Cincin Naga

Bertemu Sepuluh Tahun Kemudian



Bertemu Sepuluh Tahun Kemudian

0"Linley dan Haydson?" Master Longhaus berkata dengan terkejut juga.     
0

Marquis Jeff mengangguk berulang kali. "Benar. Dua malam yang lalu, Tuan Olivier terluka sangat parah oleh Tuan Haydson sehingga dia masih dalam keadaan koma. Segera setelah itu, Tuan Haydson menantang Master Linely."     

Kata-kata Marquis Jeff dan Scott keduanya mengandung beberapa kebencian, menunjukkan bahwa Haydson terlalu keterlaluan.     

"Haydson ini terkenal sebagai Saint yang sangat kuat. Baginya untuk bisa melukai Olivier dengan sangat parah sehingga dia memasuki keadaan koma berarti reputasi Haydson benar-benar pantas. Tidak peduli seberapa jeniusnya Linley, dia hanya berusia dua puluh tujuh..." Master Longhaus juga agak tidak puas.     

Dia tahu bahwa muridnya, Delia, menyukai Linley. Tentu saja, dia sendiri sedikit banyak juga menyukai Linley.     

"Olivier terluka sampai memasuki keadaan koma?" Mata Delia berkobar. "Bagaimana dia bisa koma setelah menerima perawatan dari Magic elemen cahaya?"     

Betapapun seriusnya cedera, Magic elemen cahaya bisa dengan mudah dan benar-benar memperbaikinya. Dan terlebih lagi, ada jenis Magic lain yang bahkan lebih efektif daripada Magic elemen cahaya untuk penyembuhan; Life Magic!     

Tiga jenis High Magic; Necromantic Magic, Oracular Magic, dan Life Magic.     

Selama seseorang tidak mati, meski jiwa seseorang rusak parah, Life Magic bisa menyembuhkannya.     

"Sepertinya ada kaitannya dengan jiwanya." Sebagai seorang pangeran, Scott tahu sedikit.     

"Jiwanya?" Master Longhaus mengerutkan kening. "Mungkinkah Haydson memiliki serangan berbasis jiwa?" Sebenarnya, Grand Mage Saint-level pada umumnya mahir dalam serangan berbasis jiwa.     

Secara umum, setelah mulai mendapatkan pengetahuan tentang Law, tidak sulit bagi mereka untuk menggunakan serangan berbasis jiwa, mengingat energi spiritual mereka yang kuat.     

"Menurut anda, apakah Linley memiliki kesempatan untuk mengalahkan Haydson?" Delia tiba-tiba bertanya.     

"Tentu saja tidak." Kata Scott terus terang. "Tuan Haydson telah terkenal selama berabad-abad, dan tak seorang pun pernah bisa mengalahkannya! Master Linley bertanding beberapa waktu lalu melawan Tuan Olivier, dan keduanya kira-kira setara. Karena Tuan Haydson mampu mengalahkan Olivier hingga kedalam kondisi yang sangat parah, sangat mungkin dia bisa melukai dengan parah Linley atau bahkan membunuhnya."     

Betapapun tenangnya Delia, dia mulai khawatir dengan Linley.     

Bagaimana jika Linley terbunuh?     

Delia bahkan tak berani membayangkan hal seperti itu.     

"Apakah Haydson benar-benar sangat kejam karena harus memaksa seperti itu?" Wajah Delia masih tetap tenang.     

"Nona Delia, dua hari yang lalu, ketika Tuan Haydson bertanding dengan Tuan Olivier, dia menyerang dengan kekuatan penuh pada Tuan Olivier. Bagaimana dia bisa bermurah hati dengan Master Linley?" Kata Marquis Jeff.     

Master Longhaus menggelengkan kepalanya. "Ketika Saint bertarung, kecuali ada celah besar dalam kekuatan, kami tidak berani menahan diri. Jika kamu menahan diri tapi lawanmu menyerang penuh, kamu mungkin akan mati."     

Delia terdiam beberapa saat.     

"Nona Delia?" Scott dan Marquis Jeff memanggilnya dengan lembut.     

"Tidak apa-apa. Ayo pergi." Wajah Delia kembali pada senyumnya yang normal dan profesional, meskipun senyumannya agak dipaksakan.     

Marquis Jeff dan Scott keduanya mengangguk.     

Di rumah Count Wharton.     

"Nona Delia, seperti yang saya katakan sebelumnya, anda pasti tidak akan bisa menemui Master Linley." Marquis Jeff tertawa, lalu dengan santai berbicara kepada penjaga gerbang, "Pergi laporkan bahwa Putra Kedelapan Kekaisaran, Marquis Jeff, dan Utusan Istimewa dari Kekaisaran Yulan telah datang ke sini untuk bertemu dengan Count Wharton."     

"Baik. Tunggu disini sebentar."     

Salah satu penjaga di luar rumah berlari masuk untuk membuat laporannya.     

Delia dan yang lainnya tahu bahwa mengingat status Linley saat ini, bertemu dia akan sangat sulit. Saat ini, satu-satunya pilihan mereka adalah pertama-tama bertemu Wharton, lalu meminta bertemu dengan Linley.     

"Semuanya, silahkan masuk."     

Delia, Master Longhaus, Marquis Jeff, dan Scott semua memasuki kediaman Count.     

Di dalam aula utama.     

"Wharton." Scott masuk ke aula utama, tertawa dengan cara yang sangat akrab. "Ijinkan aku membuat beberapa perkenalan. Wanita muda yang cantik ini adalah Utusan Khusus dari Kekaisaran Yulan, Nona Delia."     

Scott adalah Putra Kedelapan Kekaisaran, sementara Nina adalah Putri Ketujuh Kekaisaran. Wharton tentunya sangat akrab dengan Scott.     

"Utusan Khusus dari Kekaisaran Yulan? Kenapa dia datang untuk menemuiku?" Meski Wharton sangat terkejut, dia masih tersenyum sopan. "Nona Delia, suatu kehormatan bertemu dengan anda."     

"Count Wharton." Delia tersenyum saat dia berbicara. "Ini guru saya, Grand Mage Saint-level elemen angin, Master Longhaus."     

Wharton terkejut. Pengasuh Hiri, yang berdiri di belakangnya, terkejut juga.     

Di Kekaisaran O'Brien, Warrior Saint-level akan mudah ditemukan, tapi mereka belum pernah melihat Grand Mage Saint-level. Lagipula, ada sangat sedikit Grand Magus di Kekaisaran O'Brien.     

"Wharton, Utusan Istimewa Kekaisaran telah tiba?" Terdengar suara nyaring dan kasar. Itu adalah saudara yang kelima dari Barker bersaudara, Gates.     

Wharton berada di tengah latihannya bersama Barker dan saudara-saudaranya. Mendengar laporan dari bawahannya, dia telah berhenti berlatih dan keluar untuk menyambut para tamu. Karena penasaran, Gates juga datang.     

"Whoah. Sungguh gadis yang cantik." Mata Gates bersinar.     

"Gates, ini adalah Utusan Istimewa Kekaisaran, Nona Delia. Ini adalah Grand Mage Saint-level elemen angin, Master Longhaus." Wharton membuat perkenalan, takut Gates akan menimbulkan bencana diplomatik.     

Perhatian Gates segera beralih ke Master Longhaus.     

"Whoah! Grand Mage Saint-level!" Mata Gates selebar mata sapi.     

Master Longhaus diam-diam mendesah pada dirinya sendiri. Ya ampun. Dari mana orang-orang ini berasal? Tubuh besar Wharton telah mengejutkan Longhaus, tapi Wharton setidaknya cukup tampan. Gates benar-benar berbeda. Pinggangnya sangat tebal, dan pria itu sendiri tampak seperti beruang raksasa.     

"Menjauhlah dari Tuanku." Terdengar suara yang dalam.     

Beruang besar di belakang Master Longhaus tiba-tiba mulai membesar. Awalnya, tingginya hanya dua meter, tapi tiba-tiba dia naik setinggi tiga meter. Worldbear menundukkan kepalanya untuk menatap Gates, sedikit kegembiraan di matanya.     

"Seekor magical beast Saint-level?" Gates mengangkat kepalanya untuk menatap Worldbear.     

Delia segera langsung ke intinya. "Count Wharton, guru saya dan saya datang untuk bertemu dengan Master Linley."     

"Untuk bertemu kakak saya..." Wharton mengerutkan kening.     

Orang-orang ini tidak memiliki status rendah, dan mereka bahkan memiliki seorang Grand Mage Saint-level bersama mereka. Namun, bagi Wharton, latihan kakaknya lebih penting. Bagaimanapun, dalam waktu dua bulan, dia akan berada dalam pertandingan besar.     

"Saya sangat menyesal, tapi kakakku sedang fokus pada pertandingannya yang akan datang dengan Haydson, dan dia tidak bisa diganggu." Kata Wharton. Ketika dia menyebutkan nama Haydson, dia sama sekali tidak memiliki sedikit pun rasa hormat pada suaranya.     

Mendengar kata-kata ini, Delia, juga, merasa bahwa persiapan Linley untuk pertandingannya lebih penting. Setelah terdiam beberapa saat, dia berkata, "Kalau begitu... saya tidak akan mengganggunya."     

Longhaus, di sisinya, mendesah diam-diam, lalu berkata dengan suara nyaring, "Count Wharton, murid saya, Delia, sebelumnya juga seorang murid di Ernst Institute, dan dia adalah teman baik dan teman sekelas kakak anda. Mereka belum pernah bertemu selama sepuluh tahun."     

"Seorang murid Ernst Institute?" Hati Wharton terguncang.     

Sebenarnya, setiap hari, Linley tetap makan dan istirahat seperti biasa. Bagaimanapun, dia tidak berlatih tanpa henti seperti saat dia mengembangkan Pulseguard Defense-nya. Bukan masalah besar jika dia berhenti sejenak untuk menyambut beberapa tamu.     

Jika mereka adalah orang-orang yang tidak dikenal Linley, Wharton akan menolak mereka.     

Tapi ini adalah teman lama sekolah kakaknya.     

"Kalau begitu... ikutlah dengan saya." Wharton mengangguk.     

Tinju Delia mengepal dengan gugup. Dia menarik napas panjang untuk menenangkan dirinya. Di sisinya, Master Longhaus tertawa saat menepuk bahu Delia. "Santai."     

"Teman lama sekelas?" Scott dan Marquis Jeff sama-sama terkejut.     

Tapi Delia berjalan di depan mereka, tidak memperhatikan mereka sedikit pun. Oleh karena itu, Scott dan Jeff sangat menjaga keheningan mereka.     

Setelah berjalan sebentar...     

"Nona Delia, kakak saya sedang berlatih di halaman di depan kami." Wharton tertawa, sementara Gates buru-buru berkata, "Saya akan pergi memberitahu Tuan."     

Delia bisa merasakan nafasnya semakin lebih cepat.     

Sepuluh tahun!     

Tahun itu ayah Linley telah meninggal, Delia telah berpisah dengan Linley. Dalam sekejap mata... sudah sepuluh tahun penuh telah berlalu. Mata Delia terpejam sejenak. Begitu matanya terbuka lagi, dia kembali tenang.     

"Bebe, menyingkirlah. Ada sesuatu yang penting yang aku laporkan." Suara keras Gates terdengar dari halaman.     

"Tuan, ada seseorang bernama Delia di luar. Dia bilang dia teman lama sekelasmu dan ingin bertemu denganmu?"     

"Delia?" Suara tenang yang membawa sedikit nada terkejut terdengar dari dalam halaman. Suara itu tidak terlalu keras, tapi bagi Delia, kata-kata itu sepertinya berdering di langit dengan kekuatan ledakan petir.     

Betapapun tenangnya seseorang dalam keadaan normal, ketika seseorang bertemu dengan orang yang telah dipikirkan selama sepuluh tahun... dia tidak bisa mencegah hatinya goyah.     

"Whoosh!" hembusan angin lembut menerpa pepohonan di sekitarnya, dengan lembut mengangkat rambut emas Delia yang panjang, menyebabkannya bergoyang bersama angin.     

Delia menyipitkan matanya karena angin.     

Tepat pada saat ini, sosok yang diimpikannya lebih dari satu juta kali muncul di depan gerbang halaman. Pria itu mengenakan jubah biru muda, dan rambutnya yang dulu pendek tumbuh panjang.     

Delia dengan hati-hati menatapnya.     

 "Dia agak lebih tinggi dari dia yang dulu, dan jauh lebih dewasa." Melihat pria impiannya, untuk sesaat, Delia tidak dapat berbicara.     

"Delia. Ini benar-benar kamu." Linley tiba-tiba berbicara dengan nada terkejut dan gembira.     

"Ini aku." Delia akhirnya bisa berbicara.     

Mata Linley tampak segelap dan sedalam laut. Dengan cepat, dia menyadari Master Longhaus di sisi Delia, begitu juga dengan Worldbear-nya. "Seekor magical beast Saint-level. Worldbear?"     

"Linley, ini guruku, Grand Mage Saint-level elemen angin, Master Longhaus. Worldbear ini adalah teman magical beastnya." Delia akhirnya pulih dari lamunannya.     

"Masuklah." Linley tersenyum.     

Melihat senyum Linley, entah mengapa dia sendiri tidak mengerti, Delia merasakan semburan hangat di hatinya. "Apakah perasaan ini... kebahagiaan?" Mata Delia menjadi merah.     

"Wharton, kamu bisa bantu menyambut keduanya ini." Linley melirik pada Marquis Jeff dan Scott, lalu tidak mengatakan apa-apa lagi.     

Scott dan Marquis Jeff sama sekali tidak marah. Mereka langsung pergi dengan hormat. Lagipula, pria itu adalah seorang Saint. Bahkan Yang Mulia Kaisar akan menghormati dia. Bagaimana mungkin dia mau membuang waktu pada bangsawan seperti mereka?     

Di sekitar sebuah meja batu di halaman.     

Linley, Delia, dan Longhaus semua duduk mengelilingi meja.     

"Apa yang kau lihat?" Worldbear melirik Blackcloud Panther, Haeru. Sebagai seekor magical beast Saint-level, Worldbear adalah makhluk yang sangat angkuh.     

"Kau, kau beruang bodoh." Haeru mengejek keras.     

"Magical beast Saint-level?" Longhaus dan Delia, mendengar Haeru berbicara, keduanya berpaling untuk memandangi Linley dengan takjub.     

"Jangan bertengkar, Haeru." Linley melirik Haeru, dan Haeru segera meringkuk, tidak lagi menghiraukan Worldbear. Sebenarnya, Haeru sendiri tahu bahwa dia tidak sebanding dengan Worldbear. Tapi pada saat bersamaan, Haeru juga tidak takut... karena kecepatan Worldbear lebih rendah dari kecepatannya sendiri.     

Tapi Bebe benar-benar mengayunkan cakarnya dengan cara mengancam ke arah Worldbear.     

"Bebe." Delia merasa sangat senang. "Kemarilah."     

Dengan sangat patuh, Bebe membuat satu lompatan dan mendarat langsung ke lengan Delia.     

"Bebe, sudah lama tidak bertemu." Delia dengan sayang membelai Bebe di bulunya yang mengilap, dan Bebe memejamkan matanya dengan puas.     

Meski dia membelai Bebe, Delia masih menatap Linley.     

Dulu, Linley sangat keras dan tidak berperasaan. Tapi sekarang, dia tampak lebih lembut dan jauh lebih alami dan santai.     

"Master Linley, kudengar kamu akan bertanding dengan Haydson?" Longhaus memulai pembicaraan.     

"Benar."     

Linley tersenyum dan mengangguk.     

Delia menoleh ke arah Linley dan berkata, "Linley, mungkinkah kamu merasa yakin kamu bisa mengalahkan Haydson?"     

"Tidak." kata Linley jujur. Delia adalah salah satu dari sedikit teman dekatnya di Ernst Institute. Selain Yale, Reynolds, dan George, Delia mungkin adalah mungkin teman paling dekatnya.     

Melihat Delia, Linley memikirkan kembali pertemuan terakhir mereka dari sepuluh tahun yang lalu.     

Malam itu…     

Delia datang larut malam untuk menemui Linley dan mengatakan kepadanya bahwa dia akan meninggalkan Holy Union. Dia mengatakan bahwa sebelum pergi, dia ingin sebuah pelukan. Tapi siapa yang mengira bahwa pelukan selamat tinggal mereka akan berubah menjadi ciuman selamat tinggal?     

Linley benar-benar tertegun oleh ciuman itu.     

Bahkan sampai hari ini, saat melihat Delia, Linley memikirkannya kembali malam itu.     

"Kamu tidak percaya diri?" Delia menggigit bibirnya, lalu bertanya, "Kalau begitu, Linley... bisakah kamu membatalkan pertandingan dan tidak bertanding melawannya?"     

Master Longhaus menggelengkan kepalanya. "Delia, bagaimana kamu bisa mengatakan sesuatu yang begitu bodoh? Setelah dua Saint telah menyetujui sebuah pertandingan, bagaimana seseorang bisa mundur?"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.