Legenda Futian

Wanita Misterius



Wanita Misterius

1"Semua patung itu telah dihancurkan!" seseorang berseru.      0

Kerumunan kultivator kini menatap patung-patung ilahi yang berjatuhan dari tangga langit. Hati mereka berdebar kencang. Mereka merasa bahwa hal itu sangat disayangkan.      

Semua patung ini adalah patung para dewa, namun mereka telah dihancurkan begitu saja. Aura dewa di dalamnya juga menghilang tanpa jejak.      

Bagaimana caranya Ji Wudao mampu menghancurkan semua aura dewa yang ada di dalam patung-patung tersebut?      

Selain Ji Wudao, aura Kaisar Iblis yang didapatkan oleh Yu Sheng juga sangat kuat. Dia bahkan mampu bertarung melawan Ji Wudao. Dengan meminjam kekuatan para kultivator dari Istana Kekaisaran Iblis, sebuah kekuatan iblis yang tak tertandingi terpancar keluar darinya. Sekarang, sosok terkemuka lainnya telah muncul di dunia ini.      

Namun, para kultivator itu tidak punya waktu untuk memikirkan hal ini. Sosok mereka melesat melintasi langit dan bergegas pergi menuju tangga langit. Mereka ingin melihat apakah patung-patung dewa yang hancur itu masih mengandung aura para dewa di dalamnya atau tidak.      

Para kultivator dari berbagai macam pasukan itu pun melesat menuju tangga langit. Mereka membalik patung-patung yang hancur itu dan memeriksanya dengan jiwa spiritual masing-masing. Mereka memeriksa setiap patung yang ada di sana secara menyeluruh. Sayangnya, mereka mendapati bahwa patung-patung ini telah kembali menjadi patung biasa. Oleh sebab itulah, mereka semua telah hancur, dan aura dewa tidak lagi tersimpan di dalamnya.      

Kelompok Ye Futian juga tiba di atas tangga langit. Namun, dia tidak memeriksa patung-patung itu. Jiwa spiritualnya hanya mengamati mereka. Berbagai macam patung yang ada di tangga langit itu semuanya telah dihancurkan oleh Ji Wudao. Adapun bagaimana dia bisa melakukannya, bahkan Ye Futian tidak mengetahui jawabannya.      

*Whoosh* Banyak sosok melesat ke atas langit, bergerak menuju puncak tangga langit.      

Apa yang ada di atas sana adalah sebuah Istana Surgawi yang sudah menjadi puing-puing. Awalnya terdapat pula patung-patung dewa di sini. Sekarang, mereka juga telah hancur berkeping-keping. Patung Kaisar Surgawi dulu didirikan di bagian tengah dari istana tersebut. Namun, patung Kaisar Surgawi, sang pemimpin dari Istana Langit Kuno, rupanya juga dihancurkan. Bahkan tidak ada puing-puing yang tersisa. Patung itu telah dimusnahkan dari muka bumi.      

"Ji Wudao benar-benar tegas dalam bertindak," seseorang berkomentar. Kaisar Surgawi adalah pemimpin dari Istana Langit Kuno sekaligus pemimpin dari Legiun Deva. Dia adalah salah satu sosok paling kuat di zaman kuno. Dunia Langit di masa kini dapat dianggap sebagai keturunannya. Namun, Ji Wudao telah menghancurkan patung sang Kaisar, sesuai apa yang dia katakan sebelumnya.      

Mungkin Ji Wudao sudah mewarisi aura Kaisar Surgawi. Bahkan jika dia telah mewarisi aura sang Kaisar dan sudah menjadi penerusnya, Ji Wudao sama sekali tidak ragu ketika menghancurkan patung tersebut. Ketegasannya bisa terlihat dari caranya dalam melakukan sesuatu.      

Ji Wudao jarang sekali muncul di hadapan publik. Berdasarkan apa yang dia lakukan di sini, tampaknya kepribadiannya tidak selembut penampilannya.      

Istana Surgawi itu telah hancur dan tampak berantakan. Pernah ada sebuah aura ilahi di tempat ini, tetapi sekarang, bahkan aura itu perlahan-lahan menghilang menjadi ketiadaan. Pemandangan itu sangat menyedihkan untuk disaksikan, dan banyak orang merasa bahwa hal itu sangatlah disayangkan.      

"Ada beberapa tulisan di sini!" seseorang berteriak dengan takjub. Banyak orang memandang ke tempat dimana orang itu berada. Terdapat sebuah pilar raksasa di sana. Pilar surgawi yang menjulang tinggi ke atas langit ini pada awalnya adalah sebuah pilar batu yang menopang Istana Surgawi tersebut. Sekarang, pilar itu telah runtuh, namun tidak hancur sepenuhnya.      

Di atas pilar batu raksasa yang telah runtuh itu, seseorang menemukan beberapa tulisan di sana. Ada sebaris kata yang ditulis di permukaannya.      

Bahkan ada sedikit keanggunan dalam gaya tulisannya tersebut.      

Hal ini membuat banyak orang mengungkapkan ekspresi aneh di wajah mereka. Ketika mereka melihat kata-kata itu, hati mereka terguncang.      

"Sepertinya tulisan ini dibuat oleh seorang wanita," ujar seseorang dengan suara pelan. Kaligrafi yang diukir oleh wanita itu mengandung keanggunan di dalam keindahannya. Kata-kata itu sendiri tampaknya mengandung makna yang kuat. Siapa sebenarnya yang meninggalkan tulisan-tulisan ini?      

Ye Futian juga bergerak mendekat dan melihat pilar batu itu serta tulisan di permukaannya      

"Hari ini, aku merasa sangat bersyukur untuk dapat memberi penghormatan kepada para dewa di Istana Langit Kuno dan menyaksikan keagungan mereka. Aku juga telah mewarisi aura para dewa untuk menyebarkan ajaran mereka ke seluruh penjuru dunia. Tempat ini akan tetap berdiri hingga generasi mendatang untuk dinantikan kehadirannya selama ribuan tahun yang akan datang."      

Ye Futian berpikir dalam hati, 'Siapa sebenarnya wanita ini? Dia memiliki pandangan yang luar biasa.'      

Dia bahkan merasa terkesan. Dia selalu menghormati sosok yang begitu ambisius ini.      

Sosok ini telah mengunjungi tempat ini dan mengukir beberapa kata di sini. Dia bermaksud untuk mengikuti kehendak para dewa dan mewariskan ajaran mereka kepada dunia.      

Dia menjaga tempat ini untuk generasi mendatang dan mewariskan ajaran tersebut.      

Kata-katanya juga menjadi sebuah pengingat bagi semua kultivator yang mengunjungi tempat ini setelahnya. Mereka diberi kebebasan untuk mewarisi aura para dewa yang ada di sini, tetapi mereka tidak boleh menghancurkan atau menduduki tempat tersebut. Sebaliknya, para kultivator harus mengizinkan generasi mendatang datang kemari untuk mewarisi aura para dewa.      

Ada berapa banyak orang di dunia ini yang memiliki ambisi sebesar itu?      

"Kata-kata ini kemungkinan besar ditinggalkan olehnya," ujar Kaisar Pedang Tertinggi dengan suara pelan. Dia sama terkejutnya dengan yang lain. Sebagai putri dari Kaisar Surgawi, wanita itu pasti pernah mengunjungi tempat ini sebelumnya. Namun, dia tidak mengambil semuanya untuk dirinya sendiri. Sebaliknya, dia telah meninggalkan semuanya dalam kondisi utuh sehingga mereka dapat diwariskan ke generasi yang akan datang.      

Darah kaisar mengalir di dalam nadinya, dan dia adalah sosok yang tak tertandingi. Tanpa kehadirannya, dunia akan kehilangan warnanya.      

Ye Futian menatap Kaisar Pedang Tertinggi. Dia samar-samar mengetahui siapa sosok yang dimaksud olehnya. Kata-kata ini sepertinya ditinggalkan oleh seorang wanita. Dalam hal ini, sosok yang disinggung oleh Kaisar Pedang Tertinggi pasti mengacu pada putri sang Kaisar dari Dunia Langit. Kekaguman kini muncul di dalam diri Ye Futian.      

Dia tidak tahu apakah sosok terkemuka seperti itu masih ada di dunia ini. Dia jadi bertanya-tanya apakah dia akan memiliki kesempatan untuk bertemu dengannya dan menyaksikan kehebatannya di masa depan.      

"Ji Wudao kemungkinan besar adalah keturunannya. Dia adalah sosok yang sangat ambisius, dan dia berharap agar reruntuhan ini bisa diwariskan ke generasi mendatang. Namun, Ji Wudao malah menghancurkan tempat ini," Kaisar Pedang Tertinggi menganalisis sambil mengerutkan kening. Apa sebenarnya yang dipikirkan oleh Ji Wudao? Seberapa banyak wawasan dari wanita itu yang dia terima dan pertahankan?      

Tidak jauh dari Ye Futian, Donghuang Diyuan berdiri di sana dan menatap tulisan-tulisan yang ada di pilar batu tersebut. Tatapannya terpaku di sana untuk waktu yang lama.      

"Sepertinya keturunannya memutuskan untuk menentangnya," Di Hao dari Dunia Manusia berkomentar dari bagian samping. Dia juga bisa menebak identitas dari sosok yang meninggalkan kata-kata ini.      

Ji Wudao kemungkinan besar adalah penerus wanita itu. Namun, dia tidak mewarisi auranya. Dia memiliki pandangan yang luar biasa untuk generasi yang akan datang, namun Ji Wudao telah menghancurkan semua patung dewa tersebut. Dia menghancurkan semua yang ada di sini, melakukan tindakan yang berlawanan dengan apa yang diinginkan oleh wanita itu. Dia menentang pandangannya terhadap tempat ini.      

"Atau mungkin, dialah yang berubah," gumam Donghuang Diyuan. Di Hao tercengang oleh kata-katanya dan memandang ke arahnya. Kemudian, dia menyaksikan Donghuang Diyuan berbalik dan pergi meninggalkan pilar batu tersebut. Dia tampak tenggelam dalam pikirannya saat menatap sosok Donghuang Diyuan yang pergi ke kejauhan.      

"Sepertinya tidak ada lagi yang tersisa di sini," Di Hao menyimpulkan sambil mengalihkan pandangannya dari Donghuang Diyuan. Kemudian dia memandang Ye Futian dan Yu Sheng, lalu berkata, "Selamat untuk kalian berdua."      

Ye Futian mengungkapkan ekspresi aneh di wajahnya. Dia pun berbalik untuk menghadap Di Hao. Mereka berdua tidak memiliki hubungan dekat antara satu sama lain. Bahkan ketika Di Hao pergi ke reruntuhan Mahoraga sebelumnya, dia memiliki niat jahat dalam benaknya.      

Di Hao memuji, "Penggaris Ilahi itu dapat membunuh segala jenis iblis. Sekarang setelah Penggaris Ilahi dan aura Kaisar Iblis masing-masing telah menemukan pewarisnya, maka telah lahir dua sosok luar biasa lainnya di dunia ini." Dia berbicara dengan nada yang tulus, seolah-olah dia ikut senang dengan pencapaian mereka. Bahkan ada cahaya suci yang bergerak di sekelilingnya. Dia memancarkan aura kebajikan di sekitanya, sehingga membuat orang-orang di sekitarnya merasa sangat nyaman.      

Apakah murid utama dari Dunia Manusia ini menyampaikan pujiannya itu dengan tulus?      

"Terima kasih banyak," jawab Ye Futian dengan tenang. Suaranya tidak mengandung emosi dan terdengar kaku. Di Hao tampaknya juga tidak keberatan akan hal tersebut. Namun, ada cukup banyak kultivator di sekitar ketiganya yang memandang ke arah mereka.      

Yu Sheng telah menerima ajaran dari Kaisar Iblis, sementara Ye Futian mewarisi Penggaris Ilahi. Keduanya telah mendapatkan peluang Jalur Agung yang luar biasa. Mereka sekarang sudah berada di puncak dunia kultivasi.      

Apalagi mereka berdua adalah sekutu. Pasukan lain tidak akan berani mengincar mereka sekarang.      

Meskipun beberapa dari mereka ingin merebut Penggaris Ilahi tersebut, namun mereka perlu mempertimbangkan kembali apakah layak bagi mereka untuk menyerang Ye Futian sekarang, karena mereka telah melihat kemampuan Yu Sheng sebelumnya. Beberapa saat yang lalu, semua orang telah menyaksikan betapa kuatnya serangan yang dikeluarkan oleh Yu Sheng. Selain Ji Wudao, siapa lagi di benua kuno ini yang bisa menahan serangan tersebut?     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.