Legenda Futian

Takdir



Takdir

0"Kau siapa?" sebuah suara bernada dingin bergema dari atas langit. Kekuatan penghancur yang luar biasa meledak dengan agresif, tetapi tidak memiliki target. Segala sesuatunya kini berada dalam keadaan tak berbentuk.      
0

Leluhur Manusia telah melebur dunia miliknya dan mengubah tubuhnya menjadi Jalur Surgawi. Sekarang dia telah mengendalikan semua energi material dan memahami kekuatan penciptaan. Dia mewakili kekuatan hukum itu sendiri; dia tidak bisa mati dan tidak bisa dibunuh. Tetapi pada saat ini, dia terjebak dalam kondisi tak berbentuk.      

"Aku berasal dari zaman itu, sama sepertimu," jawab suara itu.      

"Penjelajah Waktu!" Leluhur Manusia tidak pernah memedulikan sang guru dari Desa Empat Sudut. Baginya, dia hanyalah seorang Kaisar Kuno dan bahkan tidak memiliki tubuh yang utuh. Dia telah mengumpulkan terlalu banyak Kaisar Kuno seperti sang guru. Tidak mengherankan jika Donghuang Agung bisa bertemu dengan salah satunya. Dia sama sekali tidak peduli akan hal tersebut.      

Sebagai Leluhur Manusia, dia sudah berdiri di puncak dunia dan telah menjadi Jalur Agung. Memang benar, dia tidak perlu memedulikan hal tersebut, tetapi dia tidak pernah menyangka bahwa keberadaan yang selama ini dia abaikan sekarang telah menahan pergerakannya.      

"Kau adalah sang Penjelajah Waktu, Mu Feng." Suara Leluhur Manusia dipenuhi dengan keterkejutan di dalamnya.      

"Tampaknya wawasanmu tentang Kaisar Agung dari zaman kuno sangatlah luas," jawab sang guru. "Kala itu, runtuhnya Jalur Surgawi sudah membuat dunia melewati Bencana Agung. Aku yakin kau juga menjadi salah satu korbannya. Karena kau sudah mencapai kondisi kultivasi ini, kenapa kau malah mengulanginya?"      

Leluhur Manusia tidak memberikan tanggapan. Sebaliknya, dia berkata, "Kenapa kau masih hidup?"      

Semua dewa telah binasa di bawah Jalur Surgawi. Penjelajah Waktu juga pernah menjadi seorang Kaisar Agung Super di masa lalu. Kenapa dia tidak mati dan masih hidup hingga era ini?      

"Aku terjebak dalam aliran waktu dan selamat karena keberuntungan," ujar sang guru.      

"Karena kau juga bisa menjadi Jalur Agung dan kembali hari ini, kenapa kau malah memihak kubu lawan?" Suara Leluhur Manusia terdengar sangat dingin dan membawa ancaman di dalamnya.      

"Setelah Jalur Surgawi runtuh, dunia telah menghadapi Bencana Agung. Setelah bertahun-tahun lamanya, sudah saatnya untuk menyambut era baru, dan ini bukanlah era yang kau inginkan," lanjut sang guru. Semua orang bisa mendengar perbincangan mereka dengan jelas. Mereka bahkan bisa merasakan badai penghancur yang dikeluarkan oleh Leluhur Manusia, tetapi badai tersebut tidak bisa mengancam mereka. Kekuatan itu tampaknya berada di dimensi yang berbeda dari mereka.      

"Tuan memiliki pemahaman yang lebih dalam tentang waktu daripada saya," pikir Ye Futian dalam hati. Jika dia ingin mengalahkan Leluhur Manusia, dia harus menjadi Jalur Agung. Ayahnya telah menjadi Jalur Agung Ketiadaan, tetapi dia masih tidak bisa membunuh Leluhur Manusia. Sekarang, sang guru tampaknya juga telah berubah menjadi Jalur Agung.      

Lalu bagaimana caranya dia bisa menjadi Jalur Agung?      

"Tuan Muda," sebuah suara tiba-tiba terdengar di dekatnya. Kaisar String tampak berjalan menuju Ye Futian.      

"Nona Qin, Nona Shu." Ye Futian memandang dua sosok tersebut. Kaisar String sepertinya ingin mengatakan sesuatu kepadanya.      

"Sebenarnya, sejak awal ibumu tahu bahwa jika dia ingin membunuh Leluhur Manusia, dia hanya bisa menjadi bentuk yang sama sepertinya, tetapi jika seseorang menjadi Jalur Agung, mereka tidak akan lagi menjadi diri mereka sendiri. Mereka hanya akan menjadi Jalur Agung." Nona Qin memandang Ye Futian. Dia tampak seperti menahan rasa sakit saat dia berbicara.      

Ye Futian langsung memahaminya. Kala itu, delapan legiun yang berada di bawah Jalur Surgawi memiliki hak untuk mengendalikan hukum dunia, tetapi Jalur Surgawi hanyalah hukum, tidak memiliki bentuk yang nyata. Leluhur Manusia mengalami situasi yang sama. Setelah dia menjadi Jalur Agung, dia tidak lagi dianggap sebagai sosok yang nyata. Hanya jiwa spiritualnya yang tersisa.      

Setelah ibunya menjadi Jalur Surgawi, dia menghilang dan lenyap dari dunia ini.      

Jadi, jika Ye Futian berniat untuk menjadi Jalur Agung...      

"Tuan Muda, dengan kultivasimu saat ini, kau mungkin bisa mencapai tingkat tertinggi bahkan tanpa menjadi Jalur Agung dan melampaui Leluhur Manusia," Kaisar String melanjutkan kata-katanya. "Kau sudah menciptakan Dunia Jalur Surgawi, dan kau dapat dianggap sebagai sosok yang abadi. Kau juga dapat melakukan perjalanan melintasi alam semesta. Tinggalkan dunia ini dan berkultivasilah di dunia lain. Kau dapat kembali dan membunuh Leluhur Manusia di masa depan."      

Ye Futian sepertinya memahami sesuatu dari kata-katanya dan bertanya, "Apakah Ayah juga mengetahui tentang hal ini?"      

Tatapan mata Kaisar String terlihat muram, dan kemudian dia mengangguk pelan.      

"Ayahmu sangat mirip dengan ibumu," ujar Kaisar String. "Mereka berdua memiliki keyakinan yang sangat teguh. Mereka ingin mengembalikan kejayaan dari zaman kuno dan membiarkan semua orang memiliki dunia kultivasi yang tidak memiliki batasan. Mereka juga telah bekerja keras untuk mencapai hal tersebut, tetapi setelah kehilangan ibumu, kau adalah satu-satunya orang yang dimiliki oleh ayahmu. Karena itulah, dia selalu merasa berhutang budi kepadamu. Selama masih ada secercah harapan, dia tidak ingin kau mengorbankan dirimu demi ambisinya ini."      

"Jadi dia memilih untuk menjadikan dirinya sebagai tumbal?" Ye Futian memandang ke arah langit dan berkata, "Karena diriku, keyakinannya yang teguh mulai goyah."      

"Mungkin, itulah satu-satunya momen dimana keyakinannya bisa tergoyahkan," ujar Kaisar String. "Dia berharap kau bisa melanjutkan hidup."      

Sudah jelas, Ye Futian memahami hal tersebut. Jika dia memilih untuk hidup dengan mengalami kekalahan dari pertempuran hari ini, maka dunia akan mengalami kesengsaraan dan menderita bencana yang sangat mengerikan. Meski demikian, Donghuang Agung telah memilih untuk menyembunyikan fakta ini darinya.      

Mungkin, ini adalah keegoisan Donghuang Agung sebagai seorang ayah.      

Ye Futian menundukkan kepalanya dan memandang ke bawah. Tatapan matanya seolah-olah mampu menembus dunia yang luas. Dia bisa melihat bencana yang dihadapi oleh Dunia Manusia dan Dunia Langit. Tujuh Dunia Utama saat ini sedang dilanda bencana.      

Dan ini hanya permulaan. Jika Leluhur Manusia benar-benar menguasai dunia, dia akan menghancurkan dan mengacaukan segalanya. Dia ingin menciptakan dunia para dewa, tetapi mereka harus menjadi dewa yang tunduk di bawah kendalinya. Dia ingin menjadi penguasa mutlak di dunia tersebut.      

"Aku tahu apa yang harus kulakukan sekarang," ujar Ye Futian. Dia mengangkat kepalanya dan memandang ke arah Leluhur Manusia dengan tatapan yang sangat tegas. Bahkan jika pertempuran ini dia jalani bukan untuk semua kultivator di seluruh penjuru dunia, maka dia akan berjuang untuk kakeknya yang belum pernah dia temui, ibunya yang telah meninggal dunia demi melahirkannya, ayahnya Donghuang Agung, Kaisar Iblis, dan lainnya. Dia tidak bisa membiarkan Leluhur Manusia tetap hidup di dunia ini.      

Dia bisa saja membawa orang-orang terdekatnya pergi dan melarikan diri dengan mudah, pergi meninggalkan dunia ini, tetapi siapa yang akan membalas dendam untuk semua ini?      

Banyak orang dari enam legiun utama telah tewas dalam pertempuran ini, termasuk mereka yang berasal dari Istana Kekaisaran Ziwei dan mereka yang berada di bawah komando Akademi Heavenly Mandate. Siapa yang akan membalas dendam untuk kematian mereka?      

Orang-orang ini telah bertarung demi keyakinan mereka. Beberapa di antara mereka juga rela bertarung untuknya. Dia adalah 'keyakinan' mereka.      

Tatapan mata yang tak terhitung jumlahnya kini tertuju pada tubuh Ye Futian. Hua Jieyu, Gu Dongliu, Ye Wuchen... Mereka semua adalah wajah yang tidak asing bagi Ye Futian. Mereka telah mendengar perbincangannya sebelumnya dan tahu apa yang akan terjadi, tetapi tidak ada seorang pun yang berkomentar.      

Tidak ada yang memenuhi syarat untuk mengambil keputusan demi Ye Futian.      

Ini adalah takdirnya.      

Ye Futian berbalik, namun dia tidak berani menatap mata mereka, takut dia akan menjadi ragu. Dengan satu perintah dari dalam pikirannya, tubuh Ye Futian menghilang dari tempatnya dan pergi meninggalkan tempat ini.      

Sambil melihatnya pergi, bagian langit ini sekarang menjadi sunyi senyap.      

"Bahkan jika aku menjadi Jalur Agung, keberadaanku akan tetap ada di dunia ini, bukan?" sebuah suara tiba-tiba bergema di udara, menerobos masuk ke telinga semua orang, membuat mereka semua merasa lega. Suara ini menembus ke dalam hati mereka, dan air mata mulai mengalir di mata banyak orang.      

Donghuang Diyuan berdiri di bagian samping dan memandang ke arah sosok yang baru saja menghilang. Ada air mata di kedua matanya yang indah. Ayah keduanya juga telah meninggal dunia dalam pertempuran.      

Dia telah mengetahui tentang Ye Futian sejak usia yang sangat muda, dan dia bertemu Ye Futian ketika dia berusia 16 tahun. Meskipun Ye Futian tidak mengetahui identitasnya, namun dia selalu ada di dalam hidupnya.      

Apakah semua orang yang ada di dalam hidupnya akan pergi meninggalkannya?      

"Diyuan!"      

Kaisar String dan Dewa Buku berjalan ke sisi Donghuang Diyuan, menghiburnya dengan lembut. Bagi mereka, Donghuang Diyuan juga sudah seperti anak mereka sendiri, sama seperti Ye Futian!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.