Legenda Futian

Setelah Sepuluh Tahun



Setelah Sepuluh Tahun

0Sepuluh tahun telah berlalu sejak Benua Dewa pertama kali muncul, dan wilayah yang dulu terbengkalai itu kini telah berubah total.       2

Jalur yang menghubungkan dunia lain ke benua ini juga telah dibuka untuk jangka waktu yang sama, dan para kultivator dari masing-masing dunia telah berhasil melewatinya. Perluasan benua ini juga memungkinkan lebih banyak kultivator yang berada di sana.     

Pada saat ini, para kultivator dari pasukan-pasukan tingkat Kaisar Agung telah menduduki reruntuhan dari Delapan Legiun di bawah Jalur Surgawi dan membagi wilayah mereka masing-masing dengan menggunakan reruntuhan setiap legiun sebagai titik pusatnya. Misalnya, para kultivator dari Prefektur Ilahi menggunakan Reruntuhan Naga sebagai titik pusat kultivasi mereka, sedangkan mereka yang berasal dari Dunia Iblis menggunakan Reruntuhan Karura.      

Tidak hanya itu, para kultivator juga telah membangun istana kekaisaran di wilayah masing-masing. Banyak istana yang megah dan menjulang tinggi telah berdiri di benua kuno ini.      

Selain itu, ketika pasukan terkuat dari setiap wilayah menduduki reruntuhan tersebut, mereka juga mulai membangun markas masing-masing, sehingga membuat benua yang dulu terbengkalai itu berubah menjadi sebuah area yang berkembang dan ramai sekarang. Khususnya di tempat dimana Delapan Legiun berada, orang-orang dapat melihat banyak dinding dan parit kota; mereka tampak mengesankan dan sangat kontras dengan bagaimana kondisi tempat itu sebelumnya.     

Para kultivator yang datang ke Benua Dewa semuanya adalah para pionir. Kali ini, para pionir yang datang kemari adalah kultivator-kultivator yang sangat kuat dari setiap dunia, dan mereka dapat mengubah area ini dalam waktu singkat.     

Para kultivator yang menghuni area itu juga terus-menerus mengalami transformasi. Mudah sekali untuk melihat munculnya kumpulan awan bencana yang bergulung di atas langit dalam beberapa tahun terakhir. Sebelumnya, jarang sekali ada kultivator yang melewati Ujian Para Dewa, namun di benua ini, peristiwa itu cukup sering terjadi. Beberapa kultivator berhasil melewati Ujian Para Dewa tahap pertama, dan ada pula yang melewati tahap kedua, namun tidak ada yang berhasil memicu tahap ketiga.     

Ujian Para Dewa terdiri dari tiga tahap, dan melewati ketiganya akan membuat seseorang menjadi seorang dewa di tingkat Kaisar Agung. Namun, bahkan dengan semua perubahan yang terjadi di dunia saat ini, masih sulit untuk melewati ketiganya.     

Tentu saja, dengan adanya para kultivator dari setiap dunia yang berlatih di satu tempat yang sama, perebutan reruntuhan masih sering terjadi, dan akan ada konflik di antara mereka. Terutama ketika kultivator dari dunia yang berbeda berselisih, reaksi berantai akan sering terjadi, sehingga menyebabkan keributan berskala besar.     

Perselisihan dan pertempuran terjadi sepanjang waktu di benua kuno ini. Segala jenis konflik tidak akan pernah berakhir, dan beberapa di antaranya berakhir dengan kemenangan, sementara yang lain dikalahkan sepenuhnya. Proses seleksi alam terus-menerus ditunjukkan di benua ini.      

Selain itu, bahkan hingga sekarang, masih ada reruntuhan yang sangat misterius di benua ini yang misterinya belum terpecahkan, sehingga menarik banyak kultivator untuk pergi ke sana dan menyelidikinya. Sayangnya, banyak kultivator yang sangat kuat akhirnya tewas terbunuh di reruntuhan tersebut.      

Bahkan reruntuhan-reruntuhan yang sangat berbahaya itu disebut sebagai "Zona Terlarang Para Dewa" oleh para kultivator di benua ini.      

Tidak ada yang tahu peristiwa seperti apa yang telah terjadi sebelumnya di zona terlarang itu, namun bisa dipastikan bahwa pasti ada sosok di tingkat Kaisar Agung dalam bentuk lain di sana. Kalau tidak, tidak ada alasan bagi tempat itu untuk dianggap sebagai tempat yang sangat berbahaya, sehingga menyebabkan banyak kultivator tingkat tinggi kehilangan nyawa mereka di sana.     

Istana Kekaisaran Ye, yang sebelumnya adalah Reruntuhan Mahoraga, kini telah berkembang menjadi kompleks istana yang mengesankan. Sementara itu, para kultivator dari Istana Kekaisaran Ziwei terus menerus berdatangan untuk berlatih di kompleks istana yang mengelilingi pegunungan ini, dan banyak juga yang pergi ke dunia luar untuk menjelajah.      

Terlebih lagi, Ye Futian dan kelompoknya juga telah membuka jalur penghubung lain yang terhubung dengan Pecahan Ziwei, sehingga memungkinkan mereka yang berasal dari Pecahan Ziwei untuk datang ke benua ini dan ikut berkultivasi. Namun, karena mereka bukanlah bagian dari Istana Kekaisaran Ziwei, mereka tidak diizinkan untuk menggunakan sumber daya kultivasi dari Istana Kekaisaran Ye. Ye Futian hanya mengizinkan mereka mengunjungi benua kuno ini, sama seperti kultivator dari dunia lain.     

Adapun seberapa jauh mereka bisa melangkah atau bagaimana perkembangan yang mereka dapatkan, Ye Futian tidak bertanggung jawab atas hal tersebut. Semua itu bergantung pada nasib masing-masing individu.     

Di puncak dari Istana Kekaisaran Ye, yang berada di puncak tangga langit di bagian tepi kompleks istana, terdapat sebuah aura yang sakral di sana. Jika seseorang berdiri di tangga langit dan mendongak untuk memandang ke atas langit, tanpa disadari mereka akan merasa terpesona, seolah-olah itu adalah istana kekaisaran yang sesungguhnya.      

Pedang ilahi dan matriks pedang yang tersembunyi di dalam langit itu juga membuat siapa pun yang melihatnya merasa tertekan. Penampilan mereka tampak agung dan menakjubkan.      

Ketika seseorang mendaki tangga langit, mereka akan mendapati Istana Kekaisaran yang megah dan agung di sana, sementara di belakang istana tersebut, ada sebuah tempat latihan yang sangat besar di sana. Saat ini, seorang kultivator berambut abu-abu sedang duduk di sana, dan di sekitar tubuhnya, seberkas cahaya suci berwarna hijau giok tampak berputar-putar. Sekujur tubuhnya bersinar terang dan rasanya seolah-olah cahaya serta tubuh fisik sosok itu telah bergabung menjadi satu kesatuan. Aura di sekitarnya tampaknya telah dipengaruhi olehnya dan bergerak sesuai dengan cahaya suci tersebut.     

Hanya dengan duduk diam di sana, rasanya seolah-olah dia adalah sang penguasa dunia.     

Saat ini, Ye Futian membuka matanya, dan seberkas cahaya suci berwarna hijau giok berkilauan dan menembus area yang luas. Kemudian, dia memandang ke atas langit. Dia masih tidak bisa melewati tahap ini. Sepertinya dia telah mengalami hambatan dalam kultivasinya.     

Dia merasa bahwa dirinya saat ini telah berkultivasi hingga tingkat tertinggi dari Plane tertentu dan sekarang berada di pintu perbatasan menuju tingkat setengah dewa. Namun, dia tidak dapat mengambil langkah menuju pintu itu. Mungkin pemahamannya masih kurang.      

Selain itu, Ye Futian tahu bahwa perjalanan kultivasinya berbeda dari yang lain dalam beberapa hal. Sejak dia mencapai puncak Renhuang Plane, dia mulai berjalan di jalur yang berbeda. Dia juga tidak tahu bagaimana rupa dari Ujian Para Dewa tahap ketiga sekaligus yang terakhir itu.     

Tingkat kultivasinya saat ini masih berada di puncak Renhuang, yang tentu saja berbeda dari kultivator-kultivator kuat yang telah melewati Ujian Para Dewa, namun di sisi lain, dia juga telah melewati dua Ujian Para Dewa sebelumnya.     

"Bagaimana caranya aku bisa mengambil langkah ini?" Ye Futian bergumam pada dirinya sendiri. Dia mampu berada di perbatasan menuju tingkat setengah dewa dengan kekuatan Penggaris Ilahi dan juga mampu bersaing dengan sosok-sosok yang mendekati dewa. Dia memiliki firasat bahwa, jika dia bisa mengambil langkah itu, dia akan bisa berada di puncak tingkat setengah dewa.     

Begitu dia mencapai tingkat itu, jangankan mereka yang berada di pasukan tingkat Kaisar Agung, mungkin tidak akan ada lagi orang yang bisa bersaing dengannya. Mungkin hanya Ji Wudao, Donghuang Diyuan, dan sosok-sosok lain di tingkat setengah dewa, atau mereka yang setara dengan Black Almighty dan White Almighty, yang layak untuk melawannya.     

Dia berdiri dari tempatnya dan menoleh, dimana dia melihat Hua Jieyu sedang berkultivasi dengan duduk bersandar di dinding. Seberkas cahaya suci tampak mengelilinginya, dan rasanya seolah-olah tempat itu sudah menjadi sebuah area yang istimewa. Auranya juga sangat luar biasa.     

Terdapat sebuah batu ilahi yang melayang di depan Hua Jieyu. Itu adalah satu di antara seratus batu ilahi yang didapatkan oleh Ye Futian sebelumnya, dan batu itu cukup istimewa. Karena keunikannya, butuh waktu lama untuk mengaktifkan batu ini.     

Saat melihat Hu Jieyu tenggelam dengan kultivasinya, Ye Futian memutuskan untuk tidak mengganggunya dan langsung berbalik. Dengan satu perintah dari dalam pikirannya, tubuhnya menghilang dari tempatnya berada dan sosoknya muncul kembali di luar Istana Surgawi.     

Ye Futian menatap langit di bawahnya. Jiwa spiritualnya tiba-tiba menyelimuti seluruh kompleks istana, dan aktivitas semua kultivator kini muncul di dalam benaknya.      

Akhir-akhir ini, dia menghabiskan waktu dengan berlatih alkimia, mengaktifkan batu-batu ilahi untuk membantu kultivator lain dalam mempelajari teknik-teknik ilahi, dibaptis oleh darah naga, dan membiarkan orang lain mandi dengan darah naga tersebut. Ditambah dengan bantuan dari ramuan, mereka nantinya akan melakukan pengasingan. Tidak masalah apakah mereka berasal dari Istana Kekaisaran Ziwei, Istana Kekaisaran Barat, atau Lost Clan; semua kultivator akan mengalami transformasi total.     

Sosok-sosok penting di Istana Kekaisaran Ziwei bahkan mengalami peningkatan dengan sangat cepat. Dalam beberapa tahun terakhir, ada beberapa orang yang telah melewati Ujian Para Dewa dan menjadi kultivator-kultivator yang kuat.     

Pada saat ini, ada sebuah kilatan di bagian bawah dari tangga langit. Itu adalah Tetua Ma. Dia bergerak ke arah Ye Futian dan membungkuk hormat. "Yang Mulia."     

Meskipun mereka pernah memiliki hubungan dekat, namun di Istana Kekaisaran Ziwei saat ini, semua orang sangat menghormati Ye Futian. Meskipun masih cukup muda, dia telah melakukan banyak hal untuk semua orang sehingga tidak ada lagi yang memedulikan usianya.     

"Kau tidak perlu bersikap telalu sopan, Paman Ma," jawab Ye Futian. Tetua Ma masih menjadi pelindung dari Istana Kekaisaran Ziwei.     

"Bagaimana situasi di dunia luar?" Ye Futian bertanya.     

Sejak kekacauan yang terjadi saat itu, dia tidak pernah pergi keluar untuk memicu keributan setelah dia mendapatkan batu-batu ilahi itu. Mereka sudah mendapat jumlah yang banyak dan tidak ingin bersikap serakah. Terlebih lagi, semua warisan terbaik telah dikuasai oleh pasukan-pasukan yang berada di tingkat Kaisar Agung, dan mustahil baginya untuk menyulut pertarungan melawan mereka.     

"Situasinya terus menerus berubah," jawab Tetua, "Namun, reruntuhan-reruntuhan ilahi yang ada di Benua Dewa kurang lebih telah dijarah sepenuhnya. Mereka telah diambil alih atau diwarisi, kecuali beberapa tempat rahasia yang dikenal sebagai Zona Terlarang Para Dewa. Karena tempat-tempat itu kemungkinan besar mengandung warisan yang luar biasa, banyak orang ingin mengungkap misteri di dalamnya."     

"Ah, aku mengerti." Ye Futian mengangguk dan memandang ke kejauhan. Setelah dia tidak bisa melewati hambatan kultivasi yang dialaminya beberapa tahun terakhir, mungkin sudah waktunya baginya untuk pergi keluar dan menjelajah!      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.