Legenda Futian

Batas Maksimal



Batas Maksimal

1Penguasa Kegelapan memandang Donghuang Agung. Kemudian, dia juga melancarkan serangan.      1

Kekuatan Ilahi Revelation masih menyelimuti tubuh Donghuang Agung. Tiba-tiba, di bawah wilayah ilahi miliknya, muncul setangkai Teratai Kegelapan. Teratai ini mirip dengan bunga teratai yang muncul di sembilan puluh sembilan langit dari Dunia Langit. Bunga tersebut tampak seperti sesuatu yang hanya bisa ditemukan di dalam jurang kematian. Itu adalah perwujudan dari kegelapan.      

Teratai Kegelapan tumbuh semakin besar dan mulai mekar. Banyak arus kegelapan mengalir keluar dari kelopak-kelopaknya.      

Tidak lama kemudian, Teratai Kegelapan tumbuh menjadi setangkai bunga raksasa. Teratai itu melingkupi seluruh bagian dari Wilayah Ilahi Revelation di dalamnya saat kelopak-kelopaknya tumbuh ke atas. Teratai Kegelapan bermaksud untuk menelan Wilayah Ilahi Revelation saat arus kegelapan yang tak ada habisnya itu menembus ke wilayah ilahi tersebut.      

Wilayah Ilahi Revelation saat ini telah ditembus oleh arus kegelapan. Tidak lama kemudian, banyak arus kegelapan beredar di dalam wilayah ilahi tersebut, dan mereka perlahan-lahan mengikis Kekuatan Ilahi Revelation di dalam sana. Area yang diselimuti oleh Teratai Kegelapan kini berubah menjadi neraka, terkikis secara perlahan-lagan. Aura yang menyebar di udara kini telah lenyap. Segala sesuatunya telah terpengaruh oleh bunga tersebut. Hanya kematian dan kehancuran yang tersisa di sana.      

Namun, hal yang lebih mengerikan lagi adalah, ukuran Teratai Kegelapan itu terus membesar. Seolah-olah neraka telah membuka mulutnya yang mengerikan dan hendak melahap Donghuang Agung serta wilayah ilahi miliknya.      

*Boom* Sebuah badai yang mengerikan kini telah terbentuk di dalam Wilayah Ilahi Revelation. Kekuatan ilahi bergemuruh tanpa henti saat badai itu terus menyebar ke kejauhan. Badai tersebut mampu menembus pengekangan dari Teratai Kegelapan, dan bahkan menekan kekuatan ilahi yang terkandung di dalam Teratai Kegelapan. Kedua kekuatan ilahi itu memengaruhi dan menekan satu sama lain. Keduanya sangatlah kuat.      

Bagaimanapun juga, Enam Kaisar Agung adalah sosok-sosok yang berdiri di puncak dunia.      

Pada saat ini, tubuh Penguasa Kegelapan juga semakin membesar. Hingga akhirnya, dia berubah menjadi seorang dewa perang raksasa—Asura. Dia dan Leluhur Manusia berdiri di lokasi yang berbeda, sementara Donghuang Agung diapit di antara keduanya. Di atas langit, Evil Emperor juga sedang menjaga segel yang mengelilingi area tersebut. Tampaknya akan sulit bagi Donghuang Agung untuk lolos dari pengepungan ini.      

Satu orang bertanggung jawab untuk menyegel, sementara dua sosok lainnya akan bertarung dengan sekuat tenaga. Bahkan orang yang bertugas untuk menyegel mungkin akan bergabung dalam pertarungan.      

Tiga Kaisar Agung melawan satu Kaisar Agung. Siapa pun bisa membayangkan betapa sulitnya situasi ini.      

Leluhur Manusia mengangkat tangannya, dan dalam sekejap, kekuatan yang lebih mengerikan dari sebelumnya menyatu di dalam Wilayah Petir Kekacauan. Sambaran petir yang tak terhitung jumlahnya menghujani wilayah tersebut dan menyambar di dalam Wilayah Ilahi Revelation. Pada saat yang bersamaan, sebuah kekuatan yang menakjubkan berkumpul di titik pusat dari Wilayah Petir Kekacauan. Area di sekitarnya runtuh dan hancur berantakan. Kekuatan penghancur itu terlihat seperti hukum kehancuran yang dikendalikan oleh Jalur Surgawi.      

Cahaya suci bersinar terang dan dikerahkan ke bawah. Sinar-sinar cahaya yang menyilaukan itu pun langsung menembus ruang hampa. Dimana pun cahaya itu melintas, ruang hampa akan runtuh dan hancur. Cahaya tersebut tampak seperti sebuah serangan surgawi yang mampu melenyapkan semua makhluk hidup dan langsung bergerak menuju ke tempat Donghuang Agung berdiri.      

Di sisi lain, Donghuang Agung mengangkat satu jari, dan sebilah pedang ilahi raksasa ikut menunjuk ke arah langit. Tidak lama kemudian, pedang tersebut bertabrakan dengan sinar cahaya suci yang semakin mendekat. Bahkan cahaya yang lebih menyilaukan meledak dalam sekejap.      

Namun, itu bukanlah serangan sejati dari Leluhur Manusia. Di atas tempat dimana cahaya yang dahsyat itu terpancar, sebilah pedang ilahi perlahan-lahan muncul di dalam Wilayah Petir Kekacauan. Sinar cahaya penghancur yang ditembakkan oleh Leluhur Manusia berasal dari dalam pedang ilahi ini.      

Cahaya yang terkandung di dalam pedang ilahi tersebut sudah sangat kuat. Kalau begitu, semengerikan apakah pedang ilahi itu sendiri?      

Leluhur Manusia telah berkultivasi selama ribuan tahun dan dia merupakan sosok tertua di antara Enam Kaisar Agung di dunia saat ini. Dalam pertempurannya melawan Donghuang Agung hari ini, dia mengeluarkan kekuatan ilahi sejatinya saat dia berusaha membunuh juniornya itu.      

Sementara itu di bagian bawah, Donghuang Agung tentu saja bisa merasakan betapa menakutkannya Pedang Petir Kekacauan yang baru saja terbentuk. Sinar-sinar cahaya dari pedang itu saja sudah bisa menempatkannya di bawah tekanan yang luar biasa.      

*Boom* Badai yang terbentuk dari Kekuatan Ilahi Revelation tampak mengitari sosok Donghuang Agung. Di sekelilingnya, telah muncul sebuah pusaran yang mengancam. Pada saat ini, kedua mata Donghuang Agung berubah. Sepasang mata itu mengandung kekuatan ilahi yang tak tertandingi di dalamnya.      

Di atas Donghuang Agung, Pedang Petir Kekacauan perlahan-lahan melesat keluar. Ketika pedang itu akhirnya keluar dari Wilayah Petir Kekacauan, pedang tersebut langsung terbang menukik, menembus lapisan terluar dari Wilayah Ilahi Revelation dan menerjang ke arah Donghuang Agung.      

Segala sesuatu yang berada di sekitar pedang itu langsung berubah menjadi abu. Semua kekuatan telah lenyap, termasuk kekuatan ilahi.      

Tepat ketika Pedang Petir Kekacauan hendak menggorok leher Donghuang Agung dan mengakhiri segalanya, dunia tiba-tiba terdiam.      

Ketika Pedang Petir Kekacauan berada tepat di depan Donghuang Agung, pedang itu seperti memasuki dimensi lain. Sosok Donghuang Agung tampak bersinar terang. Tubuhnya kini berubah menjadi Jalur Agung. Tepat ketika pedang ilahi itu hendak membunuhnya, tiba-tiba pedang tersebut berhenti bergerak. Situasi itu tidak hanya berlaku pada pedang ilahi tersebut; segala sesuatu yang berada di sekitarnya telah berhenti bergerak. Seolah-olah sebuah pusaran penghisap telah muncul di sekelilingnya.      

Saat ini, Pedang Petir Kekacauan telah kehilangan kekuatannya. Di dalam wilayah ini, tidak ada Jalur Agung yang bekerja. Atau lebih tepatnya, semua hukum dari dunia luar telah kehilangan kekuatannya di dalam wilayah ini. Bahkan Pedang Petir Kekacauan yang kuat hanya bisa bergerak sedikit ke depan.      

Waktu seolah-olah telah melambat. Donghuang Agung mengulurkan satu jarinya dan menyentuh Pedang Petir Kekacauan. Dalam sekejap, pedang yang berisi kekuatan penghancur yang tak tertandingi itu hancur seketika, berubah menjadi debu yang tersebar tertiup angin.      

Ketika Leluhur Manusia dan Penguasa Kegelapan melihat pemandangan ini, mereka mengerutkan kening. Mereka berdua menatap tajam ke arah Donghuang Agung. Dia tampaknya telah menguasai Kekuatan Ilahi Revelation secara mendalam. Beberapa saat yang lalu, dia telah mengeluarkan bentuk akhir dari Kekuatan Ilahi Revelation.      

Kekuatan Ilahi Revelation mampu membelenggu semua kekuatan hukum di dunia ini. Kekuatan tersebut bahkan bisa menekan kekuatan ilahi lainnya, membuat mereka lenyap tak bersisa.      

Hal ini bisa terjadi ketika kekuatan ilahi tersebut dikultivasi hingga batas maksimal. Teknik kultivasi dan hukum dunia tidak dapat bertahan di bawah Kekuatan Ilahi Revelation. Hanya ada ketiadaan yang tersisa di sana.      

Seperti apa bentuk akhir dari Kekuatan Ilahi Revelation? Mungkin bentuk akhirnya seperti Jalur Surgawi.      

Jika Donghuang Agung telah berubah menjadi Jalur Surgawi dan dia berhasil mencapai kesempurnaan dalam kultivasinya, maka, hanya dengan satu perintah dari dalam pikirannya, tidak akan ada hukum lain di dunia ini.      

*Boom* Saat ini, suara gemuruh terdengar dari area di sekitar sosok Donghuang Agung. Sensasi yang menakjubkan barusan kini telah menghilang. Tampaknya, bahkan sosok sekuat Donghuang Agung hanya bisa mempertahankan bentuk itu untuk beberapa saat. Bentuk itu jelas tidak bisa dipertahankan untuk waktu yang lama.      

Apakah Donghuang Agung benar-benar telah mengkultivasi bentuk akhir dari Kekuatan Ilahi Revelation? Bahkan jika empat Kaisar Agung bekerja sama untuk melawannya, kemungkinan besar mereka tidak akan bisa menjadi tandingannya.     

Ketika Kekuatan Ilahi Revelation memasuki bentuk akhir, para kultivator lainnya tidak akan bisa menggunakan kekuatan ilahi mereka. Bagaimana caranya mereka bisa melanjutkan pertarungan dalam situasi seperti itu?      

"Aku tidak pernah membayangkan bahwa kau benar-benar akan mencapai tahap ini hanya dalam lima abad," ujar Leluhur Manusia saat sosoknya yang menjulang tinggi menatap ke bawah. Putra kebanggaan yang tampil mendominasi ini bahkan lebih kuat dari apa yang dia bayangkan. Sepertinya, Leluhur Manusia selama ini terlalu meremehkan Donghuang Agung.      

Donghuang Agung memandang Leluhur Manusia dengan tatapan dingin dan acuh tak acuh. Jika Leluhur Manusia tidak memicu terjadinya perang ini, Donghuang Agung akan terus melakukan persiapan secara diam-diam.      

Bentuk akhir dari Kekuatan Ilahi Revelation adalah ruang hampa. Jika dia mampu mengkultivasinya hingga tingkat Plane setinggi itu, dia akan lebih percaya diri untuk menggunakan kekuatan tersebut dalam melawan Kaisar Agung lainnya.      

Namun, dia sudah kehabisan pilihan!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.