Mencuri Makanan dari Mulut Harimau
Mencuri Makanan dari Mulut Harimau
Seluruh jalan telah dihancurkan, dan selain Weissman dan sang Pembunuh Mekanis, tidak ada yang tersisa.
Itu hanyalah sebuah mantra, tapi itu membawa kekuatan untuk memusnahkan langit dan bumi.
Banyak dari pemain yang hadir bahkan mulai bertanya-tanya apakah mereka masih di dalam sebuah permainan.
Udara berat, angin dingin, bau darah yang menyengat, getaran-getaran dari tanah, dan rasa sakit yang mereka rasakan terus mengingatkan dimana mereka berada.
Tiba-tiba, semua orang menyadari bahwa God's Domain benar-benar berbeda dari permainan realitas maya yang pernah mereka mainkan di masa lalu.
Menurut mereka, sebuah permainan realitas maya hanyalah kumpulan angka dan data. Bahkan jika mereka semakin kuat di dalam sebuah permainan, paling banyak, mereka akan memberikan jumlah kerusakan yang lebih tinggi. Tidak mengherankan bagi seorang pemain untuk memberikan kerusakan dalam jumlah jutaan atau puluhan juta. Bagaimanapun, itu hanyalah sekumpulan data.
Tidak peduli seberapa realistis God's Domain, pada akhirnya, itu hanyalah sebuah permainan realitas maya. Tak ada yang nyata di dalam permainan itu.
Zaman sekarang, kepercayaan ini berakar kuat di benak para pemain, dan mereka tidak pernah menyimpang dari itu.
Namun, mereka tiba-tiba menyadari bahwa mereka salah.
"Sangat kuat!"
"Apa ini kekuatan dari seorang kelas Tingkat 4?"
"Jika kita bisa menjadi kelas Tingkat 4, apa kita juga akan sekuat itu?"
Semua orang menatap Weissman yang masih melayang di udara. Pada saat ini, kegembiraan, ketakutan, dan kedambaan memenuhi pikiran mereka.
Tidak ada pahlawan super atau esper di kehidupan nyata. Tidak ada manusia yang mampu terbang bebas di langit. Namun, prestasi semacam itu benar-benar dapat dicapai di dunia yang sangat realistis yang dikenal sebagai God's Domain ini. Seolah semua orang telah tiba di dunia keajaiban.
Mempertimbangkan situasi saat ini, orang-orang tidak lagi menganggap God's Domain sebagai permainan realitas maya. Sebaliknya, God's Domain adalah sebuah dunia tempat mereka bisa memulai kehidupan yang kedua!
'Aku telah meremehkan Weissman… benar-benar tak dapat dipercaya dia bisa mengeluarkan sihir Tingkat 4 dengan begitu mudah.' Mengandalkan kecepatannya yang menakjubkan, Shi Feng berhasil melarikan diri dari jangkauan efektif Penusuk Langit milik Weissman, jadi dia belum menerima kerusakan apapun dari gelombang kejut yang dihasilkan.
Biasanya, mantra tingkat tinggi membutuhkan waktu pelemparan yang sangat lama. Selama jangka waktu ini, orang lain dapat dengan mudah mengganggu si pelempar dan menimbulkan sejumlah besar kerusakan. Biasanya, ketika seseorang bertarung dengan lawan dari tingkat yang sama, sangat jarang mereka memiliki kesempatan untuk melemparkan mantra tingkat tinggi. Sebagai gantinya, mereka akan menggunakan mantra tingkat rendah dengan waktu pelemparan yang lebih singkat.
Sangat sulit untuk melemparkan mantra Tingkat 4 di tengah-tengah pertempuran seperti yang dilakukan Weissman ketika berhadapan dengan lawan yang sebanding.
Tapi, bahkan ketika menghadapi Mutan seperti Pembunuh Mekanis itu, tanpa kesulitan Weissman tetap berhasil menggunakan mantra penghancur Tingkat 4. Sudah jelas betapa kuatnya Weissman.
Sementara Shi Feng telah fokus pada Weissman, sang Pembunuh Mekanis telah terbang keluar dari kawah yang ditimbulkan oleh Penusuk Langit.
"Apa? Dia masih hidup, bahkan setelah menerima serangan dari mantra Tingkat 4?" Shi Feng sedikit terkejut ketika dia melihat Pembunuh yang terluka itu.
Efek sihir tingkat tinggi tidak hanya terbatas pada kerusakan HP saja. Itu juga dapat merusak kondisi fisik musuh.
Dalam pertempuran, HP hanya berfungsi sebagai acuan. Dalam hal-hal tertentu, bahkan ketika pemain hanya memiliki 1 HP yang tersisa, kekuatan tempur mereka tidak akan terpengaruh sedikitpun; mereka masih bisa menampilkan 100% dari kekuatan tempur mereka yang sebenarnya. Namun, terkadang meskipun hanya kehilangan sejumlah kecil dari HP mereka, kekuatan tempur pemain mungkin akan sangat terpengaruh, membuat mereka hanya mampu menampilkan 10% dari kekuatan tempur mereka.
Keterampilan tingkat tinggi sangat kuat karena itu tidak hanya dapat menyebabkan jumlah kerusakan yang menakutkan, tapi juga dapat sangat mempengaruhi kekuatan tempur musuh.
Pada saat ini, meskipun sang Pembunuh Mekanis terlihat kacau dengan luka-luka memenuhi tubuhnya dan kurang dari 50% HP miliknya yang tersisa, mantra tersebut tidak merusak kekuatan tempurnya secara signifikan.
"Benar-benar fisik yang membuat iri."
Shi Feng merupakan seorang Raja Pedang Tingkat 2 di masa lalunya, jadi dia memahami betapa pentingnya kekuatan fisik bagi seorang pemain.
Meskipun Pembunuh Mekanis memiliki kurang dari 50% HP yang tersisa sekarang, HP tersebut tidak jauh berbeda dari HP yang dimiliki Weissman. Dengan kekuatan tempurnya yang tidak terpengaruh, Pembunuh Mekanis itu masih bisa menantang Weissman.
Namun, aksi selanjutnya dari sang Pembunuh Mekanis telah sepenuhnya melampaui imajinasi Shi Feng. Setelah terbang ke udara, bukannya melancarkan serangan pada Weissman, Pembunuh Mekanis itu malah berbalik dan berlari.
Pemandangan ini membuat semua yang hadir tertegun.
Tidak ada yang bisa membayangkan bahwa Pembunuh Mekanis itu akan benar-benar melarikan diri setelah menyadari bahwa dia tidak akan menang melawan Weissman. Kecerdasan Pembunuh Mekanis jauh melampaui monster biasa.
Sangat disayangkan untuk Pembunuh Mekanis, Weissman tidak punya niat untuk membiarkannya lolos. Menggunakan Gerakan Seketika, Weissman berteleportasi ke sisi sang Pembunuh Mekanis dan langsung menggunakan Ledakan Salju. Panah salju yang tak terhitung jumlahnya menghujani tubuh Pembunuh Mekanis. Dalam sekejap, Pembunuh Mekanis itu telah membeku menjadi patung es. Tubuh beku Pembunuh Mekanis kemudian jatuh ke tanah, dampaknya menimbulkan lubang besar di tanah.
Setelah itu, Weissman melambaikan tongkatnya. Tiba-tiba, beberapa susunan sihir biru aqua muncul di sekitar tubuhnya. Naga air muncul dari susunan sihir ini dan melesat ke arah Mutan tersebut. Naga air ini membungkus sang Pembunuh dan menanamkan giginya yang ganas ke dalam daging monster tersebut, menahan Pembunuh Mekanis dalam bola air yang besar.
Ini merupakan Ikatan Air, mantra Tingkat 2. Saat digunakan, mantra itu membatasi pergerakan musuh.
Sekarang tidak bisa bergerak, sang Pembunuh Mekanis langsung menggunakan Badai Bilah. Keterampilannya tidak hanya meningkatkan Kecepatan Gerakannya, tapi juga membuat Pembunuh Mekanis itu kebal terhadap semua efek mengendalikan sihir. Setelah keluar dari Ikatan Air Weissman, Pembunuh Mekanis tersebut berputar menuju sang Penyihir Agung.
Bereaksi dengan cepat, Weissman segera melantunkan bacaan dari mantra lain, tangannya telah menuliskan tiga baris sajak. Sesaat kemudian, sebuah Perisai Es muncul, menutupi tubuhnya. Perisai Es itu dapat menyerap sejumlah besar kerusakan. Pada saat yang sama, perisai itu juga akan memperlambat musuh yang berhasil mendaratkan sebuah serangan.
Bahkan setelah Pedang Besar dari Pembunuh Mekanis berulang kali mengenai Perisai Es milik Weissman selama tiga detik penuh, Perisai Es itu tetap utuh. Namun, saat ini banyak bekas luka telah muncul pada Perisai Es tersebut, dan dari tampilannya, lapisan es itu tidak akan bertahan lama.
Pada saat ini, Weissman juga telah mempersiapkan Tombak Tanah yang merupakan mantra Tingkat 3.
Tiba-tiba, tombak-tombak kuning kecoklatan menonjol dan melesat keluar dari tanah, membombardir Pembunuh Mekanis yang sedang berputar. Semua tombak ini tidak hanya menyebabkan kerusakan yang cukup berarti, tapi mereka juga telah memaksa sang Pembunuh Mekanis terus mundur. Setelah diserang oleh total 21 tombak tanah, Pembunuh Mekanis itu telah dipaksa mundur sejauh lebih dari 30 meter.
Karena marah, sang Pembunuh Mekanis pun melemparkan pedang besarnya pada Weissman.
Tak gentar, Weissman menggunakan Gerakan Seketika untuk menghindari serangan sederhana itu. Segera setelah itu, Weissman membombardir Pembunuh Mekanis dengan lusinan ular petir.
Sementara Weissman dan Pembunuh Mekanis bentrok, Shi Feng diam-diam menyelinap lebih dekat dengan mereka.
Setelah pertempuran mencapai titik ini, Shi Feng bisa mengatakan bahwa Pembunuh Mekanis itu bukan tandingan Weissman.
Meskipun Pembunuh Mekanis tidak lemah, para Mutan membutuhkan waktu untuk tumbuh. Awalnya, jarak antara Pembunuh Mekanis dan Weissman seharusnya tidak begitu jauh. Namun, selain persediaan keterampilan yang sangat kurang, Pembunuh Mekanis juga tidak berpengalaman dalam menghindari serangan dan mengendalikan tubuhnya sendiri, sehingga ada jarak yang jauh antara dirinya dan lawannya.
Dengan kekuatan tempur Pembunuh Mekanis saat ini, dia tidak akan memiliki masalah dalam berurusan dengan NPC Peringkat atas Tingkat 3.
Jika diberi lebih banyak waktu untuk tumbuh, bahkan Weissman mungkin tidak akan sebanding dengan Pembunuh itu. Bagaimanapun, Mutan yang berubah dari monster tingkat Raja Tinggi memiliki potensi yang sangat menakutkan.
Sementara itu, jika Mutan semacam itu terbunuh…
Baik itu EXP maupun rampasan, hadiahnya pasti akan mencengangkan.
Sekarang semua orang telah menyaksikan betapa kuatnya Pembunuh Mekanis dan Weissman, kecuali jika mereka ingin mati, tidak ada yang akan sebodoh itu hingga bergerak lebih dekat ketika para kekuatan ini berhadapan. Jadi, para pemain yang hadir diam-diam mengamati pertempuran dari kejauhan. Saat Weissman membunuh Pembunuh Mekanis itu, mereka akan bergegas maju untuk memperebutkan jarahan sang Mutan.
Karena itu, Shi Feng berniat untuk menjadi yang pertama melakukan hal itu.
Jika dia menunggu sampai pertempuran berakhir untuk bergerak, dia tidak akan memiliki peluang melawan puluhan ribu pemain. Selain itu, Shi Feng tidak hanya tertarik pada hasil jarahan Pembunuh Mekanis saja. Dia juga menginginkan EXP yang diberikan oleh sang Pembunuh Mekanis.
Baik Tujuh Cincin Para Tokoh dan keterampilan Letusan Api memang sangat bermanfaat bagi Shi Feng.
Namun, jika dia ingin meningkatkan dan menambah kekuatan keduanya, dia memerlukan EXP dalam jumlah yang besar.
Jika dia bisa mencuri serangan terakhir dari Pembunuh Mekanis itu, dia bisa mendapatkan 60% EXP sang Pembunuh untuk dirinya sendiri. Ini bukanlah jumlah yang kecil.