Legenda Futian

Menghina Para Dewa



Menghina Para Dewa

3Ji Wudao memandang ke arah Yu Sheng. Dia bisa merasakan sebuah aura berbahaya yang terpancar dari tubuh Yu Sheng.      
0

Ji Wudao telah mewarisi ajaran dari Kaisar Surgawi, dan sepertinya, Yu Sheng juga telah mewarisi ajaran dari sang Kaisar Iblis.      

Yu Sheng memandang Ye Futian dan mengangguk pelan. Ye Futian langsung memahami makna di balik tindakan Yu Sheng dan mengungkapkan senyuman di wajahnya.      

Mereka berdua telah menjadi saudara selama bertahun-tahun. Meskipun Yu Sheng tidak mengatakannya dengan keras, Ye Futian tahu apa yang ingin dia sampaikan. Ye Futian memandang Yu Sheng karena dia penasaran apakah Yu Sheng telah menguasai aura sang Kaisar Iblis. Yu Sheng mengangguk sebagai jawaban, menunjukkan bahwa dia telah berhasil melakukannya.      

Dengan pencapaian ini, Yu Sheng kemungkinan besar tidak akan menghadapi kubu yang menentangnya dalam memimpin Istana Kekaisaran Iblis dan bahkan di seluruh penjuru Dunia Iblis.      

Anggota dari Dunia Iblis mengutamakan kekuatan dan memprioritaskan kultivasi seseorang di atas garis keturunan mereka. Dengan adanya ajaran Kaisar Iblis dari zaman kuno dan dukungan dari Kaisar Iblis di masa kini, siapa yang berani menentang Yu Sheng?      

Mengenai statusnya di Istana Kekaisaran Iblis, Yu Sheng akan menjadi orang nomor dua setelah Kaisar Iblis. Meskipun kemampuannya mungkin belum setara dengan Kaisar Iblis, cepat atau lambat dia pasti akan mampu mengejarnya.      

Mulai sekarang, status Yu Sheng sebagai penerus dari Kaisar Iblis telah ditetapkan. Tidak akan ada lagi perubahan mengenai hal tersebut.      

Ye Futian sangat yakin bahwa Yu Sheng, yang kini telah mewarisi aura sang Kaisar Iblis, akan menjadi seorang Kaisar Iblis yang mengagumkan di masa depan.      

"Semuanya, apakah kalian masih enggan untuk pergi?" Tepat pada saat ini, sebuah suara terdengar di sana. Semua orang mengalihkan pandangan mereka dari Yu Sheng dan menatap sosok yang baru saja berbicara. Dia tidak lain adalah Ji Wudao, yang berdiri di tangga langit.      

Para kultivator yang hadir di sana tidak menanggapi pertanyaannya; sebaliknya, mereka mengeluarkan aura yang lebih kuat. Satu per satu, para kultivator tingkat tinggi naik ke atas langit dengan membawa Senjata Kekaisaran di tangan masing-masing. Mereka bermaksud untuk bertarung melawan Ji Wudao secara langsung.      

Mereka bertekad untuk merebut ajaran dari Istana Langit Kuno.      

Dunia Langit di masa kini tidak layak untuk memaksa mereka mundur.      

Melihat reaksi yang ditunjukkan oleh banyak orang, Ji Wudao mengerti bahwa tidak ada artinya untuk berbicara panjang lebar. Cahaya suci yang tak tertandingi bersinar terang, dan sosok Kaisar Surgawi itu mengeluarkan kekuatan ilahi yang tak tertandingi. Pada saat yang bersamaan, cahaya suci yang dipancarkan dari patung-patung dewa itu menjadi semakin menyilaukan saat kekuatan mereka menyelimuti seluruh tempat.      

Ji Wudao mengangkat kedua tangannya, dan tiba-tiba, sebilah pedang ilahi muncul di genggamannya. Itu adalah Pedang Kaisar Surgawi.      

Pedang ini ditakdirkan untuk mengatur nasib semua makhluk hidup. Segala sesuatu di dunia ini akan tunduk padanya. Lingkaran-lingkaran cahaya suci yang menakutkan langsung melesat ke atas awan dan menembus langit. Dalam sekejap, bayangan pedang itu menghalangi langit dan menutupi area ini.      

Semua kultivator memiliki ekspresi serius di wajah mereka, termasuk para kultivator yang mendekati tingkat dewa. Mereka mengeluarkan kekuatan Jalur Agung masing-masing hingga tingkat maksimal, dan Senjata Kekaisaran di tangan mereka memancarkan lingkaran-lingkaran cahaya suci yang bersinar bermil-mil jauhnya saat mereka bersiap untuk menahan serangan dari Pedang Kaisar Surgawi milik Ji Wudao.      

Saat ini, kumpulan awan iblis yang menakutkan itu tampak bergejolak dan bergemuruh. Kemudian, bayangan-bayangan iblis bermunculan di atas langit. Jenderal iblis berjaga di sekitar mereka. Dari sosok Yu Sheng, terpancar sebuah aura yang tak tertandingi. Itu adalah aura dari sang Kaisar Iblis.      

Saat ini, rasanya seolah-olah dia telah berubah menjadi Kaisar Iblis dan tampak sangat mengintimidasi. Di belakangnya, muncul sosok iblis raksasa lainnya. Itu adalah bayangan yang terbentuk dari aura sang Kaisar Iblis. Bayangan tersebut mengamati area di sekelilingnya dan akhirnya menatap lurus ke arah Kaisar Surgawi.      

Kekuatan iblis terpancar dari anggota Istana Kekaisaran Iblis. Semua kekuatan itu mengalir ke arah Yu Sheng. Kekuatan iblis di tubuh mereka memenuhi langit saat semua kekuatan itu bergabung dengan bayangan-bayangan iblis tersebut, beresonansi dengannya serta sosok Yu Sheng.      

Fenomena ilahi kini muncul di atas langit. Puluhan ribu bayangan iblis muncul di antara fenomena tersebut. Para iblis yang ada di atas langit itu semuanya bersatu untuk memenuhi panggilan Yu Sheng, dan aura iblis mereka sekarang sudah menjadi miliknya.      

Pemandangan ini sangatlah mencengangkan. Kultivator-kultivator sekuat Yan Guiyi bahkan ikut meminjamkan kekuatan iblis mereka kepada Yu Sheng. Pada saat ini, sosok Yu Sheng telah menyatu dengan bayangan sang Kaisar Iblis. Seolah-olah sang Kaisar Iblis terlahir kembali ke dunia ini sementara semua makhluk hidup kini bersujud di hadapannya.      

"Ini..."      

Pemandangan itu terlalu mengejutkan, dimana langit dan bumi kini berada dalam kekacauan. Fenomena aneh yang menakjubkan ini membuat hati banyak orang berdebar kencang.      

Rumor mengatakan bahwa Kaisar Iblis telah menyatukan semua iblis pada zaman kuno. Para iblis dari seluruh penjuru dunia telah berjanji setia kepadanya. Dia memiliki kekuatan iblis yang tak tertandingi, sehingga memungkinkan dirinya untuk memimpin mereka semua. Beberapa sosok terkemuka jadi bertanya-tanya: apakah pemandangan yang mereka lihat sekarang merupakan sebuah penggambaran dari kekuatan Kaisar Iblis yang begitu menakjubkan?      

Dua kekuatan itu bertabrakan secara langsung, dan ternyata keduanya berada di tingkat yang setara. Dua kekuatan itu sangatlah berbahaya.      

Saat ini, penerus dari Kaisar Surgawi dan penerus dari Kaisar Iblis sedang berhadapan satu sama lain.      

Banyak orang memusatkan perhatian mereka pada dua sosok itu. Saat ini, semua orang bisa melihat bahwa Yu Sheng telah mewarisi aura sang Kaisar Iblis. Kalau tidak, mustahil baginya untuk memiliki kekuatan seperti itu.      

Jauh di atas langit, kumpulan awan bencana tampak bergejolak. Kumpulan awan itu dipenuhi dengan aura iblis yang mengerikan dan mengancam. Aura itu mirip dengan kekuatan ilahi bencana, dan juga mirip dengan kekuatan dari Jurang Iblis. Kekuatan mengerikan ini berkumpul dan menjelma menjadi sebilah pedang iblis. Itu adalah pedang yang digunakan oleh Kaisar Iblis.      

Pedang Kaisar Surgawi sedang berhadapan dengan pedang Kaisar Iblis.      

Hati para kultivator berdebar kencang. Ini adalah duel lintas zaman. Kerumunan kultivator itu jadi bertanya-tanya, apakah Kaisar Surgawi dan Kaisar Iblis pernah berhadapan satu sama lain di zaman kuno? Lalu, siapa yang menang dan siapa yang kalah?      

Saat merasakan aura mengerikan yang dipancarkan oleh Yu Sheng, Ji Wudao mengerti bahwa Yu Sheng telah berhasil mewarisi kekuatan Kaisar Iblis. Ditambah lagi, Yu Sheng tidak lebih lemah darinya. Melihat penampilannya, tampaknya Yu Sheng juga seorang pria yang sangat beruntung, dan dia akan menjadi lawan yang sepadan untuknya.      

Ketika Ji Wudao memikirkan hal ini, dia mengayunkan Pedang Kaisar Surgawi tanpa ragu-ragu. Tebasannya ini ditujukan pada Yu Sheng.      

Tebasan itu mengoyak area Jalur Agung ini, membelahnya menjadi dua bagian, dan pada saat berikutnya, cahaya yang menyilaukan bersinar terang.      

Semua orang di area sekitar bisa merasakan sebuah kekuatan ilahi yang tak tertahankan menekan mereka. Namun, Yu Sheng tidak menunjukkan tanda-tanda ketakutan di wajahnya. Dia juga mengayunkan pedang Kaisar Iblis di tangannya, dan langit tiba-tiba berubah warna. Tebasannya itu juga membelah langit. Kumpulan awan iblis masih bergejolak dan bergemuruh sementara aura pedang itu melesat ke atas langit. Kedua senjata itu bergerak melintasi ruang hampa dan bertabrakan satu sama lain.      

Ketika dua pedang itu bersentuhan, area Jalur Agung itu pun hancur sepenuhnya. Segala sesuatu yang ada di langit dan bumi kehilangan warnanya saat aura bencana itu menyebar di udara dan memusnahkan semua makhluk hidup.      

"Hati-hati!" seseorang berteriak.      

Para kultivator yang berada di sekitarnya mengeluarkan kekuatan terbaik masing-masing untuk menahan serangan dari badai tersebut. Ye Futian juga melakukan hal yang sama. Cahaya suci berwarna hijau bersinar dari tubuhnya dan menyelimuti area sekitarnya. Semua kultivator dari Istana Kekaisaran Ziwei terlindung di dalam bola cahaya tersebut.      

Badai yang mengerikan itu melingkupi segalanya. Banyak orang bahkan tidak bisa melihat mata badai tersebut dengan jelas. Bahkan jiwa spiritual mereka juga tidak bisa menembus badai itu.      

Saat ini, rentetan suara gemuruh yang menakutkan bisa terdengar di sana. Seolah-olah ada sesuatu yang meledak di dalam badai tersebut.      

"Semuanya, kita akan bertemu lagi di masa depan!"      

Di tengah-tengah kekacauan yang sedang terjadi, sebuah suara bernada tenang terdengar dari mata badai tersebut. Itu adalah suara Ji Wudao, yang kini berdiri di puncak tangga langit.      

Hati banyak kultivator berdebar ketika mereka mendengar kata-katanya. Apakah Ji Wudao berniat untuk mundur?      

Jadi, pada akhirnya dia memutuskan untuk merelakan Istana Langit Kuno?     

Badai itu terus mengamuk. Kerumunan kultivator samar-samar bisa melihat ada sekelompok orang yang pergi meninggalkan tangga langit. Pada saat yang bersamaan, mereka menyaksikan sebuah pemandangan yang mengejutkan. Satu per satu, patung-patung dewa itu runtuh dan dihancurkan.      

*Boom*      

*Brak, Brak*      

Suara-suara gemuruh yang keras terdengar tanpa henti, sehingga membuat hati banyak orang berdebar kencang. Ketika badai itu berangsur-angsur mereda, para kultivator dari Dunia Langit telah melesat ke atas langit. Cahaya suci mengalir ke bawah, dan mereka pun pergi meninggalkan tempat ini tanpa ragu-ragu.      

Kerumunan kultivator yang hadir di sana mendengar suara patung-patung yang hancur berkeping-keping dan berguling menuruni tangga langit. Semua patung itu telah dihancurkan; tidak ada satu pun dari mereka yang selamat dari badai tersebut.      

Hanya tangga langit yang masih berdiri di sana. Tidak ada yang tahu terbuat dari apakah tangga tersebut.      

Semua kultivator tampak tercengang saat mereka menatap pecahan patung-patung yang jatuh dari tangga langit itu. Mereka semua tidak bisa berkata-kata.      

Para kultivator dari Dunia Langit telah menghancurkan semua patung itu sebelum mereka pergi dari sini. Sudah jelas, aura yang terkandung di dalam patung-patung itu pasti juga ikut musnah. Namun, siapa yang mampu menghancurkan semua patung itu?      

Hanya satu orang yang mampu melakukannya. Dia tidak lain adalah Ji Wudao.      

Saat banyak kultivator mendongak untuk menatap sosok-sosok yang pergi ke kejauhan itu, mereka semua memiliki pemikiran yang sama.      

Ji Wudao telah menghina para dewa!      

Meskipun dewa-dewa itu adalah leluhur mereka dari Istana Langit Kuno, yang merupakan pendahulu dari Dunia Langit, Ji Wudao tidak menghormati mereka sama sekali. Jika dia memiliki sedikit rasa hormat kepada mereka, dia tidak akan melakukan tindakan yang begitu kejam dengan menghancurkan semua patung tersebut.      

Di mata Ji Wudao, Dunia Langit tidak memiliki leluhur. Karena mereka tidak bisa menguasai tempat ini, maka mereka akan menghancurkan semuanya tanpa pandang bulu!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.