THE BELOVED ONE

DOSEN PENGGANTI 2



DOSEN PENGGANTI 2

0"Itu jawaban buat kekasih aku biar tidak marah kalau aku pergi bersamamu. Kekasihku sangat pencemburu Ayraa." bisik Danish dengan tersenyum penuh arti.     
0

"Ohhh...ya sudah Kak Dan, jadi kita akan pergi sekarang Kak?" tanya Ayraa dengan tatapan penuh kekaguman.     

"Tentu, ayo kita berangkat. Teman kamu Chello sudah berangkat bukan?" tanya Danish dengan suara beratnya.     

"Sudah Kak, Chello berangkat lebih dulu sekalian mencari tempat untuk kita duduk." ucap Ayraa dengan sebuah senyuman. Hatinya bahagia karena sudah mengenal baik seorang Danish yang sudah menjadi orang yang spesial di hatinya, kendati cintanya sepertinya bertepuk sebelah tangan karena Danish sudah mempunyai seorang kekasih.     

"Apa kita ke tempat sirkuit yang dulu kita bertemu?" tanya Danish dengan tatapan lembut.     

"Ya Kak benar...Kak Danish kok masih ingat di mana tempat kita bertemu?" tanya Ayraa dengan hati yang di penuhi bunga-bunga yang bertaburan.     

"Tentu aku masih ingat dengan seorang gadis remaja yang berani pada seorang laki-laki yang menyeramkan. Aku selalu mengingatmu Adek kecil." ucap Danish dengan tatapannya yang sendu.     

Hati Ayraa semakin meleleh dengan ucapan Danish.     

"Kak.. jangan di parkir di dalam! nanti keluarnya susah, mending parkir di luar biar bisa cepat pulang." ucap Ayraa tidak ingin terlambat pulang hanya karena antri di parkiran.     

"Oke...adek manis." ucap Danish dengan tersenyum.     

Setelah memarkirkan mobilnya di luar area parkiran, Ayraa dan Danish keluar mobil dan berjalan masuk ke dalam area sirkuit.     

"Ayraa!!! di sini!!" panggil Chello dengan berteriak keras.     

"Kak..kita ke sana! ada Chello di sana." ucap Ayraa tanpa sadar menggandeng tangan Danish melewati beberapa penonton.     

Melihat tangannya di genggam oleh Ayraa, Danish sama sekali tidak menolaknya bahkan membalas genggaman tangan Ayraa.     

Ayraa tersenyum dengan wajahnya yang memerah menatap wajah Danish yang terlihat sangat tampan.     

Tiba di tempat Chello, Karin melepas genggamannya.     

"Belum di mulai kan Chell?" tanya Ayraa sambil mencomot popcorn yang di bawa Chello.     

"Belum, sebentar lagi mungkin." ucap Chello menyuapi Ayraa dengan penuh perhatian.     

"Tidak beli yang keju Chell?" tanya Ayraa berganti menyuapi Chello.     

Ada sesuatu yang Danish rasakan saat melihat kemesraan antara Chello dan Ayraa.     

Setelah menyuapi Chello, Ayraa mengambil beberapa popcorn kemudian memberanikan diri menyuapi Danish.     

Mulut Danish terbuka menatap wajah Ayraa tanpa berkedip sambil mengunyah pelan popcorn yang di suapi Ayraa.     

Wajah Ayraa memerah dan salah tingkah karena Danish menatapnya dengan intens.     

"Ay... sudah mulai tuh!" bisik Chello di telinga Ayraa.     

Seketika wajah Ayraa semakin merah karena terkejut dari sentakan Chello.     

Dengan fokus Ayraa menatap ke arah lapangan dan melihat beberapa jagoannya yang sudah bersiap-siap di arena sirkuit.     

Seperti biasanya, Ayraa tidak bisa mengerem sikapnya jika sudah melihat berlangsungnya balap motor antar jagoannya dengan lawannya.     

Berkali-kali bahu Chello dan Danish jadi sasaran tinju Ayraa jika melihat jagoannya berada di urutan belakang.     

Tidak ingin kena sasaran lagi terpaksa Danish menggenggam tangan Ayraa dengan erat.     

Wajah Ayraa memerah kembali dengan hati yang berdebar-debar tak karuan.     

"Maaf kak Danish, terlalu seru balapannya." ucap Ayraa dengan tatapan terkagum-kagum dengan idolanya.     

"Apa kamu menyukai idola kamu itu?" tanya Danish dengan tatapan intens.     

"Ya Kak, bahkan aku selalu bermimpi seandainya aku punya pacar seorang pembalap pasti sangat seru." sahut Ayraa dengan jujur.     

"Kapan lagi ada lomba perlombaan balap motor?" tanya Danish dengan penasaran.     

"Dua Minggu sekali di adakannya Kak." jawab Ayraa sambil tatapannya tak lepas menatap Indra Abimanyu jagoannya.     

Danish terdiam kemudian tersenyum penuh arti.     

Chello yang melihat Danish dan Ayraa semakin dekat ada cemburu dalam hatinya. Karena selama ini Chello sudah menaruh harapan pada Ayraa tinggal menunggu waktu untuk mengungkapkannya.     

"Chell!! melamun terus? ayo pulang?" tanya Ayraa sambil menghabiskan minumnya.     

"Drrrrt... Drrrrt... Drrrt"     

Ponsel Danish berulang-ulang berbunyi membuat Ayraa penasaran dan terganggu sedikit.     

"Kak Danish, ponsel kakak berbunyi terus! di angkat dong Kak." ucap Ayraa sedikit kesal dengan orang yang menelepon Danish tanpa henti.     

Dengan berat hati, Danish akhirnya menerima panggilan dari kekasihnya yang sedang sakit.     

"Hallo...Ya Bieb, ada apa?" tanya Danish pada kekasihnya yang terlihat ngambek.     

"Sayang... cepat pulang dong, aku sakit dan kangen sama kamu. Aku kangen bercinta sama kamu sayang." ucap kekasih Danish dengan curiga karena suara ponsel Danish terdengar bising.     

"Kamu ada di mana sekarang sayang? aku Ingin sekarang juga kamu ke tempatku! tidak pakai lama atau kamu akan malu dengan Status kita!" ancam kekasih Ayraa dengan serius.     

"Baiklah aku akan pulang sekarang." ucap Danish dengan hati sedikit kesal dengan kepossesifan kekasihnya.     

"Muaccchh... terima kasih sayang." ucap kekasih Danish dengan hati yang bahagia.     

"Ayraa.. sepertinya aku harus kembali untuk melihat kekasihku yang cukup lagi sakit minta di tunggui. Kamu pulang dengan Chello ya." ucap Danish dengan berat hati.     

"Ya Kak, tidak apa-apa.... Santai saja." ucap Ayraa dengan hati yang sangat kecewa.     

"Ya sudah...aku pulang dulu ya adek kecil." ucap Danish sambil berjalan meninggalkan Chello dan Ayraa.     

Ayraa menatap kepergian Danish seolah-olah berat tidak bisa pulang bersama Danish.     

"Kamu terlihat berat di tinggal pak Danish Ay?" tanya Chello yang ingin sekali jadi idola Ayraa.     

"Aahh!! tidak kok, biasa saja Chell?" jawab Ayraa salah tingkah.     

"Tuhh!! Wajah kamu yang terlihat kecewa tidak bisa lagi kamu sembunyikan." ucap Chello dengan tersenyum.     

Ayraa semakin tidak bisa menahan rasa malunya.     

"Sudah...ahhh Chell, kita pulang yuk." ucap Ayraa dengan sedih.     

"Ayoklah Ay.." ucap Chello dengan sebuah senyuman, karena cinta Ayraa pasti akan berpaling dari Danish pada dirinya.     

***     

Tiba di Apartemen milik kekasihnya, Danish masuk dengan kunci kunci yang selalu di bawanya.     

Tanpa menimbulkan suara, Danish masuk ke dalam kamar kekasihnya. Di lihatnya kekasihnya sedang berbaring tanpa ada benang yang melekat di tubuhnya.     

"Sayang, akhirnya kamu datang juga." ucap Kekasihnya dengan suara parau.     

"Kamu masih dalam keadaan sakit tapi kamu masih saja ingin bercinta. Ponco...aku tidak bisa terlalu lama menggantikanmu mengajar. aku harus kerja, perusahaanku tidak bisa di tinggalkan terlalu lama." ucap Danish pada Ponco dosen tetap Ayraa yang sudah beberapa hari menggantikan posisinya mengajar.     

"Aku hanya sangat lemah saja sayang, bisakah kamu memberikan gairah bercinta padaku?" tanya Ponco dengan merajuk sedih.     

"Kamu harusnya istirahat saja Pon, bagaimana kamu bisa sembuh kalau bercinta terus." ucap Danish dengan tersenyum.     

"Karena kamu sangat menggoda dan menggairahkan Dan." ucap Ponco seraya melepas pakaian Danish.     

"Apa sebaiknya kamu istirahat saja Pon?" ucap Danish yang beberapa Minggu terakhir tidak bisa berkonsentrasi dengan Ponco karena teringat pada Ayraa gadis manis yang di temuinya di sirkuit balapan motor.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.