Legenda Futian

Kedatangan Para Dewa



Kedatangan Para Dewa

3Penguasa Kegelapan, yang sedang berkultivasi, tiba-tiba menjadi waspada di Istana Kegelapan. Dia membuka matanya, memandang ke kejauhan, dan berseru, "Donghuang!"      3

Sebuah bayangan muncul di kejauhan, dan itu tidak lain adalah bayangan dari Donghuang Agung. Pada saat ini, semua kultivator yang berada di atas Istana Kegelapan sedang menunggu dengan waspada, sambil menatap Donghuang Agung. Apa yang sedang dia lakukan di sini?      

"Apakah kau tidak senang bertemu denganku?" Donghuang Agung bertanya.      

"Masuklah," jawab Penguasa Kegelapan dengan singkat. Dalam sekejap, Donghuang Agung bergerak ke depan saat dia masuk ke dalam Istana Kegelapan dan melangkah ke titik tertinggi dari istana tersebut. Di bagian depan, Penguasa Kegelapan sedang duduk bersila dan berkultivasi. Sebuah badai kegelapan yang mengerikan tampak menjulang tinggi di atas langit dan menyelimuti istana itu secara keseluruhan.      

"Apakah kau di sini untuk meminta kedamaian?" tanya Penguasa Kegelapan.      

"Sebelum aku datang kemari, aku melihat ada sebuah benua yang bersinar terang di perbatasan dari Istana Kegelapan. Siapa wanita yang ada di benua itu?" Donghuang Agung bertanya.      

"Itu tidak ada hubungannya denganmu," jawab Penguasa Kegelapan dengan acuh tak acuh.      

"Cahaya dan kegelapan berlawanan satu sama lain. Menarik bagimu untuk membiarkan tempat seperti itu berada di titik pusat dari Dunia Kegelapan." Donghuang Agung melanjutkan kata-katanya, "Kau pasti mengetahui sesuatu tentang apa yang telah terjadi kala itu, dan fakta bahwa Leluhur Manusia tidak sesederhana penampilan luarnya. Dia telah menghasut beberapa dari kalian untuk menghancurkan Prefektur Ilahi—membunuh Ji Wudao dan menyerang Dunia Langit—semua dikarenakan keberadaan dari Prefektur Ilahi dan Dunia Langit yang menghalangi rencananya. Pada kenyataannya, apa yang selalu diinginkan oleh Leluhur Manusia adalah menguasai seluruh penjuru dunia. Ini juga yang menjadi alasan setelah dia mengira dia telah membunuhku, dia mengalihkan serangannya kepadamu. Aku yakin kau sudah menyadarinya."      

"Katakan apa pun yang ingin kau katakan di sini." Penguasa Kegelapan tampaknya terlihat tidak sabar. Banyak hal yang mereka ketahui dengan baik tanpa perlu berbasa-basi.      

"Jika Leluhur Manusia berhasil mewujudkan ambisinya dan menguasai dunia, aku tidak perlu menjelaskan lagi apa yang akan dia lakukan kepadamu." Donghuang Agung mengabaikan tanggapan lawan bicaranya itu dan melanjutkan, "Mungkin, situasinya akan menjadi seperti yang kau inginkan, bahwa dunia akan berubah menjadi kegelapan total. Namun, ambisimu untuk menata ulang tatanan dunia mungkin akan musnah. Leluhur Manusia akan mengendalikan segala sesuatu yang ada di dunia ini, dan dunia kultivasi akan jatuh ke dalam kegelapan abadi sampai meletusnya pertempuran Jalur Surgawi berikutnya."      

"Mungkin tidak peduli siapa pun yang menguasai dunia, hasil akhirnya akan tetap sama. Hanya melalui kehancuran-lah kita bisa dilahirkan kembali," ujar Penguasa Kegelapan dengan nada dingin, dan untaian aura penghancur menyebar dari tubuhnya. Pemandangan itu sangat mengerikan sehingga sosoknya terlihat seperti seorang dewa bencana.      

Tujuan utama yang dimiliki oleh Penguasa Kegelapan adalah untuk membawa kegelapan dan kehancuran ke dunia ini. Hanya ketika segala sesuatunya dihancurkan, kelahiran kembali bisa terjadi, dan dunia yang berbeda akan tercipta.      

"Jika benar demikian, kehancuran hanyalah bentuk lain dari siklus reinkarnasi. Dunia berikutnya masih akan menempuh jalur yang sama. Apa yang akan berbeda dari keduanya?" Donghuang Agung tetap berdiri tegak di dalam auranya. "Dunia ini tidak membutuhkan kehancuran, melainkan sebuah dunia yang berbeda, dengan orang-orang yang berbeda dalam mengatur hukum di dalamnya."      

Penguasa Kegelapan menatapnya, hanya untuk mendengar jawaban dari Donghuang Agung, "Tidak peduli apa pun pilihanmu, pilihlah dengan hati-hati."      

Setelah itu, Donghuang Agung berbalik untuk pergi tanpa membuang-buang waktu lagi. Mereka berdua adalah sosok yang cerdas, dan pada tingkat ini, dia tidak perlu berbicara panjang lebar. Terkadang sudah cukup baginya untuk memastikan beberapa poin-poin penting.      

Penguasa Kegelapan tidak pernah menyembunyikan keinginannya sendiri, yaitu untuk menghancurkan dunia, sehingga bisa membentuknya kembali; ini adalah sesuatu yang telah diketahui oleh Donghuang Agung. Karena itulah, dia meminta Penguasa Kegelapan untuk mempertimbangkan dengan seksama hasil akhir seperti apa yang akan sesuai dengan keinginannya.     

Jika hal tersebut tidak mungkin terjadi, apa pilihan yang akan diambil oleh Penguasa Kegelapan?      

Di Dunia Iblis, tepatnya di Istana Kekaisaran Iblis, Donghuang Agung juga datang untuk bertemu dengan Kaisar Iblis.      

Di depan Istana Kekaisaran Iblis, Kaisar Iblis memandang Donghuang Agung dan berkata, "Donghuang, rencanamu telah terwujud. Apa yang sedang kau lakukan di sini?"      

"Dimana Yu Sheng?" Donghuang Agung bertanya, tapi hal ini tentang Yu Sheng.      

Kaisar Iblis mengerutkan kening dan menjawab, "Dia sedang berkultivasi."      

"Futian dan Yu Sheng tumbuh bersama sejak kecil. Ayah mereka berteman baik, dan ibu mereka bersaudara. Oleh karena itu, tidak peduli seperti apa pun sikap mereka di masa depan, mereka akan menjadi saudara terbaik. Urusan Yu Sheng tentu saja akan menjadi urusan Futian." Donghuang Agung memandang Kaisar Iblis dan melanjutkan kata-katanya, "Kuharap suatu hari nanti aku bisa melihat mereka berdua bertarung berdampingan."      

Ketika dia selesai berbicara, Donghuang Agung membungkuk hormat dan berjalan pergi. Dia datang kemari hanya untuk menyampaikan pesan singkat itu sebelum dia pergi.      

Dia tidak menyinggung tentang Prefektur Ilahi dan Dunia Iblis, atau apa pun yang terjadi di antara mereka; itu hanya tentang Ye Futian dan Yu Sheng.      

Tapi sudah ada cukup petunjuk yang tersirat dalam ucapannya tersebut.      

Jika Kaisar Iblis bermaksud agar Yu Sheng mewarisi Dunia Iblis, maka di masa depan, Ye Futian tidak akan melakukan apa pun yang nantinya merugikan Dunia Iblis.      

Sebelumnya, Kaisar Iblis juga pernah mendengar sesuatu—bahwa jika satu sosok tertinggi muncul di dunia ini, Dunia Iblis tidak akan terus menderita akibat keberadaan Jurang Iblis.      

Tidak jauh berbeda, Donghuang Agung juga pergi ke Dunia Empty Divine untuk menemui Evil Emperror. Tiga bayangan itu bertemu dengan tiga dari enam Kaisar Agung secara bersamaan, dan membawa pesan yang berbeda.      

Saat ini, Prefektur Ilahi dan Dunia Langit sedang menghadapi ancaman dari Leluhur Manusia. Sudah jelas, mereka tidak ingin apa yang terjadi terakhir kali terulang kembali, dimana mereka dikelilingi dan dikepung oleh empat dunia utama lainnya.      

Terlebih lagi, dia tahu bahwa Dunia Manusia selalu menyembunyikan kekuatan sejatinya. Sebelumnya, Leluhur Manusia berpikir bahwa pertempuran antara enam Kaisar Agung akan menjadi akhir dari segalanya, sehingga beberapa pasukan tidak dikerahkan kala itu. Tapi di dalam Istana Ilahi Manusia, Ji Wudao telah menyaksikan semuanya.      

...      

Di Dunia Langit, banyak kultivator sekarang berdatangan ke Kota Kekaisaran Surgawi, ingin memasuki sembilan puluh sembilan langit untuk berkultivasi.      

Di Kota Kekaisaran Surgawi, sosok-sosok terkemuka dari seluruh penjuru Dunia Langit juga telah berkumpul di sana. Beberapa dari mereka merasa ragu apakah mereka sebaiknya bergabung dengan Istana Kekaisaran Surgawi dan menjadi bagian dari sembilan puluh sembilan langit atau tidak.      

Di antara mereka, ada banyak sosok yang berada di tingkat mendekati dewa.      

Pada saat ini, sebuah aura yang menakjubkan tiba-tiba muncul di langit di atas Kota Kekaisaran Surgawi. Banyak orang merasakan tekanan di sana, dan mereka pun mengerutkan kening. Mereka menatap ke atas langit, dan tekanan itu menjadi semakin kuat, seolah-olah merupakan pertanda akan kedatangan dari sosok yang menakutkan.      

"Kekuatan Kaisar!" Pada saat ini, di dalam Kota Kekaisaran Surgawi, hati beberapa Tetua tingkat tinggi berdebar kencang. Mereka bisa merasakan kekuatan kaisar di sana, dan jumlahnya tidak hanya satu. Beberapa Kaisar Agung telah tiba dan mendarat di Kota Kekaisaran Surgawi.      

Jantung semua orang berdegup kencang; apakah akan kembali terjadi perang di sini?      

Siapa sebenarnya yang baru saja datang ke Kota Kekaisaran Surgawi?      

Di atas cakrawala, muncul satu sosok yang tak tertandingi. Dia mengenakan jubah berwarna hijau tua saat rambut hitamnya berkibar tertiup angin. Dia adalah seorang Kaisar Agung paruh baya. Ketika berdiri di atas sana, dia tampak seperti seorang dewa yang menguasai langit dan bumi ini.      

Pada saat yang bersamaan, di arah yang berbeda, ada juga Kaisar Agung lainnya di sana, berdiri di atas cakrawala.      

Pada saat ini, seluruh penjuru Kota Kekaisaran Surgawi dipenuhi oleh tekanan. Bahkan mereka yang berada di tingkat mendekati dewa kini merasa tidak berdaya; bahkan individu yang merupakan Calon Kaisar Agung bisa merasakan hati mereka berdebar kencang.      

"Siapa mereka?"      

Hati semua orang berdebar tak terkendali.      

Pada saat yang bersamaan, Donghuang Agung, yang duduk bersila di atas Istana Langit di sembilan puluh sembilan langit, kini membuka matanya. Tatapan matanya langsung menembus melalui sembilan puluh sembilan langit. Dia memandang ke bagian luar dan melihat para Kaisar Agung yang baru saja tiba itu.      

Rupanya mereka datang lebih cepat dari dugaannya.      

Apakah Leluhur Manusia akhirnya mulai menggunakan kekuatan tersembunyinya?!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.