Legenda Futian

Delapan Legiun



Delapan Legiun

0Kelompok Ye Futian pun pergi meninggalkan tempat itu. Pada akhirnya, Dewi Taihua membulatkan tekadnya dan memilih untuk mengikuti mereka. Dia teringat akan kata-kata terakhir ayahnya. Melalui telepati, ayahnya menyarankannya untuk mengikuti Ye Futian agar dia bisa bertahan hidup.     
0

Sebelum ayahnya meninggal dunia, dia menyesali keputusannya sendiri untuk berpihak pada Ning Yuan di masa lalu. Dia mengabaikan niat baik Ye Futian, dan dia justru berharap putrinya akan berjodoh dengan Ning Hua. Jika dia memilih jalan yang berbeda, Dewi Taihua akan memiliki kesempatan untuk berteman dengan Ye Futian dan mewarisi Bintang Imperial. Selain itu, dia tidak akan mati dengan cara setragis ini.     

Ayahnya tidak menyalahkan Ye Futian atas apa yang telah terjadi. Lagipula, dia yang salah dalam membuat keputusan. Tidak ada yang bisa disalahkan dalam hal ini. Namun, Dewi Taihua tidak dapat menerima kenyataan ini dalam waktu singkat, karena Ye Futian bisa saja menyelamatkan ayahnya, tetapi dia memilih untuk menyaksikan ayahnya tewas terbunuh.     

Ye Futian hanya perlu mengucapkan satu kata, dan ayahnya akan selamat.     

Para kultivator dari Istana Kekaisaran Ziwei tidak mempedulikan Dewi Taihua yang mengikuti mereka. Dia bebas melakukan apa pun yang dia inginkan.     

Ye Futian berjalan di barisan terdepan. Dewi Pedang, Qin Qing, dan yang lainnya berjalan bersamanya. Ye Futian bertanya, "Senior, bagaimana caranya kau bisa terlibat dalam konflik dengan para kultivator dari Dunia Kegelapan?"     

"Ning Yuan ingin merebut harta karun dari salah satu reruntuhan. Kedua pihak akhirnya terlibat dalam konflik, dan kami akhirnya diburu oleh mereka," Dewi Pedang menjelaskan. Ye Futian mengangguk sebagai tanggapan. Dia sangat menyadari betapa sulitnya bertahan hidup di benua ini.     

Ye Futian bertanya, "Aku sempat berkultivasi di sini sebelumnya. Senior, apakah kau tahu insiden besar yang terjadi di benua kuno ini?"     

Dewi Pedang menjawab, "Kami juga belum melakukan perjalanan ke berbagai tempat. Para kultivator dari berbagai macam dunia sangat berambisi untuk melakukan penjarahan terhadap semua reruntuhan yang ada di sini. Perang telah meletus dimana-mana. Aku tidak yakin insiden besar seperti apa yang dimaksud oleh Pemimpin Istana Ye. Namun, beberapa rumor telah menyebar di antara para kultivator."     

"Rumor macam apa itu?" Ye Futian bertanya dengan penuh rasa ingin tahu.     

"Semua pasukan di tingkat Kaisar Agung sedang mencari reruntuhan yang ditinggalkan oleh Delapan Legiun," ujar Dewi Pedang.     

"Delapan Legiun?" Ye Futian mengungkapkan ekspresi aneh di wajahnya. Istilah ini juga dia temukan di Western Heaven. Namun, Delapan Legiun seperti apa yang dimaksud oleh Dewi Pedang?     

Dewi Pedang pun menjelaskan, "Pada zaman kuno, Delapan Legiun hidup di bawah Jalur Surgawi dan bertanggung jawab untuk menjaga ketertiban Jalur Surgawi. Mereka adalah pasukan paling kuat di seluruh penjuru dunia. Selama Zaman Para Dewa berlangsung, semakin banyak dewa dan Kaisar Agung yang menakjubkan bermunculan. Oleh karena itu, Perang Jalur Surgawi pun meletus, yang pada akhirnya mengakibatkan hancurnya Jalur Sugawi dan para dewa itu binasa. Tentu saja, ini hanyalah kisah yang kudengar di reruntuhan ini. Adapun apa yang sebenarnya terjadi selama zaman kuno, kemungkinan besar pasukan-pasukan di tingkat Kaisar Agung mengetahui beberapa hal tentangnya. Adapun siapa yang benar-benar memiliki semua informasi mengenai peristiwa kala itu, kemungkinan besar hanya para Kaisar Agung sendiri yang mengetahuinya."     

Ketika Ye Futian mendengar penjelasan dari Dewi Pedang, hatinya berdebar kencang. Ternyata ada Delapan Legiun yang hidup bawah Jalur Surgawi.     

Delapan Legiun ini bertugas untuk menjaga ketertiban di Jalur Surgawi. Mereka pasti adalah pasukan terkuat di bawah Jalur Surgawi. Itu berarti mereka adalah makhluk hidup dan bukan sosok abadi. Jika benar demikian, siapa yang berhak mewakili Jalur Surgawi? Apakah Jalur Surgawi itu adalah satu individu?     

Kalau begitu, apakah arti di balik runtuhnya Jalur Surgawi?     

Apakah Jalur Surgawi merupakan sosok di tingkat dewa?     

Kaisar Agung Shenjia dari zaman kuno pernah berkata bahwa pada awalnya tidak ada yang namanya Jalur Agung di dunia ini. Dia ingin menghancurkan semua Jalur Agung untuk menantang Jalur Surgawi.     

Selama zaman kuno berlangsung, ada juga Kaisar Agung Ziwei, Kaisar Agung Shenyin, dan Kaisar Agung lainnya yang sangat menakjubkan. Mereka semua berasal dari zaman yang sama. Selama masa kejayaan mereka, pencapaian seperti apa yang berhasil mereka raih?     

Dengan adanya begitu banyak sosok luar biasa kala itu, masuk akal jika Perang Jalur Surgawi meletus di zaman kuno. Dikatakan bahwa Delapan Legiun bertugas menjaga ketertiban dunia di bawah komando Jalur Surgawi. Jika mereka benar-benar ada di dunia ini, maka terjadinya Perang Para Dewa bukanlah hal yang mengejutkan.     

Para Kaisar Agung yang kuat itu tidak bisa berjanji setia pada Jalur Surgawi.     

Apakah jasad dari anggota Delapan Legiun juga terkubur di benua kuno ini?     

Sepertinya, Makam Para Dewa berisi lebih dari sekedar ajaran para Kaisar Agung di dalamnya. Apa yang tersimpan di dalamnya tidak sesederhana penampilan luarnya.     

Di kejauhan, seberkas cahaya penghancur yang mengejutkan bersinar terang. Ye Futian dan yang lainnya langsung memandang ke arah tersebut. Cahaya bencana yang mengancam tiba-tiba turun dari atas langit. Tampaknya ada sebuah matriks ilahi di sana, dan kekuatannya diarahkan ke bagian bawah. Ye Futian dan kelompoknya berada cukup jauh dari matriks itu, namun mereka masih bisa merasakan kekuatan penghancur yang dipancarkan.     

"Istana Yuanshi," ujar Ye Futian sambil mengerutkan kening. Matriks tersebut tampaknya dibuat oleh para kultivator dari Istana Yuanshi di Wilayah Yuanshi, mereka adalah salah satu Klan Dewa Kuno dari Prefektur Ilahi. Mereka memang mahir dalam kekuatan semacam ini.     

Para kultivator dari Istana Yuanshi kemungkinan besar telah menemukan sebuah reruntuhan dan terlibat dalam pertempuran melawan pasukan lainnya. Serangan mereka memancarkan kekuatan penghancur yang mengerikan.     

"Ayo kita pergi dan memeriksanya," ujar Ye Futian. Sosoknya bergerak dengan cepat, dan dia melesat ke arah itu dengan kecepatan yang mencengangkan.     

Para kultivator dari Istana Kekaisaran Ziwei mengikutinya dari belakang. Di antara enam Klan Dewa Kuno yang menyerang Pecahan Ziwei kala itu, Kantor Pemimpin Kota Tianyan kini telah dimusnahkan, sedangkan lima Klan Dewa Kuno lainnya masih berdiri hingga detik ini. Kemungkinan besar, kali ini mereka semua juga datang ke benua kuno ini.     

Jika mereka benar-benar bertemu satu sama lain, Ye Futian jelas tidak akan berbelas kasih kepada mereka.     

Para kultivator dari Istana Kekaisaran Ziwei memiliki pemikiran yang sama terkait hal ini. Mereka memiliki keinginan membunuh terhadap lima Klan Dewa Kuno tersebut.     

Tidak lama kemudian, kelompok Ye Futian tiba di medan pertempuran yang dimaksud. Para kultivator dari Istana Yuanshi telah membersihkan tempat itu dan membunuh para kultivator yang bersaing dengan mereka atas reruntuhan tersebut. Mereka membantai semua orang. Hanya reruntuhan yang tersisa di tempat ini. Adapun harta karun yang tersimpan di dalam reruntuhan tersebut, semuanya sudah dibawa pergi.     

Para kultivator dari Istana Yuanshi juga melihat kehadiran kelompok Ye Futian di sana. Saat kedua pihak yang bermusuhan itu bertemu, area itu tiba-tiba menjadi sunyi senyap. Kedua belah pihak saling menatap satu sama lain, dan tubuh mereka memancarkan keinginan membunuh yang mengerikan.     

Pemimpin Istana Yuanshi menatap tajam ke arah Ye Futian. Tatapannya itu terlihat tegas saat kedua matanya memancarkan Kekuatan Penghukum Dewa yang mengancam. Dalam sekejap, sebuah area Jalur Agung yang tak tertandingi melingkupi seluruh tempat, termasuk kelompok Ye Futian di dalamnya.     

Ye Futian mengungkapkan ekspresi aneh di wajahnya. Para kultivator dari Istana Kekaisaran Ziwei juga memandang pihak lawan dengan penasaran. Pemimpin Istana Yuanshi berani menyerang lebih dulu?     

Mereka pasti sudah menyadari bagaimana Kantor Pemimpin Kota Tianyan dihancurkan. Saat dihadapkan dengan Ye Futian, dia benar-benar berani memulai pertempuran melawannya?     

*Boom*     

Suara gemuruh petir yang keras terdengar saat langit berubah warna. Di atas langit, area Jalur Agung itu kini telah berubah menjadi Matriks Pedang Penghukum Dewa. Sinar cahaya Penghukum Dewa yang tak terhitung jumlahnya melesat keluar dari matriks tersebut dan bergerak ke bawah, hingga menutupi bagian langit ini. Ye Futian dan kelompoknya kini dikelilingi oleh cahaya tersebut.     

*Whoosh, Whoosh*     

Suara-suara benda tajam yang menakutkan bisa terdengar di sana. Cahaya Penghukuman Dewa itu mengandung kekuatan untuk menghancurkan segala sesuatu yang ada di muka bumi. Serangan itu sangatlah mengintimidasi. Setiap sinar cahaya itu memancarkan kekuatan penghancur yang menakjubkan saat mereka mengalir ke bawah. Melihat hal ini, berbagai macam kultivator langsung mengeluarkan kekuatan Jalur Agung masing-masing untuk menangkis sinar-sinar yang semakin mendekat. Namun, kekuatan Jalur Agung mereka langsung tercabik-cabik oleh cahaya Penghukum Dewa itu tanpa terkecuali.     

"Aura Kaisar Agung!" Ye Futian berseru sambil menyipitkan matanya. Tatapan matanya tertuju pada pasukan lawan. Guncangan Langit muncul di tangannya, dan rentetan gelombang kejut yang menakutkan langsung menyebar ke depan, menyelimuti semua kultivator dari Istana Kekaisaran Ziwei. Tidak sampai di situ saja, gelombang-gelombang itu terus menyebar ke kejauhan dan bertabrakan dengan Kekuatan Penghukum Dewa tersebut. Kedua kekuatan itu pun saling bersaing di udara.     

Pemimpin Istana Yuanshi berdiri di bawah Matriks Pedang Penghukum Dewa dan bermandikan Cahaya Penghukum Dewa yang menyilaukan. Dia tampak seperti seorang dewa yang mengatur semua kekuatan Penghukum Dewa di dunia ini. Dia terlihat mengintimidasi saat dia memandang semua orang yang berada di bagian bawah.     

Saat ini, penampilannya tampak seperti setengah manusia dan setengah dewa.     

"Ini bukan kekuatanmu, ya?" Ye Futian berkata sambil mengangkat kepalanya untuk memandang Pemimpin Istana Yuanshi. Pria itu jelas tidak sekuat ini. Sekarang, Ye Futian dapat merasakan dengan jelas adanya kekuatan kaisar di sana, yang kini telah bergabung dengan Pemimpin Istana Yuanshi.     

Aura milik Yuanshi Agung telah muncul kembali di dunia ini.     

"Tidak masalah selama itu cukup untuk membunuhmu," balas Pemimpin Istana Yuanshi dengan nada dingin. Saat dia mengatakan hal ini, Kekuatan Penghukum Dewa menyebar ke bawah dan menyerang ke arah Ye Futian.     

Ye Futian mengangkat Guncangan Langit di tangannya dan mengayunkannya ke atas langit. Gelombang-gelombang kejut dari Guncangan Langit langsung menyebar ke atas dan bertabrakan dengan Kekuatan Penghukum Dewa. Di udara, kedua kekuatan itu pun bertabrakan, sehingga menghasilkan gelombang kejut lain yang menerjang dan menutupi area yang luas.     

Di kejauhan, para kultivator lainnya tampak ketakutan. Mereka mengumpulkan kekuatan masing-masing untuk menahan gelombang-gelombang kejut tersebut.     

Kekuatan Penghukum Dewa mampu berhadapan secara langsung dengan rentetan gelombang kejut yang dikeluarkan dari Senjata Kekaisaran. Ye Futian berpikir dalam hati sambil mengangkat kepalanya untuk mengamati tabrakan yang mengerikan itu. Dia tahu bahwa Kekuatan Penghukum Dewa itu mengandung lebih dari sekedar kekuatan milik Pemimpin Istana Yuanshi. Para Kaisar Agung dari Klan Dewa Kuno semuanya hidup di dunia ini dalam bentuk yang unik. Mereka lebih dari sekedar jejak-jejak aura Kaisar Agung, dan spekulasi ini sudah dibuktikan berkali-kali.     

Apa yang terjadi pada Tianyan Agung adalah contohnya.     

Sekarang, Makam Para Dewa telah muncul kembali dan semua Kaisar Agung dari Klan Dewa Kuno tidak bisa menunggu lebih lama lagi. Mereka mungkin akan muncul lebih cepat dari yang diharapkan karena mereka bisa kembali dengan bantuan Makam Para Dewa.     

Pemimpin Istana Yuanshi mengerutkan keningnya setelah melihat bahwa serangannya berhasil dihentikan. Melihat situasi saat ini, kekuatan Ye Futian yang dibantu dengan Senjata Kekaisaran jelas tidak lebih lemah darinya.     

"Mundur," sebuah suara memberi perintah. Pemimpin Istana Yuanshi menyipitkan matanya saat dia memandang ke arah Ye Futian. Dia bisa memahami niat sang Kaisar Agung untuk pergi di momen ini.     

Yuanshi Agung berniat untuk kembali dengan bantuan Makam Para Dewa. Sehingga sudah jelas, dia tidak akan menempatkan dirinya dalam risiko sekarang. Ye Futian memegang Senjata Kekaisaran di tangannya dan sudah menjadi ancaman baginya. Pilihan terbaik bagi mereka adalah menghindari pertarungan melawan Ye Futian untuk saat ini.     

Pemimpin Istana Yuanshi perlu memfokuskan dirinya pada tujuan jangka panjangnya sekarang. Akan jauh lebih mudah baginya untuk membunuh Ye Futian setelah sang Kaisar Agung kembali.     

Ketika Pemimpin Istana Yuanshi memikirkan semua ini, dia memimpin kelompoknya untuk pergi meninggalkan tempat tersebut. Ye Futian menyaksikan mereka pergi, tetapi dia tidak mengejar mereka. Dia bertanggung jawab untuk melindungi para kultivator dari Istana Kekaisaran Ziwei. Dari perbincangan singkat mereka barusan, dia bisa merasakan bahwa kemampuan pihak lawan setara dengannya. Jika dia bertarung melawan mereka, maka hasil akhirnya tidak dapat diprediksi.     

"Apakah Istana Yuanshi mencoba menempuh rute yang diambil oleh Kota Tianyan sebelumnya?" Lord Chen bertanya sambil mengerutkan keningnya. Sudah jelas, mereka juga merasakan keanehan itu.     

"Kemungkinan besar Istana Yuanshi bukanlah satu-satunya pasukan yang melakukan hal tersebut," jawab Ye Futian. Karena Yuanshi Agung dapat menggabungkan kekuatannya dengan Pemimpin Istana Yuanshi saat ini, kemungkinan besar Klan Dewa Kuno lainnya juga dapat melakukan hal yang sama. Sepertinya Ye Futian memiliki beberapa lawan yang kuat di reruntuhan kuno ini. Dia tidak boleh menurunkan kewaspadaannya.     

Gu Dongliu menganalisis, "Makam Para Dewa telah muncul kembali dan reruntuhan milik para Kaisar Agung telah dibuka. Bahkan Delapan Legiun yang legendaris mungkin akan muncul kembali. Para Kaisar Agung dari Klan Dewa Kuno jelas tidak akan melewatkan kesempatan emas seperti itu berlalu begitu saja. Selain itu, mereka tahu lebih banyak tentang benua kuno ini daripada kita."     

Para Kaisar Agung itu tentu saja mengetahui lebih banyak hal daripada mereka.     

"Namun, dia belum melakukan apa yang dilakukan oleh Tianyan Agung dan meminjam tubuh Pemimpin Istana Yuanshi untuk dilahirkan kembali," ujar Ye Futian. Jika sudah mencapai titik itu, maka Ye Futian sudah tidak bisa berbuat apa-apa kepadanya!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.