Legenda Futian

Tak Terhentikan



Tak Terhentikan

1Ye Futian memegang tombak di tangannya dan menerjang ke depan, jubah putihnya berkibar tertiup angin saat cahaya suci mengelilingi tubuhnya. Dia tidak bisa dihentikan.       2

Di dalam kota kekaisaran, banyak orang memusatkan pandangan mereka pada Ye Futian, mengawasi setiap pergerakannya. Bahkan para kultivator tingkat tinggi ikut menyaksikan Ye Futian memasuki istana kekaisaran.     

Pemuda berambut abu-abu ini adalah sang jenius dari Dunia Asal dan telah mengalahkan seorang Kaisar Agung meskipun dia masih seorang Calon Kaisar Agung. Tidak hanya itu saja, dia telah membunuh tujuh Kaisar Agung dengan satu tombak. Ada begitu banyak kisah legendaris tentang dirinya. Banyak kultivator yang berdiri di luar Istana Kekaisaran Donghuang saat ini adalah sosok-sosok yang dulu dikagumi oleh Ye Futian.     

Tapi sekarang, situasinya telah berbalik.     

Mereka hanya bisa berharap Donghuang Agung akan mampu membunuh Ye Futian.     

Mereka bahkan tidak pantas lagi dibicarakan bersamaan dengan nama Ye Futian.     

"Bentuk formasi!" sebuah suara bergema di udara, dan dalam sekejap, patung-patung binatang legendaris yang berada di depan pintu surgawi dari Istana Kekaisaran Donghuang itu bersinar dengan cahaya suci yang menakjubkan. Pada saat itu juga, empat binatang legendaris yang berukuran sangat besar dan agresif muncul di atas langit, menjaga pintu masuk dari Istana Kekaisaran Donghuang.     

Keempat binatang itu menutupi seluruh penjuru langit dan terlihat seperti perwujudan nyata dari binatang legendaris yang sesungguhnya. Mereka memancarkan kekuatan kaisar dari tubuh masing-masing.     

Di depan setiap binatang itu, berdiri seorang kultivator yang berada di tingkat Great Emperor Plane. Aura mereka cocok dengan binatang legendaris di belakang mereka, seolah-olah mereka dilahirkan hanya untuk menjadi bagian dari formasi ini.     

Enam Kaisar Agung yang mengendalikan Hukum Surgawi bukanlah sosok yang sederhana, dan mereka semua telah menyembunyikan kemampuan mereka yang sesungguhnya hingga detik ini.     

Namun, mereka mulai menunjukkan kemampuan mereka yang sesungguhnya kepada dunia.      

Naga ilahi itu memiliki tubuh raksasa yang menutupi seluruh penjuru langit. Kedua matanya yang berukuran besar itu menatap Ye Futian dan memancarkan seberkas cahaya suci berwarna emas yang mengerikan ke arahnya. Pada saat yang bersamaan, phoenix leluhur itu mengeluarkan kobaran api ilahi dari paruhnya, sementara qilin dan xuanwu juga mengeluarkan kekuatan ilahi yang dikerahkan menuju Ye Futian, dalam upaya untuk membunuhnya.      

Ye Futian mengangkat kepalanya dan memandang keempat binatang itu. Kemudian, kedua matanya berubah menjadi gambaran matahari dan bulan. Tiba-tiba, sebuah fenomena yang tidak biasa terjadi di sana. Sebuah dunia muncul dengan menjadikan tubuhnya sebagai titik pusat.      

Matahari dan bulan tampak bersinar dengan cahaya suci, dan kekuatan ilahi Yin dan Yang melesat keluar dalam sekejap. Kekuatan ilahi Yang ditujukan pada naga ilahi, sedangkan kekuatan ilahi Yin ditujukan pada phoenix leluhur. Di sisi lain, bintang-bintang tampak berputar ke arah qilin dan xuanwu.      

Sebuah kekuatan yang mengerikan dan menakjubkan kini memenuhi area di luar Istana Kekaisaran Donghuang untuk beberapa lama.     

Tombak di tangan Ye Futian memancarkan seberkas cahaya suci yang menyilaukan saat dia bergerak ke depan. Dalam sekejap, tubuhnya berubah menjadi aliran cahaya yang bergerak menuju pintu gerbang surgawi tersebut.      

*Whoosh* Namun pada saat ini, sebuah matriks ilahi yang berukuran sangat besar muncul di depan gerbang surgawi itu, menghentikan langkah Ye Futian untuk masuk ke dalamnya. Matriks ilahi tersebut kemudian menghasilkan banyak gambaran yang tampaknya mampu membentuk sebuah dunia yang berdiri sendiri. Dunia itu berusaha untuk melahap Ye Futian, tetapi dia mengangkat tangannya dan mengerahkan tombaknya ke depan.      

Dalam sekejap, seberkas cahaya menembus udara dan menghantam matriks ilahi tersebut.     

*Brak* Matriks ilahi mengeluarkan suara gemuruh yang keras, dan beberapa saat kemudian, matriks itu pun hancur berkeping-keping. Seluruh area di sekelilingnya tampaknya telah terkoyak, dan semuanya telah dihancurkan.     

Satu serangan ini langsung membuat para kultivator di sekitarnya membeku di tempat masing-masing, dan wajah mereka menjadi pucat pasi. Gelombang kejut yang dihasilkan saja sudah membuat mereka semua sesak napas.     

Matriks ilahi itu telah dihancurkan hanya dengan satu serangan tombak.     

Belum lama ini, matriks ilahi yang kokoh ini telah menangkis semua kultivator yang berusaha menerobos masuk ke dalam istana kekaisaran. Meskipun itu bukan semata-mata karena kekuatan matriks, namun matriks tersebut masih memainkan peran besar dalam mencegah para kultivator itu untuk menerobos masuk.     

Namun, ketika dihadapkan melawan Ye Futian, matriks ilahi itu terlihat sangat rapuh, sehingga mampu ditembus oleh satu serangan.     

Bahkan keempat binatang legendaris itu tampak takut untuk menyerang sekarang. Sepertinya mereka telah memiliki kecerdasan sendiri dan tahu bahwa mereka tidak akan bisa menang dalam pertempuran ini.     

Tentu saja, sebagai seseorang yang telah mengalahkan tujuh Kaisar Agung dengan satu tombak, kemampuan Ye Futian jelas tidak akan mengecewakan.      

Ini juga menunjukkan bahwa para kultivator yang telah menyerang Prefektur Ilahi sebelumnya jelas tidak bisa dibandingkan dengannya.      

Terlepas dari enam Kaisar Agung utama, dia hampir tidak bisa disentuh oleh siapa pun. Ji Wudao mungkin satu-satunya orang yang bisa menghadapinya.     

Ye Futian melanjutkan langkahnya menuju Istana Kekaisaran Donghuang di bawah pengawasan banyak kultivator di kota kekaisaran.     

Para kultivator yang berada di luar istana juga mengikutinya dari belakang.     

Istana Kekaisaran Donghuang sangat besar dan luas. Banyak istana berdiri tegak dan megah di dalamnya, dan bahkan ada deretan gunung dan danau, serta tempat-tempat Latihan di sana.      

Ye Futian menatap bagian ujung dari Istana Kekaisaran Donghuang. Di sana, ada tangga langit yang mengarah ke istana ilahi.     

Di dalam istana ilahi, Donghuang Agung sedang duduk di atas singgasana ilahi miliknya, yang selama ini menerima rasa hormat dari orang-orang di Prefektur Ilahi.     

Dan di sanalah tempat yang dituju oleh Ye Futian. Langkahnya tidak begitu cepat, tetapi di setiap tempat yang dia lewati, sebuah sambaran kekuatan ilahi yang mengerikan menyebar dari atas langit. Terdapat satu sosok Tetua yang duduk tegak di atas sebuah istana kuno.      

Tiba-tiba, Ye Futian merasa seperti memasuki sebuah dunia yang berbeda. Tanpa dia sadari, kini dia telah memasuki Wilayah Ilahi dari Jalur Agung milik lawannya.       

"Dewa Ilusi?" Ye Futian bergumam pada dirinya sendiri.     

Segala sesuatu yang ada di sini terasa sangat nyata. Di wilayah ilahi tempatnya berada saat ini, penampilan di dalamnya saja membuatnya sangat terkejut. Pemandangan yang dihasilkan terus berkembang, dengan pola yang mirip seperti Jalur Surgawi Kecil miliknya.     

*Boom* Pada saat ini, Jalur Surgawi Kecil itu tampaknya sedang tercerai-berai. Segala sesuatu yang ada di dalamnya dihancurkan dan kemudian dibangun kembali. Kekuatan ilahi tertinggi yang mirip dengan kekuatan Jalur Surgawi menyebar di udara dan menghancurkan segala sesuatu yang ada di sana, berubah menjadi sebuah kekuatan bencana yang menghancurkan Jalur Surgawi Kecil miliknya secara keseluruhan.      

"Ini bukanlah duniaku." Ye Futian menatap langit sambil bergumam di dalam hatinya. Dia memejamkan matanya, dan kekuatan ilahi tiba-tiba bergejolak di sekelilingnya. Sekujur tubuhnya kini bermandikan cahaya suci, yang membuatnya terlihat seperti penguasa dunia.     

Jalur Surgawi Kecil miliknya memiliki keunikan tersendiri.      

*Boom* Sebuah kekuatan ilahi yang menakjubkan terpancar dari sosok Ye Futian dan menyebar ke area yang tak berbatas. Apakah ini adalah sebuah sihir ilusi? Sihir ini telah membawanya ke dalam sebuah wilayah ilahi ilusi.      

Ye Futian kembali mengangkat tombak di tangannya dan—mengabaikan semua yang ada di sekitarnya—langsung mengerahkannya ke depan.      

Satu serangannya mampu mematahkan semua jenis sihir!     

Dunia ilusi itu mengeluarkan suara gemuruh yang keras, dan semua yang ada di depannya menghilang ke ketiadaan. Segala sesuatunya kini kembali seperti sedia kala. Lelaki tua yang baru saja dilihatnya juga telah menghilang; seolah-olah dia bahkan tidak pernah muncul di sana. Ye Futian tidak terlalu memikirkannya dan terus bergerak ke depan.     

Namun pada saat ini, serangan dari kekuatan mengerikan lainnya kembali menekannya. Di atas langit, muncul satu sosok dewa yang berukuran sangat besar. Dia memegang Palu Ilahi Surgawi dan melepaskan palu itu dari genggamannya, membiarkan palu tersebut jatuh ke arah Ye Futian. Untuk beberapa saat, bumi bergemuruh, dan seolah-olah langit akan hancur berkeping-keping.     

Sebuah kekuatan ilahi yang tak tertandingi tiba-tiba menyebar ke bawah dan melenyapkan semuanya.      

Ye Futian mendongak untuk memeriksanya, dan tombak miliknya kembali dikerahkan ke udara. Serangan yang dia keluarkan kali ini sangat kuat, langsung berhadapan dengan palu ilahi yang semakin mendekat.      

*Brak* Saat ini, bumi tampaknya bisa meledak kapan saja. Sebuah retakan muncul di Palu Ilahi Surgawi, dan kemudian, palu itu hancur berkeping-keping. Kekuatan mengerikan dari tombak itu terus bergerak menuju langit, dimana sosok dewa yang berukuran sangat besar itu berada. Tidak lama kemudian, serangan tersebut mengenai sang dewa, menghempaskannya saat darah menyembur dari mulutnya.      

Bahkan para kultivator di tingkat Great Emperor di Istana Kekaisaran Donghuang sama sekali tidak mampu menghentikannya.     

Tidak ada yang berani menghalangi Ye Futian saat dia berjalan ke depan dengan membawa tombak di tangannya.      

Dia berjalan melewati banyak area, hingga akhirnya dia mencapai tangga langit berwarna emas yang mengarah ke singgasana ilahi.      

Sebuah kekuatan ilahi yang menakjubkan memenuhi area itu ketika dua sosok muncul di kaki tangga langit tersebut. Keduanya adalah wanita cantik yang melayang di udara saat mereka menatap tajam ke arah Ye Futian.     

Kekuatan ilahi yang mengesankan terpancar dari tubuh mereka dan ditujukan ke arah Ye Futian.     

"Para Permaisuri Agung," gumam Ye Futian pada dirinya sendiri. Dia tidak pernah menyangka bahwa penjaga dari tangga langit di Istana Kekaisaran Donghuang adalah dua Permaisuri Agung.      

Ye Futian mengalihkan pandangannya ke udara, dimana Donghuang Agung sedang menunggunya di atas sana!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.