Legenda Futian

Perang Dimulai



Perang Dimulai

2"Donghuang, kau tahu bagaimana peraturan yang berlaku dalam perang," Leluhur Manusia mengirimkan suaranya ke kejauhan. Suaranya menyebar melewati area yang luas, bergema melalui kota kekaisaran dari Prefektur Ilahi.       0

"Ya, aku mengetahuinya. Kalau tidak, maka semua kultivator di bawah Great Emperor Plane yang memasuki Prefektur Ilahi pasti sudah mati," jawab Donghuang Agung. Suaranya terdengar sangat mengintimidasi.      

Dalam perang yang terjadi 500 tahun lalu, mereka adalah satu-satunya Kaisar Agung di dunia ini. Perang telah dimulai oleh para kultivator di tingkat kultivasi rendah. Serangan-serangan yang dilancarkan oleh para Kaisar Agung dampaknya akan terlalu fatal, dan para kultivator akan punah akibat hal tersebut. Jika enam Kaisar Agung itu mulai melakukan pembantaian dengan sesuka hati mereka, tidak ada yang tahu berapa banyak orang yang akan tewas terbunuh.      

Oleh sebab itulah, Donghuang Agung hanya menggunakan Matriks Ilahi Revelation untuk menahan mereka, alih-alih membunuh mereka. Kalau tidak, sama seperti yang dia katakan, semua kultivator dari pasukan lawan yang berada di bawah Great Emperor Plane pasti sudah mati.      

Prefektur Ilahi yang luas kini sudah berada di bawah jangkauan Matriks Ilahi Revelation.      

"Baguslah kalau kau mengetahuinya," jawab Leluhur Manusia. Kemudian, tubuhnya membesar tanpa henti, langsung berubah menjadi Manusia Ilahi, sosok tertinggi di Dunia Manusia.      

Saat sosok ini terus menerus membesar, para kultivator yang berada di samping Leluhur Manusia kini terlihat sangat kecil, seperti kawanan semut. Mereka memandang tubuh yang membesar tanpa henti itu, dan jantung mereka berdegup kencang.      

Pandangan para kultivator yang berada di bagian samping sudah terhalang oleh sosok tersebut. Di sisi lain, hati para kultivator dari Wilayah Taichu berdebar kencang. Mereka semua melihat dewa raksasa itu terus membesar, seolah-olah tak berujung.      

"Ini..." Para kultivator dari Wilayah Taichu belum pernah melihat sosok raksasa semengerikan ini sebelumnya, dan Leluhur Manusia belum menunjukkan tanda-tanda akan berhenti. Kepalanya kini bergerak menuju Matriks Ilahi Revelation yang berada di atas langit.      

Para kultivator yang berada di samping Leluhur Manusia tidak lagi memiliki ruang yang mencukupi. Mereka berdiri di atas tubuh Leluhur Manusia seperti sekawanan semut. Mereka terlihat sangat kecil, seperti setetes air di antara lautan atau setitik pasir di antara luasnya padang pasir.      

Akhirnya, tubuh Leluhur Manusia tidak lagi membesar. Para kultivator dari Wilayah Taichu tercengang saat menyaksikan pemandangan. Apakah dia masih bisa dianggap sebagai manusia?      

Leluhur Manusia menghela napas, dan helaan napasnya itu berubah menjadi awan. Seluruh penjuru Wilayah Taichu kini berada di bawah kakinya.      

Kultivator yang tak terhitung jumlahnya dari Wilayah Taichu kini berada di tubuhnya. Mereka semua gemetar ketakutan.      

Pada saat ini, Leluhur Manusia mengangkat satu jarinya. Jari itu terlihat seperti sebilah pedang raksasa yang sangat tajam, mengandung sebuah aura yang sangat mengerikan dan tajam di dalamnya. Itu adalah pedang raksasa milik Manusia Ilahi, dan dia mengayunkannya ke arah Matriks Ilahi Revelation yang berada di atas langit.      

*Boom* Suara gemuruh pun bergema di udara. Tabrakan yang mengerikan itu mengguncang langit dengan keras. Kemudian, sebuah lubang terbentuk di permukaan Matrik Ilahi Revelation. Jari milik Leluhur Manusia itu berhasil menembus dan mengoyak Matriks Ilahi Revelation. Tidak hanya itu saja, lubang itu bahkan terus membesar.      

Dia menginjak permukaan tanah, dan dalam sekejap, sebuah gempa bumi melanda Wilayah Taichu. Banyak retakan bermunculan di seluruh penjuru benua, dan bangunan yang tak terhitung jumlahnya runtuh. Banyak kultivator langsung dihempaskan ke permukaan tanah. Hanya dengan satu gerakan, tubuh Leluhur Manusia melesat ke atas langit dan bergerak dengan kecepatan yang luar biasa. Matriks Ilahi Revelation yang menghalangi jalannya itu telah hancur berkeping-keping.      

Dalam sekejap, tubuh raksasa dari Leluhur Manusia menghilang dari Wilayah Taichu. Saat ini, para kultivator di seluruh penjuru benua memandang sosok raksasa yang pergi ke kejauhan itu, dan jantung mereka berdegup kencang. Dia telah berubah menjadi raksasa, dimana tubuhnya kini sejajar dengan langit. Sepertinya dia bisa mencengkeram matahari dan bulan dari langit jika dia mengulurkan tangannya, dan hal ini sama sekali tidak memengaruhi kecepatannya yang mengerikan.      

Sosok yang pergi ke kejauhan itu menciptakan baru saja menciptakan kekacauan yang mengguncang seluruh penjuru benua. Jika serangan itu menghantam benua lain, maka benua tersebut pasti akan hancur seketika. Bahkan Matriks Ilahi Revelation tidak dapat menahannya, apalagi benua-benua yang ada di Prefektur Ilahi.      

Leluhur Manusia terus bergerak ke depan, menuju ke atas langit. Tubuhnya kini terlihat seperti sebuah kota. Setiap langkahnya mampu melewati sebuah kota. Siapa pun bisa membayangkan betapa mengerikannya kecepatan dari Leluhur Manusia. Dia bisa menghancurkan benua atau bintang hanya dengan satu ayunan tangannya.      

Di Istana Kekaisaran Donghuang, Donghuang Agung terus memainkan guqin dengan gelisah. Dia memperbaiki Matriks Ilahi Revelation setiap kali matriks tersebut rusak. Sinar cahaya suci yang tak terhitung jumlahnya menyelimuti Leluhur Manusia yang berlari tanpa henti, sehingga membuat kecepatannya sedikit terganggu. Pergerakannya kini sedikit melambat.      

Tidak lama kemudian, sebuah badai dari Kekuatan Ilahi Revelation yang sangat mengerikan menyelimuti tubuh raksasa dari Leluhur Manusia, tetapi Leluhur Manusia terus bergerak ke depan, berusaha menahan badai tersebut. Langkahnya tidak berhenti sedikit pun.      

Berbagai macam pedang ilahi tiba-tiba muncul di lokasi yang berbeda-beda di atas Prefektur Ilahi. Setiap pedang ilahi itu berukuran sangat besar, seperti pedang-pedang pembunuh dewa.      

Sementara Donghuang Agung memainkan musiknya, pedang-pedang pembunuh dewa itu menunjuk ke satu arah.      

Saat jari-jarinya memetik senar-senar guqin dengan keras, pedang ilahi perkasa yang tak terhitung jumlahnya tiba-tiba menyerang satu area. Seolah-olah tidak ada jarak di antara mereka, masing-masing bilah pedang tersebut mengincar tubuh raksasa dari Leluhur Manusia.      

Sambil terus bergerak ke depan, Leluhur Manusia melihat pedang ilahi yang tak terbatas dikerahkan kepadanya dari atas langit. Semua pedang itu mengoyak ruang hampa dan berubah menjadi seberkas sinar cahaya pedang yang sangat mengerikan. Serangan itu menembus langit, dan melesat ke arah tubuhnya yang berukuran sangat besar.      

Langkahnya melambat. Dia mengangkat satu tangan dan mengerahkannya ke depan, lalu berubah menjadi sebuah segel ilahi raksasa yang menabrak cahaya pedang pembunuh yang semakin mendekat. Segala sesuatunya pun hancur seketika.      

Hal yang mengerikan adalah fakta bahwa pedang-pedang ilahi itu tampaknya tidak terbatas. Segel-segel ilahi milik Leluhur Manusia juga seperti tidak ada habisnya. Jika ada sebuah benua di sekitar tubuh Leluhur Manusia, benua itu mungkin akan dihancurkan secara langsung. Donghuang Agung tampaknya sengaja memilih momen ini untuk melancarkan serangan.      

Sementara Donghuang Agung dan Leluhur Manusia bertarung, Kaisar Iblis, Evil Emperor, dan Penguasa Kegelapan jelas tidak akan duduk diam di tempat masing-masing. Mereka memimpin pasukan mereka langsung menuju Istana Kekaisaran Donghuang. Mereka langsung bergerak menuju tujuan akhir mereka di Prefektur Ilahi karena sosok-sosok terkemuka dari 18 wilayah semuanya telah dievakuasi ke Istana Kekaisaran Donghuang.      

Mereka akan menuntaskan pertempuran besar ini di Istana Kekaisaran Donghuang bersama-sama.      

Setelah ragu-ragu sejenak, Ye Futian juga memimpin pasukannya ke depan. Mereka berada di pihak yang sama dalam pertempuran ini. Karena mereka sudah melangkah sejauh ini, maka dia hanya bisa terus maju dan menaklukkan Prefektur Ilahi. Dia tidak bisa mundur lagi.      

Semua sosok terkemuka saat ini berada di Istana Kekaisaran Donghuang. Mereka memandang Donghuang Agung, yang sedang memainkan guqin, dan mereka tahu bahwa sangat tidak mungkin untuk menghentikan kedatangan Leluhur Manusia dan yang lainnya. Bagaimanapun juga, pihak lawan memiliki empat sosok tingkat puncak di antara anggota mereka— empat dari enam Kaisar Agung di masa kini.      

Dan Ye Futian.      

...      

Istana Kekaisaran Ye, Benua Dewa, pada waktu yang sama ketika para sosok terkemuka berperang di Prefektur Ilahi.      

Para petarung utama dari Istana Kekaisaran Ye telah pergi bersama Ye Futian. Tiga Kaisar Agung bertugas untuk menjaga Istana Kekaisaran Ye. Sedangkan sisanya adalah orang-orang dari Istana Kekaisaran Ye dengan tingkat kultivasi yang tidak begitu tinggi.      

Pada saat ini, seorang penjaga di luar Istana Kekaisaran Ye mengangkat kepalanya. Dia tiba-tiba merasakan bahaya yang mendekat, seolah-olah ada sebuah kekuatan tak terlihat yang menyebar ke arah Istana Kekaisaran Ye.      

Pada saat berikutnya, mereka mengetahui sensasi sesungguhnya dari tekanan ini. Sebuah kekuatan yang menyesakkan telah menyelimuti Istana Kekaisaran Ye. Tidak hanya itu saja, sebuah jalur spasial telah terbentuk di atas langit, dan barisan kultivator kuat tampak berjalan keluar darinya. Kelompok itu memiliki aura yang mengerikan, dan pemimpin mereka bahkan terlihat lebih mengejutkan. Tubuhnya memancarkan kekuatan kaisar.      

Para Kaisar Agung melancarkan serangan ke Istana Kekaisaran Ye.      

"Apakah mereka adalah kultivator-kultivator kuat dari Istana Kekaisaran Donghuang?" Orang-orang di Istana Kekaisaran Ye bisa merasakan jantung mereka berdegup kencang. Jika mereka benar-benar berasal dari Istana Kekaisaran Donghuang, kenapa mereka memilih untuk mengincar Istana Kekaisaran Ye?      

Itu pasti karena mereka adalah pasukan terlemah dari aliansi ini!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.