Legenda Futian

Zona Terlarang Para Dewa



Zona Terlarang Para Dewa

0Ye Futian—Pemimpin Istana Kekaisaran Ziwei—tidak pernah terlihat di depan umum selama beberapa tahun terakhir. Dikabarkan bahwa para kultivator dari Istana Kekaisaran Ziwei telah membangun sebuah kota di atas Reruntuhan Mahoraga. Karena adanya semua sumber daya kultivasi yang diperoleh oleh Ye Futian sebelumnya, mereka memilih untuk berkonsentrasi pada kultivasi sejak saat itu.      3

Sudah beberapa tahun berlalu sejak Ye Futian membuat kehadirannya diketahui oleh dunia akibat keterlibatannya dalam sebuah pertempuran yang menakjubkan kala itu. Dia telah memusnahkan seorang kultivator di tingkat mendekati dewa, Buddha Tertinggi Shenyan, dari Western Heaven, yang dibantu oleh Senjata Kekaisaran dalam genggamannya.      

Meskipun Buddha Tertinggi Shenyan belum terlalu lama berada di tingkat mendekati dewa, dan Senjata Kekaisaran yang dia miliki tidak sesuai dengan kemampuannya, namun sudah tidak perlu diragukan lagi bahwa kemampuan bertarung yang dihasilkan dengan kombinasi seperti itu jelas dianggap sebagai hal yang menakutkan. Namun, Ye Futian tidak meraih kemenangan dengan menggunakan tipu daya. Dia membunuh Buddha Tertinggi Shenyan dengan adil dan jujur, dimana dia bertarung melawannya dalam pertarungan jarak dekat.      

Kultivator jenius nomor satu dari Dunia Asal ini masih menjadi salah satu sosok paling menakjubkan di era penuh perubahan ini; dia tidak lebih lemah dari para penerus pasukan-pasukan tingkat Kaisar Agung itu.      

Berita itu pun menyebar luas, namun hal tersebut tidak begitu menimbulkan kehebohan. Bukan karena pertempuran itu tidak cukup menakjubkan, tetapi karena sebagian besar orang kini lebih fokus pada kultivasi mereka. Situasi di Benua Dewa belum cukup tenang setelah menghadapi perubahan-perubahan signifikan yang terjadi, dan lingkungan kultivasi di tempat ini berbeda dari dunia lainnya.      

Setiap peristiwa besar yang terjadi di dunia mana pun akan langsung menyebar ke seluruh penjuru benua. Tapi di sini, tidak ada kultivator yang akan membuang-buang waktu untuk memedulikan orang lain.      

Terlebih lagi, di Benua Dewa saat ini, beberapa kejadian mengejutkan akan terjadi dari waktu ke waktu.      

Ketika Ye Futian menjelajahi benua ini, dia telah mengunjungi banyak tempat di dalamnya. Ketika dia tiba di sebuah ngarai, dia melihat bahwa ada banyak orang di atas ngarai itu yang sedang berkultivasi. Mereka bahkan telah membangun kompleks bangunan, dan banyak orang datang setiap hari untuk berkultivasi di sini.      

Pada saat ini, Ye Futian juga telah tiba di sana. Saat dia berjalan, dia mendapati dirinya berada di antara aliran kultivator yang terus menerus datang dan pergi, tetapi sebagian besar dari mereka bergerak menuju ke arah yang sama.      

Ye Futian juga menuju ke sana. Pada akhirnya, dia tiba di sebuah tebing dimana banyak kultivator berdiri di atasnya. Bahkan batu-batu besar di atas tebing itu telah ditempati oleh berbagai macam kultivator.      

Dia berdiri di tepi tebing itu saat tatapannya mengamati ngarai di bagian bawah. Dia melihat bahwa pemandangan di bawah sana tampak sangat indah, dimana ada banyak mata air yang mengalir dan nuansa hijau yang dibentuk oleh pepohonan di sana. Aura yang sakral menyebar dari bawah, seolah-olah itu adalah tempat kultivasi bagi para dewa.      

Namun faktanya, ini adalah Zona Terlarang Para Dewa di Benua Dewa.      

Menurut legenda, ada kehadiran para dewa di dunia kecil yang tersembunyi di dalam ngarai tersebut.      

Namun, sebagian besar kultivator hanya berani berjalan-jalan di bagian tepinya. Bagi mereka yang telah masuk ke dalam sana, tidak ada seorang pun yang kembali, oleh sebab itulah tempat itu disebut sebagai Zona Terlarang.      

"Tidak ada yang tahu siapa yang akan mendapatkan harta karun ilahi di dalam Zona Terlarang ini," seseorang berkomentar.      

"Saat ini, jumlah reruntuhan Dewa di Benua Dewa sudah semakin sedikit, dan banyak di antaranya yang sudah dijarah. Zona Terlarang yang tersisa sulit untuk dimasuki, dan peluang keberhasilannya menjadi semakin tipis dari hari ke hari," komentar para kultivato di sebelahnya. Meskipun mereka sudah datang kemari, namun sebagian besar dari mereka tidak berani masuk ke dalam sana. Hal yang berani mereka lakukan hanyalah berdiri di bagian luar dan menyaksikan semuanya di sana.      

"Aku mendengar kabar bahwa seorang kultivator misterius telah muncul di benua ini dan berhasil mengambil alih banyak reruntuhan. Dia adalah sosok yang kejam, dan kekuatannya sangat mengerikan. Dia mampu melahap warisan dari suatu reruntuhan secara langsung, dan banyak sosok terkemuka telah tewas di tangannya."      

"Aku juga mendengar hal tersebut. Kultivasi orang ini telah mencapai puncak, dan sosok-sosok yang dia incar juga berasal dari pasukan-pasukan terkemuka di seluruh penjuru dunia. Hal ini menunjukkan betapa mengerikannya kekuatan yang dia miliki. Siapa yang tahu apakah dia adalah sosok monster tua yang telah hidup selama bertahun-tahun atau bukan."      

Semua orang membicarakan hal tersebut, dan mereka semua memiliki pendapat masing-masing tentang masalah ini.      

Kemunculan Benua Dewa ini menjadi pembicaraan di seluruh penjuru dunia kala itu. Semua perubahan yang terjadi adalah alasan kenapa semua dunia utama membuka jalur penghubung masing-masing untuk datang kemari. Semua orang membayangkan bahwa mereka akan mendapatkan keuntungan dari perubahan-perubahan di antara langit dan bumi ini, sehingga mengakibatkan terjadinya beberapa transformasi bagi mereka.      

Namun, hari ini, sepuluh tahun kemudian, mereka mendapati bahwa semua itu hanya mimpi. Mereka tidak mendapatkan apa-apa, dan semua yang mereka bayangkan itu hanyalah ilusi. Di sisi lain, jarak antara mereka dan sosok-sosok terkemuka itu telah membentuk sebuah jurang yang sangat besar.      

Mereka yang kuat hanya akan menjadi semakin kuat!      

Perubahan-perubahan di antara langit dan bumi telah menciptakan sekelompok kultivator jenius yang ditakdirkan untuk mendominasi dunia ini, tetapi mereka bukanlah bagian darinya.      

Tentu saja, mereka mungkin merasa tak berdaya, tetapi perubahan-perubahan itu nyatanya memang bermanfaat bagi mereka. Benua ini sekarang telah melingkupi Dunia Asal dan sangat cocok sebagai tempat untuk berkultivasi. Banyak orang bahkan mungkin tidak berencana untuk kembali ke tempat mereka masing-masing.      

Tempat ini mungkin akan menjadi titik pusat dari semua dunia utama.      

"Donghuang Diyuan sudah berada di dalam sana selama beberapa hari sekarang; siapa yang tahu apakah dia bisa mendapatkan harta karun ilahi itu atau tidak." Pada saat ini, sosok lain menyela, dan apa yang dia katakan mengejutkan Ye Futian.      

Donghuang Diyuan telah masuk ke dalam Zona Terlarang Para Dewa?      

"Donghuang Diyuan memang putri dari Donghuang Agung. Dengan status setinggi dirinya, dia berani memasuki Zona Terlarang Para Dewa sendirian. Hanya segelintir orang yang bisa menandingi keberanian semacam ini.      

"Dia berani melakukan hal tersebut karena kemampuannya yang luar biasa. Tetapi memang benar bahwa status bangsawan yang dimiliki oleh Donghuang Diyuan telah membedakannya dari kultivator lain. Sebagai seorang puteri, tidak perlu baginya untuk mengambil risiko sebesar itu. Bagaimanapun juga, dia memiliki banyak reruntuhan yang bisa dia gunakan. Bahkan jika Reruntuhan Naga tidak begitu cocok untuk kultivasi Donghuang Diyuan, dia telah memperoleh Kekuatan Naga Leluhur."      

Orang-orang di sebelahnya mengobrol satu sama lain, yang sedikit mengejutkan Ye Futian. Donghuang Diyuan tidak hanya berani memasuki reruntuhan Dewa tersebut, dia juga melakukannya sendirian.      

Namun, dia memang telah berkultivasi sendirian selama bertahun-tahun untuk mencapai tingkat kultivasinya sekarang. Dapat dibayangkan, kultivasi Donghuang Diyuan pasti juga terus meningkat. Saat ini, dengan kekuatan dan berbagai macam sumber daya yang dia miliki, dia pasti sudah mencapai puncak dunia kultivasi. Bahkan di Istana Kekaisaran Donghuang, mungkin tidak banyak yang bisa disejajarkan dengannya. Dia memang sudah cukup kuat, sehingga tidak lagi membutuhkan bantuan siapa pun untuk melindunginya.      

"Mungkin Donghuang Diyuan berpikir bahwa Zona Terlarang ini bisa dimasuki olehnya. Lagipula, selain dia, ada sekelompok kultivator lain yang juga menjelajah ke dalam sana. Dalam beberapa tahun terakhir, mereka pasti mendapatkan beberapa informasi tentang Zona Terlarang ini," lanjut seseorang. Mengingat sosok Donghuang Diyuan, dia mungkin tidak akan bertindak sembrono tanpa memiliki pemikiran bahwa dia akan meraih keberhasilan.      

Bahkan jika tempat tersebut adalah Zona Terlarang Para Dewa, semua orang masih percaya bahwa Donghuang Diyhuan dapat muncul sebagai pemenangnya, dimana dia akan memiliki kesempatan untuk mewarisi harta karun ilahi di dalam sana. Bagaimanapun juga, bakat, kekuatan, dan asal-usul Donghuang Diyuan menjadikannya kandidat dengan peluang tertinggi untuk meraih keberhasilan.      

Pada saat ini, semua orang melihat sosok lain yang berjalan menuju ngarai tersebut, berniat untuk memasuki ngarai itu secara langsung. Tiba-tiba, perhatian semua orang tertuju ke sana.      

Rupanya ada orang lain yang ingin masuk tanpa izin ke dalam Zona Terlarang?      

Siapa identitas dari pria ini?      

"Ye Futian." Seseorang mengenalinya dan menyaksikan pria berambut abu-abu itu bergerak menuju area di bagian bawah.      

"Ye Futian juga datang kemari."      

Hati banyak orang berdebar kencang. Reputasi Ye Futian saat ini telah diketahui oleh semua orang di seluruh penjuru Benua Dewa. Bahkan jika orang-orang ini belum pernah melihatnya sebelumnya, hampir tidak ada satu orang pun yang belum pernah mendengar nama Ye Futian.      

Dikabarkan bahwa bertahun-tahun yang lalu, dalam pertempuran yang terjadi di Istana Langit Kuno, Ye Futian telah mengejutkan dunia dengan penampilannya, terutama saat dia memimpin para kultivator dari Istana Kekaisaran Ziwei untuk berhadapan dengan para kultivator dari Dunia Langit. Selain menolak untuk menyerah, dia juga mendaki tangga langit di bawah kekuatannya dan mengambil energi dari patung para dewa, serta mengalahkan Raja Surgawi Tertinggi, yang merupakan sosok terkuat dari Empat Raja Surgawi.      

Pada generasi ini, nama Ye Futian sudah lebih dari layak untuk disejajarkan dengan Ji Wudao, Donghuang Diyuan, dan lainnya.      

Di bawah tatapan semua orang, Ye Futian tiba di bagian dasar ngarai tersebut. Suasana di tempat itu sangat baik; sebuah sungai mengalir melalui bebatuan, dan pohon-pohon kuno di kedua sisinya juga tampak rimbun dan tumbuh subur.      

Di depannya, ada sebuah jalan kecil di sana, dan di dalamnya, Ye Futian samar-samar bisa merasakan sebuah aura yang misterius.      

Terdapat sebuah anak sungai di sebelah jalan tersebut. Saat dia melangkah lebih jauh, bebatuan di kedua sisi jalan itu menjadi lebih menonjol. Ketika dia bergerak semakin dalam, Ye Futian mendapati bahwa batu-batu besar yang membentuk tebing gunung itu tampaknya merupakan satu kesatuan.      

Ye Futian mengarahkan jarinya ke arah tebing tersebut, namun tidak ada yang terjadi di sana; bahkan tidak ada jejak yang muncul.      

'Dugaanku memang benar,' Ye Futian bergumam dalam hati. Jika batu ini bisa dibelah, mungkin sosok-sosok terkemuka itu sudah melakukannya dari luar untuk mendapatkan reruntuhan ini. Tidak ada satu pun dari mereka yang mampu melakukannya. Jika seseorang seperti dirinya bahkan tidak bisa meninggalkan sebuah jejak di tebing ini, maka itu adalah bukti betapa kokohnya tebing ini.     

Mungkin hanya para dewa dari zaman kuno yang bisa melakukan hal seperti ini.      

"Apakah ini adalah gua hunian dari seorang dewa?" Ye Futian bertanya-tanya pada dirinya sendiri saat dia terus berjalan menyusuri jalan tersebut. Lambat laun, jalan itu terputus oleh sungai dan hanya bisa dilewati melalui jalur air.      

Ye Futian tidak ingin melewatinya dengan menggunakan teknik kultivasi. Ini adalah tempat kultivasi dari seorang dewa, dan dia tidak berani betindak tidak sopan di sana.      

Sebuah perahu kecil terbentuk di depannya, dan Ye Futian pun naik ke atas perahu tersebut, yang bergerak mengikuti aliran sungai. Saat dia terus menjelajah ke bagian dalam, dia bisa merasakan aura misterius itu menjadi semakin kuat. Dia memandang dinding gunung di bagian atas dan kedua sisi ngarai di sekelilingnya, dimana dia bisa merasakan sebuah kekuatan yang tak terlihat menyebar di sekelilingnya. Meskipun kekuatan itu tidak begitu dahsyat, namun dia bisa merasakan perlawanan yang samar. Terdapat semacam cahaya di depannya, seolah-olah di suatu tempat jauh di dalam sana, seseorang bisa merasakan siapa pun yang menjelajahi tempat ini.      

Akhirnya, Ye Futian melihat sebuah pintu gerbang yang terhalang oleh sebuah air terjun. Perahu kecil Ye Futian melewati gerbang itu dan air terjun yang menutupinya. Ye Futian merasa seolah-olah dia telah melewati gerbang ruang dan waktu, dan tiba-tiba, dia memasuki dimensi yang berbeda.      

Segala sesuatunya tiba-tiba terbuka. Ketika Ye Futian melihat pemandangan di depannya, dia tahu bahwa dia telah tiba di sebuah dunia kecil.      

Zona Terlarang Para Dewa ini adalah dunia kultivasi dari seorang dewa!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.