Legenda Futian

Berubah Menjadi Iblis



Berubah Menjadi Iblis

2"Aku akan pergi keluar untuk melihat-lihat," ujar Ye Futian pada Tetua Ma. Tetua Ma pun mengangguk, dan sosok Ye Futian langsung menghilang dari tangga langit.      2

Tetua Ma memandang ke arah dimana Ye Futian menghilang, dan dia merasa emosional. Dia masih ingat hari pertama ketika Ye Futian datang ke Desa Empat Sudut. Kala itu, dia hanyalah seorang kultivator junior yang jenius. Namun sekarang, dia sudah menjadi salah satu kultivator tingkat tinggi di seluruh penjuru dunia dan merupakan pemimpin dari sebuah pasukan yang sangat kuat. Selain orang-orang dari pasukan tingkat Kaisar Agung, kemungkinan besar tidak ada lagi orang yang bisa bersaing dengannya.     

Bahkan orang-orang dari Klan Dewa Kuno tidak berdaya saat melawannya sekarang.     

Selain itu, sikap Ye Futian telah mengalami transformasi total, jauh berbeda dari dirinya di masa lalu. Dia bahkan hampir bisa membayangkan sosok Ye Futian saat ini menjadi seorang Kaisar Agung. Dia sudah memiliki temperamen dari sosok setinggi itu.     

Ye Futian muncul kembali di perbatasan kompleks istana. Reruntuhan Mahoraga sekarang telah diubah menjadi Istana Kekaisaran Ye, dan wilayah perbatasannya juga merupakan milik Istana Kekaisaran Ziwei. Banyak kultivator dari Pecahan Ziwei telah tiba di sini dan mendirikan banyak bangunan di sana, yang membuat area itu tampak seperti sebuah kota jika dilihat dari kejauhan.     

Ini mungkin juga merupakan penggambaran dari situasi di seluruh penjuru Benua Dewa saat ini. Area ini hanyalah bagian kecil di dalamnya.      

Ye Futian kembali menghilang dalam sekejap. Dia melesat melintasi langit sambil menatap ke permukaan tanah. Banyaknya bangunan yang terlihat menunjukkan bahwa benua kuno ini tidak lagi terbengkalai seperti di masa lalu.     

Dia memandang ke atas langit. Tatapan matanya yang tajam menembus area yang luas, jauh melintasi awan, menuju area di bagian luar. Dia bisa melihat bahwa ruang hampa telah dipenuhi dengan esensi yang berasal dari benua kuno ini, dan banyak benua-benua kecil melayang di antaranya. Ye Futian tahu apa artinya itu.     

Setelah Benua Dewa mengalami perluasan, cahaya suci yang dipancarkan juga telah menyebar hingga menutupi benua-benua lainnya di Dunia Asal. Dengan demikian, benua-benua yang merupakan bagian dari Dunia Asal itu telah menjadi bagian luar dari Benua Dewa. Ini juga merupakan hal yang dialami oleh Pecahan Ziwei dan 3.000 Dunia Jalur Agung.     

Di masa depan, Dunia Asal kemungkinan besar akan memiliki struktur yang serupa dengan Prefektur Ilahi, dimana Dunia Asal akan memiliki benua yang tak terhitung jumlahnya dalam dimensi yang sama, dengan menjadikan Benua Dewa sebagai titik pusatnya.      

Prefektur Ilahi juga merupakan gabungan dari banyak benua, tetapi tidak seperti Dunia Asal, mereka tidak memiliki benua seperti Benua Dewa sebagai titik pusatnya.     

Ye Futian melesat melintasi langit di atas Benua Dewa dengan cepat dan sesekali mengalihkan pandangannya dari atas langit ke permukaan tanah di bawahnya.     

"Kau berperilaku licik meskipun kau adalah seorang kultivator Buddha dan tindakanmu ini merupakan aib bagi ajaran Buddha." Pada saat ini, Ye Futian mengucapkan kata-kata yang mengguncang ruang hampa. Suaranya terdengar di seluruh tempat dan menimbulkan getaran di ruang hampa.      

Di bagian bawah, banyak kultivator mendongak untuk memandang sosok berambut abu-abu yang berada di atas langit itu.     

"Itu adalah...Ye Futian!"      

Seseorang mengenalinya. Bahkan mereka yang belum pernah bertemu secara langsung dengannya telah mendengar tentang dirinya. Dengan aura yang begitu istimewa, penampilan yang luar biasa, dan rambut panjang berwarna abu-abu yang ikonik itu, sudah tidak perlu diragukan lagi bahwa sosok yang berada di atas langit itu adalah Ye Futian.     

Dia sedang berbicara dengan siapa?     

Siapa kultivator Buddha yang dimaksud olehnya?     

Saat ini, seberkas Cahaya Buddha berwarna emas bersinar di atas langit, dan di kejauhan, sepasang mata yang menakutkan muncul di udara. Tatapan mata itu menembus ruang hampa, tertuju ke arah Ye Futian. Para kultivator di bagian bawah hanya bisa melihat mata dari sosok yang baru datang itu. Kemunculan sepasang mata itu membuat jantung mereka berdegup kencang.     

Itu adalah sepasang mata yang menakutkan. Apakah itu adalah mata milik Buddha Tertinggi Shenyan?     

Tetapi, bukankah matanya telah ditikam dan dibutakan oleh Ye Futian ketika dia masuk tanpa izin ke Reruntuhan Mahoraga?     

Ye Futian merasakan kehadiran pihak lawan dan mengerutkan kening. Sepertinya Buddha Tertinggi Shenyan telah mencapai kemajuan yang signifikan, dimana dia mampu mengubah kemalangan yang dia alami menjadi berkah setelah dia ditikam hingga buta. Kedua matanya kini menjadi lebih kuat dan menakjubkan.      

Saat ini, sepasang mata yang ada di udara itu memancarkan cahaya berwarna emas yang menembus ruang hampa seperti sebilah pedang setajam silet dan melesat menuju Ye Futian.     

Ye Futian berbalik dan menghilang dari area itu. Dua sinar cahaya suci itu pun menebas tempatnya berdiri sebelumnya, sehingga membentuk sebuah lubang di sana, tetapi Ye Futian kini berada di tempat lain.     

*Whoosh*     

Banyak mata bersinar secara bersamaan dan mengincar Ye Futian. Dalam sekejap, sepuluh juta sinar cahaya suci berwarna emas menembus ruang hampa dan bergerak untuk menyerang Ye Futian.      

Dalam waktu singkat, area itu dibanjiri dengan cahaya suci yang tak terhitung jumlahnya.      

"Astaga..."       

Para kultivator tampak tercengang ketika mereka menyaksikan pemandangan ini. Mereka tidak menyangka bahwa sebuah sihir mata bisa semengerikan itu.      

Sinar-sinar cahaya suci yang terpancar dari sepasang mata itu sudah cukup kuat untuk membunuh para kultivator terkuat sekalipun.     

Ye Futian terus menerus berpindah tempat, namun cahaya dari sihir mata itu sepertinya hendak menyegel area ini. Mereka menerjang Ye Futian dengan agresif, dan sepasang mata ilahi raksasa muncul di atasnya dalam sekejap. Kedua mata itu menyerupai mata dewa, dan para kultivator di bagian bawah tampak terkejut ketika mereka melihat sepasang mata itu.     

"Cepat pergi dari sini!" Ye Futian berteriak kepada para kultivator yang ada di sana, dan baru pada saat itulah mereka bereaksi dan melarikan diri dari area itu dengan tergesa-gesa. Tepat ketika Ye Futian selesai berbicara, sepasang mata di atas langit itu kembali mengeluarkan sinar cahaya suci yang tak terhitung jumlahnya, hingga menutupi langit. Sinar-sinar itu mirip dengan bilah-bilah pedang yang tajam dan langsung bergerak menuju Ye Futian.     

Pada saat yang bersamaan, sosok Buddha Tertinggi Shenyan juga muncul di atas langit. Akhirnya dia menampakkan diri.      

Dia sekarang memiliki aura yang kuat, dan kekuatannya menjadi lebih stabil daripada ketika dia pertama kali melewati Ujian Para Dewa tahap kedua. Dia telah menemui Buddha Tertinggi Pengobatan untuk meminta bantuannya dalam mengobati matanya yang terluka. Meskipun kedua matanya tidak sepenuhnya pulih, namun teknik Mata Ilahi yang dia kultivasi selama ini kini telah berkembang pesat. Teknik itu menggantikan kedua matanya, dan dia menjadi jauh lebih kuat, dan sekarang, dia tidak lagi membutuhkan matanya, karena mata ilahi itu sudah ada dimana-mana.     

Ye Futian melihat cahaya mematikan itu datang ke arahnya, tetapi kali ini, dia tidak menghindar. Cahaya Buddha berkobar di sekelilingnya, dan dia berubah menjadi satu sosok emas yang tidak bisa dihancurkan. Cahaya suci berwarna hijau giok mengelilingi tubuh emas tersebut, menyatu dengannya tanpa ada hambatan apa pun.     

*Brak, Brak, Brak* Serangan-serangan yang mengerikan itu terus menghujani Ye Futian. Cahaya suci yang terpancar dari mata ilahi itu tampak seperti bilah-bilah pedang yang bisa memotong apa pun. Mereka menghantam tubuh emas itu dan menghasilkan suara-suara yang keras dalam prosesnya. Sebuah retakan muncul di tubuh tersebut, namun kondisinya tetap utuh, melindungi tubuh Ye Futian di dalamnya.     

Namun, beberapa orang yang berada di bagian bawah ini tidak seberuntung itu. Meskipun pertempuran tersebut berlangsung di atas langit dan jauh dari permukaan tanah, cahaya suci itu sangatlah mengerikan sehingga mampu menembus ruang hampa dan tiba di langit yang lebih rendah. Mereka yang terkena cahaya itu langsung hancur berkeping-keping, tidak meninggalkan satu tulang pun di tempat mereka berdiri. Mereka bahkan tidak punya waktu untuk berteriak.     

Ye Futian menundukkan kepalanya dan memandang ke bawah, lalu kembali memandang ke arah Buddha Tertinggi Shenyan. Seberkas cahaya emas yang menyilaukan mengelilingi tubuhnya, dan dia berkata dengan nada dingin, "Jadi ini, yang dimaksud sebagai Buddha Tertinggi?"     

"Aku pernah berkultivasi di Western Heaven dan dapat dianggap sebagai kultivator Buddha. Aku akan memusnahkan Buddha palsu ini atas nama kultivator Buddha lainnya hari ini," ujar Ye Futian dengan suara keras, yang langsung mengguncang ruang hampa. Saat dia selesai berbicara, dua sinar cahaya suci yang berisi aura Kaisar Agung terpancar keluar dari mata Buddha Tertinggi Shenyan dan mengarah ke tubuh emas milik Ye Futian.     

Dalam sekejap, tubuh emas itu hancur berkeping-keping, namun sosok Ye Futian juga menghilang pada saat yang bersamaan. Dua sinar cahaya suci itu terus menyerang dan menghancurkan segala sesuatu yang ada di area tersebut.      

Semakin banyak korban yang berjatuhan, dan mereka yang beruntung karena bisa melarikan diri tampak ketakutan. Mereka menggunakan jiwa spiritual masing-masing untuk melihat ke dalam pertempuran yang berlangsung di atas langit itu saat mereka melarikan diri, dan mereka bisa merasakan hawa dingin memenuhi hati mereka.       

Buddha Tertinggi Shenyan sudah menjadi sosok setengah dewa dan kemampuannya sangat kuat. Dia tampaknya juga mendapat bantuan dari Senjata Kekaisaran. Apakah Ye Futian bisa mengatasinya?      

Para kultivator itu berharap Ye Futian akan menjadi pemenangnya dan mampu menyingkirkan Buddha Tertinggi Shenyan. Buddha Tertinggi ini tidak memiliki keraguan untuk merenggut nyawa orang-orang yang tidak bersalah dalam upayanya untuk membunuh Ye Futian dan telah menyulut kemarahan dan kebencian bagi banyak orang.     

Saat ini, Ye Futian muncul kembali di tempat lain dan memandang Buddha Tertinggi Shenyan. Ketika dia ditikam hingga buta, bahkan Buddha of Destiny telah mendesaknya untuk merelakan ambisi di dalam hatinya. Namun tampaknya ambisi tersebut justru menjadi semakin dalam, dan dia sekarang bertekad untuk membalas dendam, yang membuatnya mustahil untuk merelakan ambisinya tersebut.     

Hanya ada garis tipis yang membedakan seoang Buddha dan iblis, dan Buddha Tertinggi Shenyan kini telah berubah menjadi sosok setengah iblis.     

Kedua matanya masih buta, tetapi sepasang mata ilahi telah menggantikannya. Sepasang mata itu tampak mengintimidasi, dan di dalamnya terdapat sebilah pedang ilahi Buddha. Itu adalah Senjata Kekaisaran yang didapatkan oleh Buddha Tertinggi Shenyan ketika dia menguasai Reruntuhan Kinnara.     

Cahaya suci berwarna hijau giok bersinar terang, dan cahaya suci itu terus terpancar keluar dari tubuh Ye Futian. Mereka berkumpul di depan Ye Futian dan menyelimuti sekujur tubuhnya. Saat ini, Ye Futian telah berubah menjadi satu sosok dewa. Dia memegang Penggaris Ilahi di tangannya dan menatap Buddha Tertinggi Shenyan yang berada di atas langit.     

Dilihat dari ekspresinya, sudah jelas dia menanggapi pertarungan ini dengan serius!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.