Cincin Naga

Pertarungan di Langit – bagian 1



Pertarungan di Langit – bagian 1

0

Pagi di esok harinya.

0

Seperti hari-hari biasanya, lahan kosong di sebelah timur kota Wushan itu dipenuhi oleh para pemuda. Hillman dan kedua rekannya belum hadir di tempat, dan seluruh anak-anak saling mengobrol dengan penuh canda tawa. Tentu saja, topik obrolan mereka adalah hal yang terjadi kemarin.

"Magical Beast yang kemarin itu memang sangat kuat. Ketika paman Hillman dan yang lainnya berada di depan, aku berdiri di belakang mereka, mengintip dari kejauhan. Kalian tak akan mengira. Ketika Magical Beast itu menggores tanah dengan cakarnya yang besar, jalan batu itu hancur seketika menjadi berkeping-keping. Dan rumah-rumah itu runtuh seperti terbuat dari lumpur." Dikelilingi oleh anak-anak itu, Hadley, yang paling suka berbicara, menceritakan kejadian itu dengan fasih, dengan berbagai gerakan isyarat seakan ia melihat segalanya.

Seluruh anak-anak itu mendengarkan dengan mata yang terbuka lebar.

"Hadley, kemarin kau menunggu disini bersama kami. Kau tak berani untuk pergi. Bagaimana bisa kau melihat semua ini?" Ucap seorang anak berumur tiga belas tahun sambil mendengus.

Anak-anak yang lebih berumur itu tidak mudah untuk dibohongi.

Hadley menoleh ke arah anak itu. Matanya membuka lebar dan membalas, "Faura [Fu'la], kau tak percaya padaku? Kapan aku, Hadley, pernah berbohong?"

Anak berambut coklat bernama Faura itu membalas sambil mengejek, "Kami semua tahu dirimu selalu melebih-lebihkan sesuatu. Kapan kau pernah mengatakan sesuatu dengan jujur? Hei kalian semua, coba jawab sendiri; pernahkan Hadley mengatakan hal yang sebenarnya?" Kata Faura terhadap anak-anak yang ada disebelahnya.

Seluruh anak-anak berumur dua belas tahun dan lima belas tahun itu mulai tertawa. "Benar. Anak ini selalu dipenuhi oleh omong kosong."

Beberapa anak setuju dengan Faura.

Tetiba Hadley berkata, "Kalian tak percaya? Ya sudah, jangan percaya!" Sambil marah, ia berbalik untuk mencari Linley. Dengan mata yang lebar ia berkata, "Tapi kalian semua tahu selain paman Hillman dan rekannya, Linley juga mengikuti mereka. Linley melihat semuanya dengan mata kepalanya sendiri. Perkataan Linley pasti benar kan? Biarkan Linley yang menceritakan pada kalian jika aku berkata yang sebenarnya atau tidak."

"Tuan muda Linley?" Para pemuda itu melihat kearah Linley.

Di mata anak-anak kota Wushan, Linley memiliki kedudukan yang lebih dibanding mereka semua. Pertama, ia adalah penerus dari klan Baruch, lalu kedua, sebagai seorang anak yang berusia delapan tahun, Linley dapat menyaingi mereka yang berumur tiga belas dan empat belas tahun dalam segi latihan. Di benua Yulan yang dilanda perang, kehebatan Linley membuat seluruh anak-anak di kota Wushan mengaguminya.

"Tuan muda Linley melihat semuanya dengan matanya sendiri. Tentu saja, kita semua percaya dengan perkataan tuan muda Linley." Kata pemuda itu sambil mengangguk.

Mereka yang berumur tiga belas dan empat belas itu juga terlihat dewasa. Mereka tahu bahwa Linley seorang darah biru sedangkan mereka tidak. Hampir seluruhnya memanggilnya tuan muda Linley. Sedangkan mereka yang masih berumur tujuh tahun dan delapan tahun termasuk Hadley masih memanggilnya dengan Linley saja tanpa penghormatan sama sekali.

"Katakan pada mereka Linley! Apa aku berbohong? Katakan pada mereka yang terjadi!" Hadley berlari menuju Linley dan menggandeng tangan Linley sambil berkedip.

Linley tak dapat berbuat apapun. Bagaimana bisa omong kosong Hadley menyeretnya ke dalam pembicaraan ini?

"Magical Beast itu disebut dengan Velocidragon, seekor Magical Beast tingkat ketujuh. Magical Beast itu sangat kuat. Tubuhnya dilindungi oleh sisik yang sangat tebal yang tak dapat ditembus oleh senjata biasa. Lalu juga memiliki ekor yang kuat bagaikan cambuk dan cakar yang tajam. Jalanan dan pondasi yang terbuat dari batu itu hancur bagaikan kertas dihadapan ekor dan cakarnya. Bahkan, makhluk itu dapat menghembuskan api dari mulutnya, sebuah api yang sangat panas yang bahkan dapat menghancurkan bebatuan," Linley mengatakan yang sebenarnya.

Seluruh anak-anak itu terdiam selagi mendengarkan Linley.

"Sebenarnya, kalian semua tahu betul seberapa kuat makhluk itu saat kalian pertama kali melihatnya. Jadi, tak perlu aku jelaskan ulang." Kata Linley dengan senyuman.

Semua anak-anak itu mengangguk.

Sesaat mereka melihat makhluk itu kemarin, mereka semua sangat ketakutan. Badannya yang besar terlihat bagaikan gunung, dan cakar merahnya yang besar itu tak dapat digambarkan seberapa kerasnya cakar itu.

"Kalian semua dengar itu? Aku bilang apa, makhluk itu sangatlah kuat!" Tetiba Hadley berteriak dengan keras.

Anak bernama Faura itu menoleh kearah Hadley dan hendak mengatakan sesuatu.

"Paman Hillman datang." Linley melihat Hillman, Lorry dan Roger berjalan menuju kemari dari kejauhan. Seketika, seluruh anak-anak itu diam dan membentuk sebuah barisan yang terdiri dari tiga kelompok.

Tempat latihan itu menjadi sangat sunyi, hanya langkah kaki Hillman dan rekannya yang terdengar.

Hillman dan rekannya berjalan kearah ketiga kelompok itu sambil menghadap di depan mereka. Dengan senyuman Hillman langsung menebak apa yang ada dalam pikiran mereka. "Kalian semua telah mengetahui apa yang terjadi kemarin bukan?"

"Ya pak." Mendengar perkataan Hillman dan juga tenangnya Hillman, mereka semua menjawab dengan semangat.

"Bagus." Wajah Hillman berubah menjadi sangat serius. "Magical Beast itu disebut dengan Velocidragon. Mage yang berada diatas makhluk itu juga sangatlah kuat. Namun kalian semua harus tahu satu hal!"

Tatapan Hillman menajam sambil melihat kearah mereka semua. "Bahkan Mage yang kuat seperti itu memperoleh kekuatannya secara bertahap. Untuk menundukkan seekor Velocidragon, dia harus menghabiskan waktu dengan usaha! Jika kalian juga ingin memiliki seekor Velocidragon, dan menjadi sekuat sekuat Mage misterius kemarin, maka kalian semua harus bekerja keras!"

"Tiap orang memiliki kemungkinan untuk menjadi kuat. Pertanyaannya, apakah kalian mampu dan mau untuk berusaha dengan keras?"

Perkataan paman Hillman sangat jelas dan keras bagaikan sebuah pasak. Tatapannya tajam dan dingin.

Seketika, mereka semua terdiam, namun mereka masih berimajinasi dengan liarnya, dan pandangan mereka berbinar dengan pikiran yang berbeda-beda.

"Sekarang saatnya melakukan latihan kita. Sama seperti biasa – tataplah matahari itu, dan mulai latihan penyerapan qi." Kata Hillman sambil memulai latihan mereka, dan ketiga kelompok itu memulai latihan mereka.

Berdasarkan kemampuan masing-masing kelompok, Hillman menugasi mereka dengan latihan yang berbeda-beda. Dibawah pengawasan ketiga orang itu, tiap anak harus mampu menyelesaikan latihan mereka. Hari ini, suasana latihan benar-benar berbeda. Hampir tak ada dari mereka yang mengeluh kelelahan.

Mereka semua sangat bersemangat hari ini dan mereka berlatih sangat keras!

"… lima puluh… lima puluh satu…" Linley menghitung dalam hati selagi ia berbaring di tanah dengan ujung jari dan ibu jari kaki sebagai penyokong badannya. Seluruh badannya menegang. Ia di tengah latihan melakukan lima puluh push up.

Latihan ini tak hanya melatih telapak tangannya, namun juga kekuatan jari dan sikunya. Cara ini sangat sederhana namun efektif.

Jika seseorang ingin menjadi Warrior yang kuat, sewajarnya mereka harus melatih battle qi mereka. Namun semua itu bergantung pada seberapa kuat dan tangguh badan mereka, sebagaimana pula badan yang kuat dapat menggunakan battle qi yang lebih kuat pula.

"Karena darahku memiliki darah Dragonblood Warrior dan tak bisa menggunakan battle qi, pilihanku satu-satunya adalah melampaui kekuatan fisik mereka." Dengan tatapan tajam jarinya menonjol dari tanah bagaikan sebuah akar. Dia tetap melakukan push up itu meskipun kawan-kawannya mulai kelelahan.

"Sembilan puluh delapan, sembilan puluh sembilan…"

Linley tetap berjuang sekuat tenaga.

"Latihan pagi ini cukup sampai disini." Kata Hillman dengan suara lantang sambil menghadap mereka.

Setelah itu, Hillman mengambil nafas dalam-dalam sambil berkata dalam hati, "Kisah apa yang akan kuceritakan hari ini?" tiap hari, ketika latihan pagi telah usai, Hillman menceritakan sebuah kisah pada mereka sehingga menjadi sebuah rutinitas.

"Paman Hillman, kami-"

Terdengar suara seorang anak.

Namun, belum selesai anak itu selesai bicara, Hillman yang tadinya menunduk sembari mencoba untuk sadar dari pikirannya tiba-tiba merasakan sesuatu yang aneh. Dia mengangkat kepalanya, seluruh mata anak-anak itu menoleh ke arah timur dengan mata terbuka lebar dan mulut yang ternganga. Roger dan Lorry juga menoleh ke arah timur dengan ekspresi yang serupa.

"Eh?" Dengan terkejut, Hillman juga ikut melihat kearah timur.

Dari timur, tak begitu jauh, mungkin sekitar dua atau tiga ratus meter di udara, seekor naga besar berwarna hitam kelam terbang mengitari angkasa, badannya memiliki panjang sekitar seratus meter. Mata naga itu memiliki ukuran sebesar roda sebuah gerobak. Sisiknya yang berwarna hitam kelam itu mampu membuat gemetar hati semua orang. Dan sayapnya yang sepanjang ratusan meter itu mengepak dengan kuat.

Magical Beast – Black Dragon!


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.