Cincin Naga

Desa Pegunungan yang Misterius



Desa Pegunungan yang Misterius

0Matahari tinggi di langit. Reynolds saat ini sedang mendaki gunung yang sangat besar.     
0

"Seharusnya aku sudah memasuki Anarchic Lands sekarang." Reynolds sendiri tidak terlalu jelas seberapa jauh dia berjalan, setelah berjalan selama sepuluh hari lagi. Reynolds umumnya menuju ke arah mana pun yang tampak paling sepi. Bahkan jika dia melihat kota-kota dari jauh, dia tidak akan memasuki mereka.     

Gunung yang sekarang dinaiki Reynolds sangat besar dan mengambil sejumlah besar lahan.     

Setelah mendaki untuk waktu yang lama, Reynolds tiba di salah satu puncak gunung dan menatap sekelilingnya. Tiba-tiba, dia menyadari bahwa gunung raksasa ini sebenarnya memiliki sebuah desa pegunungan kecil di tengahnya. Reynolds menjilat bibirnya yang kering dan pecah-pecah. Meraih segenggam tumbuhan rotan panjang, dia mulai turun ke desa pegunungan kecil di tengah gunung.     

Desa pegunungan kecil ini memiliki orang-orang di dalamnya. Ketika mereka melihat Reynolds masuk, mereka meliriknya dengan tatapan ingin tahu.     

Jelas... mereka jarang melihat pengunjung.     

Ada beberapa orang di desa pegunungan kecil ini. Menebak berdasarkan apa yang dilihat matanya, Reynolds memperkirakan ada beberapa ribu orang di sini. Bahkan ada penginapan terbuka yang dibuat sederhana. Reynolds berjalan mendekat dan langsung duduk dan berkata, "Dua cangkir air, lalu beberapa piring dan sebotol anggur."     

Tapi begitu dia duduk, Reynolds menyadari sesuatu...     

"Tempat ini..." Hati Reynolds bergetar.     

Tiba-tiba dia menyadari bahwa setiap orang di sini memancarkan aura seorang petarung. Dari apa yang bisa diketahui Reynolds, ada banyak petarung tingkat keenam and tingkat ketujuh, dan bahkan Warrior tingkat kedelapan... dan juga beberapa Mage hebat. Bukan Warrior. Mage yang sangat kuat.     

"Teman, bagaimana kamu bisa sampai di sini?" Seorang pria botak datang dengan sebotol anggur dan dua mangkuk. "Ayo, ayo minum."     

Reynolds sekarang merasa bahwa desa pegunungan ini bukanlah tempat biasa. Dia langsung menjawab, "Saya datang dari seberang perbatasan dengan Kekaisaran Rohault. Saya berencana memasuki Anarchic Lands. Saya tidak mengambil salah satu jalan utama, dan mendaki gunung-gunung di utara. Setiap kali saya bertemu dengan sebuah sungai, saya berenang melewatinya. Kapan pun saya bertemu dengan sebuah gunung, saya mendaki. Saya tidak menyangka bahwa saat mendaki gunung ini, saya akan bertemu dengan desa pegunungan kecil ini."     

Pria botak itu mengangguk dan tertawa. "Jadi begitu."     

"Pantas. Tidak ada jalan di dekat desa kami, dan gunung ini sangat terpencil. Biasanya, kita bisa melewati sekitar delapan atau sepuluh tahun tanpa melihat orang luar."Seorang pria lain berjalan mendekat, tertawa.     

Reynolds semakin cemas.     

Kedua orang di depannya sama-sama sangat kuat, mungkin tingkat ketujuh atau tingkat kedelapan.     

"Tempat apa ini? Mengapa ada begitu banyak petarung di sini?" Reynolds diam-diam bertanya-tanya.     

Minum dan mengobrol dengan kedua orang ini, Reynolds menyadari... bahwa orang-orang di desa gunung misterius ini tidak benar-benar terputus dari dunia luar. Sebenarnya, mereka tahu banyak tentang dunia luar.     

"Putri Monica[1] akan datang." Pria botak tiba-tiba berkata. Banyak orang berpaling untuk melihat ke satu arah, dan Reynolds juga...     

Dia melihat seorang wanita muda yang cantik dengan rambut berwarna hijau giok yang panjang berjalan dengan pelayan di belakangnya, sambil menyapa orang-orang desa lainnya di sepanjang jalan dengan hangat. Melihat wanita cantik ini, Reynolds langsung tertegun. Wajah cantik itu... senyum ramah itu...     

Meski sering bermain-main dengan wanita, Reynolds merasa sangat terpesona dan tertarik.     

"Aku pikir... aku telah menemukan tempat dimana aku seharusnya berada."     

Si playboy Reynolds telah bertemu dengan beberapa wanita muda bangsawan. Tapi tidak ada satu orang pun yang berhasil menggerakkan hatinya... karena itulah dia masih sendiri sampai sekarang. Tapi gadis di desa pegunungan misterius ini memiliki aura yang sangat unik, yang membuat hati Reynolds goyah.     

Gadis yang bernama Monica melirik Reynolds. Reynolds langsung menyadari bahwa mata Monica yang jernih mengandung sedikit cahaya hijau. Dia tampak seperti salah satu roh legendaris, benar-benar mempesona. Monica tertawa dan berbicara dengannya. "Halo, orang luar."     

Reynolds segera berdiri dan berkata dengan sopan, "Putri Cantik Monica, nama saya Reynolds."     

Monica tiba-tiba melirik tangan kiri Reynolds. Dia membuka mulutnya dengan terkejut, lalu menatap Reynolds. "Apa yang terjadi dengan tanganmu?"     

"Itu terluka oleh seseorang," kata Reynolds dengan santai.     

Monica langsung menghampirinya. "Rentangkan tanganmu." Reynolds tidak mengajukan pertanyaan, langsung merentangkan tangan kirinya. Luka yang ditinggalkan oleh penjepit baja itu sangat mengerikan untuk dilihat. Bibir Monica mulai bergerak sedikit, dan beberapa saat kemudian...     

Bintik cahaya yang tak terhitung jumlahnya masuk ke tangan kiri Reynolds seperti bintang yang berputar dilangit. Reynolds bisa dengan jelas merasakan bahwa luka di tangan kirinya sembuh dengan cepat, dan dua jari baru tumbuh keluar darinya. Dalam sekejap mata, tangan kiri Reynolds kembali ke keadaan sempurna, seolah-olah tidak pernah terluka.     

"Ini...ini..." Reynolds kaget, dan dia menatap wanita muda yang bernama Monica dengan terkejut.     

Dia tidak menduga bahwa wanita muda bernama Monica ini adalah seorang Mage elemen cahaya, dan sangat kuat. Kekuatannya tidak sedikit pun lebih rendah dari Reynolds.     

Saat Reynolds melihat ekspresi konsentrasi di wajah Monica, jantungnya langsung berdebar kencang.     

.....     

Senja. Matahari terbenam di barat, dan langit memiliki awan besar bewarna merah seperti nyala api.     

Di rumput dekat desa pegunungan, Reynolds dan Monica berjalan berdampingan. Reynolds menatap wajah cantik Monica, dan di dalam hatinya, dia merasakan sedikit rasa senang. Dia sudah tinggal di sini di desa pegunungan misterius ini selama lebih dari sebulan sekarang.     

Tidak ada orang di desa gunung yang menyarankan agar dia pergi.     

Selama sebulan di desa pegunungan, Reynolds telah mengetahui bahwa sebagian besar penduduk desa di sini tidak pernah meninggalkan desa pegunungan. Hanya bagian penduduk yang sangat kecil yang kadang-kadang melakukan perjalanan ke dunia luar. Ketika mereka kembali, mereka akan memberitahu penduduk desa lainnya tentang kejadian di dunia luar.     

Monica baru berusia dua puluh tahun, tapi dia sudah menjadi seorang Mage elemen cahaya tingkat ketujuh. Dari segi bakat, dia sebenarnya lebih unggul dari Reynolds. Dia bahkan lebih berbakat daripada Reynolds.     

"Aku tidak bisa terus seperti ini. Aku harus memberitahu orang tuaku dan Saudara ketiga bahwa aku hidup." Reynolds ingin bertemu dengan teman dan keluarganya, tapi daya tarik Monica padanya terlalu kuat. Dan bagi Monica, orang luar ini, Reynolds, tahu banyak hal. Kapan pun dia mengobrol dengannya, Monica mendapati bahwa dia bisa belajar banyak hal tentang dunia luar.     

Reynolds sangat pandai bercakap-cakap. Hal ini membuat Monica sangat bahagia setiap kali dia bersamanya.     

"Jika aku bisa selalu bersama Monica, betapa luar biasanya itu?" Hati Reynolds dipenuhi dengan harapan.     

"Nona Monica." Sebuah suara tiba-tiba datang dari belakang mereka, dan seorang pria paruh baya berambut perak berjalan ke arah mereka. Reynolds kaget. Dia tidak menyadari pria ini mendekati mereka. Jelas, pria itu sangat kuat.     

"Paman Miller[2]." Ketika Monica menoleh dan melihat pria paruh baya dengan rambut pendek berwarna perak, dia langsung tertawa keras.     

Miller memiliki wajah yang sederhana dan jujur. Melirik Reynolds, dia lalu tertawa ke arah Monica dengan ramah. "Nona Monica, sudah larut. Ibumu menunggumu pulang dan makan malam." Monica mengangguk, lalu tersenyum ke arah Reynolds. "Kakak Reynolds, aku akan pulang sekarang. Sampai jumpa lagi."     

Reynolds tersenyum dan mengangguk juga.     

Setelah Monica pergi, Miller menatap Reynolds. "Anak luar, kamu telah berada di desa gunung kami untuk beberapa waktu sekarang. Kamu sekarang perlu membuat pilihan..."     

"Pilihan?" Reynolds merasa terkejut.     

Miller mengangguk dengan tenang. "Karena kamu bisa menemukan kami, itu berarti takdir telah membawamu ke sini. Kamu sekarang memiliki dua pilihan. Yang pertama adalah untuk selamanya tinggal di desa gunung kami, dan menjadi salah satu penduduk desa kami, tidak pernah pergi. Yang kedua adalah segera pergi, dan jangan pernah masuk lagi. Kamu hanya punya dua pilihan. Jika kamu tidak patuh, kamu pasti akan mati."     

Kata-kata dingin dan tenang ini membuat hati Reynolds bergetar.     

Pergi selamanya? Atau tidak pernah meninggalkan desa gunung lagi?     

Reynolds juga tidak ingin membuat pilihan.     

"Tuan Miller." Reynolds buru-buru berkata," Berdasarkan apa yang saya ketahui, bukankah ada beberapa orang di desa yang sesekali pergi ke luar?"     

Miller melirik ke arahnya, lalu tertawa kecil. "Benar. Desa gunung kami memiliki kontes tahunan. Siapa pun yang berhasil masuk dalam sepuluh besar selama pertandingan ini diizinkan untuk meninggalkan desa dan melakukan perjalanan ke dunia luar. Tapi mengingat kekuatanmu saat ini... kamu bahkan tidak bisa berada di peringkat seratus teratas kami,."     

Reynolds sangat cemas.     

"Meskipun saat ini aku tidak dapat membuat peringkat, di masa depan aku mungkin bisa." Reynolds telah membuat keputusannya. "Tuan Miller, saya telah memutuskan untuk menjadi anggota desa ini." Meskipun Reynolds mencintai orang tuanya, ketika dia berada di tentara, dia sering pergi satu atau dua tahun tanpa melihat orang tuanya sekali pun. Selama orang tuanya tahu bahwa dia hidup, hanya itu yang penting. Ke depannya, dia akan memiliki kesempatan untuk bertemu dengan mereka. Seharusnya tidak ada terlalu banyak masalah.     

Reynolds tahu bahwa orang tuanya pasti bisa hidup selama satu atau dua abad lagi.     

Tapi Monica... Reynolds khawatir jika dia pergi, dia akan menyesalinya selama sisa hidupnya.     

Miller mengangguk sedikit. "Selamat datang di desa. Ingat. Kamu tidak diizinkan meninggalkan desa tanpa izin. Jika ditemukan bahwa kamu melakukannya... kamu pasti akan mati. Tidak peduli apapun, kamu sebaiknya tidak menyimpan keraguan tentang seberapa kuat desa kami." Miller segera berbalik dan bersiap untuk pergi.     

"Tuan Miller." Reynolds buru-buru berkata.     

Miller berpaling untuk menatapnya. "Ada apa?"     

"Ketika orang-orang lain di desa pergi, dapatkah mereka membantu saya membawa pesan keluar?" Tanya Reynolds.     

Miller mengangguk. "Ya mereka bisa. Namun, kamu tidak bisa mengungkapkan informasi mengenai desa. Dalam dua hari, aku akan meninggalkan desa. Jika kamu memiliki pesan, aku dapat membantumu mengirimkannya."     

Reynolds merasakan gelombang kegembiraan, dan dia buru-buru berkata, "Tuan Miller, ketika anda meninggalkan desa, tolong pergi ke salah satu cabang Dawson Conglomerate dan katakan bahwa saya, Reynolds Dunstan, tidak mati. Saat ini, saya hidup bahagia, dan saya harap teman dan keluarga saya tidak akan mengkhawatirkan saya."     

"Dawson Conglomerate?" Miller melirik ke arahnya, lalu mengangguk.     

"Tuan Miller." Reynolds tiba-tiba menyadari sesuatu. "Tidakkah anda mengatakan bahwa hanya sepuluh besar di pertandingan tahunan yang diizinkan melakukan perjalanan? Mengapa anda bisa pergi kapan pun anda mau?"     

Miller meliriknya. "Begitu kamu berada pada tingkat kekuatanku, kamu juga bisa pergi kapan pun kamu mau." Saat dia berbicara, dengan satu gerakan Miller tiba-tiba lenyap dari hadapan Reynolds. Hati Reynolds dipenuhi keterkejutan; kecepatan ini terlalu mengerikan!     

"Tuanku, Reynolds itu tidak terlalu kuat, tapi sepertinya Miss Monica merasa agak..." Miller berdiri di satu sisi dengan hormat, sementara seorang pria paruh baya tampan dan tampak rapi dengan rambut hitam panjang duduk di kursi batu, dengan santai mennyesap anggur.     

Pria paruh baya yang rapi tertawa dengan tenang. "Monica bebas menyukai siapapun yang dia mau. Jangan memaksanya. Bagi Reynolds untuk memilih tinggal di desa berarti setidaknya dia memiliki keberanian."     

"Tapi Madame..." kata Miller.     

Pria paruh baya yang rapi itu tertawa. "Haha... untuk itu, tidak ada yang bisa aku lakukan juga. Jika Reynolds benar-benar menyukai anakku, maka yang bisa aku lakukan hanyalah menyarankan agar dia bekerja keras. Jika tidak, dia bahkan tidak bisa lulus dari persetujuan istriku."     

"Besok, saat kamu menuju Forest of Darkness, hati-hati. Jangan mengganggu Forest of Darkness." Pria setengah baya yang beradab melirik Miller.     

"Baik, Tuanku." Miller berkata dengan hormat.     

Keesokan paginya, sebuah bayangan tiba-tiba melesat keluar dengan kecepatan tinggi dari desa gunung. Dalam sekejap mata, menembus langit saat terbang ke arah utara dengan kecepatan tinggi. Kecepatan perjalanannya jauh lebih cepat daripada kecepatan Linley dalam Dragonform penuh. Satu jam kemudian, bayangan itu sampai di Forest of Darkness.     

"Hrm?" Kecepatan yang menakjubkan itu berkurang, dan dari atas di atas, Miller menatap ke bawah.     

Blackdirt City terletak cukup dekat dengan Forest of Darkness, yang jaraknya hanya lima puluh kilometer atau lebih dari situ. Miller saat ini berada tepat di atas Gunung Blackraven. Meskipun dia terbang dengan kecepatan tinggi, dia bisa merasakan sejumlah besar energi elemen angin yang berasal dari bawah.     

"Ada orang lain yang juga berlatih Laws of the Wind?" Mata Miller bersinar.     

Miller juga mempelajari Laws of the Wind. Dia dengan hati-hati memeriksa Gunung Blackraven, dan melihat sebuah bentuk manusia, mengenakan jubah biru tua yang sedang memegang sebuah pedang unggu. Bentuk manusia itu terus-menerus berkedip-kedip di banyak tempat di Gunung Blackraven dengan kecepatan yang sangat cepat.     

"Tingkat pemahamannya cukup bagus. Sudah berabad-abad sejak aku bertarung dengan petarung elemen angin lainnya." Hati Miller gatal. Dia terbang dengan kecepatan tinggi.     

Saat ini, Linley telah menyadari bentuk manusia yang terbang turun dari langit dengan kecepatan tinggi.     

Miller mendarat tepat di atas puncak pohon di Gunung Blackraven. Sambil berdiri di atas puncak pohon, dia menatap Linley terdekat dan tertawa keras, "Saya Miller, juga seorang murid Laws of the Wind. Temanku, maukah kamu bertanding denganku?"     

[1] Meng'ni'ka     

[2] Mi'le     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.