Legenda Futian

Patung-Patung Dewa



Patung-Patung Dewa

0Di reruntuhan Istana Langit Kuno, para kultivator dari seluruh penjuru dunia telah masuk ke dalamnya untuk melakukan penjelajahan.       2

Banyak orang telah menemukan reruntuhan para Kaisar Agung dan datang kemari untuk memahami dan berkultivasi. Beberapa orang menyadari pertempuran yang melibatkan Ye Futian di sana, namun mereka tidak terlalu memedulikannya. Lagipula, mereka datang kemari bukan untuk menyaksikannya bertarung.      

"Lihat disana." Tatapan mata Ye Futian beralih ke bagian kiri, tepatnya pada sebuah area yang dipenuhi dengan bangunan yang hancur. Di sana terdapat kobaran api ilahi yang memenuhi langit, mewarnai langit menjadi merah. Meskipun lokasinya masih sangat jauh, namun hawa panas darinya sudah bisa dirasakan dengan jelas.      

"Seharusnya itu adalah tempat kultivasi dari seorang Kaisar Agung," ujar Biksu Taois Mu, yang memusatkan perhatiannya pada tempat itu. Tampaknya dia cukup tertarik dengan tempat tersebut.      

"Istana Langit Kuno di bawah komando Legiun Deva pasti memiliki banyak kultivator tingkat tinggi di dalamnya, dan juga akan ada beberapa Kaisar Agung di antara mereka. Ini mungkin tempat bagi para Kaisar Agung untuk berkultivasi," Ye Futian menyetujui pendapat Biksu Taois Mu.      

"Aku akan pergi ke sana untuk berkultivasi," ujar Biksu Tao Mu. Karena dia berkultivasi dalam teknik api, maka tempat ini sangat cocok untuknya.      

"Tapi, Klan Dewa Kuno..." Sebelum Ye Futian memiliki kesempatan untuk selesai berbicara, dia mendengar Biksu Tao Mu berkata, "Tidak akan ada masalah, mengingat mereka tidak berani berurusan dengan kita dalam pertempuran sebelumnya. Dan apakah Pemimpin Istana lupa? Tentang kemampuan istimewa yang kumiliki?"      

Ye Futian mengangguk pelan karena dia tentu saja ingat akan hal tersebut. Biksu Taois Mu sangat pandai dalam melakukan penyamaran; kemampuan menyamarnya sangat rapi dan sudah sangat terlatih.      

"Hati-hati," ujar Ye Futian.      

"Tidak usah khawatir, Pemimpin Istana. Jika aku menghadapi bahaya, aku akan bergegas melarikan diri," jawab Biksu Taois Mu. Kemudian, dia pun memisahkan diri dari kerumunan dan pergi ke kejauhan.      

Kemudian, para kultivator lainnya melanjutkan perjalanan bersama Ye Futian. Meskipun ini adalah sebuah dunia kecil, namun area di dalamnya sangat luas. Ye Futian bergerak lurus ke depan, pergi menuju Istana Surgawi yang tampak buram itu. Sebelum mereka, para kultivator dari pasukan-pasukan di tingkat Kaisar Agung sudah pergi ke sana terlebih dahulu, sama halnya seperti para kultivator dari Dunia Langit yang mengendalikan reruntuhan Istana Langit Kuno ini.      

Itu adalah bagian inti dari Istana Langit Kuno, dan tidak ada yang tahu apa yang tersimpan di dalamnya.      

*Whoosh* Saat mereka mempercepat langkah masing-masing, seberkas cahaya suci yang tak tertandingi bersinar di depan mereka, menutupi area yang luas. Ye Futian dan kelompoknya memandang ke depan dengan sangat hati-hati dan melihat bahwa cahaya suci itu menghujani Istana Surgawi yang buram tersebut dan menutupi seluruh tempat.      

"Pemimpin dari Istana Langit Kuno."      

Ye Futian memandang ke arah yang dimaksud dan melihat sebuah bayangan ilahi muncul di antara langit dan bumi. Seberkas cahaya suci yang tak tertandingi dikeluarkan dari bayangan ilahi tersebut dan menerangi area ini.      

Bayangan itu ilahi kemungkinan besar adalah pemimpin dari Istana Langit Kuno, sosok yang pernah menjadi pemimpin dari Delapan Legiun.      

Tampaknya Ji Wudao memang telah mewarisi aura dari Istana Langit Kuno. Namun, kekuatannya dibatasi ketika dia berada di luar gerbang Istana Langit Kuno, jadi dia datang kemari untuk menggunakan aura kaisar dari Istana Langit Kuno dan mampu mengeluarkan sebuah kekuatan ilahi yang menakjubkan.      

Namun, hal yang lebih mengerikan adalah, ada beberapa sinar cahaya yang muncul di bawah bayangan ilahi tersebut; setiap sinar cahaya itu sangatlah menakjubkan; seolah-olah masing-masing sinar itu mewakili satu dewa kuno.      

"Di sana..." Kaisar Pedang Tertinggi menatap ke depan. Jantungnya berdegup kencang. Selain mereka, semua orang yang telah memasuki Istana Langit Kuno melihat ke depan dengan sangat terkejut.      

Apa yang sedang mereka lihat?      

Keagungan dari para dewa?      

Ketika reruntuhan para dewa muncul kembali ke dunia ini, para kultivator yang tak terhitung jumlahnya telah menginjakkan kaki ke benua kuno ini. Namun, pemandangan yang ada di depan mereka ini tetaplah pengalaman pertama bagi siapa pun yang melihatnya, dan pemandangan tersebut terlalu luar biasa untuk diungkapkan dengan kata-kata.      

Bahkan para kultivator dari pasukan tingkat Kaisar Agung belum pernah melihat pemandangan semenakjubkan itu sebelumnya. Mereka belum pernah melihat hal seperti ini di reruntuhan Delapan Legiun lainnya.      

Para dewa telah muncul bersama-sama.      

Akhirnya, saat Ye Futian dan yang lainnya bergerak mendekat, mereka bisa melihat apa yang ada di depan sana.      

Terdapat tangga langit lainnya di sana, tapi itu lebih terlihat seperti tangga surgawi yang mengarah ke Istana Surgawi.      

Terdapat banyak patung di berbagai lokasi di tangga langit ini, dan semua patung ini terpelihara dengan baik. Pada saat ini, beberapa patung bersinar dengan cahaya suci, yang mengandung aura Kaisar Agung di dalamnya.      

"Para dewa dari langit!"      

Di bagian bawah, banyak kultivator juga telah tiba di sana, termasuk para kultivator dari pasukan-pasukan di tingkat Kaisar Agung. Mereka bergerak ke depan di udara, tetapi kecepatan mereka perlahan-lahan melambat hingga akhirnya mereka berhenti di tempat masing-masing. Hal yang mereka lakukan hanyalah menatap pemandangan mengejutkan yang ada di hadapan mereka itu.      

Apa yang ada di atas tangga langit itu adalah patung-patung para dewa.      

Patung-patung yang bersinar dengan cahaya suci dan mengeluarkan aura Kaisar Agung itu adalah patung-patung yang beresonansi dengan para kultivator. Mereka semua telah terbangun.      

"Mereka adalah...para dewa di bawah komando Kaisar Istana Langit Kuno!"      

Ye Futian dan yang lainnya juga telah tiba di sana. Langkah mereka melambat, dan tatapan mata mereka tertuju pada pemandangan mengejutkan yang ada di depan mereka itu. Mereka semua bisa merasakan dampak yang kuat dari apa yang mereka lihat saat ini.      

Tidak ada yang bisa mengetahui atau memastikan sekuat apakah Kaisar Surgawi dari Istana Langit Kuno. Namun, sebagai orang nomor satu dari Delapan Legiun, Kaisar Surgawi kemungkinan besar adalah sosok terkuat di bawah Jalur Surgawi.      

Seberapa kuatkah sosok seperti itu?      

Di bawah komandonya, ada banyak dewa surgawi yang bekerja untuknya.      

Terlebih lagi, karakteristik dewa-dewa ini tampaknya sudah bisa ditebak. Ada dewa matahari, dewa bulan, dewa petir, dewa hujan... Semua dewa ini bekerja di bawah komando Kaisar Surgawi, dan mereka adalah dewa-dewa yang bertanggung jawab atas dunia ini.      

Biasanya, mereka tidak akan berada di sini, melainkan di dunia lain dengan kultivator mereka sendiri. Kecuali Kaisar Surgawi memanggil mereka, mereka tidak akan muncul di Istana Langit.      

Semengerikan apakah pertempuran para dewa di zaman kuno?      

Kaisar Surgawi telah memanggil para dewa kemari untuk bergabung dengannya dalam perang.      

Namun, melihat situasi saat ini, tempat ini bukanlah sebuah medan perang. Meskipun telah terjadi beberapa penyerangan, namun tempat ini tidak sepenuhnya hancur. Kaisar Surgawi pasti telah memimpin semua dewa ini untuk menyerang, tetapi mereka telah meninggalkan jejak aura mereka di sini.      

Mungkin mereka sudah menyadari bahwa ini mungkin akan menjadi sebuah perang berskala besar.      

Dunia Langit dari generasi selanjutnya tampaknya mampu beresonansi dengan Istana Langit Kuno di zaman kuno. "Mengapa bisa demikian, dan bagaimana keduanya terhubung satu sama lain?" Ye Futian bertanya-tanya dalam hati. Mungkinkah Kaisar Surgawi tidak sepenuhnya binasa dalam pertempuran di zaman kuno?      

Apakah mungkin dia hidup dalam bentuk lain dan dihidupkan kembali di generasi selanjutnya? Apakah dia yang menciptakan Dunia langit?      

Dan sembilan Lord Agung di Dunia Langit saat ini tampaknya memiliki kemiripan dengan para dewa dari Istana Langit Kuno.      

Mungkinkah mereka benar-benar memiliki asal-usul yang sama?      

Ada juga Istana Kegelapan dan Legiun Asura, yang dikatakan juga memiliki hubungan satu sama lain.      

Karena hal inilah, para kultivator dari Dunia Langit sangat cocok dengan kekuatan yang mereka warisi dari Istana Langit Kuno.      

Pada saat ini, Ji Wudao berdiri di atas tangga langit tersebut. Di belakangnya, bayangan ilahi dari Kaisar Surgawi berdiri di antara langit dan bumi, sehingga Ji Wudao tampak seperti seorang putra langit.      

Tampaknya Ji Wudao memang mewarisi aura Kaisar Surgawi. Jika tidak, dia tidak akan bisa menggunakan kekuatan sang Kaisar ketika dia berada di luar Istana Langit Kuno.      

Sekarang setelah mereka berada di sini, kekuatan ini jelas menjadi semakin dahsyat.      

Selain itu, dia tidak sendirian. Ada juga sosok-sosok terkemuka lainnya dari Dunia Langit, dan beberapa dari mereka mampu berkomunikasi dengan aura para dewa.      

Donghuang Diyuan dan yang lainnya berdiri di lokasi yang berbeda-beda di bagian bawah sambil mengeluarkan aura yang menakutkan. Beberapa dari mereka memiliki Senjata Kekaisaran di tangan masing-masing, yang memancarkan kekuatan ilahi sambil terus bergerak ke arah tangga langit.      

Warisan para dewa!      

"Seperti yang kukatakan sebelumnya, Istana Langit Kuno adalah milik Dunia Langit. Sebelumnya, aku sudah bermurah hati pada kalian. Jika kalian terus bertindak agresif, jangan salahkan aku untuk bertindak kejam," ujar Ji Wudao, dan kata-katanya tersebut menarik perhatian Ye Futian.     

Apakah Ji Wudao telah bermurah hati sebelumnya?      

Dan itu bukan karena dia tidak berani membantai mereka?      

Bagaimanapun juga, ukuran Dunia Langit tidak begitu besar. Bahkan jika semua Kaisar Agung telah mencapai kesepakatan untuk tidak ikut campur dalam urusan yang terjadi di tempat ini, Ji Wudao tidak akan berani membunuh sosok-sosok terkemuka dari pasukan-pasukan tingkat Kaisar Agung atau bahkan para penerus mereka.      

Bukan hanya dia, tetapi pasukan-pasukan itu juga akan menahan diri untuk bertarung satu sama lain.      

"Menurutku Dunia Langit tidak dapat mengklaim warisan para dewa di Istana Langit Kuno sebagai milik mereka," ujar Dugu Wuxie sambil memegang Senjata Kekaisaran miliknya dan menatap sosok yang berada jauh di atas langit itu.      

Ji Wudao juga menatap Dugu Wuxie, yang berada di bagian bawah dan berkata, "Ada Delapan Legiun di bawah Jalur Surgawi, dan Dunia Langit menguasai salah satunya, dan masing-masing dari kalian juga menguasai reruntuhan kalian sendiri, bahkan Pecahan Ziwei telah menguasai reruntuhan Mahoraga. Di dalam reruntuhan tersebut, ada juga banyak warisan Kaisar Agung di sana; kenapa kalian tidak menjarah tempat itu saja?"      

Di kejauhan, Ye Futian mengerutkan kening ketika mendengar hal ini. Dia mengangkat kepalanya untuk memandang Ji Wudao. Dia melihat bahwa tatapan pria itu juga tertuju padanya. Apakah ini upaya yang sengaja dilakukan untuk menggunakannya sebagai pengalih perhatian?      

Namun, semua kultivator ini datang kemari untuk mengincar Istana Langit Kuno, dan tidak peduli seberapa besar upaya Ji Wudao untuk mengalihkan perhatian mereka, hal itu sulit untuk terjadi.      

Pasukan-pasukan ini tidak akan membiarkan kesempatan ini berlalu begitu saja, terutama setelah mereka melihat patung-patung para dewa itu. Mereka tidak akan menyerahkan Istana Langit Kuno begitu saja. Kecuali Ji Wudao mampu menekan semua orang!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.