Legenda Futian

Hadiah



Hadiah

1Sementara Kaisar Iblis sedang berbincang-bincang dengan Yu Sheng, di dalam kegelapan pekat yang menyelimuti Istana Kekaisaran Iblis, seorang lelaki tua sedang duduk bersila di sana. Entah kenapa dia terlihat kelelahan.      1

Saat ini, sebuah keributan terdengar di luar Istana Kekaisaran Iblis. Lelaki tua itu pun membuka matanya, dan tatapannya tampak sedikit tidak fokus, tetapi hal itu hanya berlangsung selama beberapa saat. Ketika dia mengalihkan pandangannya, kedua matanya ternyata terlihat sangat tegas.      

*Whoosh* Hembusan angin yang sangat kencang tiba-tiba meledak, dan pintu Istana Kekaisaran Iblis terbuka secara paksa. Kemudian, satu sosok muncul di luar istana tersebut.      

Sosok itu berdiri di luar dengan kedua tangan berada di belakang punggungnya.      

Saat melihat sosok tersebut, lelaki tua itu berdiri dari tempatnya, dan ekspresinya menjadi muram. Dia berubah wujud menjadi Kaisar Iblis yang tak tertandingi dan melangkah keluar dari Istana Kekaisaran Iblis, kemudian berhenti di depan sosok itu. Dia memandang sosok tersebut dengan tatapan tajam.      

"Kau benar-benar memiliki keberanian untuk kembali kemari?" Kaisar Iblis menatap tajam ke arah sosok itu, yang memiliki kesamaan penampilan dengannya. Sosok itu tidak lain adalah adiknya, Yu Tu.      

"Aku kembali demi Dunia Iblis," jawab Yu Tu.      

"Demi Dunia Iblis?" Tatapan mata Kaisar Iblis terlihat dingin. Sebuah tekanan yang mengerikan tiba-tiba menyebar di area tersebut, membuat para kultivator di Istana Kekaisaran Iblis yang luas itu gemetar ketakutan. Mereka semua memandang ke tempat-tempat yang berada dalam di kumpulan awan dan bertanya-tanya siapa yang telah membuat marah Kaisar Iblis.      

"Demi Dunia Iblis, kau telah mengkhianati kami dan menghilang. Kau pergi ke Prefektur Ilahi dan mengikuti perintah Donghuang serta Kaisar Ye Qing. Jangan lupa bahwa kau adalah adik dari Kaisar Iblis." Nada bicara Kaisar Iblis terdengar dingin dan penuh dengan kebencian. Sepertinya dia telah menyembunyikan kemarahannya selama ratusan tahun.      

"Bahkan jika kau tidak percaya padaku, aku benar-benar melakukan semua ini untuk penduduk Dunia Iblis. Aku sama sekali tidak memiliki niat buruk." Suara Yu Tu terdengar tulus dan tenang. Tidak ada jejak gejolak emosi di dalamnya.      

Kaisar Iblis mendengus. Suaranya menyiratkan sindirian saat dia berkata, "Sang pembantai Dunia Iblis yang begitu haus darah sehingga melakukan pembantaian selama Perang Dunia Iblis berlangsung... Sejak kapan dia menjadi sosok yang mampu mengasihani sesama anggotanya?"      

"Semua orang memiliki kesempatan untuk berubah," jawab Yu Tu.      

"Aku akan percaya jika orang lain yang mengatakan hal ini. Tapi…kau? Aku tidak mempercayai sepatah kata pun darimu." Kaisar Iblis menjawab dengan nada mengejek. "Di dunia ini, tidak ada orang lain yang mengenalmu lebih baik dariku. Kau adalah sosok yang sombong dan tidak suka menjadi seperti orang lain. Tapi kau juga gemar merendahkan dirimu sendiri. Kita dilahirkan untuk terkurung di sini, dan kita berdua bertekad untuk keluar dari penjara ini dan berdiri di puncak Dunia Iblis. Saat itu, kau menyerahkan kesempatan untuk menjadi Kaisar Iblis bagiku. Meskipun kau melakukannya dengan sukarela, namun hal tersebut masih mengganggumu. Kau pergi untuk mengukir jalurmu sendiri, dimana kau berhasrat untuk mendapatkan pencerahan di tempat lain. Namun, sungguh aneh untuk melihat bahwa kau sudah berpuas diri hanya dengan menjadi seorang pelayan, apalagi menilai dari kepribadianmu."      

"Aku benar-benar ingin tahu apa yang sebenarnya telah terjadi saat itu?"      

Mendengar kata-kata Kaisar Iblis, banyak kenangan terlintas di dalam benak Yu Tu. Kenangan itu adalah hal yang paling berharga baginya.      

Dia memandang Kaisar Iblis, lalu berkata, "Tentu saja, setiap orang akan mengalami perubahan. Alasan kenapa mereka belum mengalaminya adalah karena mereka belum bertemu seseorang yang dapat mengubah mereka."      

"Jadi, Sang Permaisuri-lah yang membuatmu ingin membuka lembaran baru dan bersedia menjadi seorang pelayan?" Kaisar Iblis masih dipenuhi oleh amarah. Memangnya kenapa jika wanita itu adalah putri dari Kaisar Surgawi? Dia sendiri adalah Kaisar Iblis yang menguasi seluruh penjuru Dunia Iblis. Bagaimana mungkin saudaranya bisa menjadi pelayan bagi orang lain?      

Kenangan lainnya bermunculan di depan mata Yu Tu. Beberapa orang terlihat seperti seberkas cahaya, sangat menyilaukan dan mempesona. Mereka membuatmu merasa rendah diri dan kecil, bahkan menyadari akan kegelapan yang ada di dalam dirimu.      

"Di dunia ini, akan selalu ada beberapa orang yang berbeda dari yang lain," ujar Yu Tu dengan lembut.      

"Seberapa berbedakah mereka?" Kaisar Iblis bertanya dengan sinis. "Apakah ada orang di dunia ini yang tidak haus akan kekuasaan? Siapa yang tidak ingin menguasai hidup orang lain? Wanita itu juga tak terkecuali, melihat bagaimana dia bisa menundukkan Donghuang, Kaisar Ye Qing, dan dirimu sendiri, sudah jelas dia menggunakan daya tariknya. Adapun keinginannya untuk membentuk kembali Jalur Surgawi dan mereformasi dunia? Itu hanya caranya untuk menutupi ambisi utamanya dalam menguasai dunia dan memiliki kendali atas hukum yang berlaku. Semua orang di dunia ini sama!"      

Yu Tu menatap tajam ke arah Kaisar Iblis. Seberkas cahaya bencana bersinar di dalam dirinya, dan amarah yang samar menyertainya.      

"Kau ingin bertarung denganku?" Tidak jauh berbeda, sebuah kekuatan yang mengerikan berkobar dari tubuh Kaisar Iblis, dan kekuatan iblis yang mengerikan tiba-tiba menyelimuti seluruh penjuru Istana Kekaisaran Iblis.      

Namun, kemarahan Yu Tu mereda dalam waktu singkat, dan dia berhasil menenangkan diri. Dia memandang Kaisar Iblis dan berkata, "Kau tidak akan bisa memahaminya."      

Kaisar Iblis mendengus dengan dingin. "Kau datang kemari hanya untuk mengatakan hal ini?"      

"Kaisar Surgawi memintaku membawakan hadiah untuk Yu Sheng serta dirimu," Yu Tu mengungkapkan maksud kedatangannya kemari.      

"Kaisar Surgawi?" Nada bicara Kaisar Iblis terkesan menyindir. "Aku tidak membutuhkan sesuatu dari seseorang yang menobatkan dirinya sendiri sebagai seorang Kaisar!"      

Yu Tu mengayunkan tangannya, dan tiba-tiba, sebuah pagoda muncul di dalam Istana Kekaisaran Iblis. Kekuatan ilahi mengalir di sekitar pagoda tersebut. Kaisar Iblis melihat pagoda itu dan mengerutkan kening. Dia bisa merasakan Kekuatan Ruang dan Waktu di dalamnya.      

"Ini adalah Pagoda Ruang dan Waktu, yang dapat mengubah aliran waktu, sehingga waktu bisa berlalu lebih cepat daripada dunia luar, menghasilkan jangka waktu kultivasi yang lebih lama," Yu Tu menjelaskan, dan Kaisar Iblis tampak tertegun.      

Yu Tu kemudian mengeluarkan sebuah bola yang diselimuti dengan cahaya suci dan itu jelas merupakan sebuah benda yang dibungkus dengan kekuatan ilahi.      

"Buddha of Destiny mampu melihat masa depan dan mengintip takdir semua makhluk hidup. Sebuah bencana besar akan menimpa seluruh penjuru dunia. Kultivator-kultivator terkuat juga akan terlibat di dalamnya, termasuk dirimu. Buddha Tertinggi Pengobatan telah meminta bantuan Sekte Buddha untuk mendapatkan Buah Bodhi. Dengan Benda Ilahi Buddha pembuat ramuan paling berharga ini, dia bekerja sama dengan Kaisar Surgawi untuk membuat Ramuan Reinkarnasi. Meminumnya di saat-saat terakhirmu akan menyelamatkanmu dari kematian dan memberimu kesempatan kedua untuk hidup."      

Yu Tu mengangkat ramuan itu kepada Kaisar Iblis. "Kaisar Surgawi hanya membuat beberapa pil, dan dia tidak akan bisa membuatnya lagi di masa depan karena tidak ada lagi bahan yang tersedia. Pil ini ditujukan untukmu. Aku sendiri tidak memilikinya."      

Sambil berbicara, Yu Tu mengulurkan tangannya ke depan untuk menyerahkan pil itu kepada Kaisar Iblis.      

Kaisar Iblis menatap ramuan yang ada di telapak tangan Yu Tu. Dunia tidak lama lagi akan menghadapi bencana besar, dan dia juga akan terlibat di dalamnya. Dia juga sudah meramalkan semua ini sebelumnya.      

Untuk alasan inilah, Ye Futian telah membuat Ramuan Reinkarnasi dan memberikan salah satu pil tersebut kepadanya.      

Kemudian dia memandang ke arah Pagoda Ruang dan Waktu. Ekspresinya menjadi takjub.      

Beberapa saat yang lalu, dia berkata bahwa dia tidak membutuhkannya.      

Haruskah dia menerimanya atau tidak?      

"Donghuang menyetujui hal ini?" Kaisar Iblis bertanya.      

"Justru dia yang mengusulkan semua ini," ujar Yu Tu.      

Ekspresi Kaisar Iblis menjadi semakin takjub.      

Dunia akan segera mengalami perubahan. Leluhur Manusia dan Donghuang Agung memendam perselisihan yang mendalam di antara mereka dan akan berhadapan dalam pertempuran. Haruskah dia menerima hadiah dari Donghuang Agung dan Ye Futian ini?     

"Apa syarat dan ketentuannya?" Kaisar Iblis bertanya lebih lanjut.      

"Tidak ada," jawab Yu Tu. "Kau menginginkannya atau tidak?"      

Kaisar Iblis mengamati Yu Tu dengan seksama. Dia sengaja memegang pil itu di tangannya selama ini. Sudah jelas, dia memiliki rencana di balik semua ini.      

Sambil mendengus, dia mengayunkan lengan jubahnya, dan ramuan itu pun menghilang. Dia memutuskan untuk mengambilnya.      

"Jika ada kesempatan di masa depan, aku akan membalas kebaikannya," ujar Kaisar Iblis dengan eskpresi datar di wajahnya.      

Yu Tu memandangnya sebelum berbalik untuk pergi. Dia menjawab, "Ambisimu telah membutakanmu. Mereka tidak pernah memandang Dunia Iblis sebagai musuh mereka. Semua ini hanyalah asumsimu. Bahkan jika pasukan dari Dunia Iblis pergi dari sini, Jurang Iblis masih berada di sini. Tidak akan ada yang berubah. Agar beberapa hal bisa berubah, Dunia Iblis juga membutuhkan seseorang yang bahkan lebih hebat dari sosok yang berada di puncak kekuatan."      

Kata-kata ini bergema di dalam benak Kaisar Iblis, bahkan setelah Yu Tu pergi.      

Dia mengulurkan tangannya dan melihat ramuan yang ada di telapak tangannya. Perasaannya kini menjadi campur aduk.      

Apakah semua ini benar-benar hanya ambisinya semata?      

Belum lama ini, selama Pertempuran Enam Kaisar Agung berlangsung, dia telah menyerang Prefektur Ilahi dan bekerja sama dengan Leluhur Manusia dalam upaya untuk membunuh Donghuang Agung.      

Mereka seharusnya bermusuhan. Kekacauan yang terjadi saat ini memungkinkan mereka untuk memikirkan cara agar bisa mendapatkan apa yang mereka inginkan. Meski begitu, mereka tidak perlu memberikan Benda Ilahi kepada calon musuh mereka.      

Apa sebenarnya yang ada di dalam benak Donghuang Agung dan putranya, Ye Futian?      

Apakah benar-benar ada orang yang berbeda dari orang lain di dunia ini?     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.