Legenda Futian

Bertarung Melawan Kultivator yang Mendekati Tingkat Dewa



Bertarung Melawan Kultivator yang Mendekati Tingkat Dewa

2Ye Futian mendongak dan menatap Raja Surgawi Tertinggi, yang berjalan menuruni tangga langit.      
2

Apa yang akan digunakan oleh Ye Futian untuk melawannya?      

"Kau akan tahu begitu kau menerima seranganku," jawab Ye Futian.      

Raja Surgawi Tertinggi menatap tajam ke arah Ye Futian saat dia melangkah ke depan. Dalam sekejap, sebuah kekuatan dewa dikeluarkan dari sosoknya, dan fenomena aneh muncul di atas langit. Sebuah area yang tersegel telah terbentuk di atas kepala Raja Surgawi Tertinggi. Sekelompok dewa sedang memandang ke permukaan tanah dengan tatapan mengejek dari atas langit sambil mengeluarkan tekanan dari kekuatan mereka masing-masing.      

Setiap sosok dewa itu memancarkan aura yang mengintimidasi. Gema dari suara mereka terdengar di seluruh tempat, seolah-olah mereka sedang berteriak. Banyak kultivator di permukaan tanah merasa lemah saat mereka melihat pemandangan di depan mata mereka itu. Mereka bisa merasakan jantung mereka berdegup kencang saat mereka berpikir bahwa kekuatan yang sedang menekan mereka ini adalah kekuatan para dewa, sehingga membuat mereka merasa putus asa dan memiliki keinginan untuk bersujud lalu menyembah dewa-dewa yang ada di atas langit.      

Rombongan para dewa itu mengelilingi sosok terkuat dari Empat Raja Surgawi di Dunia Langit, Raja Surgawi Tertinggi.      

Ye Futian tampak sangat kecil di dalam area tersebut. Meskipun dia sendirian, namun cahaya suci dari Jalur Agung tampak mengalir di sekelilingnya, dengan menjadikan tubuhnya sebagai titik pusatnya. Cahaya tersebut membentuk kekuatan hukum yang tidak bisa dibelenggu oleh tekanan Jalur Agung mana pun di dunia ini. Dengan demikian, dia tidak akan berlutut dan menyembah dewa-dewa tersebut.      

Ye Futian mengangkat kepalanya dan memandang ke tempat dimana area Jalur Agung yang menakjubkan itu memperluas jangkauannya. Dia terpaku di tempatnya dan tidak akan menggerakkan tubuhnya bahkan jika langit runtuh di atasnya.      

"Hmm?"      

Para kultivator yang berada di sana menatap Ye Futian, yang berdiri tegak di hadapan Raja Surgawi Tertinggi, seorang kultivator di tingkat mendekati dewa. Rasa takjub terlintas di mata mereka ketika mereka melihat area Jalur Agung itu berubah menjadi dunia tersendiri di sekitar tubuh Ye Futian, seolah-olah aea itu memiliki Jalur Agung-nya sendiri.      

Ye Futian sedang dalam perjalanan untuk menjadi kultivator di tingkat mendekati dewa, dan kini dia telah tiba di perbatasan dari tingkat Plane berikutnya.      

Suara gemuruh yang keras terdengar dari atas kepala Ye Futian, dimana wajah raksasa milik seorang dewa bisa terlihat di udara. Di atas sana, bayangan para dewa berkumpul di suatu tempat dan mengerahkan kekuatan dewa menuju wajah raksasa tersebut. Mereka kemudian mengeluarkan suara geraman ke arah Ye Futian dan mengubah kekuatan itu menjadi Hukum Langit.      

Dalam hitungan detik, sebuah badai menghantam seluruh penjuru area tersebut. Setelah melihat pemandangan itu, banyak kultivator bergegas mengeluarkan kekuatan Jalur Agung untuk berlindung dari Hukum Langit tersebut. Meski begitu, banyak dari mereka yang tidak bisa menahan kekuatan dari badai yang dahsyat itu. Oleh karena itu, jenis tekanan yang dihadapi oleh Ye Futian, yang berdiri di tengah-tengah badai Jalur Agung itu benar-benar tak terbayangkan.      

Dia masih berdiri tegak di tempatnya, dan cahaya suci mengitari sekujur tubuhnya tanpa terpengaruh oleh area sekitarnya sedikit pun.      

*Brak*     

Suara ledakan keras tiba-tiba bergema di udara—terdengar seperti gemuruh petir. Suara itu mengganggu pendengaran banyak kultivator, yang jiwa spiritualnya juga sangat terguncang olehnya. Pada saat berikutnya, sebuah telapak tangan raksasa terlihat melesat dari atas langit, diarahkan ke tempat Ye Futian berdiri. Serangan itu tampak seperti teknik Giant Palm of Tianshen yang berusaha memusnahkan segala sesuatu yang ada di bawah langit.      

Sebelum telapak tangan raksasa itu mencapai permukaan tanah, suara gemuruh yang keras terus menerus terdengar dari atas kepala semua orang. Sementara itu, retakan mulai bermunculan di permukaan tanah saat suara mengerikan yang disebabkan oleh dampak dari telapak tangan raksasa yang dikerahkan ke bawah itu terdengar. Kekuatan telapak tangan yang semakin mendekat dengan cepat itu sangatlah dahsyat.      

Raja Surgawi Tertinggi—sosok terkuat dari Empat Raja Surgawi—dikenal karena sikapnya yang mengintimidasi dan kekuatannya yang tak tertandingi. Salah satu muridnya bahkan memiliki gelar sebagai Gaia Star Lord di Dunia Langit. Saat mengetahui hal ini, siapa pun bisa membayangkan betapa kuatnya dia.      

Bisakah Ye Futian menangkis serangan sedahsyat itu?      

Sosok Ye Futian tampak sangat kecil di hadapan Great Palm of Tianshen yang semakin mendekat. Tidak mudah untuk melihat sosoknya di sana karena dia dibayangi oleh telapak tangan tersebut. Cahaya suci yang berkilauan di sekujur tubuhnya membantu orang lain menyadari bahwa dia masih berdiri di sana.      

Bisakah dia melarikan diri dari jangkauan telapak tangan raksasa itu dengan menggunakan Buddha's Celerity miliknya?      

*Whoosh* Pada saat ini, sebuah badai dari kekuatan hukum yang menakjubkan bergejolak di sekitar Ye Futian. Dalam sekejap, banyak kultivator menoleh untuk melihatnya. Para penonton bisa melihat sebuah Penggaris Ilahi yang menakjubkan di tengah-tengah badai tersebut.      

Penggaris Ilahi itu dikerahkan menuju telapak tangan yang jatuh dari atas langit tersebut. Sebelum mereka menyadarinya, semua orang melihat telapak tangan raksasa itu ditembus, dan banyak retakan terbentuk di permukaannya. Tidak lama kemudian, Great Palm of Tianshen itu pun hancur bersamaan dengan suara ledakan yang keras.      

Aura yang mengintimidasi itu menghilang saat badai yang ada di sana lenyap secara perlahan-lahan. Banyak kultivator memandang Ye Futian dengan tercengang. Jantung mereka berdegup kencang saat mereka melihat sosoknya.     

Great Palm of Tianshen telah dihancurkan hingga berkeping-keping oleh sebuah penggaris.      

Selain tidak melarikan diri dari tempatnya dengan menggunakan Buddha's Celerity miliknya, Ye Futian bahkan melancarkan serangan balasan. Cahaya suci yang dilihat oleh semua orang sebelumnya dipancarkan dari penggaris di tangannya itu.      

Dia telah berhasil menghancurkan serangan yang dikeluarkan oleh kultivator di tingkat setengah dewa. Kekuatan yang dia tunjukkan sebelumnya sebanding dengan Donghuang Diyuan, yang meminjam Kekuatan Naga Leluhur.      

"Apakah penggaris itu adalah Senjata Kekaisaran?" Semua orang mengarahkan pandangan mereka pada senjata yang ada di tangan Ye Futian. Ada sebuah aura yang berbeda di sekitar Penggaris Ilahi tersebut. Namun, itu bukanlah Senjata Kekaisaran.      

Itu adalah sebuah Benda Ilahi. Kultivator yang tak terhitung jumlahnya berpikir dalam hati. Setelah melakukan penilaian, mereka menyimpulkan bahwa penggaris itu memang sebuah Benda Ilahi—yang ditinggalkan oleh seorang dewa. Meskipun itu bukanlah Senjata Kekaisaran, namun kekuatannya masih cukup mengerikan.      

"Hmm?"      

Salah satu kultivator, yang telah memasuki Kuil Karura sebelumnya, tampak mengerutkan kening.     

"Dulu ketika aku pergi mengunjungi reruntuhan Karura untuk berkultivasi, aku mendengar tentang tubuh Kaisar Iblis yang disegel oleh Penggaris Ilahi," seorang kultivator mengumumkan, sambil menatap penggaris yang ada di tangan Ye Futian. Setelah mendengar hal tersebut, hati banyak orang berdebar kencang. Namun, banyak kultivator telah mengetahui tentang fakta tersebut, terutama mereka yang berasal dari pasukan tingkat Kaisar Agung. Orang-orang ini mengetahuinya setelah bertukar informasi mengenai reruntuhan mereka masing-masing.      

Ternyata Penggaris Ilahi yang mampu menyegel Kaisar Iblis itu kini menjadi milik Ye Futian!      

"Hal ini telah terjadi bertahun-tahun yang lalu. Pada saat itu, sekelompok kultivator dari Dunia Iblis, membawanya dari reruntuhan Mahoraga ke reruntuhan Karura. Setelah itu, Penggaris Ilahi itu menghilang. Para kultivator dari Istana Kekaisaran Iblis juga memulai pengasingan mereka." Pada saat itu juga, seseorang mengalihkan pandangannya pada kultivator-kultivator dari Dunia Iblis, yang juga hadir di antara kerumunan.      

"Bukankah para kultivator dari Dunia Iblis seharusnya mengetahui tentang hal ini?" seseorang bertanya. Bahkan para kultivator dari pasukan tingkat Kaisar Agung sangat tertarik dengan topik ini. Jadi mereka juga mengalihkan pehatian mereka pada kerumunan tersebut.      

Sekuat apakah Penggaris Ilahi itu jika penggaris tersebut mampu menyegel sosok-sosok seperti Kaisar Iblis?      

"Itu adalah benda yang bernilai tinggi," Raja Surgawi Tertinggi menatap Ye Futian dan berkomentar. Jika Penggaris Ilahi itu bisa menyegel Kaisar Iblis seperti yang rumor yang beredar, maka penggaris tersebut memang layak mendapatkan perhatian lebih dari Raja Surgawi Tertinggi.      

Awalnya, mereka melancarkan serangan pada Ye Futian hanya untuk mengintimidasinya. Tujuan utama mereka adalah untuk mengalihkan fokus kultivator lain dari mereka sehingga perhatian pasukan-pasukan itu akan beralih pada reruntuhan Mahoraga. Namun, tidak pernah terlintas dalam pikiran mereka bahwa Ye Futian membawa Penggaris Ilahi yang pernah menyegel Kaisar Iblis itu bersamanya.      

Jika itu adalah Penggaris Ilahi yang sesungguhnya, maka situasinya akan menjadi semakin menarik.      

"Serahkan penggaris itu padaku!" Raja Surgawi Tertinggi memberi perintah dan mengangkat tangannya. Dalam sekejap, Giant Palm of Tianshen melesat dari atas langit menuju lokasi dimana Ye Futian berdiri, berusaha merebut Penggaris Ilahi itu darinya secara paksa.      

Setelah memperbesar Penggaris Ilahi di tangannya, Ye Futian memandang ke atas langit saat dia mengayunkan senjata di tangannya ke arah telapak tangan raksasa yang mendekat dengan cepat itu. Dan seperti yang diharapkan, telapak tangan raksasa itu hancur berkeping-keping saat bertabrakan dengan penggaris tersebut. Serangan itu sama sekali tidak bisa mengatasi kekuatan Penggaris Ilahi milik Ye Futian. Hampir tidak ada kekuatan dari Jalur Agung yang mampu bertahan setelah terkena serangan tersebut.      

"Sungguh kekuatan Jalur Agung yang unik," seseorang berkomentar sambil menatap Penggaris Ilahi yang dipenuhi dengan energi yang tak tertandingi itu.      

*Boom*     

Sebuah aura yang mengancam memenuhi area tersebut setelah sebuah suara yang menggelegar bergema di udara. Setelah mengangkat kepala mereka, semua orang melihat Raja Langit Tertinggi merapalkan rune untuk membentuk sebuah mantra. Pada saat yang bersamaan, kekuatan para dewa yang ada di atas langit perlahan-lahan semakin menguat. Tidak lama kemudian, para dewa terlihat melayang di 36 lokasi yang berbeda dan berdiri tegak di tempat masing-masing.      

"Ayo kita pergi dari sini." Sebagian besar kultivator memilih untuk mundur, mencoba melarikan diri dari area yang berbahaya ini. Namun, mereka menyadari bahwa mereka tidak dapat pergi meninggalkan area yang telah dikuasai oleh 36 dewa ini dengan kekuatan mereka. Para penonton hanya bisa mengeluarkan kekuatan Jalur Agung masing-masing untuk berlindung karena mereka sudah tidak memiliki pilihan lain.      

Saat Xi Chiyao mengayunkan Pedang Ilahi Tetesan Hujan miliknya, hujan turun di area dimana kelompok dari Istana Kekaisaran Ziwei berdiri, melindungi tempat itu dari dampak serangan tersebut.      

Setelah beresonansi satu sama lain, para dewa yang ada di atas langit itu memancarkan Kekuatan Dewa Tertinggi, mengubahnya menjadi sebuah area Jalur Agung yang menyegel seluruh area ini dari dunia luar. Di sisi lain, Raja Surgawi Tertinggi masih berada di atas langit sambil memandang Ye Futian dengan tatapan mengejek. Dia tidak berhenti merapalkan rune dari mulutnya. Suara ilahi yang dia hasilkan dipenuhi dengan kekuatan dewa di dalamnya, yang tak tertahankan bagi siapa pun yang mendengarnya.      

Ye Futian melemparkan Penggaris Ilahi di tangannya ke udara, yang kemudian melayang di atas kepalanya. Tiba-tiba, sebuah area Jalur Agung yang menakutkan terbentuk dengan menjadikan tubuhnya sebagai titik pusat. Area itu mulai mengeluarkan cahaya suci, dan bayangan penggaris yang tak terhitung jumlahnya bermunculan di sekeliling Ye Futian. Sepertinya jumlah penggaris itu terus bertambah.      

*Whoosh* Penggaris Ilahi itu memancarkan cahaya suci yang menakjubkan dan langsung melesat ke atas langit. Dalam sekejap, cahaya tersebut menyelimuti area itu di dalamnya.      

Setelah melihat pemandangan tersebut, para dewa itu mengeluarkan serangan telapak tangan raksasa yang membuat udara ikut bergetar dan mengarahkannya pada Ye Futian.      

"Serang!"      

Saat Ye Futian berbicara, Penggaris Ilahi di sekitarnya menembus segel di sekelilingnya dan menghilang tanpa jejak.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.