Sukacita Hidup Ini

Konfrontasi di Depan Istana



Konfrontasi di Depan Istana

0Kaisar Kerajaan Qing tengah menunggu Fan Xian untuk datang dan melakukan pembelaan diri. Sang Kaisar bisa saja mengabaikan dan membiarkan masalah ini hilang ditelan oleh waktu. Bagaimanapun juga, itulah salah satu cara yang dilakukan oleh Kaisar-Kaisar lain di era yang berbeda; cara seperti itu cukup efektif dalam membuat orang lain melupakan suatu masalah sepenuhnya.     
0

Namun, sang Kaisar tidak mengira jika Fan Xian ternyata tidak melakukan apa-apa. Pihak yang tertuduh sejauh ini sama sekali tidak menunjukkan kepeduliannya terhadap isu ini. Sikapnya menunjukkan seolah-olah dia tidak bersalah. Fan Xian berpura-pura tidak melakukan kesalahan dan dia juga tidak berniat untuk bekerja sama dengan orang-orang di istana dalam menyelesaikan kekacauan ini. Sang Kaisar baru tahu bahwa Fan Xian adalah sosok yang sulit diatur. Dalam hatinya, Fan Xian seolah-olah berbisik kepada sang Kaisar Qing ini, "Kamu adalah sang Kaisar. Kamu seharusnya melindungiku. Dan sekarang, hanya karena isu-isu kecil seperti ini, aku harus membuang reputasiku? Jika di masa depan aku mengambil tindakan untuk melawan Xinyang dan menyingkirkan Putri Sulung, apakah Anda membiarkan sang Permaisuri Janda menyiksaku hingga mati? "     

Jika hal ini dialami oleh seorang pejabat biasa, dia tidak akan mempunyai keberanian maupun keberuntungan yang dimiliki seperti Fan Xian. Tidak ada orang yang mampu menebak isi pikiran sang Kaisar. Dan sebagai seorang pejabat, semua akan selalu berusaha untuk memanfaatkan kebaikan hati sang Kaisar. Jika, apapun alasannya itu, sang Kaisar tidak mengkehendakinya, dan memutuskan agar pejabat ini mati, maka tidak akan ada yang dapat pejabat ini lakukan lagi.     

Tetapi, Fan Xian sendiri tahu bahwa dirinya bukanlah pejabat biasa, dan bahkan sang Kaisar juga tidak menduga kalau ternyata Fan Xian tahu fakta tersebut. Karena itulah, seluruh cobaan ini membuat Fan Xian merasa terhibur, dan akan mengungkapkan seberapa jauh Kaisar Qing akan membelanya.     

Sudah tujuh hari semenjak tuduhan terhadap Fan Xian dipublikasikan. Fan Xian sedang berada di dalam keretanya, di luar istana. Setelah dia turun, Unit Qinian segera mengelilinginya dan mengawalnya masuk ke dalam. Fan Xian berpakaian serba hitam, dan berdiri tegak dengan angkuh agar orang lain dapat langsung mengenalinya. Wajahnya tampak tidak memiliki ekspresi.     

Para penjaga yang berada di depan gerbang istana tahu bahwa orang ini adalah orang yang populer. Belum lagi orang ini memperlihatkan para pengawalnya di tempat terbuka. Tidak diragukan lagi, orang ini adalah Fan Xian.     

Hari ini adalah hari di mana sidang akan diadakan. Sang Kaisar telah mengeluarkan perintah agar Fan Xian hadir dan mendengarkan. Setiap pejabat yang hadir tahu topik apa yang akan mereka diskusikan hari ini dan mereka semua merasa bersemangat karenanya. Beberapa teman baik dari keluarga Fan juga datang, dan Fan Xian tampak berbicara dengan mereka untuk beberapa saat. Setelah melakukan basa-basi yang basi seperti membahas cuaca yang dingin, mereka beralih ke sudut gerbang istana yang lebih sunyi.     

Pada saat ini, di kedua sisi plaza, ada enam pejabat yang mengenakan seragam berwarna merah. Anak buah Fan Xian, yang berpakaian serba hitam, semuanya berdiri berhadap-hadapan dengan para pejabat tersebut, mereka menatap mata para pejabat tersebut dengan tajam. Fan Xian tidak memperhatikan mereka.     

Para pejabat yang berpakaian merah adalah orang-orang dari Sensorat Istana, organisasi yang telah menentang Fan Xian. Fan Xian menatap mereka dengan tatapan dingin dan dengan volume suara yang kecil dia mengatakan, "Kalian semua terlihat seperti babi; bisa-bisanya kalian menganggap diri kalian terlihat seperti pejabat yang bersih?"     

Deng Ziyue bergerak maju ke samping Fan Xian dan mengatakan, "Biro Pertama telah menyelidiki mereka beberapa hari terakhir dan tidak dapat menemukan apa-apa. Pejabat Sensorat Istana di hadapan Anda ini semuanya berasal dari keluarga miskin, dan mereka sangat menjaga reputasi mereka satu sama lain. Karena itulah orang-orang memutuskan untuk menempel pada mereka. Meskipun hadiah yang mereka terima hanyalah biskuit belaka, mereka akan menerimanya dengan sangat hati-hati dan ragu-ragu. Segala yang mereka lakukan, dilakukan dengan sangat hati-hati. "     

Fan Xian mengerutkan kening dan menjawab, "Jika para pejabat ini tidak korup, maka dunia ini akan kiamat!"     

Deng Ziyue tersenyum kecut dan berpikir bahwa respon Fan Xian terdengar sedikit konyol.     

Para pejabat Sensorat Istana menatap dingin ke arah Fan Xian tanpa rasa takut. Fan Xian tahu bahwa lawan-lawannya tidak takut sama sekali terhadap dirinya, dan dia berpikir, "Jika para pejabat sudah tidak korup, lalu apa gunanya mempekerjakan seorang Komisaris untuk Dewan Pengawas? Mereka adalah politisi yang bertarung dengan menggunakan kata-kata. Tidak mungkin aku dapat membunuh mereka dan pergi keluar begitu saja. " Apapun yang akan terjadi di pengadilan, Fan Xian beranggapan bahwa kemungkinan yang terburuk baginya adalah dia diasingkan ke Danzhou.     

Fan Xian mengerti bahwa hal yang paling langka di dunia ini adalah pejabat yang bersih. Dia percaya pada kemampuan Biro Pertama dalam menyelidiki para pejabat sensor. Jika Biro sudah menyelidiki mereka secara menyeluruh, berarti orang-orang yang berdiri di hadapannya ini benar-benar bersih. Fan Xian tahu bahwa musuh terburuk yang bisa dihadapi oleh seorang pejabat adalah sekelompok pejabat yang benar-benar bersih. Saat memikirkan hal ini, dia mulai mengagumi ibu mertuanya yang muda dan cantik tersebut. Bagaimana tidak? Wanita itu mampu memerintahkan para pejabat-pejabat bersih ini untuk melawan sang Komisaris Dewan Pengawas. Wanita itu benar-benar sesuatu.     

Di saat Fan Xian sedang tenggelam dalam pikirannya, dia tidak tahu bahwa masing-masing dari pejabat sensorat sedang menatap dirinya.     

Apa yang dilakukan Fan Xian pada bulan ini adalah menyembunyikan jati dirinya dan juga kecerdasannya, dengan berpura-pura menjadi pejabat korup yang menakutkan. "Mereka memiliki cukup bukti untuk menuntutku, tetapi mengapa sang Kaisar belum melakukan apa-apa?" Para Sensorat ini tidak takut pada kemungkinan sang Kaisar akan menghukum mereka karena telah melawan Fan Xian, pejabat favoritnya, karena mereka masih yakin bahwa sang Kaisar adalah pemimpin yang adil dan benar. Tetapi, bahkan jika keyakinan mereka salah, mereka hanya melakukan tugas mereka dan mereka sama sekali tidak takut akan kematian.     

Tetapi, ada kabar bahwa para pejabat Sensorat Istana telah mengalami kesialan dalam beberapa hari terakhir. Pertama, berawal dari kampanye yang mereka lakukan untuk melawan Fan Xian hanya berhasil menerima sedikit peserta. Meskipun orang-orang mau mendengarkan permintaan mereka, setiap kali seorang pejabat mengetahui bahwa petisi yang harus mereka tanda tangani bertentangan dengan Fan Xian, kebanyakan dari mereka memilih untuk tidak ikut serta. Kedua, mereka telah meminta para juru tulis untuk menuliskan beberapa artikel yang menyerang Fan Xian, tetapi para juru tulis menolak permintaan mereka. Hal ini dikarenakan masalah ini menyangkut Fan Xian, dan mayoritas dari para juru tulis tidak berani mengkritik Fan Xian. Hal ini cukup lucu, karena faktanya, para juru tulis ini pernah mengkritik banyak pejabat di masa lalu.     

Dan hal yang membuat para pejabat sensor marah adalah sikap para pemuda di Universitas Kerajaan. Pejabat yang diutus untuk mengunjungi kampus untuk memberikan sebuah materi dan menceritakan kepada para siswa tentang "orang jahat bernama Fan Xian" alhasil pejabat ini langsung diusir. Tidak ada siswa yang mau percaya terhadap rumor mengenai Fan Xian, yang merupakan sarjana terkemuka pada generasi saat ini, calon penerus Zhuang Mohan, putra dari Menteri Keuangan, dan idola dari siswa-siswa muda. Belum lagi Fan Xian juga merupakan pria idaman bagi para gadis muda. Tidak ada yang percaya bahwa Fan Xian dapat disuap dengan uang sekecil itu.     

"13.400 tael? Cuma segitu?"     

Sensorat Istana telah bertubi-tubi mengalami kesialan, semua yang mereka lakukan tidak berjalan sesuai keinginan mereka.     

Pada saat ini, hembusan angin semakin kencang, membuat para pejabat yang berada di luar istana menggigil kedinginan. Ekspresi wajah mereka berubah ketika mereka melihat ke langit, mendapati kehadiran awan hujan yang tengah berkumpul di atas mereka. Mereka segera berlari ke bawah atap kecil yang membentang di atas pintu masuk istana. Penjaga istana tidak berani membahayakan kesehatan orang-orang tua itu dengan membiarkan mereka kehujanan, oleh karena itu mereka tidak menghentikan para pejabat tua itu.     

Saat musim gugur, cuaca di ibu kota selalu berubah-ubah. Setelah angin berhembus, hujan akan selalu menyertainya, berubah-ubah mulai dari gerimis sampai semakin deras. Jalan setapak berwarna biru di istana sekarang telah basah, dan warnanya telah berubah menjadi gelap.     

Di dekat gerbang istana, hanya ada barisan anak buah Fan Xian dan barisan pejabat Sensorat Istana. Meskipun mereka berdiri di tengah-tengah hujan, mereka tidak bergerak sedikitpun. Fan Xian menyipit dan memandang ke arah mereka, lalu mengatakan, "Tuan Lai, sebaiknya kamu berteduh."     

Fan Xian sedang berbicara dengan tangan kanan dari pemimpin Sensorat Istana, seorang pejabat tingkat tiga, Lai Mingcheng. Pejabat Lai dengan dingin melihat ke arahnya dan menjawab, "Tuan Fan, apakah Anda kira berdiri di tengah hujan seperti ini akan menghapus kejahatan yang telah Anda lakukan?"     

Pejabat Lai membungkuk dan mengatakan, "Hari ini, kita akan bertemu di hadapan sang Kaisar, dan aku akan menjatuhkanmu."     

Fan Xian menaikkan alisnya, berpikir tentang betapa bodohnya orang ini karena keyakinan pejabat satu ini untuk menang. Meskipun Fan Xian tidak mengatakan apa-apa, dalam benaknya dia yakin bahwa pejabat Lai-lah yang akan kalah. Fan Xian membungkuk dan mengatakan, "Benarkah? Aku tidak yakin Anda masih dapat bicara seperti itu setelah mereka menemukan bahwa Anda telah menjebak salah satu anggota keluarga kerajaan."     

Lai terkejut dan marah, saking tenggelam dalam amarahnya dia sampai tidak bisa menjawab. Dia mengepalkan tinjunya dan berjalan menuju gerbang istana. Para pejabat yang mengikutinya berlutut di tengah hujan.     

"Ah, cara basi 'berlutut di depan gerbang' lagi?" Fan Xian memandang orang-orang ini sebagai bahan lelucon dan menyedihkan. Dia menghela napas dan mengatakan, "Tujuan hidup adalah kemasyhuran. Aku tidak tahu mengapa pemerintah mau menampung kalian."     

Beberapa pejabat yang berlutut menoleh ke belakang dengan tatapan marah di mata mereka.     

Melihat hal tersebut, Fan Xian tidak takut sedikitpun. Dia hanya mengangkat tudung jubahnya, tersenyum dan mengatakan, "Aku ini hitam. Mau dicuci dengan cara apapun, aku akan selalu hitam. Sedangkan kalian itu merah. Jika kalian kehujanan, kalian mungkin akan menjadi hitam juga."     

Seragam yang dikenakan Fan Xian terbuat dari bahan yang licin dan tahan air. Tetesan air yang jatuh diatasnya akan terus mengalir hingga ke bawah. Pakaian hitamnya, bagaimanapun juga, cukup terlihat menakutkan.     

Seragam merah cerah yang dikenakan para pejabat Sensorat Istana telah basah kuyup oleh hujan. Warnanya berubah menjadi hampir hitam, seperti yang dikatakan Fan Xian.     

Para pejabat melihat ke bawah, ke arah pakaian mereka, sebelum melihat ke langit untuk merasakan hujan menerpa wajah mereka. Dengan keras kepala, mereka tidak mengatakan sepatah kata pun.     

Mereka sedang menunggu pengadilan mengangkat topik yang lainnya. Sang Kaisar mengerutkan kening saat menyadari kehadiran Lai Mingcheng dan Komisaris Fan Xian. Dia memerintahkan seorang kasim untuk memanggil mereka berdua untuk menghadapnya. Dia dengan dingin berkata kepada mereka berdua, "Sebelum para pejabat yang lain hadir, bicaralah."     

Pejabat sebelah kanan merapikan pakaiannya dan berbicara dengan lantang. "Apa yang ingin hamba katakan sudah ada di dalam dokumen. Hamba ingin agar Tuan mengevaluasi masalah ini dan mengakhiri keresahan banyak masyarakat, serta menegakkan ketertiban bagi orang-orang di ibu kota dan pejabat-pejabat pemerintah."     

Sang Kaisar lalu memandang Fan Xian dan mengatakan, "Mengapa kamu tidak menyerahkan surat pembelaanmu kepada sekretaris istana?"     

Fan Xian dengan sopan membungkuk dan mengatakan, "Karena aku tidak membuatnya sama sekali."     

Sang Kaisar menjadi marah dan berteriak, "Sombong sekali! Tugas Sensorat Istana adalah untuk menangkap pejabat pemerintah yang dianggap korup. Orang sepertimu yang sombong dan acuh tak acuh adalah orang yang pertama kali menarik perhatianku di dalam pengadilan kali ini. Jangan kira, dengan latar belakang keluargamu yang baik dan jasa-jasamu terhadap negara dalam setahun terakhir, akan membuatku sama sekali tidak akan menghukummu. "     

Fan Xian tahu bahwa kemarahan sang Kaisar bukan disebabkan oleh perilaku Fan Xian, tetapi oleh fakta bahwa dia harus berurusan dengan masalah ini. Fan Xian meminta maaf dan mengatakan, "Hamba benar-benar tidak tahu kalau harus menulis pembelaan. Hamba mengaku salah."     

Wajah sang Kaisar kembali tenang dan dia mengatakan, "Karena kau baru memasuki dunia politik dan demi kebaikan karirmu, ayahmu yang sedang sibuk bekerja dan ketidakmampuan Chen Pingping dalam mendidikmu, aku akan memaafkanmu untuk kali ini. Hari ini, alasanku memerintahkanmu datang adalah karena aku dan semua pejabat yang hadir ingin mendengar pembelaanmu. "     

Ekspresi wajah Fan Xian tampak canggung. Setelah terdiam untuk sesaat, dia mengatakan, "Aku benar-benar tidak tahu harus melakukan pembelaan seperti apa."     

Dengan muram, sang Kaisar berkata pada Fan Xian, "Jadi, apakah kamu mengakui kejahatanmu?"     

Fan Xian mengangkat kepalanya dan mengatakan, "Tuanku, aku tidak mengaku bersalah. Alasanku tidak membela diri adalah karena tuduhan dari Sensorat Istana ini terdengar konyol dan tampak dibuat-buat. Aku sama sekali tidak tahu apa yang sedang terjadi. Aku telah dituduh melakukan tindakan penyuapan, tetapi aku sendiri tidak tahu siapa sebenarnya yang menyuapku. Karena itulah, aku tidak tahu harus memulai melakukan pembelaan dari mana. "     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.