Legenda Futian

Bayangan Iblis



Bayangan Iblis

0Chen Yi memimpin di bagian depan. Seberkas cahaya yang menakjubkan melesat melintasi langit dan langsung menembus tubuh roc emas yang menukik ke bawah tersebut. Dalam sekejap, tubuh roc itu hancur menjadi ketiadaan dan berubah menjadi titik-titik cahaya yang menghilang dalam waktu singkat.     
0

Pergerakan Chen Yi masih sangat cepat. Kecepatan cahaya memang sangat menakutkan.     

"Roc ini tidak terlalu kuat, dan tidak begitu bijaksana dalam mengambil tindakan," Chen Yi berkomentar ketika dia kembali ke tempatnya.     

"Ada yang aneh dengan matanya, seolah-olah ada sesuatu yang mempengaruhinya. Mungkin saja roh-roh di dalam reruntuhan ini telah menciptakan sebuah aura yang kacau, sehingga mempengaruhi monster-monster iblis di sini hingga akhirnya membangkitkan mereka," ujar Hua Qingqing. Semua orang mengangguk dan berpikir bahwa itu adalah kemungkinan yang paling masuk akal.     

Medan perang ini pasti telah menjadi saksi dari beberapa pertempuran yang sangat kejam, dan ada sosok-sosok tingkat Kaisar Agung yang telah menemui ajal mereka di sini. Meskipun mereka telah binasa dan aura mereka telah hancur, mungkin saja tidak semua dari mereka hancur seutuhnya, sehingga lahirlah aura yang kacau di sini.     

Kelompok itu terus bergerak ke depan. Di tengah-tengah perjalanan, mereka menghadapi banyak situasi serupa dan melihat banyak jasad milik para kultivator yang telah memasuki reruntuhan dan tewas terbunuh di sini. Mungkin mereka semua tewas di tangan roc emas tersebut.     

Namun, jejak-jejak roh Karura itu tentu saja tidak bisa menghalangi jalan mereka. Kelompok itu terus melanjutkan perjalanan, melintasi area ini dengan kecepatan tinggi. Tidak ada yang tahu seluas apakah reruntuhan ini, dan banyak orang telah memasuki tempat ini sejak lama. Tidak ada yang tahu situasi seperti apa yang mereka hadapi atau dimana tepatnya mereka berada saat ini.     

"Tetap waspada," ujar Ye Futian. Di depannya, dia mendeteksi adanya sebuah aura yang sangat berbahaya.     

"Sungguh aura iblis dan kematian yang kuat," anggota lainnya juga bisa merasakannya.     

Saat mereka bergerak ke depan, mereka melihat barisan pegunungan yang luas di bagian depan. Di area pegunungan ini, banyak monster iblis muncul di pandangan mereka, dimana ada berbagai macam monster raksasa di sana. Ini pasti kelompok monster iblis yang diperintah oleh para roc. Selain itu, ada beberapa burung yang tampak berputar-putar dan melayang di atas langit.     

Ye Futian memandang ke kedua sisinya dan melihat bahwa pegunungan yang luas ini tidak hanya luas tetapi juga menjulang tinggi, dan jika mereka ingin terus bergerak ke depan, satu-satunya cara yang bisa dilakukan adalah melintasinya, karena tidak ada jalan lain di sekitarnya.     

"Ayo kita pergi," ujar Ye Futian tanpa ragu, dimana dia langsung bergerak menuju pegunungan di bagian depan. Di area pegunungan yang luas dan tak berujung ini, kelompok mereka tampak sangat kecil dan lemah.     

Aura penghancur dan kematian menyebar di seluruh tempat, dan banyak monster iblis mengawasi mereka. Di mata monster-monster itu, ada keinginan membunuh yang terpancar, seolah-olah mereka sama sekali tidak memiliki roh, melainkan dibimbing oleh naluri predator mereka sendiri.     

"Kita bisa menggunakan mereka untuk percobaan," seseorang berseru sebelum sekelompok kultivator melesat ke depan untuk bergabung dalam pertarungan.     

Pergerakan Chen Yi adalah yang tercepat. Dia berubah menjadi sebuah bayangan cahaya yang melesat ke depan. Sinar-sinar cahaya bermunculan dimana pun dia melintas, dan monster-monster iblis itu terus menerus diledakkan hingga hancur berkeping-keping.     

Sosok yang tampil berikutnya adalah Ye Wuchen, Yaya, dan Pendekar Lihen. Mereka telah mewarisi aura pedang dari Tiga Kaisar Pedang belum lama ini, dan tentu saja mereka ingin menguji kekuatan baru mereka. Sekarang, ada sekelompok monster yang harus mereka bunuh. Jadi, bagaimana mungkin mereka bisa melewatkan kesempatan sebesar ini?     

Pedang milik Ye Wuchen sangat cepat dan mendominasi, tampil sangat agresif. Dimana pun pedangnya melintas, tubuh semua monster iblis ini akan dihancurkan. Di sisi lain, Yaya membawa matriks pedang bersamanya saat cahaya suci yang tak terhitung jumlahnya dari matriks pedang tersebut mengalir ke bawah, menutupi seluruh tempat. Sedangkan pedang milik Pendekar Lihen ditujukan untuk memotong targetnya. Ketika pedangnya diayunkan, kepala monster-monster itu langsung terpisah dari tubuh mereka, dan aura mereka yang tersisa dihancurkan secara langsung.     

Saat semua kultivator melancarkan serangan, Ye Futian tetap berada di belakang mereka dengan aura Jalur Agung menyelimuti area sekitarnya, dan dia pun berkata, "Teruslah bergerak ke depan, aku akan menjaga bagian belakang."     

Semua orang mengangguk pelan. Dengan adanya Ye Futian yang menjaga bagian belakang, mereka mampu berkonsentrasi pada serangan di bagian depan dengan penuh percaya diri.     

Semua orang kini bergerak ke bagian dalam dari pegunungan tersebut. Kekuatan monster yang mendekati mereka kini telah berubah, jadi mereka harus memilih lawan yang sesuai dengan kemampuan masing-masing.     

Lord Chen dan Hua Jieyu menjaga di kedua sisi kelompok itu, sementara Gu Dongliu dan Chen Yi bertanggung jawab di bagian depan.     

Aura yang dipancarkan oleh Hua Qingqing juga tampak mencengangkan. Cahaya Buddha bersinar di sekelilingnya, dan ketika monster-monster iblis itu ingin menyerangnya, mereka malah diselimuti oleh Cahaya Buddha tersebut. Keagresifan mereka menghilang, dan mereka jatuh ke permukaan tanah dengan tenang, seolah-olah mereka telah diantar ke alam baka. Kemampuan ini membuat tugasnya terlihat paling mudah di antara semua kultivator yang melancarkan serangan.     

Long Chen, Jun, Elang Kecil, dan Zi Feng terlihat paling emosional. Hal ini dikarenakan mereka juga termasuk dalam golongan monster iblis. Mereka melihat ada begitu banyak monster yang kuat di sini, dan banyak dari mereka berada di tingkat monster legendaris. Mereka jauh lebih kuat daripada saat mereka masih hidup.     

Sungguh tidak terbayangkan betapa menakutkannya Legiun Karura di zaman itu.     

Kelompok mereka kini menjelajah lebih dalam ke pegunungan itu dan bergerak ke sisi lain dari area tersebut. Pada saat ini, seekor roc emas melesat dan tiba di depan Qin Qing. Hanya dalam hitungan detik, cakarnya yang tajam hendak mencabik-cabik tubuh Qin Qing, sementara ekspresi Qin Qing langsung berubah menjadi terkejut.     

Namun, tepat pada saat ini, tiba-tiba muncul satu sosok di sana dan menunjuk ke depan. Dalam sekejap, tubuh roc itu pun hancur berkeping-keping, dan ternyata sosok yang baru saja muncul itu adalah Ye Futian.     

"Terima kasih, Tuan Ye," Qin Qing mengangguk pada Ye Futian.     

Ye Futian menanggapinya dengan anggukan kepalanya sebelum tubuhnya kembali ke posisi semula, dan dia terus melindungi semua orang dari belakang. Ketika seseorang berada dalam kesulitan, dia akan segera muncul untuk membantu mereka.     

Dalam perjalanan mereka ke bagian dalam dari pegunungan ini, mereka juga telah bertemu dengan kultivator lain, namun mereka tidak berada di tempat tertentu. Mereka bisa merasakan keberadaan satu sama lain, karena mereka semua pergi ke sisi lain dari pegunungan tersebut.     

Akan tetapi, tidak ada mayat yang terlihat di sini. Bahkan jika ada, mereka akan langsung menjadi makanan bagi kawanan monster di area tersebut.     

Pada saat ini, Ye Futian menghilang dalam sekejap dan muncul kembali di lokasi lain. Di suatu tempat di dalam pegunungan tersebut, tepatnya di atas sebuah batu besar, ada satu set baju zirah yang dikenakan oleh kerangka mumi, yang merupakan jasad dari seorang kultivator manusia.     

Ye Futian mengalihkan jiwa spiritualnya ke sana, dan lapisan debu yang menyelimuti jasad itu langsung menyebar. Sebuah tekanan iblis terpancar keluar dari baju zirah tersebut, yang menunjukkan bahwa itu adalah baju zirah iblis.     

"Itu adalah jasad iblis."     

Si Buta Tie muncul di belakang Ye Futian dan dia juga bisa mendeteksi kekuatan dari baju zirah iblis tersebut dan berkata, "Baju zirah ini adalah sebuah Senjata Sub-divine dengan peringkat yang cukup tinggi. Pemilik baju zirah ini pasti adalah seseorang dengan kultivasi yang luar biasa."     

"Mmm." Ye Futian mengangguk sebagai tanggapan, "Ini adalah benda iblis pertama yang pernah kutemui, tetapi masih ada banyak jasad iblis lainnya di sini. Ada kemungkinan bahwa klan iblis telah menyerang wilayah ini, dan sebagian besar tubuh kultivator-kultivator iblis itu telah dihancurkan."     

"Mungkin saja tempat ini bukanlah bagian pusat dari Legiun Karura," ujar Si Buta Tie. Ye Futian mengangguk ketika sosoknya kembali ke tempatnya sebelumnya. Mereka terus bergerak ke depan dan di sepanjang perjalanan, mereka menemukan beberapa benda iblis lainnya, yang sudah tidak diragukan lagi ditinggalkan oleh para kultivator iblis di masa lalu.     

Pegunungan di area ini sangat luas, dan butuh beberapa hari sebelum mereka akhirnya keluar dari wilayah tersebut. Saat mereka terus melangkah, Ye Futian memandang ke depan. Sepertinya mereka kini berada di dataran yang relatif tinggi, dan mereka samar-samar bisa melihat suatu bangunan di kejauhan.     

Di Makam Para Dewa, jarang sekali ada bangunan yang bisa dilihat di sana.     

Akhirnya, mereka sampai di bagian ujung dari area ini. Pada saat ini, mereka berdiri di tempat yang tinggi dan memandang area di bawah mereka. Tampaknya ini merupakan sebuah kota kuno dari Legiun Karura, meskipun kondisinya kini sangatlah buruk. Ini adalah kota yang ditinggalkan penghuninya sejak zaman kuno.     

"Apakah kota ini adalah titik pusat dari dunia kecil yang dikuasai oleh Legiun Karura?" seseorang berbisik. "Coba lihat di sana, bangunan apa itu? Apakah itu adalah kediaman ilahi dari Legiun Karura?"     

"Banyak kultivator telah tiba di sana." Ye Futian mengamati dataran luas di depan mereka. Sekilas, dia bisa melihat banyak kultivator sudah berada di dalam sana. Pada saat yang bersamaan, dia juga bisa merasakan untaian aura-aura yang luar biasa.     

"Pertempuran antar Kaisa Agung telah terjadi di kota ini sebelumnya, dan mungkin ada banyak jejak aura yang ditinggalkan oleh para Kaisar Agung di sini," Ye Futian menambahkan. "Hati-hati. Orang-orang yang ada di sana tampaknya sangat berbahaya."     

Semua orang mengangguk sebagai tanggapan. Jauh di atas langit, tidak ada satu orang pun yang terlihat bepergian di udara.     

"Ada aura iblis yang kuat di sana," ujar Hua Qingqing dengan suara pelan, kedua matanya yang indah memandang ke depan.     

"Aku juga bisa merasakannya," Ye Futian mengangguk pelan. Kota ini diselimuti dengan aura iblis yang sangat kuat di dalamnya. Perang yang pernah terjadi di sini kala itu pasti berada dalam skala yang tak terbayangkan.     

"Turun," ujar Ye Futian saat tubuhnya melompat ke depan dan menukik ke bawah, mendarat di kota kuno ini. Semua orang mengikutinya dengan hati-hati dan melihat Ye Futian berlari di bagian depan. Meskipun dia tidak melayang di udara, kecepatannya tetaplah luar biasa. Semua orang mengikutinya dari belakang.     

Saat mereka terus menjelajah lebih dalam di area itu, mereka tiba-tiba mendeteksi bahaya yang semakin mendekat. Satu sosok yang berukuran sangat besar tiba-tiba muncul di hadapan mereka, dan sosok itu tidak lain adalah Karura, sang burung ilahi. Tubuh burung raksasa ini menutupi langit dan matahari saat dia terbang menukik dengan kecepatan yang mengerikan.     

Di sisi lain, sosok Ye Futian melesat seperti sambaran petir saat dia merasakan aura yang berbahaya itu. Dia mengeluarkan Guncangan Langit tanpa berpikir panjang lebar dan mengayunkannya ke depan, yang kemudian bertabrakan dengan tubuh raksasa itu.     

*Brak*     

Suara ledakan yang keras terdengar saat udara bergetar hebat. Sebuah badai yang mengerikan langsung terbentuk dan mendorong tubuh Ye Futian ke belakang. Karura tersebut juga dihempaskan ke atas langit, namun tubuhnya tidak hancur berkeping-keping. Tubuhnya tidak mengenal rasa sakit, dan kedua matanya yang dingin itu menatap Ye Futian di bagian bawah.     

"Tubuh macam apa ini?" Jantung Ye Futian berdegup kencang. Apakah kekuatannya benar-benar semengerikan itu?     

Seperti apakah tingkat kultivasi Karura ini sebelum dia binasa?     

Tatapan mata yang haus darah itu mengamati area di bagian bawah. Ye Futian mengambil satu langkah ke depan dengan memancarkan aura yang menakutkan. Mereka baru saja memasuki kota ini dan kini mereka telah bertemu dengan monster yang sangat agresif. Kota ini mungkin dipenuhi dengan tantangan yang tak terduga.     

*Whoosh* Sebuah aura pembunuh yang mengerikan menyebar di udara, dan tubuh raksasa itu kembali terbang menukik, berniat untuk membantai Ye Futian dan kelompoknya.     

*Jleb*     

Pada saat ini, tubuh raksasa itu tiba-tiba berhenti di udara, seolah-olah sebuah kekuatan yang sangat mengerikan telah membelenggunya, menghentikan kecepatannya yang menakutkan itu secara tiba-tiba.     

Ye Futian mengangkat kepalanya untuk memandang ke arah langit, jantungnya berdegup kencang. Tubuh yang gagal dihancurkan oleh Senjata Kekaisaran miliknya, Guncangan Langit, sekarang telah ditusuk oleh sebilah pedang iblis raksasa. Terlebih lagi, itu hanyalah pecahan dari pedang iblis tersebut, karena pedang itu telah hancur berkeping-keping, namun bagian pedang itu telah menusuk tubuh raksasa Karura dan memakunya di udara.     

"Ini..."     

Di belakang Ye Futian, tatapan mata semua kultivator menajam. Siapa yang melancarkan serangan tersebut?     

Disertai dengan suara ledakan yang keras, tubuh Karura itu jatuh ke permukaan tanah, tetapi dia tidak mati. Atau lebih tepatnya, sosok itu sejak awal memang sudah mati, jadi tidak ada yang namanya kematian kedua.     

Sebuah bayangan muncul secara perlahan-lahan, dan satu lengan raksasa tampak meraih kepala Karura itu dan menariknya putus secara paksa. Hal itu dilakukan tanpa ada keraguan sedikit pun, sehingga membuat Ye Futian dan yang lainnya yang ikut menyaksikan pemandangan itu menjadi gemetar ketakutan.     

Di depan mereka, sudah berdiri bayangan satu sosok iblis yang menakutkan. Namun, hal yang lebih mengerikan lagi adalah, bayangan iblis ini tidak memiliki kepala!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.