Legenda Futian

Situasi Memburuk



Situasi Memburuk

0Semenjak Ye Futian menjadi Jalur Agung, tujuh pasukan utama mengatur hukum dunia. Segala sesuatunya tampak damai, tetapi masih ada badai dan ombak yang menerjang.      
0

Khusus untuk tujuh pasukan utama, mereka tahu bahwa dunia masih menghadapi beberapa ancaman.      

Saat ini, sebagai penguasa dari hukum dunia, mereka bertanggung jawab untuk menjaganya dan melindungi dunia untuk Ye Futian.      

Kota Reruntuhan adalah sebuah kota yang bebas. Itu adalah salah satu kota utama terkaya di alam semesta ini, dipenuhi dengan kultivator-kultivator kuat di dalamnya. Tujuh pasukan utama telah mendirikan markas bersama di sini, dimana mereka bisa tiba kapan saja. Tempat itu tidak lain adalah bekas dari Istana Kekaisaran Ye.      

Saat ini, sedang berlangsung sebuah pertempuran besar yang terjadi di langit di luar Istana Kekaisaran Ye, tepatnya di atas Kota Reruntuhan.      

Dua sosok yang sangat kuat saling berhadapan di atas langit. Ada banyak pula sosok-sosok terkemuka di belakang mereka. Mereka semua berada di tingkat Great Emperor Plane.      

Salah satu dari mereka memiliki aura yang mengejutkan. Sosok itu adalah Gu Dongliu. Di sisi lain, sosok yang berada di seberangnya adalah seorang Tetua dengan jubah mengerikan. Dia memiliki rambut yang sangat tebal dan tubuh yang kekar. Posturnya pendek ,tetapi dipenuhi dengan aura agresif yang tak tertandingi, seperti seekor binatang buas. Sosok ini adalah seorang Kaisar Agung dari salah satu klan monster.      

"Tidak ada jalan mundur sekarang. Sebaiknya kau mengikuti kehendak langit jika kau ingin diampuni. Jika kau terus bersikeras untuk memberikan perlawanan, kau hanya akan menemui kematian." Suara Tetua itu terdengar seperti sebuah lonceng raksasa, bergema di atas langit dan mengguncang cakrawala. Banyak orang di Kota Reruntuhan di bagian bawah memandang ke langit yang luas, merasa sangat terkejut akan hal ini.      

Tetua ini adalah sosok super kuat yang datang ke Dunia Asal. Dua Kaisar Kuno dari Istana Kekaisaran Ye telah mati di tangannya. Inilah alasan kenapa Gu Dongliu, pemimpin dari Akademi Heavenly Mandate, datang kemari secara pribadi.      

Gu Dongliu tidak mengatakan apa pun. Dua sinar cahaya suci yang mengerikan terpancar keluar dari matanya, yang kemudian berubah menjadi bilah-bilah pedang yang melesat menuju Tetua tersebut.      

"Hmph!" Tetua itu mendengus dengan dingin. Dalam sekejap, bayangan iblis raksasa muncul di depan tubuhnya. Seekor naga iblis yang mengerikan berjalan keluar dan mengoyak pedangnya.      

Tatapan mata Tetua itu tertuju ke arah Gu Dongliu. Banyak bayangan iblis bermunculan di atas langit. Dalam sekejap, Qi Iblis mengguncang langit. Bayangan-bayangan iblis ini terdiri dari kawanan naga sejati, phoenix ilahi, Qilin, Xuanwu, Taotie, Chaos, dan monster iblis lainnya. Mereka telah memenuhi langit dan mengitari area tersebut. Qi yang mengerikan itu terus menerus mengguncang langit. Bahkan Benua Dewa yang sangat jauh di bagian bawah bisa merasakan kekuatan yang luar biasa itu, dan hati orang-orang berdebar tak terkendali dibuatnya.      

Siapa sebenarnya Tetua itu? Dia tampak seperti leluhur dari dunia monster iblis. Setiap bayangan dewa iblis itu mengeluarkan aura di tingkat kaisar iblis. Pemandangan yang dihasilkan sangatlah mengerikan.      

Gu Dongliu balas memandangnya, dan dengan satu perintah dari dalam pikirannya, sebuah matriks cakram raksasa muncul dengan menjadikan tubuhnya sebagai titik pusat. Matriks itu menutupi dan menghalangi matahari. Tidak hanya itu saja, ada monster-monster abadi dan dewa iblis di matriks raksasa ini. Kekuatan ilahi yang dahsyat meledak dari matriks tersebut, seolah-olah membawa Kekuatan Ilahi tertinggi dari zaman kuno bersamanya.      

Tetua itu mengerutkan keningnya dan mengeluarkan suara dari bibirnya. Dalam sekejap, iblis-iblis raksasa bermunculan dari bayangan dewa iblis tersebut. Mereka langsung mengguncang dunia dan mengoyak ruang hampa. Namun, pada saat yang bersamaan, monster abadi dan dewa-dewa iblis juga keluar dari dalam matriks ilahi milik Gu Dongliu.      

Para iblis yang mengerikan itu bertabrakan dengan agresif, mencabik-cabik tubuh satu sama lain. Beberapa dewa iblis turun dari langit dan membantai segalanya. Ada juga dewa-dewa abadi yang memegang bilah-bilah pedang yang tajam dan mengayunkannya ke arah langit. Segala sesuatunya dihancurkan dalam sekejap dan serangan itu terus bergerak menuju Tetua tersebut.      

Di sisi lain, Tetua itu mengulurkan tangannya, yang dipenuhi dengan kekuatan tak terbatas. Dia mengayunkan tangannya dan melancarkan serangan ke depan. Aura kepalan tinju itu berubah menjadi kekuatan dewa iblis kuno dan langsung mengguncang langit. Serangan tersebut meratakan segalanya dan menghancurkan para iblis abadi itu.      

Gu Dongliu juga mengulurkan tangannya ke depan, dan dalam sekejap, rune yang tak terhitung jumlahnya muncul di hadapan sang Tetua. Hanya ada sembilan kata di antara rune yang tak terhitung jumlahnya ini: kekuatan, arah, harmoni, penyembuhan, firasat, pengetahuan, dimensi, penciptaan, dan pencerahan. Sembilan kata ini berubah menjadi Jalur Agung. Setiap rune tersebut berisi Kekuatan Ilahi yang sangat dahsyat, seolah-olah sosok Gu Dongliu berada di sana.      

Dia mengangkat satu jari, dan dalam sekejap, kata-kata kuno yang tak terbatas melesat ke arah sang Tetua. Pada saat yang bersamaan kepalan tinju Tetua itu menghancurkan langit dan menerjang ke arah kata-kata itu, membuat mereka hancur berkeping-keping. Namun, kata-kata itu terus tumbuh menjadi semakin kuat. Mereka seperti tidak ada habisnya dan memaksa sang Tetua untuk terus mundur.      

*Tes, Tes* Darah menetes dari kepalan tangan sang Tetua, dan lengannya gemetar. Akhirnya, sebuah kata kuno tiba di atasnya dan mengoyak kepalan tangannya, menyebar hingga lengannya. Tubuhnya ingin melarikan diri, tetapi kata-kata yang tak terhitung jumlahnya berjatuhan pada saat yang bersamaan, menembus tubuhnya. Setiap rune itu mengandung Kekuatan Ilahi yang sangat dahsyat di dalamnya.      

Sinar cahaya yang tak terhitung jumlahnya menembusnya pada saat yang bersamaan. Tubuh Tetua itu dimusnahkan seketika, hingga berubah menjadi debu. Gu Dongliu mengamati sosok-sosok terkemuka lainnya dan berkata dengan nada dingin, "Semua penyelundup akan dibunuh tanpa ampun."      

Begitu dia selesai berbicara, kata-kata kuno itu kembali menerjang ke bawah. Banyak dari pendatang ini adalah sosok-sosok terkemuka, tetapi mereka semua tewas terbunuh di tempat.      

Tidak lama kemudian, pertempuran itu pun berakhir, namun tatapan mata Gu Dongliu tidak berubah. Sebaliknya, dia tampak semakin serius. Dia tahu bahwa banyak kultivator kuat dari dunia luar bersembunyi di dunia ini. Faktanya, Kaisar-Kaisar Agung Super mulai muncul di antara orang-orang ini. Alam semesta yang menyerang dunia ini sangat kuat. Jika suatu hari nanti mereka menyerang dari segala arah, apa yang akan terjadi nantinya?      

Tampaknya perang mengerikan akan terjadi lagi!      

"Kirim seseorang untuk mengawasi pintu masuk ke dunia ini dan laporkan jika terjadi keributan," perintah Gu Dongliu.      

"Baik, Yang Mulia," ujar seseorang, menerima perintah tersebut. Kemudian, Gu Dongliu memimpin kelompoknya pergi.      

...      

Dunia Langit, Istana Langit.      

Dua sosok tampak berdiri di atas Istana Langit sambil menatap ke kejauhan. Mereka berdua adalah Kaisar String dan Dewa Buku, yang bertugas memimpin Dunia Langit sekarang.      

Namun, meskipun mereka adalah pemimpin dari Dunia Langit, mereka sama sekali tidak merasa bahagia.      

Semua orang yang mereka kenal telah meninggal dunia. Sang Permaisuri telah meninggalkan mereka kala itu, Donghuang Agung telah tewas terbunuh dalam pertempuran, dan tuan muda mereka juga telah pergi. Mereka seperti kehilangan dukungan emosional. Hal yang bisa mereka lakukan sekarang hanyalah melindungi dunia baru yang telah diciptakan oleh tuan muda mereka.      

*Boom* Saat ini, sebuah aura yang sangat mengerikan tiba-tiba muncul di atas Istana Langit.      

"Siapa kau?!"      

Banyak sosok melakukan perjalanan di udara dan memandang ke arah langit di atas Istana Langit dengan tatapan serius.      

Aura mengerikan itu menyelimuti seluruh penjuru Istana Langit dalam sekejap. Tidak hanya itu saja, kekuatan yang dahsyat juga menekan tubuh mereka. Ekspresi Kaisar String dan Dewa Buku juga tampal terkejut Ketika mereka memandang ke arah yang dimaksud.      

Siapa yang datang kemari untuk menyerang mereka?      

*Boom* Seberkas cahaya suci berwarna hitam pekat tiba-tiba menembus Istana Langit dan langsung, membuka sebuah jalur kuno. Kemudian, satu sosok muncul dari sana, melayang di atas Istana Langit.      

Sosok ini sangat tampan. Tatapan matanya mengamati Istana Langit dengan acuh tak acuh. Ketika melihatnya, banyak kultivator kuat dari Istana Langit bisa merasakan jantung mereka berdebar kencang. Banyak kultivator mengenali orang ini.      

Dia telah kembali!      

Ya, mereka benar-benar telah melupakannya. Dia tidak berpartisipasi dalam pertempuran besar kala itu. Mereka tidak tahu bahwa, meskipun dia tidak hadir, dia juga muncul ketika perang tersebut berakhir.      

"Ini aku!" Dia mengamati kerumunan kultivator di bagian bawah dan berkata, "Kenapa? Kalian tidak mengenaliku lagi?"      

Ji Wudao, mantan penerus dari Istana Langit dan dikenal sebagai Kaisar Surgawi masa kini, telah pergi setelah kalah dari Ye Futian. Sekarang, dia telah kembali ke Istana Langit.      

Black Almighty dan White Almighty, Empat Raja Surgawi, Sembilan Star Lord, dan banyak kultivator kuat di Istana Langit pernah memandang Ji Wudao sebagai pemimpin mereka. Sekarang setelah mereka melihatnya kembali, perasaan mereka menjadi campur aduk.      

Ekspresi Kaisar String dan Dewa Buku juga berubah. Aura Ji Wudao saat ini sangatlah menakutkan. Dia adalah murid dari Sang Permaisuri, tetapi dia tidak bersedia membantu tuan muda. Bakat dan kemampuannya juga sangat mengerikan. Chaotic Heavenly Swallowing Method yang dia kuasai sangatlah mengerikan.      

"Ji Wudao, kenapa kau kembali?" Kaisar String bertanya.      

"Sudah jelas untuk mengambil kembali apa yang menjadi milikku," jawab Ji Wudao sambil memandang ke arah Kaisar String.      

"Apa yang kau miliki semuanya dianugerahkan kepadamu oleh Sang Permaisuri, tetapi kau terlalu ambisius, sehingga apa yang terjadi selanjutnya menimpamu. Sejak awal, Dunia Langit tidak pernah menjadi milikmu," ujar Kaisar String, tetapi Ji Wudao menyela ucapannya. Sebuah aura yang mengerikan tiba-tiba muncul di atas langit. Sambil memandang Kaisar String dan Dewa Buku, dia berkata, "Mengingat kalian berdua adalah pelayan Sang Permaisuri sebelumnya, maka aku akan membuat kalian mati terhormat."      

Setelah dia berbicara, cahaya suci bersinar dari atas langit dan mendarat langsung di tubuh Kaisar String dan Dewa Buku. Kekuatan Ilahi mereka dikeluarkan dalam upaya untuk melawannya, tetapi cahaya suci berwarna emas itu memusnahkan ruang hampa dalam sekejap. Jiwa spiritual mereka tercerai-berai secara langsung, dan mereka pun tewas terbunuh tanpa bisa memberikan perlawanan.      

'Mati terhomat' dalam istilah Ji Wudao memilik arti bahwa dia tidak akan melahap mereka berdua hidup-hidup.      

Kultivator-kultivator kuat dari Istana Langit melihat serangan yang dilancarkan oleh Ji Wudao, dan ekspresi mereka berubah drastis. Setelah kembali ke dunia ini, dia menjadi semakin mengerikan. Dia bisa dianggap tak terkalahkan.      

Ji Wudao memandang ke bawah, dan semua orang di Istana Langit menjadi ketakutan. Kemudian, Black Almighty serta White Almighty membungkuk hormat dan mengumumkan dengan suara keras, "Salam hormat untuk Kaisar Surgawi."      

"Salam hormat untuk Kaisar Surgawi!" para sosok terkemuka dari Istana Langit berkomentar satu demi satu. Suara mereka bergema melalui ruang hampa. Bagaimanapun juga, banyak orang pada awalnya mengikuti Ji Wudao. Saat ini, situasi telah berubah, dan Ye Futian telah meninggal dunia. Sehingga masuk akal apabila posisi sebagai Kaisar Surgawi akan dikembalikan kepada Ji Wudao!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.