Legenda Futian

Istri Donghuang



Istri Donghuang

0Yu Sheng memandang Ye Futian dan berkata secara telepati, "Kaisar Iblis ingin kau pergi ke Prefektur Ilahi dan berurusan dengan Haotian Agung serta yang lainnya. Sementara itu, dia akan melakukan perjalanan ke Istana Kekaisaran Donghuang."      
0

Ketika Ye Futian mendengar kata-kata Yu Sheng di dalam benaknya, dia menunjukkan ekspresi aneh di wajahnya.      

Apa sebenarnya yang direncanakan oleh Kaisar Iblis?      

Apakah Kaisar Iblis sedang menguji Ye Futian? Atau apakah Kaisar Iblis ingin memanfaatkannya untuk membunuh orang lain, menggunakan tangannya untuk berurusan dengan sosok Kaisar Agung dari Prefektur Ilahi, dan membuka jalan bagi Kaisar Iblis untuk bisa melawan Donghuang Agung beberapa tahun kemudian? Lagipula, tidak akan lama sampai 500 tahun Takdir Kaisar dari Donghuang Agung berakhir.      

Tidak hanya itu saja, Dunia Kegelapan juga akan berpartisipasi dalam hal ini.      

Kaisar Iblis akan pergi ke Istana Kekaisaran Donghuang untuk menemui Donghuang Agung. Hal ini dilakukan untuk membuat Ye Futian merasa nyaman untuk bertindak. Kaisar Iblis bermaksud agar Donghuang Agung tidak dapat ikut campur di dalamnya.      

"Penguasa Kegelapan mengetahui bahwa Pemimpin Istana Ye memiliki dendam mendalam terhadap Klan Dewa Kuno dari Prefektur Ilahi. Oleh karena itu, dia ingin kami menemanimu ke Prefektur Ilahi untuk membalas dendam," ujar Yan Guiyi sambil memandang ke arah Ye Futian. "Pemimpin Istana Ye, apakah kau yakin dapat membunuh Haotian Agung dan yang lainnya?"      

Yan Guiyi adalah Demon Sage tingkat atas dari Dunia Iblis dan memiliki status yang sangat tinggi. Kemampuannya juga sangat kuat. Namun meski demikian, dia harus menyebut Ye Futian sebagai 'Pemimpin Istana Ye' sekarang.      

Meskipun Yan Guiyi telah menjadi Calon Kaisar Agung, namun Ye Futian sudah bisa mengalahkan Kaisar Agung.      

Ye Futian memandang para kultivator dari dua pasukan besar itu. Melihat situasi saat ini, sepertinya dia tidak punya pilihan lain.      

Selain itu, mereka datang kemari untuk mendukungnya dalam membalas dendam.      

"Aku tidak tahu," jawab Ye Futian. "Bagaimanapun juga, mereka adalah Kaisar Agung. Namun, jika kalian semua bersedia membantu, aku yakin tidak akan ada masalah yang berarti."      

Yan Guiyi berkata, "Kami datang kemari memang untuk memberikan bantuan kepadamu. Hal-hal lainnya tetap akan bergantung pada Pemimpin Istana Ye. Sementara itu, Yang Mulia Kaisar Iblis akan pergi ke Istana Kekaisaran Donghuang dan berbincang-bincang dengan Donghuang Agung untuk mengulur waktu bagimu."      

Mereka berdua tidak akan ikut campur dalam pertempurannya.      

Ini adalah masalah antara Ye Futian dan Klan Dewa Kuno dari Prefektur Ilahi.      

"Baiklah," ujar Ye Futian sambil mengangguk. "Karena Yang Mulia Kaisar Iblis bersedia membantuku, bagaimana mungkin aku menolak kebaikannya? Namun, aku tidak tahu bagaimana masalah ini akan berakhir. Jika kemampuanku belum mencukupi, aku masih membutuhkan bantuan darimu."      

"Tidak usah khawatir, Pemimpin Istana Ye," jawab Yan Guiyi sambil menganggukkan kepalanya. "Karena kau sudah menyetujuinya, apakah kita akan berangkat sekarang?"      

"Hmm," jawab Ye Futian sambil menganggukkan kepalanya. Dia memberitahu anggota Istana Kekaisaran Ye dan kemudian bergegas pergi bersama para kultivator dari dua pasukan tingkat Kaisar Agung itu.      

Meskipun Ye Futian memang berencana untuk membalas dendam, namun dia tidak pernah membayangkan bahwa dia akan dikawal seperti ini.      

Apakah Kaisar Iblis berharap bahwa Ye Futian akan langsung berperang melawan Prefektur Ilahi?      

Kelompok itu pun pergi meninggalkan Benua Dewa dan tiba di Prefektur Ilahi. Setibanya di sana, mereka langsung menuju Klan Haotian di Wilayah Nantian. Menurut sumber informasi mereka, sisa-sisa Klan Dewa Kuno semuanya berada di sana. Mereka berkumpul di sana untuk mencegah Ye Futian membalas dendam terhadap mereka.      

Bagaimanapun juga, Ye Futian sudah bisa melawan Haotian Agung. Sehingga mereka harus berhati-hati.      

Saat mereka pergi ke Prefektur Ilahi, Donghuang Agung sedang berkultivasi di Istana Kekaisaran Donghuang. Sebuah istana ilahi didirikan di tengah kumpulan awan yang bergejolak. Sosok Donghuang Agung terlihat duduk di depan istana tersebut, dikelilingi oleh awan berkabut.      

Dia membuka matanya dan mengungkapkan ekspresi serius di wajahnya. Kemudian, dia tertawa kecil dan berkata, "Setelah beberapa abad, Kaisar Iblis kembali datang kemari secara pribadi. Kunjunganmu ini sangatlah mengejutkan bagiku."      

"Terakhir kali, kau juga datang ke Istana Kekaisaran Iblis, namun kau pergi begitu saja tanpa menyempatkan diri untuk datang berkunjung. Aku datang hari ini untuk membalas kesopananmu." Sebuah suara tiba-tiba terdengar, diikuti oleh kumpulan awan yang bergerak di atas langit. Kemudian, seorang Tetua muncul di sana. Dia berdiri dengan kedua tangan di belakang punggungnya. Dia perlahan-lahan berjalan mendekati Donghuang Agung. Dia tampak seperti seorang lelaki tua biasa. Tidak ada yang akan menduga bahwa dia adalah Kaisar Iblis yang menguasai seluruh penjuru Dunia Iblis.      

Kata-kata Kaisar Iblis itu merujuk pada insiden dimana Dunia Iblis menangkap Donghuang Diyuan. Pada saat itu, Donghuang Agung melakukan perjalanan ke Istana Kekaisaran Iblis untuk membawanya kembali.      

"Duduklah," ujar Donghuang Agung sambil memberi isyarat. Dia terdengar sangat sopan ketika dia mengundang Kaisar Iblis untuk duduk di depannya, seolah-olah mereka berdua adalah teman lama.      

Kaisar Iblis juga tidak menolak penawaran itu. Dia pun duduk di dekat Donghuang Agung. Kemudian, Donghuang Agung mengayunkan tangannya, dan dalam sekejap, sebuah papan catur muncul di antara mereka berdua. Dia berkata, "Yang Mulia, karena kau sudah jauh-jauh datang kemari, bagaimana kalau kita bertanding?"      

"Baiklah." Kaisar Iblis mengangguk setuju saat dia mengalihkan perhatiannya ke arah papan tersebut.      

"Yang Mulia adalah tamu. Kau boleh mulai terlebih dulu," ujar Donghuang Agung sambil memberi isyarat.      

Kaisar Iblis mengambil satu batu putih dan meletakkannya di atas papan. Pada saat yang bersamaan, dia berkata, "Donghuang, apakah mengetahui kabar tentang saudaraku?"      

Donghuang Agung menggelengkan kepalanya. Saat dia meletakkan satu batu hitam di atas papan, dia menjawab, "Sama sepertimu, aku sudah lama tidak menerima kabar tentang dirinya."      

"Benarkah begitu?" Kaisar Iblis kembali meletakkan batu putih lainnya. Nada bicaranya dipenuhi dengan kecurigaan.      

"Itu benar," jawab Donghuang Agung. Dia terdengar sungguh-sungguh, sepertinya dia memang tidak menyembunyikan apa pun dari Kaisar Iblis.      

"Siapa yang membentuk Jalur Surgawi di Dunia Kaisar Surgawi?" Kaisar Iblis tidak lagi membahas masalah yang sama pada Donghuang Agung. Sebaliknya, dia beralih ke masalah lain dan bertanya tentang Jalur Surgawi yang telah muncul di Dunia Langit.      

"Yang Mulia, bagaimana pendapatmu?" Donghuang Agung mengangkat kepalanya dan memandang Kaisar Iblis. Dia menjawab dengan pertanyaan lain.      

"Jika aku mengetahui jawabannya, maka aku tidak akan bertanya kepadamu," ujar Kaisar Iblis sambil tersenyum. Dia terdengar sangat tenang ketika dia membahas topik lain dengan berkata, "Di masa lalu, ketika Dewi dari Dunia Langit pertama kali menunjukkan wajahnya ke dunia, tidak ada seorang pun yang bisa menandingi kecantikan dan kemampuannya. Jangankan para wanita; hanya beberapa pria di dunia ini yang bisa melawannya . Dia juga merupakan gadis impian bagi banyak pria."      

Donghuang Agung mengungkapkan senyuman cerah di wajahnya. Matanya menyiratkan kelembutan saat dia bergumam, "Dia adalah yang terbaik di antara semua wanita."      

Kaisar Iblis tersenyum dan melanjutkan kata-katanya, "Kau benar-benar sosok yang mengagumkan. Wanita berbakat seperti itu bisa menjadi istrimu. Dia juga bersedia memberimu keturunan." Tatapan mata Donghuang Agung menjadi lembut saat dia berkomentar sambil tersenyum, "Dia memainkan peran besar dalam membantuku dan Ye Qing untuk menjadi Kaisar Agung."      

"Sebagai orang dengan temperamen paling menonjol saat itu, kau memang satu-satunya orang yang pantas untuknya. Kalian berdua adalah pasangan yang mengagumkan. Karena itulah, pasti kalian memiliki banyak kebencian yang terpendam." Ketika Kaisar Iblis mengatakan hal ini, dia tidak lupa meletakkan batu lainnya di atas papan catur.      

Dia menatap Donghuang Agung, berniat untuk mengamati ekspresi di wajahnya. Namun, ekspresi Donghuang Agung terlihat biasa-biasa saja, bahkan cenderung tidak berubah. Dia masih menunjukkan ekspresi lembut di wajahnya.      

"Ini semua adalah masa lalu. Kenapa kau mengungkitnya kembali? Mungkinkah kau datang kemari untuk membicarakan masalah ini?" tanya Donghuang Agung. Jika orang asing mendengar perbincangan mereka, orang-orang itu mungkin akan percaya bahwa mereka berdua adalah teman baik yang sedang mengobrol santai.      

...      

Ketika mereka berdua sedang berbincang-bincang di Istana Kekaisaran Donghuang, kelompok Ye Futian telah tiba di wilayah kekuasaan Klan Haotian di Wilayah Nantian.      

Kota Haotian bergetar hebat. Kala itu, Ye Futian telah melakukan pembantaian di tempat ini sebelumnya. Kemudian, Haotian Agung mencoba untuk membalas dendam ketika dia menjadi Kaisar Agung, tetapi dia tidak dapat menghancurkan Istana Kekaisaran Ye.      

Hari ini, Ye Futian telah kembali ke kota ini.      

Tekanan yang mengerikan menyelimuti seluruh penjuru Kota Haotian. Klan Haotian tentu saja bisa merasakan tekanan ini. Ketika menghadapi tekanan seperti itu, para kultivator yang tak terhitung jumlahnya di kota tersebut merasa seperti menyembah kultivator kuat yang memancarkan tekanan itu.      

Meskipun Ye Futian belum menjadi Kaisar Agung, kekuatannya sudah bisa disejajarkan dengan para Kaisar Agung!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.