Cincin Naga

Dance of the Fire Serpents – bagian 1



Dance of the Fire Serpents – bagian 1

0

"ROAR!" semburan api Velocidragon sepanjang belasan meter itu menyembur ke seluruh tempat. Membuat area sekitar bermandikan api.

0

"Hiss….."

Api dari Velocidragon itu mengitari keempat Warrior itu, untungnya keempat Warrior itu dilindungi oleh battle-qi mereka dan juga Protective Icy Carapace sehingga mereka semua dapat menahan panasnya api.

Si Pemanah saat ini telah menunggangi Griffin dan terbang mengitari langit sambil membidikkan panahnya.

Vampiric Iron Bull berdiri tegap bagai tembok besi, melindungi kedua Mage perempuan.

"Wus! Wus! Wus!"

Pandangan matanya sangat menusuk, dan lengannya kokoh bagaikan sebuah karang, pemanah itu menembakkan anak panahnya tiga kali berturut-turut. Sasarannya adalah Mage yang ada dipunggung Velocidragon!

"Wuuuusss!" Ekor Velocidragon itu menyapu seperti kilat yang bahkan bergerak jauh lebih cepat dibandingkan dengan sebuah anak panah. Dalam sekejap, anak panah yang ditembakkan itu hancur seketika. Kemudian dengan cepat, ekornya menyapu keempat Warrior itu. Suara gemuruh yang dihasilkan oleh ekor makhluk itu menyebabkan ekspresi wajah di keempat Warrior berubah dengan drastis. Mereka menghindar kebelakang dengan lincah.

Tetapi, ekor dari naga itu tak hanya bergerak lurus saja, ekor itu terkadang bergerak meliuk dan tak beraturan.

"Bruk!"

Salah satu dari empat Warrior itu tak dapat menghindari tepat waktu, dan menerima pukulan dari ekornya tepat di pinggangnya. Baik battle-qi dan perisai esnya pun hancur dengan mudahnya hanya dalam sekejap mata saja. Kemudian ekornya melilit mengitari tubuhnya.

"Luke!" (Lu'jia). Teriak Warrior berambut merah itu dengan penuh amarah.

"Tidak!" Luke juga berteriak histeris.

Dengan sebuah gerakan, ekor makhluk itu melemparkan Luke ke arah mulutnya. Makhluk itu membuka mulutnya sambil memperlihatkan rahangya dan melahapnya. Dengan suara kunyah yang mengerikan, hal terakhir yang terdengar dari Luke adalah jeritan ketakutan.

Seluruh tubuh Luke berubah menjadi daging cincang bertebaran di atas tanah di mana Velocidragon itu berada. Setengah dari salah satu kakinya keluar dari mulut naga itu dan jatuh ke tanah. Sebongkah tulang putih dapat terlihat dari setengah kaki yang penuh darah itu.

"Jangan dilihat." Kata Hillman sambil menutupi mata Linley.

Pemandangan tiba-tiba itu terlihat terlalu sadis. Bahkan orang dewasapun bila disuguhkan pemandangan seperti itu untuk pertama kalinya akan langsung merasa panik. Sedangkan Linley hanya seorang anak berumur delapan tahun.

Namun semuanya terlambat. Linley telah melihat segalanya.

"Huft. Huft." Linley merasa jantungnya seakan ditimpa oleh sebuah batu besar. Ia kesulitan untuk bernafas dan juga terengah-engah. Namun dalam pikirannya, ia mengingat terus seorang yang bernama Luke yang sedang dimakan, lagi dan lagi.

Perutnya terbuka lebar, ususnya bertebaran. Tengkoraknya hancur, dan setengah dari salah satu kakinya jatuh ke tanah.

Semua hal itu membuat Linley susah untuk bernafas dan membuat kepalanya terasa pusing.

Ini adalah pertama kalinya Linley melihat sebuah pertarungan yang sangat sadis dan menakutkan. Ini juga pertama kalinya ia melihat seseorang dimakan oleh seekor Velocidragon. Kaki yang termakan setengah itu diingat betul-betul oleh Linley.

Hillman, Roger, dan Lorry saling memandang kebingungan sambil menoleh kearah Linley.

Apa yang akan terjadi bila anak berumur delapan tahun menyaksikan pemandangan mengerikan ini? Apakah akan menyebabkan trauma hebat? Saat masa mudanya terpengaruh oleh perang, tentu impiannya di masa depan akan terkena imbasnya pula.

"Membunuh seseorang. Itu biasa. Biasa saja." Linley memaksakan dirinya untuk memikirkan kata itu berulang kali. "Saat aku dewasa nanti dan bergabung dengan pasukan militer, aku juga akan membunuh seseorang. Tahan, tahan."

Linley memang cerdas. Ia telah membaca banyak buku, dan tahu apa yang akan dihadapinya kelak.

Di benua Yulan, saat seseorang tumbuh dewasa, adalah hal biasa jika mereka menemui situasi hidup dan mati ketika berpetualang. Namun Linley yang belum berhadapan dengan hal seperti itu, ia harus menenangkan dirinya sendiri berkali-kali. Dan dengan perlahan, ketakutannya perlahan berkurang sedikit demi sedikit.

Faktanya malah sebaliknya; sesaat, Linley merasakan darah dalam tubuhnya mulai bergejolak.

"Pertarungan itu memang sangat sengit dan juga sangat menarik." Entah mengapa, pertarungan yang sengit itu membuat Linley penuh dengan semangat, memenuhi hatinya dengan sebuah hasrat, sebuah hasrat untuk bertarung dan membunuh!

"Apakah karena darah Dragonblood Warrior yang mengalir di dalam tubuhku?" Tanya Linley.

Namun Linley tiba-tiba sadar bahwa dia sebenarnya ingin bergabung dengan pertarungan sengit itu. Linley segera pergi kesamping melewati batas perlindungan Hillman, dan melihat pertarungan yang masih berlangsung sejauh seratusan meter.

"Linley, jangan dilihat." Hillman yang melihat Linley berkeinginan untuk melihat pertarungan itu merasa sangat kaget.

"Paman Hillman, aku tidak takut." Kata Linley sambil menoleh kearah Hillman.

Hillman tiba-tiba menyadari sebuah rasa ketertarikan pada mata Linley. Terlebih lagi, ia tak lagi mencoba untuk menyuruh Linley untuk tidak melihat kejadian itu. Ketika Linley melanjutkan melihat pertarungan itu, hal yang bahkan jauh lebih buruk daripada kejadian sebelumnya pun terjadi.

"ROAR!" dengan raungan, Velocidragon itu menoleh kearah seorang Warrior, sementara cakarnya yang besar itu mengibas ke arah Warrior yang lain. Ekornya yang cepat bagaikan cambuk itu juga mengarah ke Warrior yang terakhir.

Para Warrior itu mulai meninggalkan pertarungan itu dan kabur.

Mage misterius yang berada di punggung makhluk itu tak bergerak sedikitpun. Dia membiarkan Velocidragon itu mengurusi segalanya selagi dia berguman merapal mantra.

"Dance of the Fire Serpent!"

Suara dingin dari Mage misterius tiba-tiba terdengar, dan dalam sekejap mata, tujuh ekor ular api raksasa dengan panjang puluhan meter setiap ularnya. Ular itu keluar dari tempat Mage itu menuju ke segala arah. Tiap ular terlihat begitu nyata dengan sisiknya dan ukuran tubuhnya yang membuat siapapun yang melihat menjadi ketakutan.

Seluruh orang yang melihat menjadi terdiam.

Sebuah Magic elemen api tingkat kedelapan – Dance of the Fire Serpent!

Sekarang semua hal ini menjadi jelas bahwa selama ini Mage itu bergumam, merapal sebuah mantra Magic. Dia mempersiapkan Magic elemen api tingkat kedelapan – Dance of the Fire Serpent yang menakutkan ini. Magic ini mampu mengeluarkan tujuh ekor ular membara dan tiap ularnya memiliki kekuatan yang dahsyat. Bahkan kemampuan bertahan seekor Velocidragon tak akan mampu menahannya, jika terkena, meskipun masih hidup tentu akan meninggalkan luka yang sangat parah.

Jika hanya berhadapan dengan Mage tingkat ketujuh, kelompok ini mungkin dapat bertahan sedikit lebih lama, tetapi berhadapan dengan Mage tingkat kedelapan, dan seekor Velocidragon? Tentu mereka tak akan mampu.

Baru saja mereka sadar bahwa Mage misterius ini adalah seorang Mage tingkat kedelapan!

"Dance of the Fire Serpent. Cepat, kabur!" Warrior berambut merah itu berubah ekspresinya dan berteriak dengan suara lantang.

Sedangkan anggota lainnya mulai merasa ketakutan.

"Terlambat. Bersiaplah kalian untuk mati!" Kata Mage misterius itu dengan nada dingin dan kejam bagaikan belati dingin yang menembus jantung para anggota kelompok tersebut.


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.