Legenda Futian

Kaisar Agung Kebajikan



Kaisar Agung Kebajikan

0Di langit yang luas dari Dunia Asal.      
0

Pertarungan masih bergejolak di dua medan pertempuran yang berbeda. Pertempuran antara Sang Buddha dan Kaisar Iblis tampak mengguncang langit dan bumi. Sang Buddha mengeluarkan teknik All Buddhas Returning to the Source sementara Kaisar Iblis memanggil miliaran iblis untuk bertarung bersamanya. Dalam sekejap, area di sekitarnya runtuh dan hancur berkeping-keping. Badai-badai penghancur menyapu area yang luas, menghancurkan bintang yang tak terhitung jumlahnya.      

Saat ini, keduanya telah menjadi dewa raksasa. Salah satunya adalah dewa iblis yang menguasai Dunia Iblis, sementara sosok lainnya adalah Lord of All Buddha. Jika mereka bertarung di dunia kultivasi, kemungkinan besar tempat tersebut akan runtuh. Pertempuran antara enam Kaisar Agung memang pertempuran di tingkat tertinggi. Sangat disayangkan bahwa tidak ada orang lain di yang bisa menyaksikan peristiwa ini.      

"Kaisar Iblis!"      

Pada saat ini, Cahaya Buddha bersinar terang di atas langit, dan suara rapalan sutra Buddha bergema di udara. Kemudian, sebuah suara berseru. Kedua mata Kaisar Iblis yang berwarna hitam legam kini memandang ke arah orang yang baru saja berseru. Banyak badai penghancur tampak mengamuk di sekelilingnya.      

"Perhatikan baik-baik," ujar Sang Buddha. Dalam sekejap, sebuah tirai cahaya Buddha muncul di atas langit. Tirai cahaya itu terlihat seperti sebuah cermin kuno, dan sebuah gambaran langsung muncul di permukaannya.      

Kaisar Iblis memandang cermin tersebut. Dia mengerutkan kening dan mengungkapkan ekspresi aneh di wajahnya.      

Secara mengejutkan, gambaran yang ditampilkan di sana adalah pertempuran yang sedang terjadi di Istana Ilahi Manusia.      

Ji Wudao telah membantai semua yang menghalangi jalannya menuju Istana Ilahi Manusia dan telah mengeluarkan Chaotic Heavenly Swallowing Method. Itu adalah pemandangan yang sangat mengerikan untuk dilihat. Empat Kaisar Agung yang ditinggalkan oleh Leluhur Manusia tidak bisa menahannya, dan seluruh penjuru Istana Ilahi Manusia tampak berguncang.      

Leluhur Manusia, yang bertarung di bagian samping, tampaknya tidak menyadari hal ini. Dia masih berusaha membunuh Donghuang Agung. Sebenarnya nyaris mustahil bagi Leluhur Manusia untuk tidak mengetahui tentang hal ini. Bahkan Sang Buddha telah melihat pertempuran yang terjadi di Istana Ilahi Manusia. Bagaimana mungkin Leluhur Manusia masih tidak tahu menahu tentang hal ini?      

Namun, dia masih berada di sini. Dia tidak punya niatan untuk pergi.      

"Kultivator Buddha tidak akan pernah berbohong. Izinkan aku menanyakan hal ini kepadamu. Apakah kau benar-benar bersekutu dengan Ji Wudao?" tanya Kaisar Iblis. Suaranya terdengar sedingin es saat bergema di udara. Ketika Enam Kaisar Agung mulai bertarung, Ji Wudao juga mengambil tindakan dan melakukan pembantaian di Istana Ilahi Manusia dari Dunia Manusia. Apa artinya ini?      

Apakah dia ingin mengancam mereka?      

Kaisar Iblis tentu saja akan mencurigai hal ini. Dia berspekulasi bahwa penghinaan yang dilakukan oleh Ji Wudao terhadap Donghuang Agung sebelum ini adalah tindakan yang disengaja. Ji Wudao melakukan hal tersebut untuk menutupi fakta bahwa mereka bersekongkol. Pada kenyataannya, Prefektur Ilahi dan Dunia Langit telah membentuk sebuah aliansi.      

"Tidak perlu cemas. Kau akan melihatnya sendiri," lanjut Sang Buddha. Tepat ketika situasinya terlihat seolah-olah tidak ada yang bisa menghentikan Ji Wudao, langit di atas Istana Ilahi Manusia tampak berubah. Cahaya suci yang tak tertandingi muncul di sana.      

Di atas langit, kekuatan ilahi tampak bergejolak dan bergemuruh. Cahaya yang menakjubkan tiba-tiba menghujani area tersebut. Kemudian, pilar-pilar cahaya turun dari langit. Cahaya suci yang tak tertandingi itu pun mendarat di Istana Ilahi Manusia. Perubahan peristiwa ini membuat Kaisar Iblis tanpa sadar menyipitkan matanya.      

Apa-apaan ini?      

Kemudian, dia melihat bahwa cahaya suci berwarna emas yang mengalir dari atas langit itu adalah sosok-sosok dari Kaisar Agung. Mereka muncul di langit di atas Istana Ilahi Manusia dan menatap ke bawah. Mereka mengenakan baju zirah ilahi yang menyilaukan. Kekuatan ilahi yang tak tertandingi juga terpancar dari sosok mereka.      

Dalam gambaran tersebut, bahkan Ji Wudao sedang memandang ke atas langit. Dia menyipitkan matanya, jelas dia juga dibuat takjub dengan pemandangan yang tersaji di depannya saat ini.      

"Apakah kau mengerti sekarang?" Sang Buddha bertanya pada Kaisar Iblis. "Kemampuan yang dimiliki oleh Istana Ilahi Manusia jauh lebih kuat dari yang kalian semua bayangkan."      

Kaisar Iblis mengerutkan kening saat dia menyaksikan medan perang yang terpantul di gambaran tersebut. Ji Wudao mampu mengalahkan empat Kaisar Agung sebelumnya, tetapi Kaisar-Kaisar Agung yang turun dari atas langit ini memiliki kekuatan yang jauh lebih mengerikan. Mereka hendak bertarung melawan Ji Wudao.      

Sebenarnya berapa banyak kultivator di Great Emperor Plane yang dimiliki oleh Istana Ilahi Manusia?      

Apakah Leluhur Manusia selama ini telah menyembunyikan kekuatan sejatinya?      

Di medan pertempuran lainnya, Evil Emperor, yang bertugas menyegel area tersebut, juga melihat gambaran yang dibentuk oleh Sang Buddha. Dia pun terlihat bingung. Ketika dia kembali mengalihkan perhatiannya ke atas medan pertempuran, dia menyadari bahwa suara-suara ilahi kini dapat terdengar di atas langit. Tidak hanya itu saja, sebuah kekuatan ilahi yang mengerikan ikut menyebar bersama dengan suara-suara tersebut.      

Kemudian, sebuah telapak tangan raksasa muncul secara tiba-tiba, dan dikerahkan ke bawah. Telapak tangan itu dihiasi oleh banyak rune dan memiliki kekuatan untuk memusnahkan dunia. Tidak lama kemudian, serangan itu menghantam Wilayah Ilahi Revelation, dan bisa terus menekan ke bawah meskipun ada perlawanan dari wilayah ilahi tersebut. Leluhur Manusia bertekad untuk mengubur Donghuang Agung di bawah telapak tangan raksasa ini.      

Pada saat yang bersamaan, Teratai Kegelapan yang dikendalikan oleh Penguasa Kegelapan terus menerus melahap Kekuatan Ilahi Revelation dengan agresif. Penguasa Kegelapan sendiri telah berubah menjadi Dewa Perang Asura. Dia memegang tombak kegelapan penghancur di tangannya. Dia langsung mengerahkan tombak itu ke dalam Wilayah Ilahi Revelation dan mendorongnya ke depan, mengarahkannya ke tubuh Donghuang Agung.      

Di bawah serangan gabungan dari dua Kaisar Agung tersebut, Wilayah Ilahi Revelation tampaknya berhasil ditekan. Telapak tangan raksasa yang datang dari langit itu sepertinya telah menyatu dengan Wilayah Petir Kekacauan. Ketika telapak tangan itu menekan ke bawah, serangan penghancur tanpa akhir terus menerus menghujani wilayah tersebut.      

Telapak tangan raksasa dan tombak penghancur itu mendekati Donghuang Agung secara bersamaan. Dia tidak punya cara untuk melarikan diri dari serangan gabungan ini.      

*Brak* Tombak ilahi yang mampu menghancurkan dunia itu menembus tubuh Donghuang Agung saat sebuah badai penghancur bergejolak di sana. Pada saat yang bersamaan, telapak tangan raksasa itu juga menghantam tubuhnya.      

Pemandangan ini membuat hati ketiga Kaisar Agung itu berdebar kencang. Apakah mereka berhasil membunuh Donghuang Agung?      

Namun, telapak tangan raksasa yang mengerikan itu tidak berhenti menyerang. Sebaliknya, serangan itu terus bergerak ke bawah. Ekspresi Penguasa Kegelapan berubah drastis ketika dia menyadari bahwa telapak tangan itu bergerak ke arahnya. Telapak tangan itu bahkan menutupi matahari dan langit.      

Pada saat itu juga, sebuah kekuatan yang tak tertandingi terpancar dari tubuh Dewa Perang Asura. Puluhan ribu lengan muncul dari tubuhnya, mendorong telapak tangan yang semakin mendekat itu kembali ke atas langit. Namun, lengan yang tak terhitung jumlahnya itu langsung hancur begitu bersentuhan dengan telapak tangan tersebut. Akibatnya, serangan penghancur itu terus menerjang ke bawah. Namun meski demikian, Penguasa Kegelapan telah menghilang dari tempatnya semula dan muncul kembali di tempat lain.      

Baru pada saat itulah telapak tangan raksasa yang mengerikan itu menghilang. Penguasa Kegelapan mengangkat kepalanya untuk menatap Leluhur Manusia. Tatapannya terlihat dingin dan penuh dengan keinginan membunuh di dalamnya.      

"Seperti yang diharapkan dari Kaisar Agung Kebajikan, yang bertanggung jawab menegakkan keadilan di Dunia Manusia. Apakah kau juga sudah merencanakan untuk menyingkirkan kegelapan dalam pertempuran kali ini?" Penguasa Kegelapan mengejek.      

"Penguasa Kegelapan, kau mengkultivasi kekuatan kematian dan membawa bencana ke dunia ini. Sudah semestinya kau dilenyapkan dari muka bumi," ujar Leluhur Manusia dengan nada acuh tak acuh. Dia sama sekali tidak menyembunyikan ambisinya. Dia langsung mengakui bahwa dia memang ingin membunuh Penguasa Kegelapan.      

Saat ini, Penguasa Kegelapan mengalihkan pandangannya dan menyaksikan gambaran yang dibentuk oleh Sang Buddha. Dia berkata, "Sepertinya, orang yang paling banyak menyimpan rahasia di sini adalah kau. Apakah tujuanmu sejak awal adalah untuk menguasai Tujuh Dunia Utama?"      

"Tidak, aku melakukan semua ini untuk kebaikan bersama. Aku ingin orang-orang di seluruh penjuru dunia dapat berkultivasi dengan lebih baik lagi dan menguasai wilayah ini," jawab Leluhur Manusia. Penguasa Kegelapan tertawa. Tidak ada yang tahu maksud di balik tawanya itu.      

Namun saat ini, di area yang luas, cahaya suci yang menyilaukan tampak berkumpul di satu tempat. Hal ini membuat Leluhur Manusia dan Penguasa Kegelapan menunjukkan tatapan aneh saat mereka memandang ke arah cahaya tersebut.      

Kemudian, mereka melihat cahaya suci yang tak terbatas itu berkumpul dan perlahan-lahan membentuk satu sosok manusia. Wajahnya sudah tidak asing lagi bagi mereka. Itu adalah Donghuang Agung!      

Leluhur Manusia, serta Penguasa Kegelapan, menyipitkan mata mereka. Mereka menatap sosok yang baru saja muncul. Dia masih hidup?      

Bagaimana mungkin hal ini bisa terjadi?      

Mereka telah mengeluarkan serangan terkuat masing-masing untuk memusnahkan Donghuang Agung. Bagaimana caranya dia bisa bertahan hidup?      

"Apakah kalian masih ingin melanjutkan pertarungan ini?" tanya Donghuang Agung saat dia memandang Penguasa Kegelapan, Evil Emperor, dan yang lainnya!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.