Legenda Futian

Dunia Ini Adalah Papan Catur



Dunia Ini Adalah Papan Catur

3Suasana di bawah singgasana ilahi, yang berada di depan istana surgawi, kini menjadi sunyi senyap.       1

Ye Futian melihat tombak di tangannya yang telah menembus tubuh Donghuang Agung, dan keterkejutan yang luar biasa tersirat di matanya. Dia perlahan-lahan mengangkat kepalanya untuk memandang Donghuang Agung. "Kenapa?" Dia bertanya.      

Dia benar-benar tidak bisa memahami hal ini.       

"Tidak, jangan!!!" seseorang berteriak, dan satu sosok cantik tiba-tiba muncul di bagian samping. Itu adalah Donghuang Diyuan.     

Ye Futian memandang ke arahnya. Dia mendapati bahwa sorot mata Donghuang Diyuan terlihat tidak asing. Situasi ini mirip dengan ekspresi sedih di wajah Donghuang Diyuan ketika dia memainkan Requiem Ilahi kala itu. Selama ini, Donghuang Diyuan selalu menjadi teka-teki yang tidak bisa dia pahami sepenuhnya.     

Terkadang, sang Puteri akan bertindak angkuh dan bahkan mempermalukannya dengan sengaja. Sikapnya yang sombong dan semena-mena sangatlah menyebalkan. Namun, pada beberapa kesempatan, entah kenapa dia merasa bahwa Donghuang Diyuan menyimpan sebuah rahasia di dalam dirinya.     

Di belakangnya, dua Permaisuri Agung tampak melayang di udara. Tatapan mereka juga tertuju pada Ye Futian, dan tatapan mata itu terlihat sangat lembut.     

Anehnya, bahkan ada air mata di dalamnya.     

"Kenapa?" Ye Futian memandang ke arah Donghuang Diyuan dan bertanya. Dia merasa bahwa semua orang sepertinya mengetahui sesuatu yang tidak diketahui olehnya.     

Donghuang Agung tentu saja mengetahuinya, dan begitu pula dengan Donghuang Diyuan. Bahkan dua Permaisuri Agung di belakangnya mengetahui hal tersebut.     

"Aku mendengar dari Diyuan bahwa ketika kau berusia 16 tahun, kau dapat berlari dengan bebas di lereng gunung. Saat itu, kau hanya seorang pemuda yang polos, bebas dari kekhawatiran apa pun," ujar Donghuang Agung secara tiba-tiba. Suaranya sangat pelan, dan dia tersenyum lembut pada Ye Futian. "Setelah itu, kau mengikuti Hua Fengliu ke Qingzhou dan menemukan seorang guru di sebuah pondok. Kau bertemu dengan Du Kecil, lalu pergi ke Wilayah Barren Timur dan memasuki Istana Holy Zhi. Kau telah melewati berbagai macam pengalaman antara hidup dan mati, serta banyak hal lain sebelum kau berhasil keluar dari Sembilan Negara dan bertemu Kaisar Xia. Selama ini kau sudah bekerja keras."     

Jantung Ye Futian berdegup kencang. Apakah hal ini dilakukan karena dia adalah keturunan dari Kaisar Ye Qing?     

Apakah Donghuang Agung berencana untuk membasmi semua potensi ancaman di masa depan untuk dirinya sendiri?     

Ini sangat konyol.     

Donghuang Agung mengetahui semuanya. Dia menyadari setiap hal yang telah terjadi pada tahun-tahun itu.      

Du kecil!? Apa sebenarnya identitas asli dari Tuan Du?     

"Tolong tarik kembali tombakmu," Donghuang Diyuan memohon. Kedua matanya yang indah juga dipenuhi air mata saat dia memandang Ye Futian.      

Tubuh Ye Futian terasa kaku, dan pikirannya berputar. Tiba-tiba, banyak kenangan muncul di dalam benaknya; ada begitu banyak kenangan, sehingga dia tidak bisa menempatkan mereka dengan benar.      

Namun, dia tetap mencabut tombaknya. Bagaimanapun juga, kekuatan penghancur dari tombaknya telah memberikan dampak yang signifikan pada Donghuang Agung.       

Namun, Donghuang Agung hanya tersenyum dan berbalik untuk kembali berjalan menaiki tangga. Kemudian, dia hanya duduk di sana. Pada saat ini, dia tidak terlihat seperti seorang Kaisar Agung yang mengawasi seluruh penjuru dunia, tetapi lebih mirip seperti seorang pria paruh baya biasa atau seorang Tetua yang baik hati.     

"Aku tahu kau mungkin memiliki banyak pertanyaan di dalam hatimu. Agar kau bisa memahami semuanya, kita harus kembali ke zaman ketika semuanya dimulai, yaitu 500 tahun yang lalu," ujar Donghuang Agung sambil menatap Ye Futian. "Pada zaman itu, hampir tidak ada hukum atau ketertiban yang berlaku, dan akibatnya, perang serta konflik tidak pernah berakhir. Hal-hal mengerikan terjadi dimana Dunia Asal sebelumnya berada. Banyak orang tewas terbunuh karena perang yang meletus dari tahun ke tahun, mengakibatkan kehancuran bagi para kultivator di Dunia Asal. Kaisar Ye Qing dan aku sudah lama ingin mengakhiri kekacauan tersebut, tetapi sayangnya keinginan itu terhalang oleh kemampuan kami. Kami tidak dapat mencapai hasil yang sangat kami inginkan hingga kami bertemu dengannya."     

Ketika Donghuang Agung menyinggung tentang wanita itu, matanya dipenuhi dengan kelembutan dan rasa kagum yang menenangkan.     

Ekspresi Penguasa dari Prefektur Ilahi, sekaligus salah satu dari enam Kaisar Agung ini dipenuhi dengan kekaguman ketika berbicara tentang istrinya. Siapa pun hanya bisa membayangkan betapa luar biasanya dia.      

"Tidak akan pernah ada lagi orang seperti dia di dunia ini."       

Donghuang Agung menghela napas, dan ekspresinya yang penuh dengan kelembutan tiba-tiba menjadi serius. Dia memandang Ye Futian dan melanjutkan, "Dia adalah putri dari Kaisar Surgawi. Ketika Kaisar Surgawi binasa, Dunia Langit memasuki era kegelapan. Namun, anak yang ditinggalkan oleh Kaisar Surgawi adalah seorang wanita paling luar biasa di sepanjang sejarah. Dia dilahirkan untuk menjadi sang Permaisuri dan tidak ada bandingannya."     

Ye Futian tiba-tiba merasa jantungnya seperti dihantam sesuatu dan kini berdegup kencang. Kaisar Pedang Tertinggi telah mengatakan kalimat yang sama sebelumnya.     

Wanita itu dilahirkan untuk menjadi Permaisuri dan tidak ada bandingannya. Ketika dia meninggal dunia, dunia seperti kehilangan warnanya.     

Namun sekarang, Donghuang Agung telah mengatakan hal yang sama.     

Tentu saja, keduanya tidak berada di tingkat yang sama. Donghuang Agung adalah seseorang yang berdiri di puncak dunia.     

"Dia adalah seorang idealis. Bahkan setelah mencapai Great Emperor Plane, dia menolak untuk menjadi Kaisar Surgawi dan memilih untuk melanjutkan kultivasinya. Dia mendapati bahwa pertempuran Jalur Surgawi Lama yang telah menyebabkan runtuhnya Jalur Surgawi dan hilangnya hukum serta ketertiban di dunia kala itu tidak membuat dunia menjadi tempat yang lebih baik. Sebaliknya, setelah Jalur Kaisar tercerai-berai, para kultivator mulai memperebutkan sumber daya kultivasi dalam upaya untuk memasuki Great Emperor Plane. Beberapa Kaisar Agung yang tersisa di dunia memilih bersembunyi untuk melindungi kepentingan masing-masing. Mereka ingin menguasai dunia untuk diri mereka sendiri dan menjadi penguasa atas segalanya, ingin menjadikan hukum di dunia ini berfungsi sesuai keinginan mereka."      

"Oleh sebab itulah, dia berusaha keras untuk membangun kembali Jalur Surgawi dan memulihkan Jalur Kaisar, sehingga semua kultivator di seluruh penjuru dunia memiliki kesempatan untuk menjadi Kaisar Agung. Dia bahkan bersedia membantu orang lain membuktikan Jalur Agung mereka. Pada saat itulah aku dan Kaisar Ye Qing pertama kali bertemu dengannya."      

Ye Futian terkejut. Sang Permaisuri ingin membangun kembali Jalur Surgawi dan memulihkan Jalur Kaisar!      

Terlebih lagi, alasan Donghuang Agung dan Kaisar Ye Qing bisa menjadi Kaisar Agung memiliki keterkaitan dengannya. Berdasarkan apa yang disampaikan oleh Donghuang Agung, hanya dengan bantuan wanita itulah mereka akhirnya bisa membuktikan Jalur Agung masing-masing dan memasuki Great Emperor Plane.     

Selain itu, semua yang dilakukan oleh Donghuang Agung untuk Prefektur Ilahi setelahnya, termasuk menghidupkan kembali seni bela diri dan mengizinkan semua orang di dunia untuk berlatih kultivasi, kemungkinan besar juga sesuai dengan keinginan wanita tersebut.      

Oleh karena itu, bagi Donghuang Agung, dia bukan hanya sekedar istrinya.       

Donghuang Agung kembali berbicara. "Berkat bantuannya, aku dan Kaisar Ye Qing berhasil menaklukkan dan menyatukan Prefektur Ilahi. Kami juga memenangkan Pertempuran Dunia Asal dan memperoleh wewenang untuk menguasai Dunia Asal. Kemudian, dia menyegel Dunia Asal, sehingga dunia itu akan terisolasi dari dunia lain dan terlindung dari berbagai macam gangguan."     

500 tahun yang lalu, bagaimana caranya Donghuang Agung dan Kaisar Ye Qing mampu memenangkan Pertempuran Dunia Asal padahal mereka baru saja menjadi Kaisar Agung?     

Sekarang dia tahu bahwa semua itu bisa terjadi karena ada sang Permaisuri yang membantu mereka selama ini.      

Apakah Sekte Buddha bersedia membantunya juga karena hal ini?       

Karena hal inilah, Dunia Asal mengalami kedamaian selama ratusan tahun.       

"Semuanya berjalan dengan baik. Dia sedang menjalani proses untuk mencapai tujuannya. Namun, hal itu juga membawa bencana." Tatapan mata Donghuang Agung tiba-tiba menjadi dingin. Dia melanjutkan, "Pada saat itu, Dunia Langit adalah yang terkuat dari semua dunia utama, dan Kaisar Surgawi juga kultivator paling kuat dari semua Kaisar Agung yang ada. Namun, dia tiba-tiba meninggal dunia. Baru ketika wanita itu terus menerus mencoba untuk membangun kembali Jalur Surgawi, dia mendapati bahwa dia bukanlah satu-satunya orang dengan pemikiran yang sama. Namun, pihak lain, pada kenyataannya, tidak berniat untuk membangun kembali Jalur Surgawi, melainkan menggantikannya. Sosok itu ingin menjadi penguasa dunia, dan karena alasan inilah Kaisar Surgawi meninggal dunia."     

"Setelah wanita itu menyadari bahaya yang semakin mendekat, dia mengerti bahwa ada beberapa hal yang tidak bisa lagi dia selesaikan, jadi dia ingin menemukan seseorang yang dapat mewarisi kehendaknya dan mewujudkannya di masa depan. Sayangnya, baik aku maupun Kaisar Ye Qing tidak memiliki kemampuan yang mumpuni untuk melakukannya, dan oleh sebab itulah, sebuah rencana baru telah dibuat," ujar Donghuang Agung sambil menatap Ye Futian dengan seksama.     

Pada saat ini, hati Ye Futian berdebar tak terkendali. Pikirannya menjadi kosong, dan dia merasa seolah-olah waktu telah berhenti bergerak.      

Bahkan tombak di tangannya ikut bergetar.       

Dunia ini adalah papan catur, tapi siapakah pionnya, dan siapa pula pemainnya?     

Sekarang, akhirnya dia mengetahui semuanya!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.