Cincin Naga

Enam Tahun



Enam Tahun

Sungai yang mengalir terus berlalu di samping Linley yang sedang duduk bersila. Di tangannya, ia memegang sebuah straight chisel dan sebuah batu seukuran kepalan tangannya.

"Mulai dari dasar. Aku akan memulai dengan batu ini dan memulai latihanku…"

Linley duduk disana seorang diri di gunung dibelakang institut Ernst. Dibawah pengajaran Doehring Cowart, ia mulai mempelajari sebuah seni patung batu. Selagi ia mempelajari tentang seni ini, Linley juga mulai mengerti mengapa nantinya Straight Chisel School ini dapat meningkatkan kekuatan spiritual seseorang.

Ketika orang lain memahat, mereka membutuhkan peralatan yang sangat banyak.

Mereka harus menghabiskan banyak waktu dan energy mental untuk memperkirakan peralatan mana yang sebaiknya digunakan. Tentu saja hal ini akan sangat melelahkan. Setiap pekerjaannya mewakili seluruh hasil usaha pemahat itu.

Tapi Straight Chisel School tentunya berbeda.

Hanya satu peralatan yang digunakan yaitu straight chisel, jadi tidak perlu untuk memikirkan peralatan mana yang sebaiknya digunakan dan untuk apa. Biasanya, tingkat kesulitan akan semakin meningkat karena hanya menggunakan satu alat saja. Contohnya, menggunakan straight chisel untuk mengukir bagian yang membutuhkan jade bowl knife butuh pengertian total dan mendapatkan pemahaman dasar dari batu itu sendiri.

Terlebih lagi, kekuatan ekstra juga dibutuhkan.

Jika seseorang menggunakan hanya straight chisel untuk beberapa bagian yang lebih besar yang umumnya membutuhkan gergaji untuk memotongnya, maka orang itu harus menggunakan kekuatan yang lebih besar lagi.

Seseorang dapat menggunakan kemampuan seorang Mage elemen bumi untuk memahami bentuk asli dari sebuah batu. Tapi kekuatan pergelangan tangan harus dilatih juga. Sebagai Mage tingkat kedua, kekuatan pergelangan tangan Linley lumayan kuat, tapi hanya cukup untuk mengukir batu yang kecil saja. Jika ia ingin mengukir batu yang lebih besar, kekuatan pergelangan tangan nya masih belum cukup.

Tapi….

Saat ini, Linley baru mengerjakan dasarnya saja.

.....

Ketika kegiatan belajar mengajar untuk tahun ini telah usai, Linley kembali ke kota Wushan.

Saat tahun baru, si kecil Wharton dan kakaknya, Linley, hanya memiliki beberapa hari saja untuk bertemu. Kemudian dengan bantuan pengurus Hiri, Wharton pergi menuju kekaisaran O'Brien. Linley hanya bisa melihat si kecil Wharton berangkat dengan sendu. Sambil menangis tiada henti, Wharton yang berusia enam tahun berpisah dengan Linley yang berusia sepuluh tahun dan mulai berangkat.

Waktu berlalu.

Linley melanjutkan sebagai seseorang yang menyendiri di institut Ernst. Kebanyakan waktunya digunakan untuk melakukan latihan keras di belakang gunung.

Saat menginjak usia remaja, nafsu makan Linley juga bertambah semakin besar, dan ia juga tumbuh semakin tinggi. Tentunya, kekuatan fisik dan ototnya juga meningkat dengan drastis. Dalam seni mengukir batu, dalam pengajaran Doehring Cowart dan kerja kerasnya, Linley semakin berkembang pesat.

...

Musim semi berakhir, musim gugur tiba. Bunga bermekaran, bunga berguguran. Dalam sekejap saja, tiga tahun berlalu.

Di air terjun di gunung belakang institut Ernst.

"Drrrr, drrrr." Bagaikan air bah, air itu jatuh dengan keras di sungai itu.

Linley yang berada tepat di sebelah air terjun itu dengan membawa sebuah straight chisel berukuran 30 cm di tangannya selagi ia mengukir sebuah batu berukuran layaknya orang dewasa. Straight chisel di tangannya seolah menari dengan sangat anggun. Tiap tempat yang dilalui oleh straight chisel itu menggores batu itu. Sebuah bentuk inti dari patung mulai terlihat dari batu itu.

Ia memahat mulai pagi hingga malam, dan bentuk dari patung itu semakin murni.

Tatapan Linley terpaku pada batu itu. Saat ini, ia sangat fokus pada batu itu dan terserap kedalamnya, seolah hatinya telah menjadi satu dengan apa yang ada didalam batu itu. Perasaan menyenangkan ini menyebabkan Linley hampir tak menyadari waktu. Sensasi seakan menjadi satu dengan alam benar-benar membuat kekuatan spiritual Linley menjadi terisi kembali dan bahkan meningkat dengan perlahan.

Tapi Linley sendiri tak memahami itu semua selagi ia melanjutkan memegang straight chisel itu dan memahat tiada henti pada patung itu.

Serpihan batu terus berjatuhan, menyebabkan tiap detil dari patung itu semakin terlihat jelas. Saat matahari telah terbenam, straight chisel yang berada ditangannya akhirnya mulai terhenti untuk sesaat.

"Fiuh!"

Linley menghela nafasnya dan mengelap bagian batu yang kecil itu. Seluruh patung itu telah mendapatkan betuk dasarnya. Tikus yang sehat sebesar setengah meter itu berdiri di depan Linley. Sekilas orang-orang akan mengira bahwa itu adalah tikus asli. Hal itu menyebabkan Shadowmouse Bebe itu mencicit dengan liar.

Dari awal hingga akhir, Linley mengukir tanpa henti!

"Bagus sekali." Saat ini Linley baru menyadari kekuatan spiritualnya meningkat dengan derastis.

Doehring Cowart yang berjubah putih itu tersenyum padanya dari samping. "Linley, mulai sekarang, kamu bisa dianggap telah memahami dasarnya. Apa kamu merasakan sesuatu yang sepesial? Tapi pekerjaanmu masih bisa dianggap sebagai amatiran saja. Patungmu hanya bisa diletakkan di aula biasa di institut Proulx. Kalau kamu memamerkannya tentu malah diejek. Hancurkan."

"Baik kakek."

Straight chisel yang di tangan Linley menancap berkali kali dan akhirnya patung itu terbelah menjadi lebih dari sepuluh bagian. Tahun ini, Linley akhirnya memahami teknik dasar dari mengukir batu!

Dan tahun ini Linley berusia tiga belas tahun!

Hari demi hari, tahun demi tahun.

Setelah menguasai teknik dasar dari mengukir batu, kekuatan spiritual Linley mulai tumbuh dengan sangat cepat. dulunya, ketika Linley berusia Sembilan tahun setengah, ia telah menjadi Mage tingkat kedua, dan ketika Linley berusia sebelas tahun, ia telah menjadi seorang Mage tingkat ketiga. Dan saat ia berusia tiga belas tahun, ia telah menjadi seorang Mage tingkat keempat!

Mage biasanya semakin sulit dan sukar untuk meningkatkan tingkatan mereka selagi mereka semakin kuat. Logikanya, dari tingkat keempat menuju tingkat kelima, Linley membutuhkan waktu paling tidak selama tiga tahun.

Tapi nyatanya…

Pada tahun 9996, ketika Linley berumur empat belas tahun setengah, ia telah menjadi seorang Mage tingkat kelima. Dari tingkat keempat menuju tingkat kelima, ia hanya membutuhkan waktu selama setahun setengah. Bahkan lebih cepat dibandingkan saat ia beranjak dari tingkat ketiga menuju tingkat keempat.

Itu adalah hasil dari menggunakan Straight Chisel School!

….

Tahun 9997 adalah tahun dimana Linley telah berada di institut Ernst selama tujuh tahun. Tahun ini, Linley berusia lima belas tahun.

Dengan mengenakan jubah berwarna biru, Linley berjalan di dalam institut Ernst. Bebe si Shadowmouse kecil itu berdiri di pundak Linley. Meskipun enam atau tujuh tahun berlalu, badan Bebe masih belum berubah sedikitpun.

Saat ini, Linley memiliki tinggi 1.8 meter dan terlihat sangat gagah dan kuat. Esensi elemen bumi dan angin terus menyuburkan tubuhnya. Diikuti dengan latihan tiada hentinya Linley dan beberapa kelebihan dari memiliki darah Dragonblood Warrior, Linley telah menjadi seorang Warrior tingkat keempat.

Ia dapat dengan mudah mengangkat batu besar yang memiliki berat ratusan kilo dan menghancurkan batu hanya dengan pukulannya.

Pengetahuannya tentang Straight Chisel School juga menyebabkan kekuatan spiritual Linley bertumbuh sejak ia berusia tiga belas tahun.

Pada awal tahun 9997, Linley memasuki kelas lima di institut Ernst, kelas yang sama dengan si jenius nomor satu institut Ernst, Dixie. Membutuhkan waktu selama tiga tahun bagi Dixie untuk meningkat dari tingkat keempat menuju tingkat kelima, tapi hingga saat ini, dia masih belum bisa maju dari tingkat kelima menuju tingkat keenam.

Lima belas tahun. Seorang Mage tingkat kelima!

Linley dan Dixie bisa dikatakan sebagai orang luar biasa. Tapi dimata kebanyakan orang, Linley jauh lebih luar biasa lagi, karena sejak saat ia mengambil ujian untuk tingkat keempat, ia hanya membutuhkan waktu selama satu setengah tahun untuk menuju tingkat kelima.

Perkembangan Linley tentunya mengejutkan semua orang.

Saat ini, Linley setingkat dengan Dixie dan dikenal luas sebagai 'Duo jenius' dari institut Ernst.

"Lihat, itu Linley. Dua tahun lalu dia menjadi seorang Mage tingkat keempat, dan tahun lalu, dia menjadi seorang Mage tingkat kelima hanya dalam waktu setahun! Hebat sekali. Aku yakin Linley akan menjadi seorang Mage tingkat keenam sebelum Dixie menjadi Mage tingkkat keenam."

"Linley menghabiskan waktunya berlatih tiap hari di belakang gunung. Aku juga dengar bahwa Dixie mulai berlatih keras di belakang gunung. Mungkin saja karena Dixie terpengaruhi oleh Linley."

"Bisa saja. Melihat perkembangan Linley yang pesat, sangat mungkin Linley akan menggantikan Dixie dan menjadi si jenius nomor satu di institut Ernst."

...

Di jalan, banyak orang yang ketika melihat Linley mulai membahasnya. Sebagai jenius yang diakui dari institut Ernst, tak peduli kemanapun ia pergi, orang-orang disekitarnya akan langsung membahasnya. Tapi meskipun kekuatan Linley terus berkembang pesat, ia masih menolak untuk mengikuti turnamen yang diadakan tiap tahun itu.

"Jenius?" Linley mengejek dirinya sendiri.

Linley tak pernah menganggap dirinya sendiri seorang jenius. Kekuatannya berasal dari usaha mati-matian tiap hari. Selama enam tahun, ia tetap tekun berlatih sejak hari pertama. Dan juga di gabung dengan pengarahan dari kakek Doehring yang membuatnya semakin berkembang.

"Saat ini, kekuatanku masih lebih lemah dibandingkan dengan kekuatan Bebe." Linley menatap Bebe yang berada di pundaknya. "Bebe, kekuatan setingkat apa yang sudah kau capai?"

"Cit cit." Bebe menyeringai pada Linley, kemudian berkata padanya melalui mental. "Entahlah, karena aku tak pernah bertarung dengan Magical Beast lain. Tapi tuan masih belum sebanding denganku, hehe." Bebe merasa sangat bangga.

Mengacuhkan tatapan kekaguman yang diberikan oleh orang lain, Linley dengan santai meninggalkan institut Ernst melalui gerbang belakang dan menuju gunung, sekali lagi memulai latihannya seorang diri. Selama enam tahun yang berlalu seperti hari-hari tersebut, adalah alasan untuk keberhasilannya.

Linley dengan cepat dan santai, melayang menuju hutan, selagi Bebe si Shadowmouse kecil itu terus berbicara dengannya tiada henti melalui ikatan batin mereka. "Bos, kapan kita akan pergi ke Mountain Range of Magical Beast untuk menguji kekuatan kita? Bos kan sudah menjadi Mage tingkat kelima. Bos bisa menguji kekuatan bos sendiri. Dan aku Bebe juga dapat menunjukkan kekuatanku yang menakjubkan."

"Santai." Balas Linley sangat singkat.

"Bos menghancurkan hatiku. Aku seekor Magical Beast tapi gak pernah ke Mountain Range of Magical Beast. Betapa mengerikannya!" Setelah enam tahun, kemampuan Bebe untuk mengekspresikan dirinya juga meningkat dengan drastis.

"Diam. Kalau kamu masih berisik aku tak akan memasak daging." Sesaat Linley mengatakan hal itu, Bebe langsung terdiam tak bersuara sedikitpun.

Setelah memasuki gunung itu, Doehring Cowart muncul disisinya. Melihat Linley, Doehring Cowart merasakan kepuasan dalam hatinya.

"Linley." Doehring Cowart tiba-tiba berkata.

Linley menoleh dan tersenyum pada Doehring Cowart selagi ia melakukan komunikasi batin "Kakek Doehring, ada apa?"

Doehring Cowart tersenyum. "Dari beberapa patung seni mu, aku dapat memberi tahumu bahwa kemampuan mengukirmu telah mencapai tingkat permulaan."

Mata Linley langsung bersinar.

Kakeknya Doehring adalah orang yang tempramental. Patung seni apapun yang tidak mencapai standard nya akan langsung dihancurkan. Dari perkataannya, "Jika patung seni itu tampil dilihat oleh dunia, mereka akan mencemooh Straight Chisel School, kemudian mencemoohku, seorang Saint-level Grand Magus yang terhormat."

Kemudian Linley dipaksa untuk menghancurkan setiap patung batu yang telah ia buat meskipun patung itu dapat menghasilkan sejumlah uang.

"Mencapai tingkat permulaan? Kakek Doehring, apa maksud kakek?…" Linley melihat Doehring Cowart dengan penasaran.

Doehring Cowart mengangguk dengan gembira. "Iya. Mulai sekarang setelah kamu menyelesaikan sebuah patung seni mu kamu tidak harus menghancurkannya. Mereka bisa tetap berada didunia ini. Tentu saja jika kamu mau, kamu bisa mengantarkan patung senimu ke galeri Proulx dan menjualnya pada mereka kemudian kamu bisa mengangkat derajat seni Straight Chisel School. Diwaktu yang bersamaan, kamu juga bisa menghasilkan sejumlah keping emas untuk dirimu sendiri."


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.