Legenda Futian

Dibawa Pergi



Dibawa Pergi

3Baik itu di dalam maupun di luar Istana Kekaisaran Ye, kultivator yang tak terhitung jumlahnya memusatkan pandangan mereka ke arah langit. Mereka semua bisa merasakan tekanan yang sangat kuat itu.      
2

Pemimpin Istana Ye telah pergi untuk berperang di Prefektur Ilahi, tetapi pasukan lawan telah melancarkan serangan kemari. Apakah mereka akan membawa bencana bagi Istana Kekaisaran Ye?      

Pada saat ini, tiga sosok tingkat Kaisar Agung muncul di sana. Mereka adalah tiga Kaisar Agung dari Dunia Manusia dan Dunia Iblis yang ditempatkan di Istana Kekaisaran Ye. Mereka diberi tanggung jawab untuk menjaga tempat ini. Kekuatan Ilahi bergejolak di tubuh mereka saat mereka melihat memandang ke arah langit. Seorang Kaisar Agung dari Dunia Manusia menyatakan dengan tegas, "Apakah kalian adalah orang-orang dari Istana Kekaisaran Donghuang? Kenapa kalian malah bersembunyi?"      

Pemimpin dari kelompok yang baru saja tiba itu mengenakan topeng perak di wajahnya. Arus kekuatan tampak mengalir di sekelilingnya, menyembunyikan wajahnya. Rambutnya yang panjang tergerai rapi, dan dia berpakaian sederhana. Namun, tubuhnya mengandung kekuatan yang menyesakkan. Hanya dengan berdiri di sana, dia terlihat seperti seorang dewa yang sedang mengamati dunia dengan penuh kesombongan. Dia benar-benar sosok yang tak tertandingi.      

*Boom* Sebuah aura yang sangat mengerikan saat ini menyebar di udara. Sebuah badai penghancur yang mengerikan langsung menyapu langit, dan arus kegelapan juga muncul di atas langit. Seolah-olah itu adalah sebuah bencana yang mematikan.      

Kaisar Agung dari Dunia Iblis menyipitkan matanya. Sambil menatap sosok yang berada di atas langit, dia pun bertanya, "Siapa kau sebenarnya?"      

Kenapa dia merasa bahwa Kaisar Agung yang baru saja muncul itu seperti seseorang dari Dunia Iblis?      

Tamu tak diundang itu tidak memberikan tanggapan. Aura yang mengerikan terpancar dari tubuhnya dan langsung menyelimuti Istana Kekaisaran Ye. Pada saat itu juga, sinar cahaya bencana yang tak terhitung jumlahnya muncul di atas langit, baik itu di dalam maupun di luar Istana Kekaisaran Ye. Rune bencana yang tak terhitung jumlahnya terpancar dari tubuh tamu tak diundang tersebut, dimana setiap rune itu tampak seperti sebuah bencana.      

Sinar cahaya bencana yang tak terhitung jumlahnya mengalir ke bawah, menyelimuti tiga Kaisar Agung yang menjaga Istana Kekaisaran Ye.      

Pada saat ini, semua kultivator yang berada di dalam dan di luar Istana Kekaisaran Ye merasa putus asa. Kaisar Agung yang baru saja tiba di sana sangat kuat. Ada kemungkinan bahwa dia bisa melenyapkan tiga Kaisar Agung yang menjaga Istana Kekaisaran Ye itu. Jika hal ini benar-benar terjadi, maka itu akan menjadi sebuah bencana bagi Istana Kekaisaran Ye.      

...      

Pada saat yang sama di Prefektur Ilahi, Ye Futian tiba-tiba berhenti ketika dia sedang bergegas menuju Istana Kekaisaran Donghuang. Ekspresinya langsung berubah menjadi buruk dan bahkan terlihat sedikit pucat. Dia sudah menerima berita bahwa kultivator-kultivator kuat telah menyerang Istana Kekaisaran Ye.      

Tetapi lima pasukan besar sedang bekerja sama untuk menyerang Prefektur Ilahi sekarang. Bagaimana mungkin Prefektur Ilahi bisa mengirim seseorang untuk menyerang Istana Kekaisaran Ye?      

Jika itu bukan Prefektur Ilahi, pasukan mana lagi yang bisa melakukan hal tersebut?      

Keempat pasukan ini telah membentuk sebuah aliansi, menyerang Prefektur Ilahi bersamanya. Dunia Manusia dan Dunia Iblis bahkan telah mengirimkan beberapa Kaisar Agung untuk membantunya menjaga Istana Kekaisaran Ye. Kemungkinan besar itu bukan ulah mereka.      

Kalau begitu, hanya ada dua kemungkinan yang tersisa—Prefektur Ilahi dan Dunia Langit.      

Jika pelakunya adalah Dunia Langit, maka melihat kepribadian Ji Wudao yang sangat sombong, dia mungkin akan pergi ke sana secara pribadi dan menyerang secara langsung. Namun, sosok yang datang bukanlah Ji Wudao.      

Dia mengeluarkan cermin pemberian aliansinya dan mengirimkan suaranya, "Senior, Istana Kekaisaran Ye diserang oleh pasukan musuh. Sepertinya saya harus kembali."      

Leluhur Manusia dan Kaisar Iblis juga telah menerima berita itu dan tahu bahwa Ye Futian tidak berbohong, dan pertempuran telah terjadi di sana.      

"Kita akan kembali bersama-sama," ujar Ye Futian kepada para kultivator kuat dari Istana Kekaisaran Ye. Kemudian dia memimpin para kultivator dari Istana Kekaisaran Ye pergi. Adapun para Kaisar Agung dari Dunia Manusia dan Dunia Iblis, mereka memisahkan diri dan terus bergerak menuju Istana Kekaisaran Donghuang.      

Kekuatan Ilahi tampak mengelilingi semua orang dari Istana Kekaisaran Ye, dan mereka bergerak dengan kecepatan yang mengerikan, melangkah menembus ruang hampa. Pergerakan mereka sangat cepat. Mereka ingin kembali ke Istana Kekaisaran Ye secepat mungkin dan berharap mereka bisa tiba tepat waktu.      

Anggota lainnya juga merasa sangat cemas, tetapi mereka tidak berani mengganggu Ye Futian saat ini. Mereka hanya bisa berharap bahwa Kaisar Agung yang mereka tempatkan di sana bisa bertahan.      

"Donghuang, apakah bawahanmu yang melakukan serangan mendadak ke Dunia Bawah?" ujar Leluhur Manusia, yang suaranya bergema di Istana Kekaisaran Donghuang.      

"Serangan mendadak?" Donghuang Agung menanggapi. "Kalian semua datang kemari untuk menyerang Prefektur Ilahi, jadi kenapa Prefektur Ilahi tidak bisa menyerang wilayah kekuasaan kalian? Apakah Istana Ilahi Manusia memiliki pertahanan yang cukup kuat?"      

Donghuang Agung tampaknya baru saja mengakui bahwa orang-orang yang muncul di Istana Kekaisaran Ye memang dikirim oleh Prefektur Ilahi dan Istana Kekaisaran Ye hanya sebuah permulaan. Mereka akan menyerang pasukan lain pada kesempatan berikutnya.      

Informasi ini membuat Kaisar Agung lainnya mengerutkan kening. Apakah Prefektur Ilahi memiliki Kaisar Agung selain Donghuang Agung?      

Mereka semua telah meninggalkan beberapa kultivator kuat untuk menjaga markas masing-masing, tetapi akan sulit untuk memastikan hasil akhirnya jika itu adalah Kaisar Agung yang sangat kuat.      

Pertama-tama, mereka akan melihat apa yang akan terjadi pada tiga Kaisar Agung yang berada di Istana Kekaisaran Ye.      

Tidak lama kemudian, Leluhur Manusia menyipitkan matanya, dan ekspresinya berubah menjadi buruk. Kaisar Agung yang berada di bawah komandonya telah binasa. Keduanya telah tewas terbunuh, satu demi satu.      

"Kaisar Iblis, bagaimana dengan anggotamu?" Leluhur Manusia mengirimkan suaranya untuk bertanya kepada Kaisar Iblis.      

"Baru saja terbunuh," jawab Kaisar Iblis. Dua sosok terkemuka itu meningkatkan kecepatan mereka dan akhirnya tiba di Istana Kekaisaran Donghuang.      

Terdengar rentetan suara ledakan yang mengerikan di sana. Ketika tubuh raksasa dari Leluhur Manusia muncul, para kultivator di kota kekaisaran mulai melarikan diri dengan panik. Mereka khawatir bahwa mereka akan terpengaruh oleh pertempuran besar yang terjadi di sana. Sosok dari Leluhur Manusia yang mengerikan itu bisa menampar mereka sampai mati dengan mudah.      

"Donghuang, Buddha." Leluhur Manusia memandang ke bagian luar dari Istana Kekaisaran Donghuang. Dua sosok terkemuka sudah berada di sana. Donghuang Agung sedang memainkan guqin dengan kedua tangannya; sedangkan Sang Buddha berdiri di bagian samping.      

Dengan munculnya empat Kaisar Agung di sini, maka enam Kaisar Agung terbaik semuanya akan berkumpul di kota kekaisaran ini.      

Hati para kultivator yang tak terhitung jumlahnya berdebar kencang. Mereka menatap enam Kaisar Agung yang berada di atas langit. Enam kultivator terkuat di dunia ini semuanya telah tiba di sini.      

"Leluhur Manusia, kau adalah seorang kultivator dari zaman kuno dan telah berkultivasi untuk waktu yang begitu lama," ujar Sang Buddha. "Kau dikenal sebagai nenek moyang dari umat manusia. Melihat fakta ini, kenapa kau malah menciptakan konflik? Dunia sedang mengalami perubahan besar, dan semua orang dapat berkultivasi dengan lebih baik sekarang. Kita juga kembali memasuki Zaman Para Dewa. Bukankah akan lebih baik jika keenam Kaisar Agung memilih untuk mengatur tatanan dunia dan menunggu datangnya Zaman Para Dewa dengan tenang?"      

"Sang Buddha telah memahami ajaran Buddha secara menyeluruh dan sangat berbudi luhur," ujar Leluhur Manusia. "Apakah kau tidak bisa melihat ambisi yang dimiliki oleh Donghuang? Selain itu, masih ada Ji Wudao dari Dunia Langit. Jika kita tidak menyelesaikan masalah ini, tujuh dunia utama akan menghadapi bencana. Karena Sekte Buddha dapat memprediksi masa depan, dapatkah kau melihat masa depan dari dunia ini?"      

Sang Buddha menatap lawan bicaranya itu. Kedua matanya tampak mengandung cahaya di dalamnya saat dia mengangguk pelan. "Ya, aku bisa melihatnya."      

"Bagaimana dengan masa depan dari dunia ini?" Leluhur Manusia bertanya.      

"Tatanan dunia kembali normal, dan Zaman Para Dewa akan tiba," ujar Sang Buddha.      

"Siapa yang mengatur tatanan dunia?" Leluhur Manusia bertanya lagi.      

"Aku tidak tahu akan hal tersebut," jawab Sang Buddha sambil tersenyum.      

...      

Di sisi lain, Ye Futian akhirnya bergegas kembali ke Istana Kekaisaran Ye, tetapi semuanya sudah terlambat.      

Pada saat dia tiba di Istana Kekaisaran Ye, tempat itu sudah hancur. Tiga Kaisar Agung itu telah tewas terbunuh, dan semua kultivator dari Istana Kekaisaran Ye telah menghilang.      

Mereka tidak tewas dalam pertempuran. Mereka semua dibawa pergi oleh pasukan musuh.      

"Apakah Donghuang Agung melakukan hal ini untuk mengancamku?" Ye Futian bertanya dengan suara pelan. Dia tidak menyangka Donghuang Agung akan mengambil tindakan secepat ini. Ada tiga Kaisar Agung yang berjaga-jaga di sini, tetapi mereka tidak bisa menghentikan pasukan musuh dan mereka semua pada akhirnya tewas terbunuh.      

Orang-orang yang baru saja kembali menunjukkan kesedihan di wajah masing-masing. Mereka tidak tahu apa yang harus mereka lakukan sekarang.      

"Kita harus kembali," ujar Ye Futian, dan dia pun membawa anggotanya kembali ke Prefektur Ilahi. Karena Donghuang Agung telah membawa rekan-rekannya pergi, mereka tidak punya pilihan selain pergi ke Istana Kekaisaran Donghuang untuk menemui Donghuang Agung.      

Tapi, apakah masih ada kesempatan untuk membuat Donghuang Agung membebaskan anggotanya?     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.