Cincin Naga

Sosok Dibalik Layar



Sosok Dibalik Layar

0Seluruh tubuhnya tertutup sisik berwarna hitam, sementara duri hitam tajam menonjol keluar dari siku dan lututnya. Seluruh punggungnya dilapisi dengan deretan duri tajam yang berasal dari tulang punggungnya. Dan matanya telah berubah menjadi warna emas gelap. Melihat sepasang mata yang dingin dan gelap keemasan yang menatapnya sudah cukup untuk menakuti Duke Patterson.     
0

"Siapa... siapa kamu?" Duke Patterson sangat ketakutan sampai wajahnya pucat pasi. Mulutnya menganga cukup lama sebelum dia berhasil mengucapkan kata-kata ini.     

Monster aneh apa ini di depannya?     

"Siapa aku?" Tatapan dingin Linley tertuju pada Patterson.     

"Squeak, squeak." Suara gemeretak tulang terdengar dari seluruh tubuh Patterson. Linley terus menerus mengerahkan kekuatan lewat ekornya yang seperti cambuk besi melilit Patterson. Tidak peduli seberapa keras Patterson berjuang, dia sama sekali tidak bisa bergerak.     

Rasa sakit mulai menyebar dari lengannya ke seluruh tubuhnya.     

"Kamu berasal dari dunia lain?" Mata Patterson dipenuhi dengan kengerian. Dari apa yang bisa diketahuinya, berdasarkan penampilan Linley saat ini, hanya spesies yang berbeda dari dunia lain yang bisa melakukan apa yang baru saja dilakukan Linley. "Linley, kumohon, lepaskan aku, ampuni nyawaku. Aku pasti akan menjaga rahasiamu, pasti."     

Terpaku oleh tatapan mata Linley yang gelap keemasan, Patterson benar-benar kehilangan ketenangannya.     

"Mengampuni nyawamu?" Sedikit senyum dingin muncul di wajah Linley. "Itu bukan tidak mungkin. Aku ingin menanyakan sesuatu padamu. Sekitar dua belas atau tiga belas tahun yang lalu, apa kamu mengirim beberapa orang untuk menculik seorang wanita."     

Patterson kaget.     

Dia seketika dengan panik mencoba mengingat kembali kejadian dua belas atau tiga belas tahun yang lalu, tapi dua belas atau tiga belas tahun adalah waktu yang sangat lama. Yang terpenting... "Linley, tidak, Tuan Linley, saya... saya tidak ingat." Patterson berkata dengan panik.     

"Itu sudah lama sekali, dan saya sering membuat wanita yang saya sukai untuk ditangkap dan dibawa ke rumah saya. Saya tidak tahu persis yang mana yang sedang anda bicarakan."     

Hasrat membunuh di hati Linley semakin bergejolak.     

Patterson ini sebenarnya sering menculik wanita?     

Dari wajah Linley, Patterson tidak tahu mengenai perubahan yang saat ini sedang terjadi di hati Linley. Setelah benar-benar mengalami Dragonform dengan sepenuhnya, Linley tampak benar-benar dingin dan tanpa emosi, begitu sangat mengerikan.     

"Seorang wanita yang baru saja melahirkan tidak lama sebelumnya, yang baru saja ziarah ke Radiant Temple, dan kemudian kembali ke hotelnya." Linley masih menatap dingin ke arah Patterson. Dengan suara datar.     

Mendengar Linley mengatakan hal ini, seluruh tubuh Patterson menjadi kaku. Lalu dia menatap Linley dengan keheranan.     

"Kamu ingat sekarang?" Kata Linley dengan dingin.     

Tentu saja Patterson ingat sekarang. Selama bertahun-tahun ini, dia hanya menculik wanita yang baru saja melahirkan dua kali. Ingatannya tentang kejadian ini cukup tajam. Terutama yang satu itu, tiga belas tahun yang lalu. Saat itu, orang yang telah memerintahkannya untuk bertindak telah memperingatkannya untuk menjaga kerahasiaannya.     

"Saya benar-benar tidak ingat," kata Patterson, ketakutan. "Tuan Linley, saya mohon, lepaskan saya. Saya benar-benar tidak tahu. Anda pasti salah."     

Mata gelap keemasan Linley menyala.     

"Kamu ingin mati?" Suara Linley semakin dingin.     

"Ahhhh!" Patterson berteriak dalam ketakutan saat ekor Linley meningkatkan tekanan di sekitar tubuhnya. Tekanan yang lebih besar ini menyebabkan semua tulang di tubuh Patterson berderak semakin hancur.     

"Kratak. Kratak." Suara tulang yang hampir retak sudah cukup membuat jantung seseorang bergidik.     

Tapi Linley masih hanya menatap dingin ke arah Patterson.     

"Crunch!"     

"Ahhhhh!"     

Suara renyah tulang patah, tercampur dengan jerit penderitaan Patterson. Tulang lengan kirinya benar-benar hancur oleh tekanan yang mengerikan ini.     

"Tidak buruk." Bibir Linley bergetar sedikit. Dia tersenyum.     

Tapi Patterson tidak melihatnya sebagai senyuman. Di bawah wujud Dragonform, lengkungan tipis di bibir Linley hanya memenuhi Patterson dengan rasa takut yang lebih besar lagi.     

"Kamu tahu apa yang penting dan mana yang tidak. Sebagian besar battle-qi milikmu telah digunakan untuk melindungi organ vitalmu. Hanya sejumlah kecil battle-qi yang digunakan untuk melindungi lenganmu. Itu benar. Lengan yang patah bukanlah kondisi yang mengancam jiwa. Tapi jika organ tubuhmu pecah, maka kamu benar-benar akan kehilangan nyawamu." Suara Linley sangat tenang.     

Patterson merasa tenggorokannya menjadi kering.     

Dia tidak pernah membayangkan bahwa Linley akan memiliki sisi yang mengerikan.     

"Sekarang, apa kamu sudah ingat?" Linley bertanya lagi.     

Patterson benar-benar ingin menjawabnya, tapi ketika dia memikirkan hukuman yang akan menantinya jika dia berbicara, dia hanya bisa gemetaran. Wajahnya menjadi semakin menyedihkan, dia berteriak dengan sedih, "Tuan Linley, saya mohon padamu, jangan siksa saya. Saya benar-benar tidak tahu. Bahkan jika anda membunuhku, saya masih belum tahu."     

Patterson dengan tegas percaya bahwa, dengan kejadian ini telah terjadi lebih dari tiga belas tahun yang lalu dan Linley masih begitu muda, tidak mungkin Linley yakin bisa tentang apa yang telah terjadi.     

Kemungkinan besar, Linley telah menerima beberapa rincian samar dan tidak terlalu meyakinkan. Selama dia tetap teguh dan menolak untuk berbicara, mungkin Linley pada akhirnya akan mempercayainya.     

"Tuan Linley, jika saya tahu, saya pasti sudah memberi tahu anda sejak lama, dan menghindari semua penderitaan ini. Tuan Linley, kumohon, tolong selidiki masalah ini dengan jelas." Air mata mulai mengalir dari mata Patterson, dan wajahnya adalah gambaran dari kesungguhannya. Jika bukan karena fakta bahwa Linley telah membaca surat dari ayahnya, dia mungkin benar-benar ragu.     

Menatap pada Patterson, bibir Linley mulai melengkung bahkan lebih ke atas.     

Jantung Patterson terasa mendadak kedinginan.     

"Bagus. Hebat." Ekor Linley masih melilit Patterson. Tiba-tiba, ekor naga-nya menghempaskan Patterson menghantam langsung dengan sadis ke lantai berbatu. Untungnya, meskipun, Linley menghancurkan kaki Patterson terlebih dahulu, bukan kepala.     

Linley mengontrol penuh pada kekuatan ekor naga-nya!     

Dua kaki Patterson terbanting hingga hancur di lantai berbatu.     

"Crush!"     

Suara tulang pecah dengan seketika, bercampur dengan lolongan nyaring teriakan kesakitan Patterson yang mengerikan.     

Di lutut kiri Patterson, tulang putih yang hancur terlihat oleh mata, menembus melalui kaki dan celananya. Kaki kanannya, yang bahkan lebih parah lagi, tergeletak lemas di tanah, sementara darah menodai celananya terutama di sekitar mata kaki.     

"Ahhh! Ahhhh! Ahhhh!"Patterson berteriak tanpa henti.     

Tingkat rasa sakit ini membunuhnya. Untungnya, organ-organnya telah dilindungi oleh battle-qi miliknya, jadi hidupnya masih belum dalam bahaya.     

"Iblis. Iblis." Patterson mengutuk tanpa henti di dalam hatinya. Dia tahu bagaimana kekuatan hebat yang digunakan Linley. Berdasarkan kekuatannya sebagai Warrior tingkat ketujuh, dia hampir tidak bisa melindungi organ dalam tubuhnya dengan battle-qi miliknya, dan tidak bisa melindungi bagian tubuhnya yang lain.     

Patterson tidak ingin mati.     

Kaki yang pincang?     

Bukan masalah. Dengan uang yang cukup, dia pasti bisa mengundang seorang Arch Mage tingkat kesembilan dari Radiant Church untuk menggunakan 'Song of Life' kepadanya. Selama dia belum meninggal, luka apapun, betapapun seriusnya, bisa disembuhkan!     

"Sudah ingat? Wanita yang kamu culik itu?" Suara Linley masih sangat tenang, tidak naik sedikit pun.     

Tapi kengerian di hati Patterson berkembang.     

"Saya ingat. Saya ingat." Butiran keringat mengalir di wajah Patterson. Bukan dari rasa sakit. Dari rasa takut.     

Patterson tahu betul bahwa di ruang bawah tanah yang disegel di mana dia dan Linley saat ini berada, tak seorang pun di luar bisa mendengar apapun, tidak peduli seberapa keras jeritannya. Meskipun seseorang yang di luar, bersandar pada pintu berbatu, dia tetap hampir tidak akan bisa mendengar sesuatu.     

Tapi siapa yang akan berada di luar ruang kecil rahasia ini, menekan telinga mereka ke pintu berbatu?     

Tidak peduli seberapa keras dia menjerit, tidak ada yang tahu.     

"Jika saja kau mengatakannya lebih awal, setidaknya penderitaanmu bisa lebih sedikit?" Mata emas gelap Linley menatap Patterson dengan tenang. "Bicaralah kalau begitu. Jelaskan apa yang terjadi padaku."     

Patterson buru-buru mengangguk. "Tuan Linley, tahun itu, wanita itu sangatlah cantik. Saya terpesona, dan merencanakan sebuah rencana jahat untuk menculik wanita itu dan membawanya kembali ke tempat saya. Saya ingin wanita itu tidur dengan saya, tapi dia terlalu keras kepala. Dia bunuh diri dengan membenturkan kepalanya ke dinding batu."     

Tergagap saat berbicara, Patterson menatap Linley.     

Menurut Patterson, hanya ada sedikit orang yang tahu apa yang sebenarnya terjadi pada wanita itu. Linley seharusnya tidak memiliki petunjuk apa pun.     

"Kamu terus berbohong!!!"     

Linley akhirnya semakin marah. Mata emas gelap itu tampak perlahan berubah menjadi merah. Dengan menggunakan ekor naga-nya, Linley membawa Patterson langsung di hadapannya. Linley menekankan wajahnya langsung ke wajah Patterson, menatap matanya dengan dingin.     

Semakin mendekat pada Linley, melihat sisik hitam dan tanduk hitam Linley di keningnya, Patterson semakin ketakutan.     

"Saya tidak berbohong! Saya tidak berbohong!" Patterson buru-buru berkata.     

Tangan Linley, yang sudah berubah menjadi cakar naga, tiba-tiba mengirimkan tamparan hebat ke wajah Patterson.     

"THWACK!" Lima potong daging robek dari wajah Patterson, dan darah mulai mengalir keluar terus-menerus. Untungnya, Linley tidak berusaha membunuhnya. Jika tidak, dia pasti telah menghancurkan otak Patterson hingga menjadi bubur dengan serangan ini.     

"Sob…sob…sob…" Patterson sangat kesakitan sehingga suaranya berubah.     

Linley menatap dingin ke arah Patterson. "Patterson, dengarkan baik-baik. Aku sudah tahu banyak tentang apa yang telah terjadi, itulah sebabnya mengapa sebaiknya kamu tidak berbohong kepadaku. Jika tidak, siksaan yang kamu derita pasti tidak akan terbatas hanya pada hal ini saja. Biarkan saya memberitahumu hal ini. Wanita yang kamu culik itu adalah ibuku!"     

"Ibu?" Patterson tertegun, bahkan melupakan rasa sakitnya untuk sesaat.     

"Aku sangat jelas tentang apa yang telah terjadi pada hari itu dengan ibuku, dan aku telah menyelidiki hal ini sudah lama. Jadi, sebaiknya kamu menceritakan semuanya tentang apa yang terjadi pada ibuku. Kalau tidak...kamu akan mati." Suara Linley semakin dingin.     

Sebenarnya, tidak peduli apa kata Patterson, dia pasti tetap akan mati.     

Karena ayah Linley yang telah dikejar dan terluka parah oleh orang-orang Patterson, telah meninggal karenanya. Patterson belum tahu bahwa orang yang suruhannya kejar untuk diburu dan dibunuh adalah ayah Linley. Jika dia tahu... mungkin Patterson akan bereaksi dengan cara yang sama sekali berbeda.     

"Katakan padaku. Kepada siapa kamu berikan ibuku?" Linley menatap Patterson.     

"Anda tahu?" Wajah Patterson menjadi pucat.     

Linley sebenarnya mengetahui bahwa dia telah memberikan wanita itu kepada orang lain?     

"Katakan padaku namanya, tapi sebaiknya kau tidak berbohong padaku. Jika aku mengetahui bahwa kamu telah berbohong kepadaku, aku akan membuat hidup mulebih buruk daripada kematian." Suara Linley sangat tenang lagi, begitu datar dan dingin.     

Patterson ragu sejenak.     

"Tidak ada gunanya bagiku untuk memberitahumu. Anda tidak bisa membunuhnya." Patterson berkata dengan suara rendah.     

"Tidak bisa membunuhnya?" Linley menatap dingin ke arah Patterson. "Patterson, dengarkan aku. Yang harus kamu lakukan adalah memberi tahuku siapa orang itu. Kalaupun aku bisa membunuhnya atau tidak, itu bukan masalahmu. Apakah kamu pikir kamu tahu tingkat kemampuanku yang sebenarnya?"     

Mendengar kata-kata ini, Patterson diam-diam setuju.     

'Linley' yang berada di depannya terlalu mengerikan. Kekuatan yang dia tunjukkan sebelumnya telah membuat orang lain percaya bahwa dia adalah seorang jenius sejati. Tapi ternyata, kekuatan sesungguhnya Linley jauh lebih besar daripada Warrior tingkat ketujuh. Di hadapan Linley, dia tidak memiliki kemampuan untuk melawan sekecil sedikitpun.     

Patterson mulai memperhitungkan dengan mati-matian dalam pikirannya.     

Linley tidak menyerangnya, hanya menatap Patterson dengan tatapan mata emas gelapnya.     

Setelah merenungkan dalam waktu yang lama, Patterson mengertakkan giginya dan menatap Linley. "Linley, aku akan memberitahumu siapa dia, tapi kamu harus menjamin kalau kamu tidak akan membiarkan orang lain tahu bahwa akulah yang memberi tahumu! Dan, kamu harus berjanji tidak akan membunuhku."     

Wajah Linley masih sedingin sebelumnya. "Baik. Aku menjamin bahwa aku tidak akan mengatakan kepada siapapun kalau kau adalah orang yang memberitahuku. Dan, aku jamin aku tidak akan membunuhmu."     

Baru sekarang Patterson diam-diam menghembuskan napas.     

"Sekitar dua belas tahun yang lalu, pada suatu kesempatan, kami anggota klan kerajaan Fenlai pergi berkunjung ke Radiant Temple. Di dalam Radiant Temple, kami melihat ibumu. Setelah itu, aku mengirim orang untuk menculik ibumu."Patterson langsung berkata,"Tapi itu sebenarnya bukan niatku sendiri. Aku mematuhi perintah orang lain."     

"Siapa?" Tanya Linley.     

Patterson melirik Linley. Dia perlahan berkata, "Perintah itu berasal dari kakak laki-lakiku. Penguasa Kerajaan Fenlai saat ini. King Clayde."     

"Clayde?" Linley terkejut.     

Kebanggaan Kerajaan Fenlai, si 'Golden Lion', Clayde? Warrior tingkat kesembilan, Clayde?     

"Iya. Orang itu Clayde." Patteron berkata dengan pasti. "Tapi aku tahu Clayde sangat menghargai tinggi ibumu. Dia bahkan mengatakan kepadaku bahwa tidak peduli apa yang terjadi, aku tidak bisa membiarkan informasi ini keluar, jika aku melakukannya, aku pasti akan mati."     

Linley menatap Patterson.     

"Dia seharusnya mengatakan yang sebenarnya." Suara Doehring Cowart terdengar di benak Linley. "Aku bisa merasakan getaran di jiwanya."     

Linley mengambil keputusan.     

Patterson menatap dengan penuh permohonan pada Linley. "Linley, bisakah kamu melepaskan hidupku? Aku jamin kalau aku pasti tidak akan mengatakan sepatah kata pun tentang apa yang terjadi hari ini kepada siapa pun."Mata Patterson dipenuhi dengan harapan.     

"Baik. Aku akan menepati janjiku."Ekor naga Linley mengendur.     

Tubuh Patterson terjatuh ke tanah. Tatapan kegembiraan liar muncul di wajah Patterson, dan dia menatap Linley dengan mata penuh dengan rasa syukur.     

Tepat pada saat ini, sebuah bayangan hitam melintas.     

"Crunch."     

Shadowmouse kecil, Bebe, menggigit leher Patterson. Patterson menatap ngeri pada Bebe. Dia baru saja lolos dari pintu kematian, tapi sekarang, dia sudah bisa merasakan panggilan dari akhirat. Patterson tahu bahwa Shadowmouse kecil itu yang selalu ada di bahu Linley.     

Dengan tidak percaya, Patterson menatap Linley.     

"Aku bilang aku tidak akan membunuhmu. Tapi aku tidak pernah mengatakan bahwa magical beast-ku tidak akan membunuhmu."Linley menatap dengan dingin pada Patterson, yang tenggorokannya menyemburkan darah. "Biarkan aku memberi tahumu hal lain juga. Beberapa bulan yang lalu, ada seorang pria yang menyelinap ke kediamanmu. Setelah itu, kamu mengirim orang-orang mengejarnya untuk membunuhnya. Dan orang itu... adalah ayahku!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.