Cincin Naga

Benarkah Itu ?



Benarkah Itu ?

0Kaisar Johann merengut pada sikap Linley. Tidak peduli apa yang terjadi, dia masih Kaisar Kekaisaran O'Brien.     
0

"Kaisar Johann!" Suara Linley semakin dalam, dan matanya menusuk Kaisar Johann.     

Kaisar Johann tiba-tiba merasakan sensasi bahwa dia tenggelam ke dalam jurang yang dingin dan gelap. Tatapan Linley membuatnya agak sulit baginya untuk bernafas. Tenggorokan Kaisar Johann bagai tercekik, dan dia berhasil mengatakan, "Master Linley, apa maksudnya ini? Tidakkah kamu mempercayai Kami?"     

Di sisinya, Delia mempertahankan kesunyiannya.     

Linley menatap Kaisar Johann. Dengan suara yang dalam, dia berkata, "Kaisar Johann, bukan karena saya tidak mempercayaimu. Hanya saja, Reynolds adalah teman dekat saya. Tiba-tiba, anda mengatakan bahwa dia meninggal dalam pertarungan? Katakan padaku... bagaimana bisa aku tidak ingin mencoba dan mencari tahu kebenaran dari masalah ini?"     

"Kebenaran dari masalah ini?"     

Kaisar Johann berdiri tegak dan berkata dengan marah, "Master Linely, mungkinkah Kami tidak mengatakan yang sebenarnya? Biarkan Kami memberitahumu sekali lagi, Reynolds dikejar dan dibunuh oleh pasukan Kekaisaran Rohault di dinding Kota Neil, tempat dia meninggal dalam pertarungan. Tidak ada keraguan tentang ini!"     

"Kota Neil?" Mata Linley menyempit. "Kaisar Johann, jika Reynolds telah kabur ke dinding Kota Neil, bagaimana bisa banyak tentara Kota Neil tidak dapat menyelamatkan Reynolds?"     

Kaisar Johann ragu-ragu, tapi kemudian berkata dengan tegas, "Saat itu, Kami tidak berada di sana. Namun, sesuai dengan informasi yang telah Kami terima, pada saat Reynolds sampai di dinding Kota Neil, dia terbunuh sebelum tentara kota memiliki kesempatan untuk menyelamatkannya."     

Saudara keempatnya telah meninggal!     

Linley tidak ingin mempercayainya. Ketika dia menanyai Kaisar Johann, pemandangan dan kenangan dari waktu yang dia habiskan bersama dengan Saudara keempatnya melayang tak terkendali ke dalam pikirannya, menyebabkan perasaan tersiksa Linley semakin lebih kuat lagi di dalam hatinya.     

Kaisar Johann bisa merasakan bahwa suasana hati Linley sedang berubah. Aura lingkungan sekitar telah menjadi sangat menekan. Butiran keringat sebesar biji jagung muncul di dahi Kaisar Johann, tapi dia hanya menatap Linley.     

Tidak peduli apapun, dia tidak bisa membuka mulutnya dan menumpahkan kebenaran. Dia harus bersikeras bahwa Reynolds telah meninggal dalam pertarungan, dan tentara kota Neil tidak memiliki kesempatan untuk menyelamatkannya.     

Linley memejamkan mata, menahan perasaan iblis di dalam hatinya. Dia mengeluarkan napas.     

Saat matanya terbuka, mereka melintas seperti kilat. Di bawah tatapan Linley, Kaisar Johann merasakan tekanan psikologis yang luar biasa. Sebagai Warrior biasa, bagaimana mungkin energi spiritualnya dibandingkan dengan Arch Mage tingkat kesembilan seperti Linley?     

"Kaisar Johann, anda harus mengerti, mungkin yang anda katakan itu benar. Tapi apakah anda dapat menjamin bahwa orang yang membawakan anda informasi ini juga mengatakan yang sebenarnya?" Suara Linley sangat rendah.     

Kaisar Johann mengangguk tanpa ragu sedikit pun, berkata dengan tegas, "Linley, kamu harus percaya pada Kami."     

Linley melirik Kaisar Johann, lalu berkata dengan tenang, "Kaisar Johann, saya tidak dalam suasana hati yang baik hari ini. Saya akan kembali ke mansion. Sampaikan hal ini pada adikku dan Nina."     

Meski dahinya diliputi keringat, Kaisar Johann masih meremaskan senyuman. "Master Linley, Kami benar-benar bisa mengerti bagaimana perasaanmu. Master Linley, pulanglah dan beristirahatlah. Kami pasti akan memberitahu Wharton dan Nina."     

Linley mengangguk, lalu meninggalkan istana kekaisaran bersama Delia.     

Melihat Linley pergi, Kaisar Johann akhirnya mendesah lega. Sambil menyeka keringat dari dahinya, dia diam-diam berkata pada dirinya sendiri, "Astaga, berbohong di depan Linley benar-benar mengerikan. Jika Linley melepaskan kemarahannya, tidak ada orang di sini yang bisa menghentikannya."     

Setelah menenangkan diri, Kaisar Johann sekali lagi memanggil bangsawan itu, senyuman agung di wajahnya dan kembali ke aula utama.     

Linley dan Delia berjalan berdampingan di Boulder Street. Dalam perjalanan pulang dari istana kekaisaran, Linley diam sepanjang waktu. Di sebelahnya, Delia bisa merasakan betapa sakitnya Linley.     

Setelah beberapa lama, Delia berkata pelan, "Linley."     

Linley terkejut dari lamunannya dengan suara ini. Setelah melepaskan ingatannya sesaat, dia menatap Delia. "Ada apa?" Delia berkata dengan suara lembut dan menghibur, "Apa kamu memikirkan Reynolds?"     

Linley mengangguk pelan. "Delia, di hatiku, Bos Yale, Saudara kedua, dan Saudara keempat seperti saudara sesungguhnya bagiku. Aku bahkan tidak pernah mempertimbangkan kemungkinan bahwa Saudara keempat akan mati dalam pertarungan." Meskipun dia merasa tenang saat mengucapkan kata-kata ini, Delia menyadari bahwa mata Linley telah menjadi merah.     

Meski berusaha tabah, mata Linley lembab. Orang bisa membayangkan betapa sakitnya dia.     

Bahkan jika dia tidak secara aktif memikirkan kejadian masa lalu, kenangan masa mudanya berenang padanya tanpa henti. Dia masih ingat bagaimana mereka berempat minum bersama dan bermain bersama, tertawa riang. Dia masih ingat bagaimana, di asrama mereka, mereka mengobrol tentang gadis-gadis Institut. Pada saat itu, baik Reynolds dan Yale sangat bersemangat. Berpikir kembali pada sikap Reynold yang ceroboh dan malas, Linley merasa bahkan lebih menderita lagi.     

Mereka sampai di mansion Count Wharton.     

"Tuanku." Penjaga gerbang berkata dengan hormat.     

Setelah menatap rumah itu, Linley kemudian menoleh ke arah Delia. "Delia, kamu bisa kembali sekarang."     

"Ke mana kamu pergi?" Delia bertanya. Dengan cepat, dia berkata, "Linley, tolong jangan melakukan hal yang gegabah." Delia tahu bahwa mengingat kondisi Linley saat ini, mungkin saja dia bisa menimbulkan bencana malapetaka.     

Linley menggelengkan kepalanya. "Tidak, aku akan pergi ke mansion Reynolds... klan Dunstan!"     

Klan Dunstan juga merupakan salah satu klan tertua Kekaisaran O'Brien. Di tentara, klan Dunstan memiliki pengaruh yang sangat besar.     

Klan Dunstan terletak tidak jauh dari istana kekaisaran.     

Dengan menggunakan Magic Windshadow, Linley melonjak dengan anggun seperti angin itu sendiri melalui jalan-jalan kota. Sebelum sebagian besar orang bahkan sempat melihat Linley, dia pasti sudah pindah seratus meter melewati mereka.     

"Ya Ampun, aku sudah bilang untuk berhati-hati dan jangan mengesalkan Madame. Jeeze..." Dua penjaga klan Dunstan sedang berbicara satu sama lain. Salah satu dari mereka menertawakan yang lain.     

Penjaga lainnya mengobati wajahnya, yang memiliki tanda tanga merah terang di atasnya.     

"Aku tidak melakukan apapun untuk mengganggu dia! Hanya, ketika Madame tiba, aku tidak bergerak mundur cukup jauh, sehingga Madame berteriak padaku dan memberiku tamparan. Sialan. Sangat tidak adil."     

"Jangan mengeluh tentang adil atau tidak adil. Tuan muda Reynolds baru saja meninggal dalam pertarungan. Siapa pun yang membuat marah Madame sekarang sama dengan meminta kematian."     

Kedua penjaga itu dengan santai mengobrol, tapi tiba-tiba, dengan hembusan angin, sosok manusia muncul di depan gerbang menuju mansion klan Dunstan.     

Kedua penjaga itu terkejut.     

"Mungkinkah saya bertanya siapa anda, Tuanku?" Salah satu penjaga mengatakan.     

"Laporkan dan nyatakan bahwa Linley ingin bertemu dengan pemimpin klan Dunstan." Suara Linley tenang, tapi memiliki kekuatan menusuk dan mengguncang jiwa yang tajam.     

"Master Linley?" Kedua penjaga itu saling melirik, takjub di mata mereka.     

Orang macam apa Linley? Dia adalah salah satu petarung paling kuat di seluruh benua Yulan, sejajar dengan Holy Emperor atau Haydson.     

Kedua penjaga itu segera membungkuk dalam-dalam.     

"Master Linely, tunggu sebentar. Saya akan segera melaporkan." Salah satu penjaga segera berlari dengan kecepatan tinggi di dalam mansion. Linley diam-diam menunggu di luar pintu gerbang, berdiri tegak dan kaku seperti tombak.     

Tak lama kemudian, tiga pria paruh baya berlari dengan kecepatan tinggi. Pemimpin ketiga orang ini adalah pemimpin klan Dunstan, dan ayah Reynolds: Neon[1] Dunstan.     

Neon Dunstan, setelah mengetahui bahwa Linley telah datang, segera berlari untuk menyambutnya.     

Mereka tahu bahwa hari ini adalah hari pernikahan besar Wharton dengan Nina. Tapi karena kematian Reynolds, klan Dunstan sangat tertekan, karena itulah klan Dunstan tidak menghadiri pesta pernikahan Wharton dan Nina.     

"Apakah ini Master Linley?"     

Neon Dunstan melihat Linley dari kejauhan. Linley adalah tokoh penting dunia. Neon bisa merasakan sekilas kehadiran Linley yang menakjubkan.     

Ini adalah semacam tekanan spiritual.     

Ketika para petarung berlatih pada tingkat tertentu, roh dan jiwa mereka berdua akan berubah. Petarung Saint-level, bahkan jika pakaian mereka compang-camping, umumnya akan tampak jauh lebih mulia daripada sebagian besar bangsawan.     

Linley menoleh dan melihat Neon dan dua lainnya tiba.     

Ketika tatapan tajamnya menembus ketiga pria itu, mereka semua menarik napas dalam-dalam sebelum mengucapkan selamat datang dengan hangat. Pemimpin klan, Neon, adalah orang pertama yang berbicara. "Master Linley, jika ada sesuatu yang anda butuhkan, anda bisa saja mengirim seseorang pada kami. Saya akan datang untuk berbicara dengan anda. Tidak perlu merepotkan anda untuk datang secara pribadi, Master Linley."     

Linley tidak berbasa-basi, segera menuju ke tanah Klan Dunstan. Dia melewati ketiga orang itu dan langsung menuju ke dalam.     

Neon Dunstan dan yang lainnya bingung, tapi mereka langsung mengikutinya.     

Mengingat pemahaman Linley saat ini tentang angin, dia hanya perlu sebuah pemikiran untuk mengaktifkan Magic Windscout, yang memungkinkannya untuk 'melihat' semuanya dalam beberapa kilometer. Saat Linley masuk ke ruang utama klan Dunstan, dia melihat banyak orang sudah berkerumun di sana. Semuanya adalah laki-laki.     

"Salam hormat kepada Master Linely." Semua pria itu membungkuk hormat kepadanya.     

Linley memaksakan senyum, lalu berkata, "Semuanya, tidak perlu terlalu sopan. Saya membayangkan semua orang di sini tahu mengapa saya datang hari ini."     

Neon Dunstan dan yang lainnya saling melirik. Semuanya tertegun beberapa lama.     

"Reynolds sudah meninggal." Tatapan Linley menyapu orang-orang yang mengelilinginya, suaranya semakin dalam. "Reynolds adalah salah satu teman baik saya. Kami sedekat saudara sesungguhnya "     

Suara Linley memenuhi seluruh aura dengan aura yang mencekik.     

"Saat ini, yang ingin saya ketahui adalah, bagaimana tepatnya Saudara keempat meninggal? Apakah itu benar-benar karena apa yang disebut 'alasan' tentara Kota Neil yang tidak dapat menyelamatkannya tepat pada waktunya, mengakibatkan dia mati dalam pertarungan!" Tatapan Linley terhenti pada Neon Dunstan.     

Neon Dunstan mendesah dalam-dalam. "Linley, Reynolds adalah anakku. Aku sangat menderita karena kematiannya. Tapi tidak ada yang bisa dilakukan untuk itu. Dalam perang, prajurit akan mati. Klan Dunstan tidak bisa membuat keributan dan kegaduhan besar hanya karena anakku meninggal. Klan Dunstan adalah klan militer. Alasan awal mengapa kami memutuskan sejak lama untuk menugaskan setiap anak laki-laki selama sepuluh tahun di militer adalah untuk memastikan bahwa mereka semua siap secara mental untuk mati dalam pelayanan demi negara mereka. Jika mereka tidak bisa berwatak seperti baja, bagaimana mereka bisa mengabdi?"     

"Saya mengerti ini."     

Linley menatap Neon Dunstan dengan tenang. "Mengorbankan nyawa seseorang untuk tanah air seseorang tidak perlu dipermalukan. Namun... untuk beberapa alasan, saya merasa bahwa kematian Reynolds di depan dinding Kota Neil adalah sesuatu yang sulit bagi saya untuk percaya. Mungkinkah Kota Neil tidak memiliki petarung yang hadir? Tidakkah mudah bagi mereka untuk hanya melompati tembok kota dan menyelamatkan mereka?"     

"Paman Neon!" Linley menatap tajam pada Neon Dunstan. "Anda harus mengerti. Saudara saya sudah meninggal. Jika dia meninggal dengan kematian yang mulia dalam pertarungan, saya hanya akan merasa bangga padanya! Tapi jika dia meninggal dengan sia-sia, atau meninggal karena alasan lain, maka saya pasti harus mencari tahu segala hal yang perlu diketahui tentang apa yang terjadi pada saudaraku yang tersayang!"     

"Jika kematiannya melibatkan beberapa orang lain yang dengan sengaja menyebabkan saudara saya meninggal? Maka saya akan membuat mereka mati juga!" Mata Linley setajam belati.     

Neon dan yang lainnya semua merasa hati mereka gemetar.     

"Paman Neon!" Cara Linley memanggilnya telah menyebabkan jantung Neon gemetar juga.     

"Katakan pada saya. Anak anda. Saudara saya. Apakah dia meninggal karena kematian yang tidak adil dan tidak berarti?" Linley menatap Neon Dunstan, menunggu jawabannya.     

Tatapan yang sangat rumit ada di wajah Neon Dunstan, tapi dia menatap langsung Linley dan menjawab dengan tegas, "Master Linley, terima kasih banyak. Namun, anak saya meninggal dengan gagah dalam pertarungan. Kematiannya bukan yang tidak adil!!!"     

Linley menyapu wajah semua orang dengan tatapannya.     

"Kalau begitu saya mengucapkan selamat tinggal." Linley berbalik dan segera meninggalkan klan Dunstan.     

Melihat Linley pergi, Neon Dunstan dan yang lainnya semua melepaskan desahan lega. Neon Dunstan segera memerintahkan dengan suara cerah, "Semuanya, kembalilah ke urusanmu yang biasa."     

Setelah berbicara, Neon Dunstan segera meninggalkan aula utama dan kembali ke ruang kerjanya.     

"Reynolds... maafkan ayahmu!" Saat dia berjalan, mata Neon menjadi merah.     

Mengingat pengaruh dan kekuatan klan Dunstan yang ada di dalam militer, mereka secara alami tahu persis apa yang telah terjadi. Anak Neon telah bertarung dengan musuh untuk beberapa lama di dinding Kota Neil sebelum dibunuh. Tapi Pangeran Julin secara pribadi telah memerintahkan agar tidak ada yang membuka pintu gerbang kota dan menyelamatkan mereka.     

Kematiannya telah menjadi tidak adil!     

Hati Neon dipenuhi air mata yang pahit. "Master Linley bisa membunuh Pangeran Julin untuk membalas dendam. Tapi Yang Mulia Kaisar sangat menyayangi Pangeran Julin. Meskipun dia tidak berani membalas dendam pada Master Linley, dia pasti akan melakukannya melawan Klan Dunstan."     

Tidak ada yang bisa dilakukan untuk itu!     

Jika seseorang sudah meninggal, dia sudah meninggal. Mereka harus mengutamakan kepentingan yang masih hidup!     

[1] Ni'en     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.