Legenda Futian

Pemandangan Aneh



Pemandangan Aneh

0"Seseorang pernah datang kemari!"     
0

Ye Futian melihat beberapa mayat yang berserakan di permukaan tanah. Mereka bermandikan darah dan bentuknya sudah tidak karuan. Sulit untuk memastikan identitas mereka. Kultivator lain telah datang kemari sebelumnya dan binasa di sini.     

Hal ini membuat Ye Futian menjadi semakin waspada. Dia melihat bayangan-bayangan iblis yang mengerikan itu berkumpul dan memancarkan aura iblis yang menakutkan. Beberapa bayangan iblis bahkan menerjang ke arah Cahaya Buddha dan melesat menuju Ye Futian.     

Apakah ini adalah aura kekacauan yang diciptakan oleh para iblis yang telah binasa? Ye Futian bertanya-tanya dalam hati. Setelah menguasai ajaran Buddha, kekuatannya meningkat pesat, sehingga bahkan para kultivator di Tribulation Plane tingkat kedua tidak bisa mendekatinya. Semua kultivator ini akan dimurnikan oleh Cahaya Buddha, dan itulah alasan kenapa semua bayangan iblis yang mendekatinya memilih untuk mundur.     

Semua aura iblis yang mampu mendekatinya itu menunjukkan bahwa ada jejak aura kaisar iblis yang terkandung di dalamnya.     

Ye Futian menyatukan kedua tangannya, dan mengerahkan Cahaya Buddha ke tingkat ekstrem, yang bertujuan untuk memurnikan semua kekuatan roh jahat di dunia ini. Samar-samar, sebuah aura Kaisar Agung menyinari sosoknya saat dia membiarkan bayangan-bayangan iblis itu mendekatinya, tanpa ada niatan untuk mundur, dan dia malah terus bergerak ke depan.     

Bayangan-bayangan iblis itu tampak mengancam saat mereka membuka mulut masing-masing dan hendak mencakar tubuhnya. Bahkan aura iblis yang menakutkan itu mencoba menyerang kesadaran Ye Futian, namun pada akhirnya berhasil dihentikan.     

Ye Futian menyaksikan ada banyak iblis yang bergerak ke depan di dalam gua iblis ini, dan pemandangan yang dihasilkan sangatlah menyeramkan. Namun, dia tidak menunjukkan tanda-tanda ketakutan sedikit pun di wajahnya. Di bawah pancaran Cahaya Buddha, area yang berada tepat di bawah kakinya menjadi sebuah tempat suci.     

Dia melihat banyak kultivator iblis di permukaan tanah masih diselimuti oleh sisa-sisa aura mereka saat cahaya iblis semerah darah yang menakutkan itu dikeluarkan. Kala itu, banyak kultivator iblis yang terkubur di sini.     

Kemudian, Ye Futian melihat harta karun yang dia bicarakan sebelumnya. Dia bisa mendeteksi kehadirannya saat berada di luar, tapi dia tidak bisa melihatnya. Baru setelah dia masuk ke tempat inilah dia tahu apa sebenarnya harta karun yang dimaksud.     

Sebilah pedang iblis tampak tertancap di permukaan tanah, dengan dikelilingi oleh cahaya iblis semerah darah yang menakutkan. Namun, hal yang lebih mengkhawatirkan adalah, pedang iblis itu menusuk sebuah tengkorak. Itu adalah tengkorak raksasa milik seekor Karura, yang tubuhnya bahkan lebih besar dari kepalanya; ukurannya bahkan hampir seperti sebuah gunung kecil. Akan tetapi, tubuhnya telah hancur berkeping-keping. Namun tetap saja, aura mengerikan menyebar di sekitarnya.     

Tapi, ada pemandangan lain yang sama mengejutkannya. Di bawah cakar raksasa dari Karura itu, ada tengkorak lain dari satu sosok iblis. Mustahil untuk membayangkan betapa sengit dan mengerikannya pertempuran kala itu. Kedua petarung itu saling menghancurkan satu sama lain dengan memenggal kepala masing-masing, dan mereka berdua pun tewas di tempat ini.     

Bahkan sekarang, seberkas cahaya iblis semerah darah yang mengerikan mengelilingi pedang iblis tersebut, dan area di sekitarnya tampak berlumuran darah, membentuk sebuah area Jalur Agung tersendiri.     

Senjata Kekaisaran! Ye Futian bergumam dalam hati, dan jantungnya berdegup kencang. Dia melihat bahwa tidak jauh dari pedang iblis itu berada, terdapat satu sosok yang berdiri di sana dengan tenang; itu adalah sang kaisar iblis tanpa kepala. Pada saat ini, Ye Futian menyadari bahwa tengkorak itu mungkin milik sang kaisar iblis tanpa kepala.     

Dahulu, dia terlibat dalam pertempuran melawan Karura, dan keduanya bertempur sampai mati. Masing-masing dari mereka berhasil memenggal kepala satu sama lain dan tewas di sini. Setelah mereka binasa, Jalur Iblis menekan dan membelenggu aura Karura itu, tetapi keinginan sang kaisar iblis sendiri tidak sepenuhnya menghilang. Aura itu mungkin menjadi sumber dari aura kekacauan tersebut. Oleh karena itulah, jasadnya yang tidak memiliki kepala itu dapat berkeliaran, bahkan muncul di dunia luar, dan membunuh Karura di sekitarnya.     

Meskipun dia telah binasa bertahun-tahun yang lalu, dia masih ingat siapa musuh bebuyutannya dan menggunakan teknik yang sama untuk memenggal kepala Karura itu.     

Ye Futian tampak sedikit ragu. Pedang iblis itu adalah Senjata Kekaisaran Iblis. Tapi, mampukah dia mendapatkannya?     

Banyak kultivator telah tewas terbunuh di sini, dan dia bukanlah orang pertama yang datang kemari. Bahkan jika dia bisa menghentikan serangan dari aura iblis tersebut, apakah sang kaisar iblis tanpa kepala akan mencoba membunuhnya?     

Bagaimanapun juga, pedang iblis itu tertancap di kepala seekor Karura.     

Ye Futian terus bergerak ke depan dan melihat sesuatu yang sangat mengejutkan di bagian depan. Pada kenyataannya, dia masih berada cukup jauh dari pedang tersebut. Dia berjalan sangat lambat dan bergerak ke depan dengan ragu-ragu, mendekati area dimana pedang iblis itu berada.     

Dia mendapati bahwa ada beberapa jasad yang berada tepat di sebelah pedang iblis tersebut, dimana aura iblis itu sedang bergejolak. Seolah-olah mereka tewas terbunuh ketika mencoba mengambil pedang iblis tersebut.     

Apakah mereka dibunuh oleh pedang iblis itu ataukah oleh sang kaisar iblis tanpa kepala?     

Ye Futian memandang sang kaisar iblis tanpa kepala dan melihat bahwa dia tidak bergerak dari tempatnya, seolah-olah dia benar-benar mengabaikan kehadiran Ye Futian di sana. Meski begitu, hanya dengan berdiri di sana saja, dia memancarkan ancaman yang kuat sehingga Ye Futian tidak berani bergerak sembarangan.     

Terlebih lagi, aura iblis di tempat ini menjadi semakin mengerikan.     

Dia menjadi ragu-ragu. Dia bukanlah orang pertama yang datang kemari, tetapi mereka yang ingin mengambil pedang iblis itu secara paksa kini telah tewas terbunuh. Sejauh ini, tidak ada seorang pun yang bisa mengambilnya. Jadi, mampukah dia membawa pedang iblis itu bersamanya?     

Itu adalah Senjata Kekaisaran yang setara dengan Guncangan Langit. Jika dia bisa mendapatkannya, maka tidak perlu diragukan lagi bahwa kekuatan dari Istana Kekaisaran Ziwei akan meningkat secara signifikan.     

Ye Futian tampak ragu untuk beberapa saat sebelum tatapan matanya dipenuhi oleh tekad. Dengan hati-hati, dia berjalan beberapa langkah lebih jauh dan melihat sang kaisar iblis tanpa kepala masih tidak bergerak dari tempatnya. Dia menebak bahwa semua jasad itu mungkin tidak dibunuh oleh sang kaisar iblis tanpa kepala. Mereka mungkin mengalami suatu krisis yang fatal saat mencoba mengambil pedang iblis itu dan kemudian dilenyapkan.     

Ketika dia berjalan di sebelah pedang iblis tersebut, Ye Futian berada di bawah tekanan yang mengerikan; rasanya seolah-olah aura iblis di sekitarnya hendak melahapnya. Namun, dia tidak bisa mundu sekarang karena dia sudah melangkah sejauh ini. Namun, Ye Futian sudah mempersiapkan diri untuk kabur. Jika dan ketika ada bahaya yang mengancamnya, dia akan mengutamakan keselamatannya terlebih dahulu.     

Sebelum dia mencoba meraih pedang iblis itu, Ye Futian kembali menatap sang kaisar iblis tanpa kepala dan melihat bahwa masih tidak ada pergerakan darinya. Akhirnya, dia meletakkan tangannya di pedang iblis itu, mencoba menariknya keluar.     

Namun, pada saat ini, cahaya iblis semerah darah mengalir di sepanjang lengannya dan menerobos masuk ke dalam tubuhnya.     

*Boom* Sebuah kekuatan tak tertandingi yang tampaknya mampu melahap segalanya kini menyelimuti sekujur tubuhnya. Atau, dengan kata lain, melahap auranya.     

Saat ini, dia berdiri di sana sambil memegang pedang iblis itu, namun dia merasa bahwa dia telah memasuki dunia dari pedang iblis tersebut. Di dalam dunia ini, dia melihat sebuah medan perang yang menakutkan, dikelilingi oleh monster raksasa yang tak terhitung jumlahnya di atas langit. Pasukan besar dari Legiun Karura tampak menghalangi langit dan matahari saat para kultivator iblis datang kemari untuk menyerang mereka. Pertempuran tersebut telah berlangsung selama berhari-hari, dimana pertumpahan darah yang terjadi telah menodai dunia ini dengan warna merah.     

*Whoosh* Pada saat ini, seekor Karura yang mengerikan menerjang menuju auranya dengan cara yang sangat mengancam. Pada saat ini, kepala Karura yang telah ditusuk oleh pedang iblis itu memancarkan seberkas cahaya.     

"Ini buruk!"     

Ye Futian tampak terkejut. Dia ingin melarikan diri, tetapi ketika dia mencoba memberi perintah dari dalam pikirannya, dia mendapati bahwa tubuhnya tidak bisa bergerak, seolah-olah dia telah dipaku ke permukaan tanah. Auranya dibelenggu oleh pedang iblis tersebut, dan Buddha's Celerity miliknya kini jadi tidak berguna.     

Pedang iblis ini sepertinya telah menyegel dunia ini, sekaligus menyegel aura Raja Iblis Karura. Aura iblis yang tak terhitung jumlahnya bergerak menuju aura Ye Futian, berniat untuk melahap auranya dan bergabung dengannya. Namun, aura Ye Futian tampaknya telah berubah menjadi bayangan satu sosok Buddha, yang melawan serangan dari aura iblis tersebut.     

*Boom* Aura Raja Iblis Karura menerjang ke bawah, dan Ye Futian merasa seolah-olah kepalanya akan meledak dan auranya akan hancur berkeping-keping.     

Ini jelas sesuatu yang tidak diharapkan oleh Ye Futian. Selain aura iblis itu, ada juga aura sang Karura, yang masih tertinggal di dunia ini setelah bertahun-tahun lamanya. Meskipun sudah lama terkikis, namun aura itu masih berada dalam kondisi yang sangat kuat dan haus akan darah.     

Samar-samar, Ye Futian menyadari bahwa ini mungkin yang dialami oleh jasad-jasad iblis di luar sana—mereka dihancurkan oleh aura yang sangat kacau ini.     

Dia bisa merasakan aura sang Karura yang tak terkendali dan haus akan darah itu—penuh kebencian, mengintimidasi, dan tak terkalahkan. Itu adalah aura sang Raja Iblis saat dia masih hidup.     

Tidak banyak yang perlu dipertimbangkan oleh Ye Futian; hal yang bisa dia lakukan sekarang hanyalah bertarung. Dia mengeluarkan aura Kaisar Merak Iblis untuk mencoba melawan aura sang Karura. Namun, setelah berulang kali menahan serangan tersebut, dia tidak bisa lagi menahan aura itu; aua sang Karura terlalu kuat untuk ditaklukkan.     

*Boom, Boom, Boom* Di bawah rentetan ledakan ini, Ye Futian merasa seolah-olah auranya akan runtuh dan hancur. Jika benar demikian, dia pasti akan binasa di sini seperti kultivator lainnya.     

Pada saat ini, Ye Futian memberi perintah dari dalam pikirannya untuk mengaktifkan jiwa spiritualnya. Untaian aura Jalur Agung tiba-tiba mengalir ke dalam pedang iblis tersebut, mencoba memanfaatkan aura iblis di dalamnya untuk melenyapkan sang Karura.     

Ketika aura ini mengalir tanpa henti ke dalam pedang iblis tersebut, pedang itu pun memancarkan cahaya iblis yang sangat menakjubkan, menerangi area ini. Suara gemuruh yang mengerikan bergema di udara saat kilatan petir berwarna merah darah muncul di sekitarnya.     

Di dalam pedang iblis itu, aura mengerikan dari sang Karura tiba-tiba menarik diri setelah merasakan aura ini. Aura yang tak terkendali dari Raja Iblis Karura itu tampak mundur ketakutan—bahkan ada keterkejutan di dalamnya—dan tidak berani melawannya.     

"Apa yang sedang terjadi?" Ye Futian merasa sedikit takut ketika dia merasakan hal ini. Serangan yang baru saja dia terima itu nyaris memusnahkannya. Namun pada saat ini, serangan yang mengerikan itu tiba-tiba menghilang, dan aura iblis di dalam pedang iblis itu bahkan menjadi tenang. Pada saat ini, tidak ada aura lain yang menyerangnya. Perubahan peristiwa yang aneh ini membuat Ye Futian sangat terkejut.     

Ada apa ini sebenarnya?     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.