Legenda Futian

Memberi Contoh?



Memberi Contoh?

0Satu demi satu, cahaya suci terpancar dari patung-patung yang berada di udara. Aura Kaisar Agung yang dipancarkan itu cukup kuat. Setiap patung tersebut mewakili sosok-sosok dewa di bawah komando Kaisar Surgawi.      0

Ye Futian memandang ke arah itu sambil tertawa dalam hati. Apakah mereka pikir dia mudah untuk ditindas?      

"Legiun Deva, pemimpin dari Delapan Legiun, dan Kaisar Surgawi dari Istana Langit Kuno bukanlah sesuatu yang bisa dibandingkan dengan Legiun Mahoraga. Meskipun aku mampu mengendalikan aura Mahoraga, namun aku belum mendapatkan apa pun sejauh ini. Tempat ini sangatlah berbeda. Patung-patung dewa itu dalam kondisi sempurna dan utuh, tidak seperti reruntuhan Mahoraga, yang semuanya tinggal reruntuhan, dan banyak dari mereka telah kehilangan warisannya."      

Ye Futian melanjutkan kata-katanya, "Lihatlah patung-patung dewa ini; mereka semua dijaga oleh para dewa kuno dengan aura mereka masing-masing sehingga mereka tetap utuh. Ditambah lagi, ada juga aura pemimpin dari Istana Langit Kuno. Kemampuan seperti apakah yang telah kau warisi?"      

Karena Ji Wudao ingin menggunakannya sebagai pengalih perhatian, maka tidak ada alasan baginya untuk menahan diri demi menjaga kesopanan.      

Di antara tujuh dunia utama, Dunia Langit adalah yang terkecil, namun Dunia Langit bahkan menganggap bahwa mereka jauh lebih kuat daripada Pecahan Ziwei. Bagaimanapun juga, mereka adalah salah satu pasukan tingkat Kaisar Agung dengan asal-usul yang mendalam, dan jajaran anggota mereka sangatlah mengerikan.      

Sekarang, semua kultivator dari Dunia Langit bisa bertarung dengan menggunakan aura dari patung para dewa ini. Dibandingkan mengalahkan semua kultivator dari Dunia Langit ini, jelas jauh lebih mudah untuk membunuh para kultivator dari Istana Kekaisaran Ziwei yang hadir di sini, dimana mereka tidak berada di reruntuhan Mahoraga. Selama Ye Futian tewas terbunuh, maka reruntuhan Mahoraga tidak akan memiliki pemilik dan kemudian dapat dijarah dengan sesuka hati.      

Tatapan mata Ji Wudao kembali tertuju pada Ye Futian. Sebelum dia bisa berbicara, sebuah patung di bawah Ji Wudao memancarkan cahaya suci Kaisar Agung, yang langsung menarik perhatian semua orang. Tatapan mata semua orang kini beralih ke arah itu dan melihat bahwa patung tersebut tampak sangat agung, membuat semua orang merasakan kekuatan yang mengintimidasi. Ye Futian mengenali kultivator yang berdiri di depan patung itu.      

Mereka bahkan pernah bertarung satu sama lain sebelumnya.      

Itu adalah Raja Pagoda—salah satu dari Empat Raja Surgawi—yang kultivasinya sangat kuat.      

Begitu cahaya suci itu bersinar terang, cahaya pagoda terpancar keluar dari patung tersebut dan mulai bergabung dengannya.      

"Dewa ini sangat cocok dengan kemampuannya!" Para kultivator menatap patung itu saat aura Kaisar Agung mengelilingi tubuh Raja Pagoda. Tiba-tiba, ada sebuah aura para dewa yang menyelimuti area tersebut.      

*Boom* Saat seberkas cahaya menyebar keluar, semua orang bisa merasakan tekanan yang kuat di sana. Mereka mendongak dan melihat sebuah pagoda telah muncul, disertai dengan sebuah badai yang menakutkan, tempat dimana pagoda tersebut muncul. Ukuran pagoda itu semakin membesar bersamaan dengan cahaya suci berwarna emas yang menyelimuti langit dan matahari. Pagoda itu melayang di atas semua orang, menekan mereka dengan semua kekuatannya.      

Ye Futian juga memandang ke atas langit dan mendapati bahwa dia dan para kultivator dari Istana Kekaisaran Ziwei berada di bawah pagoda tersebut.      

Ini adalah sebuah serangan yang memang ditujukan untuknya, ingin menjadikannya contoh untuk menghalangi para kultivator dari pasukan tingkat Kaisar Agung lainnya, sehingga mereka tidak berani bertindak gegabah.      

Para kultivator dari Istana Kekaisaran Ziwei tahu maksud di balik tindakan tersebut. Di belakang Ye Futian, Si Buta Tie melayang ke udara. Dia memegang Senjata Kekaisaran—Guncangan Langit—saat satu sosok yang tak tertandingi muncul di belakangnya seperti seorang dewa. Untaian aura yang sangat mengejutkan terpancar dari palu tersebut.      

*Boom* Sebuah suara gemuruh yang keras terdengar di atas langit seperti kilatan petir dari surga, mengguncang jiwa spiritual semua orang. Pagoda raksasa itu tiba-tiba bergerak ke bawah saat bayangan pagoda tersebut menerjang ke bawah untuk menekan segala sesuatu yang berada di bawahnya dan bergerak menuju Ye Futian serta kelompoknya.      

Pagoda yang menakutkan itu sepertinya hendak melahap Ye Futian dan yang lainnya dalam sekejap. Tapi Si Buta Tie menghadapinya secara langsung saat Guncangan Langit di tangannya diayunkan ke udara. Seberkas cahaya penghancur langsung melesat melintasi langit dan menembus cahaya suci yang dipancarkan dari pagoda tersebut.      

Di bagian bawah, sebuah badai dahsyat tampak bergejolak. Namun, kelompok kultivator dari Pecahan Ziwei berdiri tak bergeming di sana, tidak terpengaruh oleh badai tersebut.      

*Boom* Sebuah suara ledakan yang keras bergema di udara, dan Senjata Kekaisaran yang menakutkan itu pun menghantam pagoda tersebut, menghempaskannya ke atas langit. Tapi pagoda itu tidak rusak. Sebuah aura yang mengerikan mengalir tanpa henti ke dalam pagoda tersebut, diperkuat oleh patung-patung dewa yang berada di atas tangga langit itu.      

*Whoosh* Pagoda itu berputar semakin cepat, dan 99 lantai dari pagoda itu tampaknya telah berlipat ganda. Mereka kembali dikerahkan ke bawah untuk melakukan pembantaian. Pagoda itu kini telah berubah menjadi nyata dan melesat ke bawah untuk mengurung Ye Futian dan kelompoknya.      

Pagoda raksasa itu turun dengan sangat cepat, dan langit di atas Ye Futian dan kelompoknya kini menjadi gelap. Si Buta Tie melesat ke atas langit sambil mengayunkan Guncangan Langit di tangannya. Tubuhnya telah bergabung dengan bayangan di belakangnya, menciptakan sebuah pemandangan yang luar biasa. Guncangan Langit terus membesar, seolah-olah itu adalah Senjata Kekaisaran milik seorang dewa dari langit, yang sangat mengintimidasi dan mengancam.      

Tanpa menggunakan teknik khusus, Guncangan Langit menghantam pagoda di atas di langit itu dan memancarkan cahaya berwarna emas, menghalangi pergerakan pagoda itu ke bawah. Ketika palu itu kembali diayunkan ke arah pagoda tersebut, bumi tampak terbelah, dan seberkas cahaya suci yang tak tertandingi bersinar di atas langit. Dunia kecil yang luas itu pun berguncang hebat.      

Namun, para kultivator yang berdiri di sekitarnya tetap berdiri tegak di tempat masing-masing. Mereka yang datang kemari adalah sosok-sosok terkemuka, sehingga mereka bisa mengatasi badai yang diciptakan oleh pertempuran tersebut dengan tenang. Di atas tangga langit, sinar-sinar cahaya suci menyebar ke segala arah.      

"Raja Pagoda tidak dapat melewati Si Buta Tie, bahkan dengan menggunakan aura para dewa." Semua orang tampak terkejut ketika mereka melihat hasil dari adu serangan itu. Ye Futian telah memberikan Senjata Kekaisaran yang diperolehnya dari Kota Tianyan pada Si Buta Tie.      

Jadi sekarang, Senjata Kekaisaran macam apa yang akan digunakan oleh Ye Futian untuk dirinya sendiri?      

Sudah jelas, semua orang percaya bahwa Ye Futian pasti telah memperoleh Senjata Kekaisaran yang lebih kuat di dalam reruntuhan Mahoraga, dan itulah alasan dia memberikan Guncangan Langit pada Si Buta Tie.      

Para kultivator dari Dunia Langit mengerutkan kening saat mereka berdiri di atas tangga langit. Mereka memahami bahwa tujuan sebenarnya dari Raja Pagoda adalah untuk mengintimidasi para kultivator dari semua pasukan yang hadir di sana. Namun, dia dihentikan oleh seorang kultivator dari Istana Kekaisaran Ziwei, dan serangannya bahkan tidak bisa mendekati Ye Futian.      

*Whoosh* Pada saat ini, sebuah aura yang lebih mengerikan muncul dari atas tangga langit. Dalam sekejap, langit tampak terbelah saat sebuah badai penghancur terbentuk di sana. Bahkan pagoda itu diselimuti olehnya.      

"Black Almighty sedang bergerak." Semua orang menatap area di atas tangga langit. Sosok sekuat apakah Black Almighty? Sebelumnya, dia telah mengalahkan Fang Ru dan bertarung melawan Di Hao. Kemampuan bertarungnya jelas jauh lebih mengerikan.      

Pada saat ini, patung di belakangnya juga bersinar terang. Dia, yang selama ini telah berkultivasi di dunia ini, tampaknya telah menyatu dengan aura di dalam patung tersebut. Sosoknya menghilang dalam sekejap, dan tidak lama kemudian dia muncul kembali jauh di atas langit. Dia berada di bawah badai kegelapan yang sedang terbentuk itu sambil menatap para kultivato di bawahnya.      

Teknik Pedang Ilahi Almighty sejak awal memang sudah sangat menakutkan, dan teknik itu berisi kekuatan yang mampu menghancurkan segalanya. Belum lagi ada juga aura para dewa dari Istana Langit Kuno. Setiap sinar cahaya suci yang dikeluarkan dari Pedang Ilahi Almighty itu tampaknya mampu melenyapkan kultivator kuat mana pun.      

Ekspresi para kultivator dari semua pasukan terkemuka itu tampak serius, dan mereka tidak berani menganggap enteng situasi ini. Jika Black Almighty melancarkan serangan yang fatal pada mereka secara tiba-tiba, hal itu akan menimbulkan bahaya besar bagi mereka, jadi mereka harus selalu waspada.      

Di belakang Ye Futian, seseorang melangkah ke udara dan melayang di atas orang-orang dari Istana Kekaisaran Ziwei. Di atas tubuhnya, sebuah aura pedang yang tak tertandingi berayun-ayun ke udara; itu adalah Ilmu Pedang Taishang.      

Sosok yang baru saja muncul tidak lain adalah Kaisar Pedang Tertinggi.      

Sebilah pedang ilahi tampak melayang di depan Kaisar Pedang Tertinggi saat segel pedang yang dibentuk oleh tangannya mengitari pedang ilahi tersebut. Tiba-tiba, Aura Pedang Tertinggi yang menakutkan itu melawan kekuatan yang semakin mendekat.      

Sebelumnya, dia hanya menjadi seorang penonton. Ketika dia menyaksikan pertempuran antara Black Almighty, Fang Ru, dan Di Hao, dia bertanya-tanya apa yang akan terjadi jika dia ikut bertarung?      

Jika Ilmu Pedang Taishang miliknya berhadapan dengan Ilmu Pedang Ilahi Almighty, akan menjadi seperti apakah hasil akhirnya?      

Sekarang, ini tampaknya menjadi kesempatan yang tepat baginya untuk mencari tahu jawabannya.      

Namun, Black Almighty menggunakan kekuatan para dewa, sementara dia memanfaatkan kekuatan ilahi dari Senjata Kekaisaran. Namun, jika menyangkut ilmu pedang, ini tetaplah pertarungan antara Ilmu Pedang Ilahi Almighty melawan Ilmu Pedang Taishang.      

Keduanya adalah sosok yang kuat, sudah mendekati tingkat dewa, dan mereka sekarang bertarung dengan kekuatan Kaisar Agung. Sulit untuk membayangkan betapa menakutkannya pertempuran ini. Jika mereka tidak mengendalikan dampak dari pertempuran ini, maka aura dari dua ilmu pedang yang menakutkan ini sudah cukup kuat untuk menghancurkan area tersebut.      

Saat ini, Pedang Ilahi Almighty dan Pedang Ilahi Tertinggi bertabrakan di udara, dan sebuah aura penghancur yang tak tertandingi menyebar di atas langit. Seolah-olah semuanya akan segera dihancurkan.      

Meski demikian, Pedang Ilahi Almighty tidak dapat menembus pertahanan lawannya dan tidak dapat menerobos masuk ke tempat dimana para kultivato dari Istana Kekaisaran Ziwei berada.      

Dua kultivator tingkat tinggi itu telah mengambil tindakan, namun masalah yang mereka hadapi belum terpecahkan. Upaya mereka untuk memberi contoh pada semua orang dengan menggunakan Istana Kekaisaran Ziwei tampaknya justru menjadi bumerang bagi mereka kali ini.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.