Legenda Futian

Istana Kekaisaran Ye



Istana Kekaisaran Ye

1Sekarang, ada sebuah kompleks istana yang dibangun di dalam Reruntuhan Mahoraga yang luas, dan istana-istana itu berfungsi sebagai penghubung dari gunung-gunung tersebut.       3

Terdapat sebuah pintu ilahi yang berdiri di wilayah pusat dari Reruntuhan Mahoraga, sedangkan Istana Kekaisaran di atasnya bahkan tampak lebih megah. Melihat betapa spektakuler dan megahnya bangunan tersebut, istana itu terlihat mirip dengan istana surgawi. Bagaimanapun juga, istana tersebut dibangun untuk orang-orang penting. Istana Kekaisaran Ziwei memiliki lima istana utama di dalamnya, sementara Istana Kekaisaran Barat dan Lost Clan juga memiliki pasukan inti, jadi mereka membutuhkan area yang luas.     

Oleh karena itu, Xi Chiyao memanfaatkan setiap wilayah yang tersedia dalam upaya untuk mengubah wilayah tersebut menjadi sebuah kompleks istana.     

Dia jelas telah melakukan tugasnya dengan baik, karena semuanya berjalan sesuai rencana. Pemimpin Istana Kekaisaran Barat sebelumnya telah membawa banyak kultivator dari Istana Kekaisaran Barat untuk membantu proses pembangunan. Xi Chiyao bahkan telah mengabaikan kultivasinya sendiri pada masa itu karena dia menghabiskan sebagian besar waktunya untuk mengubah reruntuhan itu menjadi kompleks istana yang cukup megah jika dibandingkan dengan Istana Kekaisaran lainnya.      

Xi Chiyao menjadikan area yang berisi Peninggalan Kaisar Agung sebagai wilayah inti dan memagarinya.      

Ketika Ye Futian membawa para kultivator dari Istana Kekaisaran Ziwei ke area itu, proses pembangunan masih belum selesai sepenuhnya, namun mereka tetap dibuat takjub oleh skala pembangunannya. Tentu saja, mereka sadar bahwa tempat ini baru dibangun, dan benua itu dulunya adalah wilayah yang terbengkalai. Namun, Ye Futian berencana untuk mengubah area ini menjadi Istana Kekaisaran Ziwei kedua.      

Ditambah lagi, fakta bahwa Ye Futian telah membangun istana kekaisaran di sini dan membawa mereka kemari menunjukkan bahwa Istana Kekaisaran Ziwei telah mendirikan fondasi yang kuat di benua ini.      

Sekuat apakah Ye Futian sekarang?      

"Ayo, aku akan membawa kalian untuk melihat reruntuhan Kaisar Agung," Ye Futian menawarkan. Kelompok yang datang bersamanya ini terdiri dari orang-orang penting di Istana Kekaisaran Ziwei dan orang-orang yang dekat dengannya. Akan ada lebih banyak orang yang datang kemari nantinya. Mereka tidak perlu terburu-buru karena jalur penghubung telah dibangun dan diaktifkan.     

"Dengan senang hati." Semua orang menganggukkan kepala dengan penuh antusias. Bahkan Kaisar Xia, yang selalu bersikap dingin kepada Ye Futian, juga menggerakkan kakinya ke depan dengan patuh, meskipun dia masih enggan berinteraksi dengan Ye Futian.      

Tidak ada seorang pun yang tidak ingin melihat dan mempelajari reruntuhan Kaisar Agung secara langsung.     

Apalagi, selain reruntuhan Kaisar Agung, ada juga Benua Dewa di sana, yang merupakan bekas medan perang para dewa di masa lalu. Dan menurut 'bualan' Ye Futian, tempat ini juga secara resmi milik Legiun Mahoraga, yang merupakan salah satu dari Delapan Legiun di bawah Jalur Surgawi.     

"Aku tidak pernah menyangka bahwa aku akan dapat melihat reruntuhan di dalam Benua Dewa di masa hidupku ini." Lord Taixuan tampak sangat tersentuh. Sebelumnya, di Sembilan Dunia Jalur Supremasi, dia juga merupakan sosok yang mengesankan, tetapi kemudian, karena perubahan terus menerus terjadi di Dunia Asal, pada akhirnya, dia tidak mampu lagi mengikuti perkembangan kultivator lainnya.     

Meskipun dia masih cukup kuat, namun dia tidak lagi dianggap sebagai sosok penting ketika dinilai berdasarkan standar kekuatan Dunia Asal saat ini. Tentu saja, jika dia berada di antara manusia normal di dunia ini, maka dia akan tetap dianggap sebagai sosok yang sangat kuat. Namun sekarang, dia tinggal bersama Ye Futian, dan teman serta musuh Ye Futian semuanya adalah sosok-sosok yang luar biasa.      

Lord Taixuan, bersama dengan kelompoknya, merasa bahwa mereka kini berperan sebagai pengawal-pengawal tua dan tidak mampu lagi bersaing dengan para kultivator terkemuka dari generasi saat ini.     

Sebelumnya, mustahil bagi mereka untuk memiliki kesempatan berkunjung ke Benua Dewa dan melihat reruntuhan-reruntuhan ini secara langsung, jadi tindakan Ye Futian yang membawa mereka kemari sekarang seperti melihat proses pergantian generasi.     

Para kultivator lainnya dari Sembilan Dunia Jalur Supremasi semuanya menganggukkan kepala mereka dengan pelan. Mereka juga merasakan hal yang sama seperti Lord Taixuan. Mereka telah mengkultivasi Kekuatan Taichu di Istana Kekaisaran Ziwei dan mengalami transformasi yang memberi mereka kekuatan tingkat tinggi.     

Sekarang setelah datang kemari, mungkin mereka akan memiliki kesempatan untuk berkembang lebih jauh dan bisa berguna di masa depan meskipun usia mereka sudah tua.     

"Jangan meremehkan dirimu sendiri, Lord Taixuan," ujar Ye Futian sambil tersenyum. "Kalian, para Tetua, sudah memiliki kemampuan yang luar biasa sebelumnya, namun karena adanya perubahan-perubahan yang terjadi di dunia saat ini, banyak kultivator telah mengalami transformasi. Istana Kekaisaran Ziwei telah memperoleh banyak hal dari perubahan-perubahan itu. Kesempatan tersebut telah memungkinkan kita untuk melangkah lebih jauh. Tetaplah menaruh harapan, Lord Taixuan dan para Tetua." Semua orang mengangguk pelan setelah mendengar kata-kata Ye Futian. Dia memang telah memberi mereka kesempatan sekali seumur hidup.      

Di masa lalu, para Tetua selalu menjaga Ye Futian dengan baik, tetapi seiring berjalannya waktu, Ye Futian mulai mengambil peran sebagai penolong mereka.     

"Aku berhasil mendapatkan darah Dewa Naga dari suatu tempat. Darah tersebut dapat digunakan untuk memperkuat tubuh kultivator. Aku akan membuat sebuah ramuan langka selama pengasinganku," lanjut Ye Futian sambil membawa tamunya mengelilingi reruntuhan. "Kombinasi antara darah naga dengan ramuan buatanku akan mampu memperkuat dan membangkitkan potensi tubuh penggunanya."      

Para kultivator itu semuanya tampak bersemangat, dan ekspresi mereka kini berubah menjadi serius. Tujuan Ye Futian membawa mereka kemari bukan untuk membuat mereka menyaksikan apa yang telah dia bangun dan capai, tetapi karena dia ingin membantu mereka menjadi lebih kuat.     

Ye Futian telah memasukkan darah naga yang dia dapatkan sebagai imbalan dari Donghuang Diyuan ke dalam Dunia Rahasia Kolam Naga, yang merupakan sebuah kolam naga yang didirikan hanya untuk menampung darah naga. Terdapat deretan pegunungan yang mengelilingi kolam tersebut. Sebuah aura yang mengerikan terpancar dari kolam berwarna merah darah itu, dan darah naga yang mengalir di sana tampaknya samar-samar membentuk bayangan dari seekor naga.     

"Bahkan para kultivator yang telah melalui Ujian Para Dewa merasa kesulitan untuk menahan tekanan dari darah naga tersebut. Aku sudah mencoba sebelumnya, dan jika tubuh fisik kalian tidak cukup kuat, bisa saja tubuh kalian meledak di dalam kolam itu dan tewas terbunuh," Ye Futian menjelaskan kepada yang lain. Mereka mengangguk sebagai tanggapan. Hanya dengan berdiri di samping kolam itu saja, mereka bisa merasakan betapa menakutkannya kolam tersebut.     

"Ada juga jasad Dewa Naga Ungu Emas di depan kolam itu. Jasad tersebut berisi aura Dewa Naga di dalamnya. Kalian boleh memeriksanya jika ada waktu luang." Ye Futian melanjutkan penjelasannya. Semua orang kembali mengangguk. Mereka merasa terkesan dan terpana dengan semua yang telah mereka lihat sejauh ini.     

Istana Kekaisaran Ziwei saat ini tidak lagi seperti dulu. Banyak kultivator yang sejak awal mengikuti Ye Futian kini telah membuat kemajuan yang signifikan.     

Kelompok itu pun pergi meninggalkan kolam naga dan kembali ke dunia luar. Mereka menyusuri jalur penghubung itu hingga tiba di sebuah tangga, dan saat mereka berdiri di tangga tersebut, mereka memandang ke arah Istana Kekaisaran yang masih dalam pembangunan. Ye Futian menyatakan, "Semua orang dapat melanjutkan kultivasi masing-masing. Aku perlu mengasingkan diri untuk membuat beberapa ramuan."     

"Tentu saja, silahkan. Orang-orang tua ini bisa menjelajah sendirian," jawab Lord Taixuan sambil tersenyum, dan semua orang pun mengangguk setuju.      

"Baiklah. Kebetulan aku punya banyak hal yang harus dikerjakan beberapa hari terakhir, dan dunia luar juga terus mengalami perubahan. Kita jelas tidak boleh menyia-nyiakan waktu," jawab Ye Futian. Dia pun pamit undur diri pada para Tetua itu dan meninggalkan beberapa orang seperti Fang Cun dan Ling Kecil untuk mengawasi berbagai macam hal di sana.       

...      

Seiring berjalannya waktu, perubahan-perubahan besar terjadi di Reruntuhan Mahoraga setiap harinya, dan hal yang sama juga berlaku di dunia luar.     

Semua orang fokus berkultivasi, dan pada hari ini, istana yang ada di dalam Reruntuhan Mahoraga akhirnya selesai dibangun. Terdapat sebuah tangga langit yang membentang dari atas ke bawah, yang mungkin mengambil inspirasi dari Istana Langit Kuno.     

Di puncak tangga langit, berdiri sebuah istana megah yang tampak menjulang tinggi hingga ke atas langit.      

Terdapat dua istana lainnya di sisi kiri dan kanan dari bagian bawah istana ini, dan jauh di bawahnya, ada kompleks istana lain yang menghiasi kedua sisi tangga langit.     

Pada saat ini, banyak kultivator berdiri di kedua sisi tangga langit. Mereka memandang ke arah istana yang menjulang tinggi itu dan tercengang saat menyaksikan pemandangan tersebut. Kerja keras Xi Chiyao tidak mengecewakan mereka dan dia telah mengubah reruntuhan ini menjadi sesuatu yang luar biasa.     

Seberkas cahaya yang menakjubkan tiba-tiba bersinar di udara. Saat ini, seluruh area di Reruntuhan Mahoraga dihiasi oleh banyak pedang yang turun dari atas langit. Aura pedang dapat dirasakan dimana-mana, dan titik pusatnya terletak persis dimana istana yang menjulang tinggi itu berada.     

Di atas istana itu, jauh di atas langit, ada sebilah pedang ilahi yang mengendalikan semua pedang lainnya.     

*Whoosh* Pada saat ini, cahaya itu menghilang, dan pedang-pedang yang melayang di udara itu tiba-tiba lenyap tak bersisa. Pedang ilahi itu juga menghilang dalam kegelapan, tanpa meninggalkan jejak sedikit pun.      

Beberapa sosok bayangan muncul di area itu. Mereka terdiri dari Ye Futian, Kaisar Pedang Tertinggi, Ye Wuchen, dan yang lainnya. Mereka turun di antara kerumunan kultivator yang berada di sana.      

Matriks pedang itu telah selesai dibuat dan nantinya akan membentuk pertahanan dari kompleks istana ini. Karena itulah, bahkan jika Ye Futian tidak ada di sini jika ada penyusup yang ingin menerobos masuk, mereka tidak akan bisa melewati matriks pedang tersebut, yang bahkan bisa membunuh siapa pun yang mencoba masuk ke dalam sana.     

"Selesai!" Ye Futian mengumumkan saat dia mendarat di atas tangga langit. Semua orang tersenyum, dan Xi Chiyao tampak tersenyum tipis. "Dengan menggunakan pedang ilahi itu sebagai bagian dari matriks ini, pasti kita menjadi pasukan pertama yang menyelesaikan pembangunan istana di benua kuno ini."     

"Ya." Ye Futian mengangguk sambil menatap Xi Chiyao. "Ini semua berkat kerja kerasmu."     

"Semua orang berperan penting di dalamnya." Xi Chiyao tersenyum. "Sekarang, saatnya memberi nama tempat ini."     

"Nama, ya?" Kepala Ye Futian terasa sedikit pusing. Saat memandang tiga istana di posisi tertinggi itu, dia tahu bahwa istana tertinggi itu dibangun untuknya dan orang-orang penting di Istana Kekaisaran Ziwei, sedangkan dua istana lebih rendah di kedua sisinya dibangun untuk Istana Kekaisaran Barat dan Lost Clan.     

"Aku ingin menamai istana ini sebagai Istana Kekaisaran Ye, tapi mungkin ini bukan waktu yang tepat untuk melakukan hal tersebut." Xi Chiyao ternyata memiliki niatan seperti itu.      

Para kultivator yang berada di sana tampak tercengang. Istana Kekaisaran Ye!      

"Bagaimana kalau kita menamainya seperti itu untuk saat ini dan baru mengumumkannya ke dunia luar di masa depan," Kaisar Pedang Tertinggi memberi saran.     

"Kami tidak keberatan." Semua orang mengangguk dan menatap wajah tampan Ye Futian.     

Ye Futian berdiri di tempatnya dan melihat satu per satu wajah yang menatapnya itu. Dia bisa melihat antusiasme di mata mereka semua.     

Mereka berharap dia akan menjadi Kaisar dari Istana Kekaisaran Ye suatu hari nanti.      

Dengan demikian, sudah semestinya untuk menamai istana ini sebagai Istana Kekaisaran Ye. Tempat ini adalah harapan bagi semua orang di sana.     

Melihat harapan yang tersirat di tatapan mata mereka, Ye Futian pun menjawab, "Baiklah, kita akan menggunakan nama ini untuk sementara waktu, tetapi kita tidak akan mengumumkannya ke dunia luar. Jika aku tidak berhasil menjadi seorang Kaisar, nama itu akan terlalu memalukan bagiku."      

Semua orang tertawa saat mendengar kata-kata Ye Futian.     

Di balik tawa itu, sepertinya ada harapan yang mereka pegang teguh untuk masa depan!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.