Legenda Futian

Kesepakatan Dengan Donghuang Diyuan



Kesepakatan Dengan Donghuang Diyuan

0Pasukan-pasukan yang berada di bawah komando Istana Kekaisaran Donghuang telah menduduki reruntuhan dari Legiun Naga. Rumor mengatakan bahwa di antara Delapan Legiun, Legiun Naga, yang dipimpin oleh Naga Leluhur, juga dikenal sangat kuat. Naga Leluhur dinobatkan sebagai raja dari semua klan iblis. Dia juga merupakan sosok tingkat raksasa di zaman kuno. Dulu dia berdiri di puncak dunia kultivasi.      
0

Reruntuhan dari Legiun Naga sangat luas dan dikelilingi oleh pegunungan kuno. Istana Legiun Naga dapat ditemukan di antara pegunungan tersebut. Meskipun tempat itu kini dalam kondisi berantakan, siapa pun samar-samar masih bisa melihat betapa megahnya tempat itu di zaman kuno.      

Kerangka naga yang tak terhitung jumlahnya tertinggal di wilayah ini. Semua kerangka itu berukuran sangat besar dan berasal dari ras yang berbeda-beda.      

Legiun Naga, yang dipimpin oleh Naga Leluhur, terdiri dari para kultivator dari semua klan naga di dalamnya. Legiun itu terdiri dari berbagai macam naga, seperti Naga Emas Ungu, Naga Merah, dan Naga Api. Setiap jenis naga itu adalah pasukan-pasukan dengan keistimewaan masing-masing. Sehingga, bisa dibayangkan betapa makmurnya Legiun Naga di zaman kuno.      

Pada saat ini, satu sosok muncul di depan sebuah gunung di wilayah dari reruntuhan Naga. Sosok berambut abu-abu dan berjubah putih itu tidak lain adalah Ye Futian.      

Banyak kultivator dari dari Istana Kekaisaran Donghuang menatap ke arah Ye Futian. Mereka tampak bingung ketika mereka bertanya-tanya urusan apa yang dimiliki oleh Ye Futian untuk datang kemari.      

Saat ini, Ye Futian bukan lagi sosok lemah seperti di masa lalu. Orang -orang akan memperhatikannya kemana pun dia pergi. Tidak ada yang berani memandang rendah dirinya. Di masa lalu, dia bisa mengeluarkan kekuatan yang menakjubkan di Pecahan Ziwei dengan bantuan aura dari Kaisar Agung Ziwei. Namun, dia tidak bisa berbuat banyak dan menjadi sosok biasa begitu dia pergi meninggalkan Pecahan Ziwei. Tingkat kultivasinya saat itu bahkan lebih rendah dari Lord Chen.      

Tapi sekarang, hanya segelintir orang di Tujuh Dunia Utama yang berani menyatakan bahwa mereka lebih kuat dari Ye Futian.      

Sekelompok kultivator berjalan mendekatinya. Pemimpin kelompok itu ternyata adalah adalah Du You, salah satu murid pribadi dari Donghuang Agung. Du You pertama kali berinteraksi dengan Ye Futian ketika Ye Futian masih berada di puncak Renhuang Plane. Kala itu, Ye Futian hanyalah seorang kultivator yang sedikit berbakat dari Dunia Bawah. Du You bahkan tidak memperhatikannya dengan serius.      

Mereka telah bertemu beberapa kali setelah itu. Du You bisa merasakan peningkatan yang dialami oleh Ye Futian setiap kali mereka bertemu satu sama lain. Sekarang, Ye Futian telah melampauinya. Hal ini membuat hati Du You terasa campur aduk dan merasa canggung berada di sekitar Ye Futian. Namun, memang seperti itulah dunia kultivasi. Sebagai murid pribadi dari Donghuang Agung, Du You dulunya adalah sosok yang melangkah lebih jauh dibandingkan kultivator lainnya.      

Namun, Ye Futian telah melampauinya sekarang, dan perbedaan di antara mereka hanya akan menjadi semakin besar di masa depan.      

"Untuk apa kau datang kemari?" Du You bertanya dengan nada dingin. Suaranya mengandung nada kebencian di dalamnya. Meskipun Ye Futian kini lebih kuat darinya, namun bukan berarti dia harus bersikap sopan dengannya. Keduanya saat ini berada di pihak yang berlawanan. Jika bukan karena temperamen luar biasa yang dimiliki oleh Donghuang Agung, Ye Futian pasti sudah lama binasa.      

Tentu saja, ada alasan lain kenapa Du You tidak tahan dengan keberadaan Ye Futian. Identitas pria itu sebagai penerus dari Kaisar Ye Qing telah melampaui dirinya sebagai murid pribadi dari Donghuang Agung. Du You merasa sangat terhina oleh hal ini.      

"Aku ingin bertemu dengan Donghuang Diyuan," jawab Ye Futian. Dia tentu saja mengetahui bahwa Du You tidak tahan bertemu dengannya. Namun, dia tidak memedulikannya. Hanya ada beberapa orang dari Istana Kekaisaran Donghuang di Prefektur Ilahi yang dia pedulikan. Ye Futian datang kemari untuk menemui Donghuang Diyuan. Du You sudah tidak layak untuk berbicara dengannya secara langsung.      

"Apa urusanmu dengannya?" Du You terus bertanya, mengabaikan pernyataan Ye Futian. Nada suaranya terdengar sangat tegas dan acuh tak acuh.      

Ye Futian memandangnya dan berkata, "Kau tidak berhak untuk mengambil keputusan di sini."      

Ketika Du You melihat tatapan mata yang diberikan oleh Ye Futian kepadanya, ekspresinya berubah menjadi buruk. Seberkas cahaya dingin terpancar dari kedua matanya. Sepasang mata itu sepertinya mengandung aura tombak di dalamnya.      

Apakah Ye Futian baru saja mengejeknya?      

Dengan statusnya saat ini, hanya ada beberapa hal dimana dia tidak bisa membuat keputusan secara sepihak.     

Namun, Ye Futian datang kemari untuk bertemu dengan Donghuang Diyuan. Masalah yang ingin dibicarakan oleh Ye Futian mungkin memang sesuatu yang tidak bisa dia ikut campuri. Dengan status Ye Futian saat ini, dia jelas tidak akan datang kemari untuk membicarakan hal-hal sepele. Mungkin masalah ini berhubungan dengan reruntuhan atau ajaran para Kaisar Agung.      

Du You masih menatap Ye Futian, tidak berniat untuk mengirim kabar tentang kedatangan Ye Futian kemari. Ye Futian mengalihkan pandangannya dari Du You dan memilih untuk mengabaikannya. Kemudian, dia berteriak dengan suara keras, "Donghuang Diyuan!"      

Suaranya bergema di seluruh penjuru reruntuhan, hingga mengguncang ruang hampa. Ekspresi Du You langsung berubah menjadi dingin. Aura tombaknya kini menjadi agresif. Ye Futian sama sekali tidak memandangnya. Sebaliknya, dia berkata dengan nada dingin dan acuh tak acuh, "Kau bukanlah tandinganku."      

Pernyataan yang memalukan ini membuat ekspresi Du You menjadi sangat buruk. Namun, dia tidak membalas apa yang dikatakan oleh Ye Futian itu.      

Hanya ada segelintir orang di Istana Kekaisaran Donghuang yang mampu menandingi Ye Futian. Paling tidak, Du You bukanlah salah satunya.      

Di kejauhan, seberkas cahaya suci yang menakjubkan bersinar terang. Kemudian, sekelompok kultivator muncul di atas langit. Donghuang Diyuan berdiri di barisan paling depan. Kecantikannya benar-benar tak tertandingi. Dia menatap Ye Futian dengan kedua matanya yang indah. Ekspresinya tampak datar, dan dia tidak mengucapkan sepatah kata pun.      

"Puteri Donghuang, bagaimana kalau kita membuat sebuah kesepakatan?" usul Ye Futian.      

"Kesepakatan seperti apa itu?" tanya Donghuang Diyuan.      

"Aku yakin kau juga berhasil mendapatkan beberapa batu ilahi, dan aku juga percaya bahwa kau telah berhasil memahami misteri di baliknya," ujar Ye Futian. Donghuang Diyuan tetap diam dan tidak memberikan tanggapan. Tindakan itu sama saja seperti mengakui kata-kata Ye Futian. Istana Kekaisaran Donghuang memang telah mengungkap misteri di balik batu-batu ilahi tersebut. Namun, mereka belum mengungkap sebagian besar dari batu-batu itu.      

"Setiap batu ilahi itu berisi teknik ilahi dari Istana Langit Kuno. Mereka benar-benar tak ternilai harganya dan dapat diwariskan dari generasi ke generasi untuk kepentingan kultivasi," ujar Ye Futian sambil menatap Donghuang Diyuan. "Aku tidak perlu menjelaskan betapa berharganya batu-batu ilahi tersebut. Kau juga memahami hal ini, Puteri Donghuang. Aku datang kemari hari ini untuk membuat kesepakatan denganmu. Aku ingin menukar beberapa batu ilahi milikku dengan sesuatu."      

Donghuang Diyuan masih tidak memberikan tanggapan. Dia hanya sekedar menatap Ye Futian.      

Melihat bahwa sang Puteri tidak menanggapinya, Ye Futian berpikir dalam hati bahwa dia benar-benar seorang ratu yang dingin. Kemudian, dia melanjutkan kata-katanya, "Aku menginginkan kerangka seorang Dewa Naga dengan aura yang utuh di dalamnya."      

"Kau benar-benar serakah," ujar Donghuang Diyuan sambil memandang Ye Futian. "Jasad dari seorang Dewa Naga adalah jasad Raja Iblis dari zaman kuno. Selain itu, kau ingin auranya masih utuh. Berapa banyak batu ilahi yang kau tawarkan sebagai gantinya?"      

"Bagaimana kalau tiga?" Ye Futian menawarkan.      

"Itu tidak cukup," jawab Donghuang Diyuan dengan nada dingin.      

"Memangnya berapa banyak yang kau mau?" tawar Ye Futian. Dia menginginkan jasad Dewa Naga sekaligus auranya dengan tujuan untuk membantu para iblis dari Gunung Dewa Iblis dalam kultivasi mereka. Para Naga Ilahi akan sangat membutuhkannya.      

Sebelumnya, dia telah memperoleh jasad Raja Iblis Karura untuk membantu para kultivator dari Istana Sky Demon dalam kultivasi mereka. Sekarang, jika dia bisa mendapatkan jasad Dewa Naga, maka hal itu akan semakin menguntungkannya.      

Bahkan kultivator lain akan mendapat keuntungan jika mereka berhasil memahami aura dari Dewa Naga.      

Dia telah memeriksa melalui batu-batu ilahi yang dia miliki sebelumnya. Beberapa dari mereka dengan teknik ilahi yang serupa di dalamnya dapat digunakan sebagai alat tawar-menawar.      

"30 batu ilahi," ujar Donghuang Diyuan sambil menatap Ye Futian. Bukankah Ye Futian telah memperoleh banyak batu ilahi sebelumnya?      

"Donghuang Diyuan, apa yang kau ajukan itu sama saja seperti sebuah penjarahan. Dimana letak ketulusanmu?" Ye Futian mengejek sambil tersenyum. Ada banyak sosok terkemuka yang berdiri di belakang Donghuang Diyuan. Tekanan yang tak berbentuk terpancar dari mereka. Namun, mereka tidak dapat membawa dampak apa pun bagi Ye Futian saat ini. Bahkan kekuatan para kultivator di tingkat mendekati dewa tidak akan bisa mempengaruhinya.      

30 batu ilahi berarti ada 30 jenis teknik ilahi di dalamnya. Ini setara dengan warisan yang dimiliki oleh pasukan-pasukan tingkat Kaisar Agung. Bahkan jika Donghuang Diyuan tidak bisa membuka segel batu-batu ilahi tersebut, Donghuang Agung pasti akan bisa melakukannya.      

Wanita ini benar-benar serakah.      

"Aku menawarkan satu jasad Dewa Naga Emas Ungu ditambah dengan darah naga dari Dewa Naga Merah yang berfungsi untuk membaptis dan menempa tubuh kultivator," ujar Donghuang Diyuan sambil terus mengajukan penawarannya. Hal ini mampu menarik perhatian Ye Futian.      

Jasad Dewa Naga Emas Ungu dan darah naga.      

Sepertinya, Istana Kekaisaran Donghuang telah mendapatkan banyak keuntungan dari reruntuhan Naga.      

"10 batu ilahi," ujar Ye Futian sambil menatap Donghuang Diyuan.      

Kedua musuh bebuyutan itu sekarang sedang melakukan tawar-menawar.      

Donghuang Diyuan melanjutkan kata-katanya, "Darah naga dapat digunakan untuk membaptis dan menempa tubuh kultivator. Kekuatan tubuh fisik dari anggota Legiun Naga di zaman kuno jelas tidak bisa dibandingkan dengan standar saat ini. Ini adalah darah dari Dewa Naga Ungu Emas dan Dewa Naga Merah. Darah mereka dapat digunakan hingga berulang kali. Kau sebaiknya mempertimbangkan penawaran ini dengan hati-hati."      

"Teknik ilahi yang ada di dalam batu-batu ilahi itu juga dapat diwariskan dari generasi ke generasi," balas Ye Futian. "20 batu ilahi adalah jumlah maksimal yang bisa kutawarkan. Jika Puteri Donghuang tidak setuju, maka anggap saja aku tidak pernah datang kemari."      

"Kalau begitu kau bisa pergi sekarang," ujar Donghuang Diyuan dengan acuh tak acuh. Kemudian dia langsung berbalik dan bersiap untuk pergi. Ye Futian tercengang saat menyaksikan pemandangan ini.      

Apakah wanita ini perlu bertindak begitu dingin dan sombong kepadanya?      

"Sepakat," ujar Ye Futian, yang akhirnya menerima penawaran dari Donghuang Diyuan. Saat ini, dalam hal nilai, 30 batu ilahi jelas lebih berharga. Namun, jika dia bisa menggunakan jasad Dewa Naga dan darah naga untuk membuat ramuan dan membaptis generasi yang akan datang, Ye Futian percaya bahwa kesepakatan ini akan sepadan dengan biaya yang dia keluarkan.      

30 batu ilahi ini bisa diganti. Mereka tidak sepenting itu baginya.      

Yang paling penting, apa yang ditawarkan oleh sang Puteri adalah hal yang paling dia butuhkan saat ini. Oleh karena itu, Ye Futian menyetujui penawaran tersebut.      

Hal yang sama juga berlaku bagi Donghuang Diyuan. Dia memiliki kebutuhan lebih besar untuk mendapatkan batu ilahi. Oleh karena itu, dia berani menawarkan jasad Dewa Naga Emas Ungu serta darah naga. Dia ingin menetapkan harga yang lebih tinggi sehingga Ye Futian harus menukarnya dengan batu ilahi dalam jumlah yang lebih banyak.      

Istana Kekaisaran Donghuang masih membutuhkan tambahan batu ilahi.      

Donghuang Diyuan berbalik dan menatap Ye Futian. Mereka telah mencapai sebuah kesepakatan.      

Kesepakatan ini akhirnya diselesaikan dengan baik. Kedua belah pihak adalah sosok terkemuka di dunia kultivasi. Mereka tidak perlu melakukan penipuan untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan. Ye Futian akhirnya pergi dengan membawa serta jasad dan darah Dewa Naga bersamanya.      

Masih banyak yang harus dia lakukan setelah ini!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.