Sukacita Hidup Ini

Tamparan



Tamparan

0Putri Sulung adalah satu-satunya putri dari Kaisar terdahulu. Saat Kaisar yang sekarang naik tahta, dia berganti nama menjadi Yong Tao sang Putri Sulung. Sejak kecil dia sangat dicintai dan dimanja di kediaman Cheng Wang dan di istana. Namun, masa kecilnya tidak membuat sang Putri Sulung memiliki sifat mau menang sendiri; justru, dia menjadi orang yang mudah tersinggung, dan kesedihannya dapat dipicu oleh hampir apa pun. Dia dapat menangisi bunga yang layu dan sungai yang mengalir ke arah timur. Tentu saja, sifatnya yang menyedihkan ini hanya diketahui oleh anggota keluarga terdekatnya.     
0

Dia memandang sang Permaisuri Janda dan berbicara dengan nada getir. "Bagaimana mungkin sang Kaisar, saudara kandungku sendiri, memilih Keluarga Fan, dari semua keluarga bangsawan yang ada. Padahal dia tahu betul tentang hubungan antara keluarga Fan dan sang Perdana Menteri ..."     

"Kalian boleh pergi." Mata sang Permaisuri Janda terbuka lebar ketika dia berbicara dengan suara rendah dan tegas. Para pelayan senior pergi dengan tenang tanpa menunjukkan ekspresi apa pun.     

"PLAK" Terdengar suara tamparan yang menggema, dan muncul bekas tamparan di pipi Putri Sulung yang terlihat menyakitkan. Ia menatap ibunya dengan ketakutan. sang Permaisuri Janda berbicara dengan geram, "Berapa kali aku bilang padamu agar tidak menyebut pria itu di depanku? Keluarga kerajaan masih ingin menjaga reputasi kita, meskipun kamu tidak peduli dengan itu. Jika dulu kamu tidak membelanya mati-matian, orang itu pasti sudah lama mati!"     

"Selama bertahun-tahun ini aku tidak pernah sekali pun mengizinkan pria itu untuk menengok Chen'er, tetapi aku juga tidak pernah memberinya kesulitan." Kebaikan sang Permaisuri Janda telah menghilang, kini raut wajahnya tampak sedingin es. "Aku tahu dia ingin menikah denganmu, tetapi kamu takut kariernya akan hancur jika dia menikahimu. Aku setuju dengan itu ... Jangan menikah. Kamu ingin dia mempunyai karier, aku memberinya karier, dan sekarang dia telah mengepalai ratusan pejabat di ibukota. Kamu mungkin masih ingin mewujudkan keinginanmu, tetapi ... Aku tidak akan membiarkanmu berhubungannya dengannya. Dia sama sekali tidak berhak untuk berpendapat tentang pernikahan Chen'er. Apa kau mengerti? "     

Putri Sulung menyeka air matanya dan memaksa dirinya untuk tersenyum. Dengan suara yang bergetar ia pun menjawab.     

"Aku mengerti."     

sang Permaisuri Janda kemudian menoleh dan berbicara kepada sang Ratu, "Karena sang Kaisar sibuk dengan urusan pemerintahan, Kau lah yang seharusnya menangani urusan pernikahan gadis-gadis di dalam keluarga kita. Namun, karena sang Kaisar sendiri yang telah memutuskan pernikahan Chen'er dan Fan Xian, Kau tidak perlu mengkhawatirkan mereka. "     

"Baiklah." Sang Ratu dengan cepat menundukkan kepalanya. Dia masih terkagetkan oleh kejadian yang baru saja dia saksikan.     

"Kamu seharusnya tidak perlu melayaniku sepanjang waktu. Kamu harus menemani sang Kaisar saat waktumu senggang, dan mebantunya menghilangkan penat." sang Permaisuri Janda berbicara dengan nada yang lebih tenang dari sebelumnya, dan jelas bahwa dia sedang memberi semangat pada sang Ratu.     

Sang Ratu pun tersenyum dengan masam dan berjanji padanya, walau tiba-tiba dia mengerutkan kening saat sedang memikirkan sesuatu.     

Tentu saja, hal ini tak luput dari perhatian sang Permaisuri Janda yang bertanya, "Apa yang sedang kau pikirkan?"     

Sang Ratu melirik ke arah Putri Sulung yang masih menyeka air matanya lalu berbicara dengan suara pelan, "Hong Gonggong mengirim berita tentang sebuah kasus di pengadilan ibukota hari ini."     

"Hah? Kasus apa yang dapat menarik perhatian si anjing tua itu?"     

Sang Ratu tertawa dengan canggung, "Sebenarnya Bu, semua orang tertarik dengan kasus satu ini. Ini karena sidang kasus ini telah berlangsung seharian. Aku dengar bahwa putra satu-satunya Guo You, pejabat tinggi dari Dewan Ritus, telah melayangkan gugatan hukum kepada seseorang dari keluarga Fan.     

Sepertinya, si pelaku sedang membacakan sebuah puisi saat dia memukuli Guo Baokun. Puisi yang dibacanya ... sama dengan puisi yang tadi ibu baca. "     

"Hah?" sang Permaisuri Janda berseru dengan terkejut, "Pendatang bernasib malang yang datang dari jauh itu menyerang seseorang?"     

Mendengar hal ini, sang Ratu tidak bisa menyembunyikan tawanya, dan bahkan sang Putri Sulung pun mendengus, berkata, "Ibuku sangat unik."     

sang Permaisuri Janda tertawa dan berkata, "Memang aku unik - tapi yang kumaksud adalah Fan Xian. Bagaimana dia bisa memukuli putra pejabat tinggi setelah baru tiba di ibukota beberapa hari yang lalu? Ceritakan padaku, seperti apa situasi di pengadilan?" Dia mengerutkan kening saat memikirkan sesuatu, "Tentu pengadilan ibukota tidak menghukum Fan Xian kan? Bagaimana dia bisa menikah di bulan Oktober jika reputasinya telah ternodai?"     

Sang Ratu tertawa terbahak-bahak, "Apa yang Ibu bicarakan? Meskipun Fan Xian tidak memiliki identitas yang sah saat lahir, dia adalah seorang sarjana dan putra Count Sinan yang terdidik. Dia tidak bisa dihukum."     

"Baiklah, kalau begitu." sang Permaisuri Janda melanjutkan, "Apakah Guo Baokun tidak bergaul dengan sang Putra Mahkota?"     

Entah kenapa, raut wajah sang Ratu berubah menjadi gelisah dan dia menjawab "Iya," dengan suara pelan. sang Permaisuri Janda lalu berkata, "Bajingan-bajingan itu; mereka hanya bisa bertindak angkuh dan berniat buruk. Tak perlu diragukan lagi, Fan Xian pasti tidak bersalah."     

Wajah Putri Sulung tampak membeku, tetapi ia memutar otak dan berpikir. Ia tidak menyangka ibunya tidak mempertanyakan latar belakang kasus dan langsung berasumsi bahwa putra haram dari keluarga Fan itu tidak bersalah.     

Namun, karena tamparan keras yang diterima sebelumnya, sang Putri Sulung tetap diam seribu bahasa. Untungnya, sang Ratu menambahkan, "Guo Baokun memang cukup terkenal. Tidak masuk akal saja kalau sampai dia dihajar di tengah jalanan."     

sang Permaisuri Janda tidak menanggapi pendapat sang Ratu yang berbeda dengannya. Dia terus berbicara, "Bagaimana akhir dari kasus itu?"     

"Fan Xian memanggil Pangeran Jing sebagai saksi, sehingga pengadilan ibukota terpaksa menunda kasus tersebut sampai bisa disidang ulang."     

"Hong Chen setuju untuk menjadi saksinya? Sepertinya si Fan Xian ini adalah pemuda yang cukup terkenal."     

Sang Ratu diam-diam merasa senang. Meskipun sang Permaisuri Janda belum mengungkapkan pendapatnya, sang Ratu tahu bahwa ibunya itu sangat membenci pejabat pemerintah yang memiliki hubungan dekat dengan anggota keluarga kerajaan. Sang Ratu kemudian dengan hati-hati membalikkan pembicaraan agar tidak melewati batas. "Aku dengar bahwa pada hari Guo Baokun diserang, Fan Xian sedang bermain-main... Di Sungai Liuhe, bersama Pangeran Jing. Jadi, kemungkinan insiden penyerangan itu tidak ada hubungannya dengan dia."     

Suasana di taman menjadi hening dan tegang. Namun tiba-tiba, sang Permaisuri Janda berdiri dan berkata, "Aku merasa agak lelah." Pelayan yang menunggu di luar segera datang untuk menuntun dan menemaninya kembali ke istana.     

Sang Ratu dan Putri Sulung berdiri sambil menyaksikan sang Permaisuri Janda perlahan-lahan kembali ke istana. Mereka saling bertatapan, dan bibir sang Ratu menyunggingkan senyuman, "Sepertinya sang Permaisuri Janda tidak senang dengan kunjungan Fan Xian ke rumah bordil, tapi dia tidak berkomentar apa-apa tentang itu, jadi sepertinya Chen'er akan menikah dalam waktu setengah tahun. "     

Putri sulung menghela napas dan berkata, "Aku hanya mengkhawatirkan kepribadian si Fan Xian itu, namun ..." Dia menatap san Ratu dengan tatapan yang menyiratkan betapa rapuh perasaanya. "Keluarga Fan dan Pangeran Jing cukup dekat satu sama lain. Kau sebaiknya berhati-hati."     

Jantung sang Ratu seolah terasa menyesak. Dia tahu sang Putri sulung sedang mengingatkannya bahwa jika Fan Xian menikah dengan Chen'er, Kaisar akan menyerahkan kendali atas kas negara padanya, itu berarti Keluarga Fan akan sekaligus mengendalikan Kementerian Keuangan dan Kas Negara. Hal ini sama saja dengan sang Kaisar menyerahkan seluruh kekayaan Kerajaan Qing kepada keluarga Fan. Jika sang Kaisar menjadi condong kepada sang Pangeran Kedua karena hubungan Keluarga Fan dengan Pangeran Jing, dia takut bahwa sang Putra Mahkota ... Dia mengerutkan keningnya saat mengingat putranya sendiri yang hanya memiliki potensi sedikit. Apakah sang Kaisar memiliki niat tersembunyi di balik keputusan ini?     

"Jangan terlalu dipikirkan." Ucap Putri Sulung menghiburnya. "Bahkan kamu pun pasti tahu bahwa selama dua tahun terakhir, aku belum melakukan banyak hal untuk mengelola harta kekayaan negara. Tugas itu untuk sekarang dijalankan oleh seseorang dari Dewan Pengawas. Selain itu, keluarga Fan tidak memiliki reputasi yang cukup kuat, jadi meskipun Chen'er menikahinya, anak haram itu tidak akan mampu mengendalikan seluruh harta kekayaan negara dengan sendirian."     

Bibir sang Ratu pun cemberut, "Aku hanya ingin tahu sang Kaisar telah dicekoki obat macam apa yang oleh kakek tua itu sampai Yang Mulia mengubah keputusannya."     

Putri sulung tersenyum, "Bukannya sudah lama sejak terakhir kali kamu mengundang Lady Liu untuk berkunjung?"     

Wajah sang Ratu menjadi dingin bagaikan es saat dia menjawab, "Wanita itu menikahi Fan Jian. Dia mungkin tampak seperti orang bodoh, tetapi sebenarnya, dia licik seperti seekor rubah. Saat kamu berusaha membunuh Fan Xian 4 tahun yang lalu, kita memastikan agar Lady Liu yang disalahkan. Dia pasti membenci kita. Pasti sulit untuk meyakinkannya agar dia mau menutup-nutupi kita lagi. "     

"Lalu kenapa?" Putri Sulung tersenyum lebar. Kulitnya terlihat terawat dengan baik untuk seseorang yang berusia tiga puluhan. "Memangnya dia akan berani mengatakan apa? Aku sudah mengenalnya sejak kecil, dan aku tahu dia suka mempermasalahkan hal-hal yang sepele."     

Sang Ratu tiba-tiba mengerutkan kening, "Ini sebenarnya agak aneh. Mengapa, empat tahun yang lalu, sang Kaisar memutuskan agar Fan Xian diberikan tanggung jawab mengelola kas negara? Jika bukan karena situasi yang genting ini, kita tidak perlu melakukan tindakan yang beresiko itu. "     

Putri Sulung berbicara dengan lirih, "Sang Kaisar tidak senang kalau kita punya hubungan dekat, jadi Yang Mulia telah berencana untuk mengambil tanggungjawab mengelola kas negara dariku. Itulah sebabnya sejak awal dia menempatkan direktur bersamaku."     

Dia lanjut berbicara sambil menghela napas, "Terlepas dari kecerdasan mereka, semua pejabat pemerintah dapat dikendalikan dengan satu cara atau cara lainnya. Satu-satunya pengecualian adalah Direktur Chen, yang setia kepada sang Kaisar. Dia telah mengelola Dewan Pengawas sedemikian hebatnya hingga tidak ada kelemahan. Tidak mungkin kita dapat menugaskan mata-mata di tempat mereka."     

Mendengar ini, sang Ratu tanpa sadar mengerutkan keningnya, "Kesetiaan pada sang Kaisar adalah hal yang wajar. Satu-satunya alasan untuk menugaskan mata-mata adalah untuk menjaga Kaisar dengan mencari pejabat pemerintah yang korup. Tentunya, sudah jelas bahwa Direktur Chen setia kepada sang Kaisar."     

sang Putri Sulung tahu bahwa ia telah mengatakan hal yang salah. Ia pun berkata dengan lembut, "Itu memang benar. Namun, Dewan Pengawas masih menyelidiki upaya pembunuhan di Danzhou sejak empat tahun lalu, dan mereka melakukannya atas perintah sang Kaisar."     

"Baiklah, itu wajar. Sang Kaisar mabuk saat dia pertama kali melihat putrimu. Dia sangat menyukainya sampai-sampai dia menjadikannya putri angkat dan mengatur pernikahannya dengan keluarga Fan. Tidak banyak orang di istana yang mengetahui hal ini. "     

Sang Ratu teringat kembali tentang kejadian empat tahun yang lalu. Dia pun berkata dengan dingin, "Dalam waktu sebulan, ada pembunuh bayaran di Danzhou. Upaya pembunuhan tersebut sudah diketahui oleh Dewan Pengawas, walaupun tidak diumumkan. Jadi tentu saja, sang Kaisar pun tahu soal hal itu. Dia jelas tidak peduli dengan keselamatan anak haram itu, dia hanya ingin tahu siapa orang di dalam istana yang berani membocorkan perintahnya."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.