Legenda Futian

Kepercayaan Diri



Kepercayaan Diri

1Meskipun kekuatan ilahi itu telah hancur di udara, namun hal yang serupa tidak terjadi pada serangan dari Kaisar Ilahi Pojun. Sekujur tubuhnya bersinar terang, dan dia diselimuti oleh cahaya suci berwarna perak. Dia tidak lagi memiliki tubuh manusia, melainkan tubuh Jalur Agung.      
3

Tubuhnya berubah menjadi sangat besar, begitu pula dengan telapak tangannya. Jari-jarinya berubah menjadi senjata kekaisaran yang menembus ruang hampa, memusnahkan dan mengubah segalanya. Tidak ada yang tidak bisa dihancurkan olehnya, dan dia berusaha membuktikannya sekarang. Meskipun Donghuang Agung sangat kuat, sampai-sampai dia bahkan mampu membentuk ruang hampa di sekitarnya, dia tidak percaya bahwa Donghuang Agung dapat mempertahankan Kekuatan Ilahi Revelation miliknya pada kondisi terkuatnya dalam waktu yang begitu lama.      

Jika Kekuatan Ilahi Revelation telah berubah menjadi ruang hampa, Donghuang Agung pasti sudah menguasai dunia ini sejak lama.      

Saat ini, Donghuang Agung meledakkan udara dengan tangan kirinya, dan serangan itu mendarat langsung di tubuh Kaisar Ilahi Pojun. Disertai dengan suara keras, bentuk tertinggi dari kekuatan ilahi itu pun menghilang, dan kedua tubuh mereka terlempar ke belakang pada saat yang bersamaan. Mereka memisahkan diri, dan memperlebar jarak di antara mereka berdua.      

Serangan kepalan tinju milik Donghuang Agung yang mengerikan itu tidak mampu menghasilkan dampak jangka panjang terhadap Kaisar Ilahi Pojun. Seolah-olah dia telah mengenakan baju zirah dewa, sehingga membuat tubuh fisiknya menjadi tak tertandingi dan tidak bisa dihancurkan.      

*Brak* Tiba-tiba terdengar sebuah suara yang keras, dan Kaisar Ilahi Pojun melangkah ke depan. Dalam sekejap, banyak sinar cahaya suci menyelimuti area tersebut. Rasanya seolah-olah seluruh penjuru Kota Kekaisaran Surgawi yang luas ini telah tercakup ke dalam perbatasan dari sebuah wilayah ilahi.      

Para kultivator di Kota Kekaisaran Surgawi merasa seolah-olah dunia di sekitar mereka telah berubah warna menjadi perak. Itu adalah dunia yang dingin dan keras, dan mereka menyadari bahwa mereka tidak bisa lagi menggerakkan tubuh mereka. Mereka semua kini berada di bawah kendali kekuatan ilahi yang menyelimuti area tersebut dan benar-benar terjebak di dalamnya. Tubuh mereka terbungkus dalam cahaya suci berwarna perak. Sepertinya mereka juga telah berubah menjadi tubuh perak, yang sama seperti Kaisar Ilahi Pojun.      

Perbedaannya adalah, tubuh ini adalah bagian dari kekuatan ilahi Kaisar Ilahi Pojun, jadi dia memiliki kendali penuh atas hal tersebut, tetapi ketika berbicara tentang mereka, mereka kini sudah menjadi tawanan.      

Rasanya seolah-olah seluruh dunia telah berhenti bergerak dan Kota Kekaisaran Surgawi telah berubah menjadi dunia es, yang dihiasi oleh banyak patung di dalamnya.      

Donghuang Agung mengerutkan kening dan meningkatkan intensitas Kekuatan Ilahi Revelation miliknya ke tingkat maksimum. Dalam sekejap, kekuatan itu menyelimuti seluruh penjuru Kota Kekaisaran Surgawi, mengurangi dampak dari kekuatan ilahi milik Kaisar Ilahi Pojun. Dia memandang ke arah Kaisar Ilahi Pojun dan berkata, "Kau menyadari bahwa kau adalah seorang Kaisar Ilahi Kuno, bukan? Ini adalah pertarungan di antara kita berdua. Tidak ada alasan bagimu untuk melibatkan orang-orang yang tidak bersalah."      

Saat dia selesai berbicara, dia naik menuju langit yang tak terbatas.      

Kaisar Ilahi Pojun berubah menjadi seberkas cahaya perak dan mengikutinya. Keduanya kini berbentuk sinar cahaya, dan mereka bergerak secara vertikal ke atas langit, memberikan kelonggaran bagi para kultivator di Kota Kekaisaran Surgawi.      

Mereka memandang ke arah langit yang tak terbatas dan samar-samar bisa melihat dua sosok legendaris yang berdiri saling berhadapan. Wilayah ilahi mereka saling menekan dan keduanya merupakan kekuatan ilahi mengerikan yang mampu menjadikan target mereka sebagai tawanan.      

Selanjutnya, mereka melihat langit bersinar dengan cahaya suci yang menyilaukan. Cahaya itu tampak seperti seberkas cahaya yang penuh dengan keinginan membunuh di dalamnya. Kedua Kaisar Agung itu menerjang satu sama lain, sehingga menghasilkan dampak yang mampu mengguncang bumi, dan bahkan membuat Kota Kekaisaran Surgawi bergetar meskipun dua tempat itu dipisahkan oleh area yang luas.      

Di sembilan puluh sembilan langit, Ye Futian, yang selama ini berkultivasi dalam pengasingan, tiba-tiba merasakan keterkejutan yang luar biasa. Dia mengerutkan keningnya, seolah-olah dia bisa merasakan sesuatu. Tidak kemudian, pemandangan dari sebuah pertempuran yang sengit muncul di dalam benaknya. Itu adalah pertarungan antara Kaisar Ilahi Pojun dan Donghuang Agung.      

Kedua matanya kini terbuka lebar. Seberkas cahaya suci yang dingin memenuhi kelopak matanya yang berwarna hitam pekat. Sulit dipercaya bahwa seorang tamu tak diundang kembali datang kemari untuk mengalahkan mereka, dan lawan mereka kali ini cukup kuat untuk berhadapan secara langsung melawan ayahnya. Siapa dia sebenarnya?      

Ye Futian melayang ke langit yang lebih rendah. Dalam sekejap, banyak kultivator berkumpul untuk melihatnya. Ini adalah pertama kalinya Ye Futian terbangun sejak dia mulai bermeditasi di Jalur Surgawi. Seberapa besar kemajuan yang telah dia capai?      

Hanya dengan melihat penampilannya, mereka tidak bisa memastikan hal tersebut, tetapi entah bagaimana mereka tahu bahwa Ye Futian pasti menjadi lebih kuat daripada sebelumnya.      

Ye Futian mengamati orang-orang di sekitarnya. Dunia Surgawi Kecil miliknya saat ini mampu memberikan perubahan yang lebih besar pada aliran waktu dan menjadi semakin baik, terus berkembang menjadi Jalur Surgawi Besar. Jika dia membiarkan orang-orang di sekitarnya berkultivasi di dalam dunia dari Jalur Surgawi Kecil miliknya, maka akan ada lebih banyak waktu untuk dimanfaatkan oleh mereka.      

"Tuan muda." Nona Qin muncul sebelahnya. Bahkan ketika Ye Futian mewarisi takhta, dia masih terbiasa memanggilnya sebagai "tuan muda."      

Di matanya, Ye Futian bukan hanya harapan mereka, tetapi dia juga merupakan keturunan dari Yang Mulia. Dia adalah sosok yang istimewa baginya. Ye Futian adalah penerus dari Yang Mulia, jadi dia tentu saja menganggapnya sebagai juniornya sendiri.      

"Ada apa, Nona Qin? Apakah ada masalah?" Ye Futian bertanya.      

"Leluhur Manusia adalah Kaisar Agung dari zaman kuno. Setelah dia secara kebetulan berhasil bertahan hidup, dia secara aktif berburu keberadaan Kaisar Agung lainnya setelah bencana kala itu berakhir dengan keinginan untuk membangkitkan mereka kembali. Sekarang, sepertinya dia telah menemukan cara untuk melakukan hal tersebut. Sebelumnya, sembilan Kaisar Agung telah tiba di Kota Kekaisaran Surgawi. Sosok yang bertarung melawan Yang Mulia saat ini juga seorang Kaisar Ilahi dari zaman kuno," Nona Qin menjelaskan.      

"Kaisar Ilahi?" Ye Futian mengerutkan keningnya, merasa sedikit cemas. Meskipun dia telah mengucapkan kata-kata yang tidak baik sebelumnya kepada Donghuang Agung, namun dia tetap saja sangat menghormati ayahnya. Donghuang Agung telah memberikan banyak hal baginya, dan dari sudut pandangnya, selama ini dia telah berusaha semaksimal mungkin dalam melakukan semuanya.      

"Ya. Dia adalah seorang Kaisar Agung yang luar biasa dan memiliki pencapaian luar biasa atas namanya sehingga dia bisa menerima gelar sebagai 'Kaisar Ilahi.' Kaisar Ilahi Pojun adalah salah satunya. Tetapi kau tidak perlu khawatir. Meskipun Yang Mulia berasal dari zaman ini dan merupakan yang termuda dari enam Kaisar Agung, Sang Buddha telah mengatakan bahwa dia memiliki pencerahan terkuat di antara mereka semua. Bahkan seorang Kaisar Ilahi dari zaman kuno bukanlah ancaman bagi Yang Mulia." Nona Qin tampaknya sangat percaya diri dengan kemampuan yang dimiliki oleh Donghuang Agung.     

"Satu-satunya orang yang benar-benar bisa menjadi ancaman bagi Yang Mulia mungkin adalah Leluhur Manusia, tidak ada yang lain," lanjut Nona Qin. "Dia bisa dengan mudah mengirim seorang Kaisar Ilahi dan delapan Kaisar Agung untuk berperang. Sungguh jajaran anggota yang mengerikan. Berapa banyak sosok-sosok kuno yang bisa dikendalikan oleh Leluhur Manusia selama ini?"      

Ye Futian mengangguk pelan. Selama Pertempuran Enam Kaisar Agung berlangsung, bahkan dalam situasi empat lawan dua, ayahnya masih bisa melewati pertempuran itu tanpa terluka sedikit pun. Dia memang sangat hebat.      

"Sebenarnya, jika bukan karena kurangnya waktu, baik itu ibumu maupun Yang Mulia, mereka mampu membuktikan Jalur Agung dan mencapai posisi tertinggi. Tapi Leluhur Manusia tidak memberi mereka kesempatan, jadi kau harus menempuh jalur yang berbeda."      

"Aku mengerti." Ye Futian mengangguk sebagai tanggapan. "Ayo kita keluar dan memeriksanya secara langsung."      

Dalam sekejap, mereka menghilang dari tempat mereka berdiri.      

Pada saat berikutnya, sosok Ye Futian muncul di langit atas Kota Kekaisaran Surgawi. Para kultivator di sana terlihat takjub saat melihat kehadiran Ye Futian, karena ini adalah pertama kalinya dia muncul di hadapan public sejak dia dinobatkan menjadi Kaisar Surgawi.      

Pemuda berambut abu-abu ini adalah penerus sejati dari Dunia Langit dan menempati posisi Kaisar Surgawi sebagai keturunan dari Donghuang Agung dan Sang Permaisuri. Dia juga penguasa dari Dunia Asal sebelumnya sekaligus penerus dari Kaisar Agung Ziwei dan Kaisar Agung Shenjia.      

Setelah Ye Futian mewarisi takhta, banyak orang mulai menggali asal-usulnya. Pengalamannya untuk bisa mencapai puncak selangkah demi selangkah dari bawah membuatnya menjadi sosok legendaris.      

Siapa yang tahu kapan saatnya dia akan mencapai puncak dan berdiri di puncak dunia, lalu menciptakan kisah legendarisnya sendiri?      

Akankah para kultivator dari Dunia Langit memiliki kesempatan untuk menyaksikan hal tersebut?     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.