Legenda Futian

Satu Penggaris Untuk Menembus Segel



Satu Penggaris Untuk Menembus Segel

0Ye Futian dan kelompoknya kini juga telah tiba di depan gerbang Istana Surgawi. Perhatian mereka tertuju pada para kultivator yang terus berjalan masuk ke dalamnya. Ye Futian bergumam pada dirinya sendiri bahwa semua kultivator sama-sama berambisi untuk mendapatkan reruntuhan tingkat tinggi yang dapat meningkatkan kultivasi mereka.       0

Namun, dengan adanya semua pasukan tingkat Kaisar Agung yang hadir di sini, apakah ada dari para kultivator ini yang memiliki peluang untuk mendapatkan sesuatu?      

Bagi mereka, sebuah krisis jauh lebih menjanjikan daripada sebuah peluang. Meski begitu, para kultivator ini tetap datang kemari, walaupun hanya ada kemungkinan kecil bahwa mereka bisa mendapatkan reruntuhan tersebut. Kenyataannya adalah, hanya sosok-sosok di tingkat setengah dewa yang memiliki kesempatan untuk mencapai hal tersebut. Bahkan para kultivator di Tribulation Plane tingkat kedua memiliki peluang yang kecil tanpa adanya bantuan dari Senjata Kekaisaran.      

Bahkan jika ada reruntuhan di sana, mereka tidak dapat bersaing dengan salah satu dari pasukan besar ini. Bahkan jika, secara kebetulan, mereka memperoleh sesuatu, kemungkinan besar mereka akan diburu dan dijarah nantinya.      

Tentu saja, Ye Futian sendiri tetap berencana untuk masuk ke dalam sana.      

Tanpa berpikir terlalu berlebihan, Ye Futian melangkahkan kaki ke dalam gerbang menuju Istana Surgawi itu dan berjalan memasuki wilayah yang pernah dikuasai oleh Legiun Deva di zaman kuno.      

Begitu Ye Futian dan yang lainnya melewati gerbang menuju Istana Surgawi itu dan masuk ke dalamnya, mereka dikejutkan oleh pemandangan yang ada di depan mereka.      

Tempat ini terlihat seperti sebuah dunia kecil, dan sejauh ini, itu adalah reruntuhan yang paling terpelihara dengan baik di antara semua reruntuhan yang ada di benua kuno ini. Di dalam dunia kecil ini, meskipun bangunan-bangunannya telah runtuh, namun reruntuhan dari Istana Surgawi yang megah itu dapat terlihat dengan samar di sana.      

Dunia kecil itu sebenarnya cukup luas. Sepintas, terdapat komplek bangunan dimana-mana, yang semuanya merupakan reruntuhan kuno. Setiap komplek bangunan itu tampak megah, terletak di lokasi yang berbeda-beda, dan masing-masing memiliki karakteristiknya sendiri.      

Mungkin semua itu adalah tempat kultivasi untuk para Jenderal Suci di Istana Surgawi. Setelah bertahun-tahun lamanya, mereka akhirnya berubah menjadi reruntuhan, tetapi mereka masih dipenuhi dengan aura yang sangat menakutkan di dalamnya.      

Kekuatan yang dimiliki oleh pemimpin dari Istana Langit Kuno pasti termasuk salah satu yang terkuat di zaman kuno, dimana dia bertanggung jawab atas Legiun Deva.      

Sosok-sosok seperti itu pasti memiliki banyak Kaisar Agung yang bekerja di bawah komandonya.      

Bagaimanapun juga, itu adalah zaman para kaisar.      

Legiun Deva adalah pemimpin dari Delapan Legiun di bawah Jalur Surgawi, dan mereka telah mendominasi seluruh dunia kala itu.      

Di kejauhan, banyak kultivator tampak bergerak ke satu arah. Ketika Ye Futian dan yang lainnya mendongak untuk memandang kemana mereka pergi, mereka melihat ada sebuah istana surgawi di tepi langit, tampak buram dan menakjubkan. Sepertinya itu adalah Istana Surgawi yang sesungguhnya, dimana Pemimpin Legiun Deva, Kaisar Surgawi, pernah tinggal di zaman kuno.      

Ye Futian terus bergerak ke depan. Setelah memasuki tempat ini, semua kultivator melesat ke arah yang berbeda-beda. Di tempat-tempat lainnya, mereka bisa merasakan keberadaan reruntuhan dari para Kaisar Agung.      

"Reruntuhan yang ada di sini seharusnya lebih banyak dari Legiun Mahoraga," ujar Kaisar Pedang Tertinggi dengan suara pelan.      

"Sebagai pemimpin dari Delapan Legiun, tempat ini memang layak sebagai markas dari Legiun Deva," jawab Ye Futian, menyetujui penilaian dari Kaisar Pedang Tertinggi. Mereka sudah bisa merasakan bahwa ada beberapa reruntuhan yang berisi aura Kaisar Agung di sana.      

"Tidak heran pasukan-pasukan ini harus berjuang untuk mendapatkannya," ujar Kaisar Pedang Tertinggi. Setelah berkultivasi di reruntuhan masing-masing selama beberapa tahun, mereka sekarang melihat munculnya peluang baru yang dipicu oleh serangan dari Prefektur Ilahi yang dipimpin oleh Donghuang Diyuan. Bersama-sama, mereka memiliki peluang yang lebih tinggi untuk menerobos masuk ke dalam Istana Langit Kuno.      

Mereka tidak ingin melewatkan reruntuhan-reruntuhan yang ada di Istana Langit Kuno. Di mata beberapa pasukan tingkat Kaisar Agung, reruntuhan Mahoraga yang dikendalikan oleh Ye Futian tidak ada apa-apanya jika dibandingkan dengan reruntuhan yang ada di Istana Langit Kuno.      

Sekarang, sesuai keinginan mereka, kini mereka telah tiba di sini.      

Pada saat ini, untaian aura yang mengerikan menyapu Ye Futian dan yang lainnya, membuat Ye Futian dan kelompoknya mengerutkan kening. Kemudian, dari arah yang berbeda, banyak kultivator lain yang berdatangan dan langsung mengelilingi mereka; keinginan membunuh yang mereka pancarkan menjulang hingga ke atas langit.      

"Para b*debah itu," ujar Kaisar Pedang Tertinggi sambil mengerutkan keningnya. Orang-orang itu datang lagi—para kultivator dari Klan Dewa Kuno di Prefektur Ilahi. Mereka tidak terburu-buru untuk menjarah reruntuhan yang ada di sini. Sebaliknya, mereka ingin mengambil kesempatan ini untuk menghadapi Ye Futian.      

Sudah jelas, selama ini mereka telah mengawasi dan melacak setiap pergerakan Ye Futian.     

Pemimpin Wilayah Vajra berdiri di barisan terdepan, dengan tubuh yang dikelilingi oleh cahaya suci berwarna emas, yang menyelimuti seluruh tempat. Di dalam reruntuhan Mahoraga, Putra Ilahi Vajra telah dibunuh oleh Fang Cun. Dengan adanya perseteruan baru yang ditambahkan ke dalam dendam lama, Wilayah Vajra semakin membenci para kultivator dari Istana Kekaisaran Ziwei, dan mereka sudah tidak sabar untuk segera membantai target mereka itu.      

"Kau benar-benar berani pergi meninggalkan reruntuhan Mahoraga?" ujar Pemimpin Wilayah Vajra dengan keinginan membunuh yang mengerikan di sekelilingnya. Sebelumnya, pada saat mereka tiba di reruntuhan Mahoraga, mereka tidak bisa melakukan apa-apa karena Ye Futian telah menyatu dengan aura Mahoraga. Kemudian, ketika Yu Sheng dan Ye Qingyao muncul, mereka tidak punya pilihan selain mundur, dimana mereka mengalami kerugian yang cukup besar saat itu. Pada akhirnya, mereka tidak dapat melukai Ye Futian dan kelompoknya.      

Tapi sekarang, Ye Futian telah pergi meninggalkan reruntuhan Mahoraga dan datang kemari.      

Tanpa adanya aura Mahoraga, bagaimana caranya dia akan melawan mereka?      

Hanya kematian yang menantinya.      

Beberapa Klan Dewa Kuno memiliki aura Kaisar Agung masing-masing. Oleh karena itu, bahkan jika lawan mereka mendapat bantuan dari seseorang seperti Kaisar Pedang Tertinggi dan Xi Chiyao, hal itu tidak cukup untuk menghalangi mereka.      

"Aku tidak tertarik untuk bermain dengan kalian sekarang. Kalian harus kembali fokus berkultivasi dan meningkatkan kekuatan masing-masing. Dengan begitu, mungkin kalian bisa hidup selama beberapa tahun lagi," ujar Ye Futian sambil memandang mereka. Kata-katanya itu membuat para kultivator ini mengerutkan kening; berani-beraninya dia bersikap sesombong ini pada mereka?      

Apa yang akan digunakan Ye Futian untuk menghadapi mereka?      

"Setelah kami membunuhmu, reruntuhan Mahoraga tidak akan dijaga. Pada saat itu, kami dapat membantai semua kultivator yang ada di dalamnya dan mengambil alih reruntuhan Mahoraga, yang sama bagusnya dengan reruntuhan dari Istana Langit Kuno ini," ujar Pemimpin Wilayah Vajra. Di atas langit, Vajra Dominion yang menakutkan telah muncul, menutupi langit dan menghalangi matahari, menyegel area ini. Kekuatan Ilahi Wilayah Vajra yang tak tertandingi menyebar di udara dan menyelimuti tubuh Pemimpin Wilayah Vajra, seolah-olah dewa kuno dari Wilayah Vajra telah turun ke muka bumi.      

Setelah beberapa tahun tidak bertemu dengannya, sepertinya kekuatan dari Pemimpin Wilayah Vajra kini kembali meningkat.      

Paa kultivator dari Klan Dewa Kuno lainnya juga mengeluarkan sebuah aura mengerikan, yang menyelimuti area ini untuk mencegah Ye Futian melarikan diri. Semua orang tahu bahwa Ye Futian mahir dalam menggunakan Buddha's Celerity, yang memungkinkannya untuk menghindari siapa pun yang hendak menangkapnya dengan mudah. Untuk menghadapi Ye Futian, hal pertama yang harus mereka lakukan adalah menyegel area tempat mereka berada.      

"Senior, tolong pastikan semua anggota kita aman," ujar Ye Futian pada Kaisar Pedang Tertinggi.      

"Tidak masalah." Kaisar Pedang Tertinggi memegang Senjata Kekaisaran, pedang ilahi, di tangannya dan membentuk sebuah area pedang untuk melindungi semua anggota mereka di dalamnya. Ye Futian berjalan beberapa langkah ke depan sambil memandang Pemimpin Wilayah Vajra, lalu mengangkat kepalanya untuk memusatkan perhatiannya pada segel yang terbentuk di atas langit.      

Di sekeliling segel ini, Kekuatan Ilahi Wilayah Vajra terus beredar tanpa henti. Cahaya suci berwarna emas bersinar dengan pancaran cahaya yang tampaknya tidak bisa dihancurkan.      

Ini adalah kekuatan ilahi yang sesungguhnya dari Wilayah Vajra, yang mengandung kekuatan ilahi dari aura Kaisar Agung di dalamnya, lebih kuat dari apapun dan tidak bisa dihancurkan.      

Semua orang memandang Ye Futian dengan tatapan aneh. Apa yang ingin dia lakukan dengan maju sendirian di momen seperti ini?      

Apakah dia ingin menjemput ajalnya sendii?      

Semua orang mengira bahwa Kaisar Pedang Tertinggi yang akan bertindak lebih dulu.      

Namun pada saat ini, mereka dapat merasakan bahwa ada sinar-sinar cahaya suci dari Jalur Agung yang mengalir di sekitar Ye Futian. Pada saat yang bersamaan, dia mengulurkan tangannya. Ketika cahaya suci Jalur Agung itu mengalir ke telapak tangannya, tiba-tiba sebuah penggaris muncul di telapak tangan Ye Futian.      

"Apa itu?"      

Para kultivator menatap penggaris ilahi di tangan Ye Futian. Itu bukanlah Senjata Kekaisaran, tetapi ada sebuah kekuatan Jalur Agung yang aneh di sana. Aura yang terkandung di dalamnya membuat mereka merasa sedikit khawatir.      

Akankah Ye Futian menunjukkan kemampuan luar biasa lainnya kali ini?      

*Whoosh* Saat mereka memikirkan hal ini, tubuh Ye Futian melesat ke atas langit dan muncul di tempat yang tinggi hanya dalam waktu singkat. Saat dia mengangkat tangannya, penggaris yang ada di dalam genggamannya itu dikerahkan menuju Vajra Dominion yang ditempa oleh Kekuatan Ilahi Wilayah Vajra dan menimpa area yang tersegel itu.      

"Kau tidak lebih dari seekor semut yang mencoba mengguncang pohon!" Pemimpin Wilayah Vajra berteriak, dan ada sindiran yang tersirat dalam kata-katanya, seolah-olah dia meremehkan apa yang sedang dilakukan oleh Ye Futian.      

Bagaimana dia bisa bersikap begitu sombong untuk membayangkan bahwa dia akan mampu menghancurkan Vajra Dominion yang dibentuk oleh Kekuatan Ilahi Wilayah Vajra hanya dengan menggunakan sebuah penggaris?      

*Krak* Suara gemeretak terdengar ketika penggaris itu menusuk bagian tengah dari Vajra Dominion. Kekuatan Ilahi Wilayah Vajra terus mengalir tanpa henti. Namun, pada saat ini, ketika Kekuatan Ilahi Wilayah Vajra bertemu dengan penggaris tersebut, kekuatan itu menghindarinya dengan panik dan berusaha menarik diri dengan cara apa pun.     

Tampaknya Kekuatan Ilahi Wilayah Vajra telah ditekan sepenuhnya.      

"Hancurkan!" Ye Futian berseru. Tiba-tiba, kekuatan hukum cahaya meledak dari penggaris ilahi tersebut. Dalam sekejap, cahaya menyinari seluruh tempat saat Vajra Dominion dihancurkan dan runtuh dalam sekejap.     

Area Jalur Agung yang telah ditempa oleh Kekuatan Ilahi Wilayah Vajra kini telah dihancurkan dalam waktu singkat.      

Ketika Pemimpin Wilayah Vajra melihat apa yang terjadi di depannya, hatinya dipenuhi oleh ketakutan dan dia tidak bisa memalingkan pandangannya. Bagaimana mungkin hal ini bisa terjadi? Dan bagaimana Ye Futian bisa melakukannya?      

Tatapan mata para kultivator lainnya juga terpaku ke arah yang sama. Mereka menatap penggaris yang ada di tangan Ye Futian, dan bertanya-tanya benda ilahi macam apa itu?      

Penggaris ini ternyata mampu menembus dan menghancurkan Vajra Dominion.      

Selain penggaris ini, mereka juga mendapati bahwa kekuatan Jalur Agung mengalir dengan bebas di sekitar Ye Futian, seolah-olah aura Jalur Agung di sekitarnya memiliki kesadaran dan mampu beresonansi dengan penggaris ilahi itu seutuhnya.      

Apa yang mereka lihat di depan mereka saat ini sangat mirip dengan cahaya suci yang beredar di sekitar Donghuang Diyuan dan Ji Wudao sebelumnya.      

Ternyata Ye Futian juga sudah semakin dekat dengan tingkat setengah dewa!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.