiga hari untuk memikirkannya." ucap Raka dengan serius ingin lebih sehat dulu setelah itu akan melarikan diri.     

"Tidak ada waktu untuk berpikir, hari ini kalian menikah atau akan masuk dalam lubang buaya." ucap Khabir dengan tegas.     

"Baiklah aku akan menikah dengan Nicky, tapi kamu harus berjanji untuk membebaskan aku dan Nicky setelah aku menikah dengannya." ucap Raka membuat kesepakatan dengan Khabir.     

"Baik... setelah Nicky hamil kalian bisa pergi dari sini dan aku sendiri yang akan mengantarkan kalian. Saat Nicky hamil anak itu akan kami jodohkan dengan anakku." ucap Khabir dengan tenang.     

"Bagaimana kamu membuat keputusan seperti itu Khabir? Belum tentu dalam satu bulan Nicky bisa hamil? dan bagaimana caramu bisa menjodohkan anak Nicky dengan anakmu? sedang kita sudah tidak di sini lagi." ucap Raka semakin gila dengan jalan pemikiran Khabir.     

"Kamu tidak perlu kuatir sejak Nicky sadar dari pingsannya, dia sudah aku berikan obat khusus untuk penyubur kandungan dan penguat janin. Dian pasti akan hamil kalau kamu menggaulinya. Dan ada yang harus kamu tahu walau kamu sudah pergi dari sini kamu tetap akan terikat dengan suku kami Arzza karena saat kamu menikah nanti pada punggung atas kamu akan di beri tanda tato suku Arzza kalau kamu adalah pasangan Nicky. Dan untuk Nicky akan ada ritual khusus untuk pemberian tanda tato. Tato itu akan mempunyai kekuatan suku Arzza yang akan menembus dengan sendirinya pada janin. Jadi kamu jangan pernah berpikir untuk bisa lepas dari suku Arzza." ucap Khabir yang sudah mengamati dan mencobanya beberapa kali suku Arzza dengan manusia umum di luar sana.     

Raka terdiam tidak percaya dengan ucapan Khabir apalagi dia sebagai dokter. Tato bisa mudah di hapus dengan berbagai cara.     

"Aku tidak perlu kuatir tentang hal itu, yang terpenting sekarang aku dan Nicky harus keluar dari sini." ucap Raka yang sudah mempunyai pikiran untuk melarikan diri setelah dia sehat.     

"Nicky, bagaimana menurutmu?" tanya Raka pada Nicky yang dari tadi hanya bisa diam.     

"Aku tidak tahu, yang penting aku tidak mau menikah dengan laki-laki yang ada di sini." ucap Nicky yang masih penasaran dengan cerita hidupnya yang sebagian dia tidak tahu seperti yang Raka bilang kalau dia sudah menikah dengan Bagas.     

"Baiklah Khabir kita akan menikah." ucap Raka setelah mempertimbangkannya dengan matang.     

"Bagus." ucap Khabir dengan wajah gembira karena keinginannya untuk memperbanyak suku Arzza sedikit demi sedikit sudah terlihat hasilnya.     

Dengan bahasa suku Arzza Khabir memberikan perintah pada warga suku Arzza untuk segera melangsungkan pernikahan Raka dengan Nicky secara adat suku Arzza.     

Dengan di iringi tarian dan nyanyian suku Arzza Raka dan Nicky melakukan proses pernikahan dengan hati dan pikiran yang rumit. Setelah acara pernikahan selesai dua orang laki-laki dengan membawa tungku api dan sebuah cap suku Arzza yang terbuat dari logam besi memulai proses pemberian tato pada punggung Raka.     

Raka berteriak keras saat cap besi itu menempel pada punggungnya. Punggung Raka memerah dan melepuh dengan sebuah tanda tato suku Arzza sudah menyatu dengan kulitnya.     

Raka tidak bisa membayangkan bagaimana nantinya pemberian tato yang akan di lakukan pada Nicky.     

Dengan menahan rasa sakit di punggungnya, Raka di bawa pergi oleh dua wanita kembali ke kamarnya. Sedangkan Nicky mendapatkan giliran proses pemberian tato dengan ritual khusus suku Arzza.     

Raka menunggu dengan cemas dan gelisah karena hampir dua jam Nicky belum kembali juga. Setelah melihat Nicky masuk dengan di papah dua wanita hati Raka mulai tenang.     

"Raka." panggil Nicky dengan tatapan takut.     

"Ya Nick, kamu sabar ya... kamu harus kuat." ucap Raka merasa bersalah pada Nicky dan semuanya. Karena dirinya yang mengajak bulan madu ke Bali ternyata berakhir tragis.     

"Aku takut, aku ingin pergi dari sini." ucap Nicky menangis sedih.     

"Ya...aku berjanji padamu, kita akan segera pergi dari sini." ucap Raka dengan perasaan sedih juga.     

"Sekarang berbaringlah istirahat, aku akan melihat sekeliling tempat ini apa ada celah untuk kita melarikan diri." ucap Raka seraya berdiri mendekati pintu yang sudah tertutup.     

"Siaaalll!! pintu tertutup dari luar." ucap Raka dengan gusar kemudian kembali duduk di samping Nicky yang berbaring lemas.     

"Raka, aku tidak tahu apa yang terjadi padaku dan pada kita sekarang, apa ini semua hanya mimpi? katakan padaku Ka? lama-lama aku bisa gila tinggal di sini." ucap Nicky semakin lama semakin tidak mengerti dengan apa yang terjadi.     

"Nicky, dengarkan aku.. kamu harus percaya padaku, kita akan segera pergi dari sini." ucap Raka menenangkan hati Nicky, padahal hatinya sendiri ragu bagaimana cara keluar dari penduduk suku Arzza yang masih murni mempunyai kekuatan suku Arzza.     

"Raka ceritakan sekarang padaku mulai dari awal apa yang terjadi padaku, jangan ada yang kami sembunyikan lagi." ucap Nicky dengan tatapan memohon.     

"Baiklah, akan menceritakan semuanya dari awal kamu bekerja di Bandung hingga kamu bisa menikah dengan Bagas sampai kita berakhir di sini." ucap Raka mulai bercerita dengan suara pelan namun sangat jelas.     

Nicky mendengarkan dengan seksama tanpa memyela sedikitpun.     

"Jadi selama ini aku sebenarnya telah mencintai Bagas dan tidak mencintaimu Ka?" tanya Nicky merasa bersalah pada Raka setelah mendengarkan semua ceritanya.     

"Karena Bagas adalah cinta pertama kamu Nick. Bagas sangat mencintaimu dan kamu juga sangat mencintai Bagas." ucap Raka sedikit membuka luka lama.     

"Dan sekarang kita telah menikah, apa aku bersalah kalau nanti ingin bercerai dengan Bagas? sekarang aku tidak mencintainya Ka?" ucap Nicky tanpa sadar kalau dia dalam keadaan hilang sebagian memorinya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.