Legenda Futian

Setelah Badai Berlalu



Setelah Badai Berlalu

0Setelah semua kultivator kuat itu pergi, Ye Futian memandang ke tempat lain. Itu adalah tempat dimana Xi Chiyao berada.      
0

Dia tentu saja mengetahui siapa yang telah membantunya mengulur waktu dalam pertempuran sebelumnya. Jika Xi Chiyao tidak menjadi satu kesatuan dengan Kaisar Barat, dia tidak akan selamat dari bencana ilahi tersebut.      

Di kejauhan, 'Xi Chiyao' mengalihkan pandangannya dan memandang ke arahnya.      

Ye Futian bisa merasakan bahwa temperamen Xi Chiyao telah berubah pada saat itu juga. Kedua matanya tidak memiliki kesombongan yang dia tunjukkan sebelumnya. Dia seolah-olah telah kembali ke masa lalu dan menunjukkan senyuman cerah di wajahnya.      

"Kau sudah kembali?" Ye Futian berbisik pada Xi Chiyao.      

"Aku kembali untuk mengucapkan selamat tinggal." Xi Chiyao tersenyum cerah, seolah-olah dia tidak keberatan untuk pergi. Kaisar Barat telah memberinya kesadaran untuk beberapa saat, sehingga dia bisa berpamitan.      

Ye Futian sedikit menundukkan kepalanya, dan kesedihan muncul di matanya. Dia dan Xi Chiyao pertama kali bertemu dalam sebuah pertempuran besar. Dia baru saja berurusan dengan Klan Dewa Kuno pada waktu itu. Xi Chiyao tidak mengalahkannya dalam pertempuran itu dan membuatnya semakin penasaran terhadap kemampuan sang Dewi. Kemudian, kedua pasukan itu pun bersekutu, dan Xi Chiyao menjadi teman baiknya, walaupun topik perbincangan di antara mereka hanya sebatas aliansi dan kultivasi mereka.      

Namun, dalam pertempuran yang sangat berbahaya ini, di tengah-tengah situasi yang penuh dengan keputusasaan, Xi Chiyao-lah yang telah mengorbankan diri untuk menyelamatkannya.      

"Apakah tidak ada cara lain yang bisa kau gunakan?" Ye Futian bertanya.      

"Jika benar demikian, leluhurku bahkan tidak akan memberiku kesempatan untuk mengucapkan selamat tinggal," ujar Xi Chiyao sambil tertawa. Senyuman cerah masih tersirat di kedua matanya. Dia dan Kaisar Barat kini sudah menjadi satu kesatuan. Dia sudah mengambil keputusan, jadi dia tentu saja akan menyerahkan semuanya kepada Kaisar Barat.      

"Tidak usah bersedih. Ketika semua orang mengetahui bahwa kemampuanku cocok dengan jiwa spiritual leluhurku, nasibku sudah ditentukan. Hanya saja masalah yang terjadi hari ini telah mempercepat prosesnya," ujar Xi Chiyao dengan tenang. "Lagipula tindakan ini sepadan, karena aku bisa memberikan bantuan dalam pertempuran paling berbahaya yang pernah kau hadapi selama ini. "     

"Ditambah lagi, aku telah menyelamatkan calon Kaisar Agung di masa depan, orang yang akan menguasai tujuh dunia utama suatu hari nanti. Bukankah itu sepadan dengan pengorbananku?" Xi Chiyao terus berbicara. Pemikiran yang tak terhitung jumlahnya bermunculan di dalam benak Ye Futian, namun dia tidak tahu harus berkata apa. Dia hanya bisa merasakan kesedihan yang mendalam.      

Memangnya kenapa jika dia adalah Kaisar Agung di masa depan atau nantinya akan menguasai tujuh dunia utama? Xi Chiyao tidak akan bisa melihatnya secara langsung. Segala sesuatu yang hilang darinya tidak akan akan bisa kembali.      

"Aku telah menjadi satu kesatuan dengan leluhurku. Aku tidak akan sepenuhnya menghilang dari dunia ini," ujar Xi Chiyao. "Aku bisa terus melihatmu berkembang di masa depan."      

"Ya." Ye Futian mengangguk pelan dan ikut tersenyum. Dia tidak ingin Xi Chiyao bersedih selama perpisahan ini berlangsung.      

"Hari itu pasti akan datang. Kau hanya perlu menunggu. Pada saat itu, mungkin kau akan memiliki kesempatan untuk kembali dan mengunjungiku," ujar Ye Futian.      

"Aku berjanji," ujar Xi Chiyao. "Baiklah, aku harus pergi sekarang. Sampai jumpa lagi di masa depan."      

"Sampai jumpa." Ye Futian mengangguk dengan sungguh-sungguh. Kemudian temperamen Xi Chiyao berubah secara perlahan-lahan dan tidak lama kemudian, dia berubah menjadi sosok yang berbeda.      

Dia tahu bahwa Xi Chiyao telah pergi. Dewi dari Istana Kekaisaran Barat itu sudah tidak ada lagi di dunia ini. Hanya ada Kaisar Barat di sana.      

"Dia telah pergi," ujar Kaisar Barat.      

Ye Futian sudah menyadari hal ini. Saat Ye Futian memandang Kaisar Barat, dia pun membungkuk hormat. "Senior, terima kasih karena anda telah menyelamatkan saya."     

"Ini adalah pilihannya sendiri, sekaligus keinginan terakhirnya. Kau tidak perlu berterima kasih padaku," ujar Kaisar Barat. Di antara semua orang, Kaisar Barat mungkin adalah orang yang paling memahami Xi Chiyao. Selama ini dia telah mengetahui pikirannya dan memahami keinginannya.      

"Entah apa pun alasannya, tetap saja anda yang mengambil tindakan," ujar Ye Futian. Kaisar Barat kini telah menggantikan Xi Chiyao, tetapi bisakah dia membenci Kaisar Barat? Pria ini adalah orang yang telah menyelamatkannya, dan ini adalah pilihan Xi Chiyao. Itu adalah keinginan terakhirnya.      

Tapi kenapa Xi Chiyao melakukan hal tersebut dan mengorbankan dirinya sendiri?      

Sosok Ye Futian melayang turun, dan banyak tatapan mata tertuju padanya. Di antara para kultivator dari Istana Kekaisaran Ye, banyak yang menderita luka parah. Beruntung target dari lima Kaisar Agung itu adalah Ye Futian, dan para Kaisar Agung itu tidak memedulikan yang lainnya, jadi mereka tidak membantai mereka. Jika tidak, situasinya akan menjadi sangat tragis.      

Mereka semua memandang ke arah Ye Futian. Dia baru saja selamat dari situasi antara hidup dan mati. Sekarang, Ye Futian telah menembus belenggu Plane-nya, dan ini adalah berita bagus, tetapi tidak ada satu pun dari mereka yang merasa bahagia. Kali ini mereka telah mengalami malapetaka. Banyak kultivator di wilayah perbatasan mereka tewas terbunuh, berubah menjadi debu di tangan lima Kaisar Agung itu.      

"Kita akan kembali ke Istana Kekaisaran Ye dan memulihkan diri," Ye Futian membuka mulutnya untuk memberi perintah.      

"Ya, Pemimpin Istana," semua orang menjawab sambil membungkuk hormat. Kemudian, sosok Ye Futian menghilang dari tempatnya. Dia pergi meninggalkan tempat ini sendirian. Para kultivator kuat dari Istana Kekaisaran Ye bisa merasakan kesedihan Ye Futian, dan dia pasti menyalahkan dirinya sendiri. Namun faktanya, tidak ada seorang pun yang akan menyalahkan Ye Futian.      

Lima Kaisar Agung datang kemari untuk melakukan pembantaian. Apa yang bisa dilakukan Ye Futian? Dia terus berusaha menjauhkan lima Kaisar Agung itu dari Istana Kekaisaran Ye hingga momen-momen terakhir. Dia telah berusaha semaksimal mungkin.      

Ditambah lagi, Ye Futian nyaris mati sebelum dia mampu melampaui batasan Plane-nya. Tidak ada yang tahu apa yang telah dia alami, tetapi yang jelas, hal tersebut tidak sesederhana apa yang mereka lihat.      

Saat ini, Ye Futian kembali ke tempat kultivasinya. Dia menatap Istana Kekaisaran Ye yang hancur berantakan. Bahkan langit di atas reruntuhan itu telah ditembus. Retakan dapat dilihat dimana-mana. Xi Chiyao telah membangun Istana Kekaisaran Ye ini, dan dia telah berusaha keras untuk melakukannya. Saat Ye Futian melihat pemandangan di depannya ini, dia merasa semakin sedih.      

Dia berbalik dan pergi ke bagian depan gunung. Lalu dia duduk di sana dan memejamkan matanya.      

Alih-alih bersedih, dia memiliki hal-hal yang lebih penting untuk dilakukan.      

Berkultivasi, lalu membalas dendam.      

Pertama, dia harus mencari tahu apa status kultivasinya saat ini.      

Para kultivator dari Istana Kekaisaran Ye akhirnya telah kembali. Mereka semua kembali ke paviliun masing-masing untuk berkultivasi memulihkan luka yang mereka derita.      

Sosok Hua Jieyu melayang ke langit di atas Istana Kekaisaran Ye. Dia memandang ke tempat dimana Ye Futian berada, tetapi dia tidak mengganggunya. Sebaliknya, dia berkata ke arah lainnya, "Lord Chen."      

"Nona." Lord Chen berjalan mendekat dan membungkuk hormat untuk memberi salam.      

"Lord Chen, tolong persiapkan pembangunan ulang dari Istana Kekaisaran Ye," ujar Hua Jieyu.      

"Ya." Lord Chen mengangguk sebagai tanggapan.      

"Pemimpin Paviliun Mu." Hua Jieyu kemudian memandang ke arah Biksu Taois Mu. Rupanya Biksu Taois Mu juga datang kemari untuk menerima perintah.      

"Tolong keluarkan semua pil yang ada Paviliun Alkimia, terutama pil penyembuhan dan bagikan pil-pil itu kepada mereka yang terluka," ujar Hua Jieyu. "Selain itu, tolong rawat mereka."      

"Baik, Nona." Biksu Taois Mu membungkuk hormat dan pergi untuk melaksanakan perintah tersebut.      

"Tuan Putri, apakah ada yang bisa kami lakukan?" Fang Cun dan yang lainnya bertanya setelah mereka berjalan mendekati Hua Jieyu.      

"Ya." Hua Jieyu mengangguk pelan. Tatapannya beralih ke tempat lain dan tertuju pada satu sosok cantik.      

Namun, Hua Jieyu tidak memanggilnya. Sebaliknya, dia berjalan ke arah gadis itu. Gadis itu juga menyadari kehadiran Hua Jieyu, dan kedua matanya yang indah beralih ke arah Hua Jieyu.      

"Qingyuan." Hua Jieyu kini tiba di sisi Xia Qingyuan.      

"Ya," jawab Xia Qingyuan.      

"Kau ahli dalam menggunakan Jalur Agung Kehidupan," ujar Hua Jieyu. "Lima Kaisar Agung telah datang kemari dan melakukan pembantaian di wilayah luar. Mungkin ada banyak orang yang terluka di sana. Mari kita memeriksanya bersama-sama."      

"Baiklah," jawab Xia Qingyuan sambil mengangguk pelan.      

"Fang Cun, Ling Kecil, kalian semua juga ikut," Hua Jieyu memberi perintah.      

"Ya, Tuan Putri." Kelompok itu mengangguk sebagai tanggapan.      

"Aku juga ikut bersama kalian." Hua Qingqing tampak berjalan mendekat. Sudah jelas, Hua Jieyu tidak akan menolaknya. Kemudian, kelompok itu pun berangkat bersama-sama.      

Si Buta Tie, Tetua Ma, Chen Yi, dan yang lainnya mengikuti kelompok tersebut. Lima Klan Dewa Kuno memang sudah pergi, tetapi mereka masih khawatir dan tetap waspada.      

Pada saat yang bersamaan, di luar Istana Kekaisaran Ye, Yu Sheng juga telah memerintahkan para kultivator kuat dari Dunia Iblis untuk menjaga wilayah luar. Dia menjaga langit di atas Istana Kekaisaran Ye.      

Sementara itu, Ye Qingyao telah masuk ke dalam Istana Kekaisaran Ye dan memandang ke arah Ye Futian.      

Ada orang lain yang berada di sana. Ling Long diam-diam menjaga dari jarak dekat, tapi dia juga tidak mengganggu Ye Futian.      

Ye Futian sedang berkultivasi sendirian dengan tenang di pusat kultivasi. Penampilannya terlihat seperti sosok yang kesepian!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.