Legenda Futian

Satu Langkah Lagi?



Satu Langkah Lagi?

0Setelah Jalur Surgawi runtuh, kultivasi di masa kini menjadi berbeda dari zaman kuno. Jalur Kaisar Agung jadi tidak bisa diakses bagi mereka yang lahir setelah Jalur Surgawi mengalami keruntuhan.      
0

Namun, Buddha of Destiny telah mengatakan bahwa Zaman Para Dewa akan datang kembali. Sekarang setelah dunia berubah secara drastis, apakah Jalur Kaisar Agung yang baru akan muncul?      

Ujian Para Dewa yang dihadapi oleh Ye Futian berbeda dari semua ujian yang pernah terjadi di masa lalu. Bahkan para Kaisar Agung yang hadir pun jadi merasa penasaran. Jalur kultivasi macam apa yang telah dibuka oleh Ye Futian?      

Kekuatan Ilahi Divisi Vajra yang menakutkan kini berubah menjadi sebuah jari ilahi yang menusuk langit. Dalam sekejap, seberkas cahaya berwarna emas muncul di atas langit dan membelah ruang hampa. Cahaya tersebut mampu menembus semua jenis kekuatan Jalur Agung dan tidak lama lagi akan mendarat di tubuh Ye Futian.      

Tapi kemudian Ye Futian memandang ke arah tersebut. Kedua matanya tampak berbeda sekarang. Seolah-olah dia bisa melihat melalui segala sesuatu di dunia ini, dan dunia menjadi terlihat lebih jelas dan lebih lambat baginya. Ketika panca indera seseorang menjadi semakin tajam, dan refleks mereka menjadi lebih cepat, maka segala sesuatu di dunia ini akan menjadi lebih lambat. Ini adalah situasi yang dialami oleh Ye Futian sekarang.      

"Kekuatan Ilahi!"      

Dia berpikir dalam hati, apa yang dimaksud sebagai Kekuatan Ilahi?      

Apa itu Jalur Agung? Jalur Agung adalah hukum bagi semua makhluk hidup. Lalu apa itu Kekuatan Ilahi? Kekuatan Ilahi adalah hukum yang diciptakan untuk diri mereka sendiri.      

Dia mengulurkan jarinya dan menekan ke bawah. Dalam sekejap, dia menabrak jari penghancur yang dibentuk oleh Kekuatan Ilahi Divisi Vajra.      

Suara gemuruh langsung bergema di seluruh tempat. Aura yang sangat tajam menyebar di area tersebut, yang kemudian berubah menjadi sebuah badai penghancur yang terbentuk dari Kekuatan Ilahi. Badai tersebut tampak bergejolak di atas langit, tetapi pergerakan jari penghancur itu berhasil dihentikan. Ye Futian telah menangkisnya dengan kekuatan satu jari, dan serangan tersebut hancur berkeping-keping di atas sana. Rasanya seolah-olah area itu seperti telah meledak. Pemandangan yang dihasilkan sangatlah mengejutkan.      

"Dia berhasil menangkisnya!" Hati semua kultivator kuat yang hadir di sana berdebar kencang saat mereka menyaksikan pemandangan yang ada di depan mereka. Hati para kultivator dari Istana Kekaisaran Ye juga berdebar. Setelah melewati Ujian Para Dewa, Ye Futian mampu menahan serangan dari Kaisar Agung dari Divisi Vajra.      

Mereka mengetahui apa artinya ini. Dia sedang berjuang di tengah keputusasaan!      

Lima Kaisar Agung itu datang kemari untuk membunuh Ye Futian. Para Kaisar Agung itu mendorong mereka ke dalam keputusasaan dan nyaris membunuh Ye Futian. Namun beberapa saat yang lalu, Ujian Para Dewa telah datang untuk menguji Ye Futian. Bahkan sebagian besar kultivator dari Istana Kekaisaran Ye tidak tahu sedahsyat apa bencana yang dialami oleh Ye Futian, dan mereka juga tidak tahu bagaimana tepatnya status kultivasi Ye Futian saat ini. Mereka hanya tahu bahwa dia selama ini masih berada di Renhuang Plane.      

Tapi bagaimana dengan sekarang?      

Sekarang, Ye Futian sudah dapat disejajarkan dengan Kaisar Surgawi Jiang dan yang lainnya. Jika dia pernah menyatu dengan dunia sebelumnya dan merupakan makhluk alamiah, dia sekarang sudah menjadi sosok yang berdiri sendiri. Dia kini terpisah dari dunia dan tidak lagi cocok dengan dunia ini.      

Dia memiliki dunianya sendiri—tubuh miliknya sendiri.      

Setelah menjalani Ujian Para Dewa, dia tidak lagi dibatasi oleh hukum di dunia ini. Hidupnya akan menjadi abadi. Bahkan jika dunia ini dihancurkan, dia tetap tidak akan hancur.      

Para Kaisar Agung dari lima Klan Dewa Kuno itu menyipitkan mata mereka dan menatap sosok yang berada di atas langit. Lima Kaisar Agung dari zaman kuno tersebut datang kemari untuk melakukan pembantaian hari ini, berniat membunuh Ye Futian, yang selama ini mereka anggap sebagai seekor semut. Tapi mereka tidak bisa membunuhnya. Ye Futian masih hidup dan telah menangkis sebuah jari yang terbentuk dari Kekuatan Ilahi.      

Dia telah melampaui Renhuang Plane dan menyamai tingkatan mereka, memasuki sebuah Plane yang sempurna.      

Sekarang, mereka mungkin tidak akan bisa lagi berurusan dengan Ye Futian.      

"Selamat," tiba-tiba terdengar sebuah suara di suatu tempat. Wajah Leluhur Manusia muncul jauh di atas langit. Tubuhnya yang asli tidak berada di sini. Wajah ini dibentuk oleh jiwa spiritualnya, tetapi aura Kaisar Agung masih menyelimuti area tersebut. Dia berkata kepada Ye Futian, "Saat mengambil langkah ini, kau telah menghancurkan Jalur Agung milikmu sendiri dan menentang kehendak langit. Kini kau telah menyentuh batasan untuk menjadi seorang dewa dan menempa hukum yang menjadi milikmu sendiri. Jika kau mengambil langkah lebih jauh, maka kau akan sejalan dengan kehendak langit."      

Para kultivator kuat yang hadir di sana merasa terkejut setelah mendengar kata-kata dari Leluhur Manusia. Apakah Ye Futian telah melalui tiga Ujian Para Dewa?      

Secara keseluruhan, ada tiga tahap dari Ujian Para Dewa. Setelah menjalani Ujian Para Dewa tahap ketiga, apakah seseorang akan menjadi Kaisar Agung?      

Tetapi Leluhur Manusia mengatakan bahwa dia harus mengambil langkah lain agar bisa sejalan dengan kehendak langit. Mungkinkah Ye Futian masih membutuhkan satu langkah lagi?      

Atau apakah ada rahasia lain yang tidak diketahui dari apa yang disebut sebagai 'Ujian Para Dewa'?      

Hanya ada segelintir Kaisar Agung yang tersisa di dunia ini. Hanya mereka yang mengetahui kebenaran dari Ujian Para Dewa.      

Pada saat ini, Ye Futian masih belum mengetahui kondisi kultivasinya. Kultivasinya selalu berbeda dari yang lain. Dia sudah melalui dua Ujian Para Dewa sebelumnya, tetapi masalah yang dia hadapi berbeda dari yang lain. Setelah melewati dua Ujian Para Dewa, dia masih berada di Renhuang Plane.      

Sekarang, setelah melewati Ujian Para Dewa tahap ketiga, dia bisa merasakan bahwa dia telah melampaui Renhuang Plane. Dia telah mengambil langkah yang selalu ingin dia lakukan sebelumnya.      

Dia bahkan telah menjadi sosok yang berdiri sendiri sekarang, terpisah dari dunia luar. Dia kini sudah menjadi dirinya sendiri. Ketika dia mengacungkan jarinya, jari tersebut berisi hukum miliknya sendiri, atau dengan kata lain—Kekuatan Hukum Ilahi. Namun, sepertinya dia masih belum mencapai Great Emperor Plane.      

Dia seperti berada di antaranya.      

Dia belum mengalami tingkat mendekati dewa, tetapi saat ini, dia merasa bahwa kultivasinya berada di atas tingkat mendekati dewa, tetapi juga berada di bawah Great Emperor Plane. Dia berada dalam kondisi yang sempurna, tetapi dia tidak bisa melampaui kesempurnaan ini.      

Seperti yang dikatakan oleh Leluhur Manusia, jika dia mengambil langkah ini, dia mungkin akan menjadi Kaisar Agung dan sejalan dengan kehendak langit.      

"Kalian semua memiliki kesempatan untuk menjadi seorang Kaisar Agung. Meskipun aku tidak percaya pada takdir, namun aku menantikan datangnya Zaman Para Dewa yang telah diramalkan oleh Buddha of Destiny. Mari kita akhiri masalah ini sampai di sini saja," lanjut Leluhur Manusia. Dia sepertinya ingin menghentikan konflik yang terjadi hari ini dan mengakhirinya di sini.      

Penguasa Kegelapan mendengus dengan dingin dan mencibir dalam hati. Dia mulai mempercayai ucapan Buddha of Destiny sekarang. Tidak banyak yang tersisa dari 500 tahun Takdir Kaisar yang dimiliki oleh Donghuang Agung. Hanya ada 30 tahun tersisa, sementara Ye Futian baru saja meraih terobosan. Semua peristiwa ini seperti mengisyaratkan sesuatu.      

Akankah Leluhur Manusia dan Donghuang Agung mengizinkan Ye Futian mengambil langkah terakhir itu dan berhasil mencapai Jalur Kaisar Agung?      

"Mengakhirinya di sini?"      

Ye Futian menatap kelima Kaisar Agung di hadapannya itu. Mereka datang kemari dan melakukan pembantaian. Namun sekarang, Leluhur Manusia mengatakan bahwa mereka semua memiliki kesempatan untuk menjadi dewa dan ingin mengakhiri semuanya di sini?      

Tapi Ye Futian menduga bahwa kelima Kaisar Agung ini mungkin telah pergi mengunjungi Dunia Manusia sebelumnya. Begitulah cara mereka untuk bisa mencapai kondisi mereka saat ini. Maka dari itu, lima orang ini bisa dianggap sebagai sebagai rekan dari Leluhur Manusia. Leluhur Manusia jelas tidak ingin mereka melanjutkan pertarungan ini.      

Sebelumnya, Ye Futian telah menolak undangan dari Leluhur Manusia.      

"Kata-kata Leluhur Manusia tentu saja adalah perintah yang harus dipatuhi." Meskipun hati Ye Futian dipenuhi dengan keinginan membunuh, namun dia masih angkat bicara dan menerima kata-kata Leluhur Manusia. Leluhur Manusia, Donghuang Agung, dan yang lainnya ikut datang kemari hari ini. Mereka mungkin tidak akan memberinya kesempatan untuk melarikan diri.      

Ditambah lagi, kondisi kultivasinya masih belum stabil, dan dia belum bisa memastikan tingkat apakah itu. Dia tidak punya pilihan selain membiarkan mereka hidup untuk saat ini.      

"Kalian semua sebaiknya juga mundur dan berkultivasilah dengan baik," ujar Leluhur Manusia kepada lima orang itu. Mereka semua mengangguk, dan kemudian sosok mereka pergi menjauh. Mereka akhirnya mengakhiri perburuan dan pergi meninggalkan tempat ini.      

"Aku mengantisipasi datangnya Zaman Para Dewa," ujar Leluhur Manusia, dan kemudian wajahnya menghilang dari atas langit. Donghuang Agung memandang Ye Futian untuk beberapa saat sebelum ikut pergi meninggalkan tempat tersebut.      

"Kau harus berhati-hati setelah ini," Penguasa Kegelapan mengingatkan Ye Futian. Kemudian, jiwa spiritual dari enam Kaisar Agung itu menghilang satu per satu. Para kultivator dari pasukan lain juga memilih untuk mundur. Badai ini tampaknya telah berakhir begitu saja, tetapi mereka semua tahu bahwa Ye Futian tidak akan membiarkan orang-orang itu pergi begitu saja. Ditambah lagi, hanya tersisa 30 tahun dari 500 tahun Takdir Kaisar milik Donghuang Agung.      

Selanjutnya, akan ada badai yang lebih dahsyat yang melanda dunia ini!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.