Legenda Futian

Mengetahui Semuanya



Mengetahui Semuanya

0Di luar Istana Kekaisaran Donghuang, Kaisar Iblis berdiri di atas langit sementara Yu Sheng berdiri di belakangnya. Sementara itu, Sang Buddha berada di depannya, masih berjaga-jaga.      1

Dia tidak memperkirakan bahwa dia akan datang terlambat.      

Dia menatap ke dalam istana kekaisaran. Sekarang, bahkan jika dia berkehendak, akan mustahil baginya untuk menghentikan apa pun yang terjadi nantinya. Dia seharusnya bersikap lebih tegas dan mengambil tindakan ketika pertama kali merasa curiga.     

Tetapi karena semuanya telah menjadi seperti ini, dia juga ingin melihat bagaimana semuanya akan berakhir...     

Di dalam Istana Kekaisaran Donghuang, tepatnya di kaki tangga langit emas, terdapat dua Permaisuri Agung dengan aura yang luar biasa. Keduanya tak tertandingi dalam hal keanggunan dan bakat; mereka adalah para dewi yang sesungguhnya.     

Pada saat ini, dua Permaisuri Agung itu sedang menatap Ye Futian di bawah mereka. Sebuah matriks pedang yang mencengangkan tiba-tiba muncul di atas langit hanya dengan menggunakan satu perintah dari dalam pikiran mereka.      

Rune yang tak terhitung jumlahnya menyala dan bersinar di dalam matriks ilahi berwarna emas tersebut. Dalam sekejap, sinar-sinar cahaya dari matriks ilahi itu bersinar ke bawah dan menutupi area itu secara keseluruhan, menyelimuti tubuh Ye Futian di dalamnya.      

Rune dan pedang ilahi muncul satu demi satu dan menimbulkan kekacauan di area tersebut. Itu adalah Pedang Ilahi Tianxing yang mampu menembus langit.     

"Pedang Ilahi Tianxing!" Ye Futian memandang kedua Permaisuri itu. Mereka dapat memanggil Matriks Ilahi Tianxing untuk menciptakan Pedang Ilahi Tianxing yang tak terbatas. Rasanya seolah-olah seluruh area ini akan dikubur olehnya.      

Tiba-tiba, suara deritan yang tajam menembus udara, dan pedang ilahi muncul satu demi satu dari Matriks Ilahi Tianxing di atas langit. Mereka membawa kekuatan ilahi dari Matriks Ilahi Tianxing, dan ketika mereka menyerang, kilatan cahaya bermunculan di atas langit. Seolah-olah segala sesuatunya akan dimusnahkan.      

Disertai oleh pancaran cahaya yang dahsyat, Pedang Ilahi Tianxing mulai melesat ke bawah. Seberkas cahaya suci yang menyilaukan kini menerangi bagian atas dari matriks ilahi tersebut, tetapi tubuh Ye Futian juga berkilauan di saat yang bersamaan. Tirai cahaya yang terbentuk dari partikel dunia yang tak terhitung banyaknya sekarang mengelilingi sosoknya.      

*Krak* Pedang-pedang ilahi mengerikan yang menyerangnya sekarang berada pada tingkatan yang jauh berbeda dari Donghuang Diyuan. Mereka mengandung Kekuatan Ilahi Tianxing yang sesungguhnya dan bahkan dapat menembus partikel dunia dan tirai cahaya yang dibuat oleh Ye Futian. Retakan mulai muncul di perisai pertahanan Ye Futian saat pedang-pedang itu terus menerus membentuk lubang di permukaannya.     

Ye Futian terlihat takjub ketika dia mengangkat kepalanya dan melihat apa yang terjadi. Kedua Permaisuri Agung ini bahkan lebih kuat dari Kaisar Agung pada umumnya.     

Meski begitu, jika dibandingkan dengan dirinya yang sekarang, masih ada perbedaan kekuatan yang begitu besar di antara mereka.      

Saat ini, seberkas cahaya suci yang mengintimidasi terpancar dari sosok Ye Futian. Dia mengangkat lengan kirinya, dan dalam sekejap, kekuatan ilahi yang tak tertandingi mengalir dari tangannya.     

Kekuatan Ilahi Tianzhu terpancar keluar, dan cahaya ilahi langsung menerangi area tersebut.     

"Tianzhu!" Dia mengangkat tangannya dan meledakkan udara dengan telapak tangannya. Pedang ilahi yang tak terhitung jumlahnya muncul secara tiba-tiba dan bertabrakan dengan pedang ilahi yang jatuh dari atas langit. Pada saat yang bersamaan, dia melangkah ke udara. Tombak perak di tangan kanannya kini mengeluarkan seberkas cahaya suci yang menakjubkan saat dia menusukkan tombak itu ke dalam Matriks Ilahi Tianxing.     

Tombak itu menembus ruang hampa, dan seberkas cahaya suci yang mencengangkan menerobos ke dalam matriks ilahi tersebut. Serangan itu menyebabkan seluruh bagian matriks tersebut bergetar hebat dan kemudian memicu munculnya retakan yang tak terhitung jumlahnya. Retakan-retakan itu tumbuh dengan cepat hingga akhirnya matriks ilahi itu hancur disertai dengan sebuah ledakan yang keras. Akan tetapi, tombak Ye Futian terus melancarkan serangan.     

Ye Futian melanjutkan langkahnya ke atas. Tombak Perak miliknya benar-benar tidak bisa dihentikan.     

Dua Permaisuri itu menatapnya dengan serius, dan kemudian keduanya tiba-tiba bergeser ke samping untuk membiarkannya lewat. Sepertinya mereka tahu bahwa mereka tidak akan bisa menghentikannya.      

Ye Futian melangkah ke atas tangga langit emas itu tanpa ada hambatan. Dia pun berjalan ke atas, selangkah demi selangkah, dan langkah kakinya tampak berat.       

Sosok yang menantinya di ujung tangga langit itu adalah Donghuang Agung.      

Dia adalah salah satu dari enam Kaisar Agung di Tujuh Dunia Utama, sekaligus penguasa dari Prefektur Ilahi. Dia adalah kultivator dengan pencapaian terbesar selama seribu tahun dan dikenal sebagai Kaisar Agung yang paling menakjubkan. Empat Kaisar Agung yang telah bekerja sama untuk membunuhnya bahkan terpaksa mundur setelah menelan kekalahan.     

Pada saat ini, sebuah kekuatan surgawi yang luar biasa menyebar ke tangga langit emas. Itu adalah Kekuatan Ilahi Revelation. Dalam sekejap, pergerakan Ye Futian terasa lebih berat. Meski begitu, dia terus mengeluarkan kekuatan ilahinya dengan tegas, dan sekujur tubuhnya bersinar dalam upaya untuk menahan kekuatan penyegel dari Kekuatan Ilahi Revelation.     

*Brak* Ketika dia melangkah ke depan, tangga langit itu berguncang pelan. Dia pun berhenti dan memandang ke udara. Cahaya suci berwarna emas yang mengerikan itu dan Kekuatan Ilahi Revelation kini telah bergabung dan menyebarkan pengaruh mereka ke area tersebut.     

Kemudian, dia kembali menaiki tangga tersebut. Suara ledakan keras lainnya terdengar saat tangga langit emas itu mengeluarkan suara gemuruh. Bahkan segala sesuatu yang berada di kejauhan ikut bergetar, seolah-olah mereka bisa merasakan dampaknya.     

*Brak*     

*Brak*     

*Brak*     

Langkah Ye Futian melambat, tetapi setiap langkah yang diambilnya itu memicu munculnya sebuah badai. Pada awalnya, hanya tangga langit emas itu yang bergetar, tetapi beberapa saat kemudian, seluruh penjuru Istana Kekaisaran Donghuang juga ikut bergetar setiap kali Ye Futian mengambil langkah.      

Saat ini, situasi di semua sudut Istana Kekaisaran Donghuang menjadi sunyi senyap. Tatapan semua orang tertuju pada arah yang sama, yaitu tempat dimana Donghuang Agung duduk.     

Apakah Ye Futian sudah sampai di sana?      

Akankah Donghuang Agung mampu membunuh Ye Futian kali ini?     

Ye Futian telah berhasil menaiki tangga langit emas itu selangkah demi selangkah, dan akhirnya, dia menyelesaikan langkah terakhirnya di tangga tersebut dan mencapai puncaknya. Di depannya, ada sebuah jalan yang dihiasi dengan pancaran cahaya suci berwarna emas. Terdapat tangga lainnya di ujung jalan tersebut, meskipun kali ini, hanya ada sembilan anak tangga di sana.     

Sebuah istana kekaisaran berdiri di puncak tangga tersebut, dan ada sebuah singgasana ilahi yang terletak di depan istana kekaisaran itu, di mana Donghuang Agung tampak duduk di atasnya. Sepertinya dia selalu berada di sana.     

Ye Futian merasa seolah-olah hatinya telah dihantam oleh sesuatu saat ini. Samar-samar dia juga merasakan deja-vu; rasanya seolah-olah dia pernah berada dalam situasi yang sama persis seperti ini sebelumnya.     

"Tidak buruk!" Donghuang Agung memandang Ye Futian, yang telah mencapai puncak tangga langit.      

"Dimana orang-orang dari Istana Kekaisaran Ye?" Ye Futian menuntut jawaban dari Donghuang Agung.       

Donghuang Agung bangkit dari singgasananya tetapi dia tidak menjawab pertanyaan Ye Futian. Dia berjalan menuruni tangga di bawah singgasana ilahi dan berhenti di depan Ye Futian. Kekuatan Ilahi Revelation yang mengerikan masih menekan segalanya dan tidak mungkin untuk dikendalikan.     

*Boom* Kekuatan ilahi di dalam tubuh Ye Futian bergemuruh dan terpancar keluar, bergejolak di sekelilingnya. Ini adalah pertama kalinya dia bertemu dengan Donghuang Agung, salah satu dari Enam Kaisar Agung. Dia benar-benar bisa merasakan tekanan dahsyat yang menekannya, yang tidak lain berasal dari Kekuatan Ilahi Revelation.     

*Whoosh* Kekuatan ilahi mengerikan lainnya kini mengalir di sekitar Ye Futian. Tubuhnya tiba-tiba bergerak dan terlepas dari belenggu Kekuatan Ilahi Revelation. Kemudian, dia berubah menjadi kilatan cahaya, dan tombaknya dikerahkan ke depan. Ketika tombaknya melancarkan serangan, ruang dan waktu tampak terdistorsi. Rasanya tombak itu seperti berada di suatu tempat yang jauh, namun pada saat berikutnya, tombak tersebut sudah berada tepat di hadapannya.      

Seberkas cahaya suci yang mencengangkan terpancar dari mata Donghuang Agung. Dalam sekejap, area di sekitar mereka berubah menjadi Wilayah Ilahi Revelation, yang melemahkan kekuatan tombak milik Ye Futian saat tombak tersebut menabrak tirai cahaya dari Wilayah Ilahi Revelation.      

*Krak* Tombak Perak itu secara mencengangkan mampu mendistorsi ruang dan waktu, serta melahap kekuatan ilahi yang ada di dalam Wilayah Ilahi Revelation. Hal ini membuat Donghuang Agung terlihat sangat takjub. Dia kemudian meledakkan udara dengan telapak tangannya untuk menekan segalanya.     

*Brak* Suara ledakan yang keras kembali terdengar dan kekuatan ilahi itu menghempaskan Ye Futian ke belakang. Dia menatap Ye Futian dan melanjutkan kata-katanya, "Menghancurkan Jalur Agung sendiri, menciptakan Jalur Surgawi Kecil milikmu sendiri, mendistorsi ruang dan waktu, dan mampu melahap Kekuatan Ilahi Revelation... Tidak akan butuh waktu lama sampai kau bisa meraih pencapaian yang luar biasa."      

Ye Futian mengerutkan kening. Dia tidak menyangka Donghuang Agung mengetahui banyak hal tentang kultivasinya. Seolah-olah dia telah mengetahuinya sejak awal.     

Ketika memandang sosok yang menjulang tinggi di depannya itu, dia berpikir bahwa ini adalah pertama kalinya dia memandang sang Kaisar Agung dalam jarak yang begitu dekat. Donghuang Agung telah turun dari singgasana ilahi miliknya!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.