Legenda Futian

Raja Iblis?



Raja Iblis?

0Kedua mata raksasa dari roc ilahi itu menatap tajam ke arah Ye Futian. Selama pertarungan singkat mereka barusan, monster itu bisa merasakan banyak hal.     
0

Ditambah lagi, apa yang dikatakan Ye Futian memang benar. Reruntuhan para dewa kini telah diaktifkan, dan hal ini jelas melambangkan awal dari perang antar dunia. Mungkinkah ini adalah sebuah siklus dari Jalur Surgawi?     

"Kau boleh masuk," suaranya yang serak kembali terdengar.     

Roc ilahi itu pun melangkah ke bagian samping. Hal ini menyebabkan hati para kultivator di sekitarnya berdebar kencang.     

Roc ilahi itu telah menyerah, sehingga memungkinkan Ye Futian untuk memasuki reruntuhan tersebut.     

Apakah ini berarti kemampuan Ye Futian telah diakui olehnya?     

"Senior, terima kasih banyak," ujar Ye Futian. Dia berbalik dan memandang Lord Chen serta yang lainnya, lalu berkata, "Mereka semua adalah kawan-kawanku."     

"Kalian semua boleh masuk bersama-sama," ujar roc itu. Dia bisa memahami niat Ye Futian untuk menyinggung kehadiran mereka. Tatapan matanya mendarat pada beberapa sosok di dalam kelompok tersebut. Beberapa dari mereka mirip dengannya. Mereka adalah monster iblis yang telah mengambil bentuk sebagai manusia.     

Ye Futian pun membungkuk hormat. Kemudian, dia memimpin kelompoknya melewati roc ilahi itu dan berjalan menuju reruntuhan kuno yang selama ini dijaga oleh monster itu.     

Reruntuhan itu terkubur di bawah pasir dan memancarkan aura yang sakral; tampaknya tempat tersebut telah mengalami perubahan yang tak terhitung jumlahnya. Istana ilahi yang sudah hancur dan tua ini telah berdiri di Makam Para Dewa selama bertahun-tahun, namun lingkungan yang buruk tidak dapat mengikisnya. Ye Futian dan kelompoknya kini berjalan menuju ke pintu dari istana ilahi itu dan membukanya.     

Pintu itu sangatlah berat. Ye Futian mengerahkan kekuatan yang cukup besar untuk mendorongnya hingga terbuka. Sebuah aura kuno terpancar dari dalam istana ilahi itu dan menyebar ke seluruh tempat. Kelompok itu menarik napas dalam-dalam sebelum akhirnya memasuki istana tersebut. Mereka melangkah ke depan dengan waspada.     

Meskipun roc ilahi, yang menjaga istana ilahi ini, telah mengizinkan mereka masuk, namun mereka tetap saja tidak boleh lengah. Apa pun bisa terjadi di dalam Makam Para Dewa.     

Jiwa spiritual dari banyak kultivator mengikuti Ye Futian dan kelompoknya, namun langkah mereka langsung dihentikan di luar istana tersebut. Ekspresi para kultivator itu berubah ketika mereka melihat kelompok Ye Futian menghilang ke dalam istana. Saat ini, satu sosok raksasa muncul di hadapan mereka. Sosok itu tidak lain adalah sang roc ilahi, yang kini kembali berjaga di depan reruntuhan kuno tersebut.     

"Kalian semua bisa pergi sekarang," ujar roc itu sambil mengamati kerumunan kultivator di hadapannya dengan kedua matanya yang berukuran besar. Reruntuhan ini telah menemukan pemiliknya sekarang.     

Semua kultivator itu pun menatap sang roc ilahi. Mereka sangat ingin menjelajahi istana tersebut, tetapi pertempuran sebelumnya telah menegaskan bahwa mereka tidak dapat melewati roc ilahi tersebut. Tidak ada artinya bagi mereka untuk terus melawan monster itu. Bahkan jika mereka bisa mengalahkannya, mereka tetap saja tidak akan memiliki kesempatan untuk menang melawan Ye Futian, yang memiliki Guncangan Langit dalam genggamannya.     

Melihat situasi saat ini, sepertinya mereka harus merelakan reruntuhan ini.     

Beberapa dari mereka akhirnya pergi meninggalkan tempat itu tanpa ragu-ragu. Ada begitu banyak reruntuhan yang ada di dalam Makam Para Dewa. Karena tempat ini tidak akan pernah menjadi milik mereka, maka mereka sebaiknya mengambil langkah tegas dan mencari peluang Jalur Agung di tempat lain.     

Satu per satu, sosok-sosok itu naik ke atas langit dan melesat pergi. Tidak lama kemudian, semua kultivator yang berkumpul di sana telah menghilang, merelakan tempat ini. Setelah mereka pergi, ada kultivator lain yang berdatangan. Namun, tanpa terkecuali, tidak ada satu pun dari mereka yang mampu menembus pertahanan dari roc ilahi itu. Kebanyakan dari mereka menerima dampak yang mengerikan dari monster tersebut. Beberapa dari mereka bahkan tewas di sini.     

…     

Ye Futian dan yang lainnya kini telah memasuki istana kuno itu. Terdapat area lain di dalam istana utama, dan tampaknya itu adalah sebuah dunia yang berdiri sendiri. Namun, area itu dipenuhi dengan reruntuhan yang memancarkan aura-aura yang sangat kuat. Bahkan beberapa di antaranya meupakan Qi Iblis yang menakutkan.     

"Ini adalah dunia dari salah satu Dewa Iblis," ujar Ye Futian dengan suara pelan. Dia tampak terkejut saat menyaksikan pemandangan ini. Istana yang selama ini dijaga oleh roc ilahi itu ternyata milik Dewa Iblis. Penguasa tempat ini kemungkinan besar adalah seorang Raja Iblis.     

"Ada begitu banyak mayat dimana-mana," seseorang berkomentar. Mereka melihat mayat monster iblis berserakan di permukaan tanah. Mereka semua tampak seperti patung dan telah kehilangan aura kehidupan mereka.     

Perang yang meletus pada zaman kuno memang sangat menakutkan. Bagaimana caranya roc ilahi itu berhasil bertahan hidup? Ye Futian diam-diam berpikir dalam hati. Sangat beruntung baginya untuk bisa tetap hidup di dalam dunia yang penuh dengan kehancuran ini.     

Tempat ini adalah Makam Para Dewa, yang berdiri di atas sebuah benua kuno. Selama zaman yang dikenal sebagai Hancurnya Para Dewa berlangsung, banyak Kaisar Agung telah binasa, dan Jalur Surgawi mengalami keruntuhan. Para kultivator di zaman itu sebagian besar telah menemui ajalnya.     

"Coba lihat di bagian depan!" ujar seseorang.     

Jauh di bagian depan, sebuah tekanan yang dahsyat telah menyelimuti dunia yang berdiri sendiri ini. Kelompok Ye Futian pun bergerak ke depan. Sebuah Gunung Dewa Iblis telah muncul di dunia ini, dan ada banyak patung monster iblis yang terlihat di sana.     

Namun, di puncak Gunung Dewa Iblis tersebut, tidak ada tanda-tanda kehidupan dari seorang Raja Iblis maupun monster-monster iblis.     

Apa yang ada di puncak gunung itu hanyalah sehelai rumput berwarna hijau.     

Rumput hijau itu tampaknya adalah satu-satunya makhluk hidup yang ada di dunia ini. Tekanan yang dahsyat itu rupanya berasal dari rumput ini. Sepertinya, ketika roc itu meminjam kekuatan kaisar dari dalam istana ini, dia meminjam kekuatan dari rumput ini. Apalagi, rumput tersebut memancarkan kekuatan kaisar yang tak tertandingi.     

Rumput itu berukuran sangat kecil, tampak berayun-ayun tertiup angin. Bahkan sepertinya rumput itu akan mati jika diinjak-injak. Namun, sebuah aura yang menakjubkan terpancar dari rumput satu ini. Seolah-olah rumput itu dianggap sebagai Kaisar di antara semua jenis tanaman. Rumput tersebut berdiri tegak dan agung di puncak gunung ini, menerima penghormatan dari orang-orang di seluruh penjuru dunia.     

"Inikah Raja Iblis yang dimaksud?"     

Di belakang Ye Futian, anggota kelompoknya yang lain menunjukkan ekspresi aneh di wajah mereka. Apakah sehelai rumput mampu berkultivasi dan menjadi seorang Kaisar Agung?     

Kemakmuran dan kejayaan dari Zaman Dewa kuno sudah berada di luar imajinasi mereka.     

Namun, di dunia yang penuh dengan kehancuran ini, hanya rumput inilah satu-satunya makhluk hidup yang masih bertahan. Ye Futian bahkan curiga bahwa roc ilahi itu mungkin bisa bertahan hidup karena rumput ini, yang memiliki kekuatan kehidupan yang melimpah.     

Rumput itu tetap abadi dan tidak bisa dihancurkan, berdiri tegak di dalam dunia kuno ini, menunggu orang yang tepat untuk muncul di hadapannya.     

"Mungkin sang Raja Iblis berubah wujud menjadi rumput ini," seseorang menimpali, tidak percaya bahwa sehelai rumput dapat berkultivasi dan menjadi seorang Kaisar Agung. Semua makhluk hidup memiliki roh, dan bahkan peralatan ritual dan senjata ilahi dapat memperoleh perasaan. Tumbuhan dan pohon sejak awal memang memiliki roh di dalamnya, tetapi para kultivator masih merasa sulit untuk mempercayai bahwa sehelai rumput mampu berkultivasi menjadi seorang Kaisar Agung dan menguasai semua iblis di bawah kendalinya.     

"Aura yang mengalir keluar dari rumput ini adalah aura dari penguasa iblis. Jasad monster-monster iblis yang ada di sini berada dalam bentuk aslinya. Jika benar demikian, maka hal yang sama juga berlaku untuk sang Raja Iblis. Tubuh aslinya mungkin benar-benar sehelai rumput itu," ujar Ye Futian.     

Dia memiliki tatapan aneh di matanya saat dia memandang rumput tersebut. Tiba-tiba, dunia di depan matanya tampak berubah, dan dia bisa melihat sebuah pemandangan yang menakjubkan.     

Di dalam ilusi tersebut, ukuran rumput ini tidak sekecil sebelumnya. Sebaliknya, rumput itu tumbuh menjadi sangat panjang dan berayun-ayun sesuka hatinya. Seolah-olah rumput tersebut adalah bilah pedang paling tajam di dunia ini yang bisa membelah langit dan bumi.     

Dia juga samar-samar bisa melihat satu sosok berbentuk manusia di sana. Penampilannya tampak agung dan memegang kendali atas semua iblis di dunia ini. Dia berdiri tegak di puncak Gunung Dewa Iblis. Dalam sekejap, sosoknya mampu melintasi jarak yang sangat jauh. Teknik pergerakannya ini benar-benar tak tertandingi, sama seperti yang dilakukan oleh roc ilahi itu sebelumnya. Tampaknya dia telah mengkultivasi teknik-teknik iblis yang kuat.     

Ye Futian tampak emosional saat dia menyaksikan ilusi tersebut. Setelah beberapa lama, akhirnya dia kembali ke kenyataan. Dia pun berkata kepada semua orang, "Dugaan kita memang benar. Rumput ini tercipta ketika sang Kaisar Agung binasa. Jejak-jejak aura kehidupan kemungkinan besar masih tertinggal di dalamnya, sehingga memungkinkannya untuk berada di sini dalam waktu yang sangat lama. Jika ada di antara kalian yang bisa mewarisi rumput ini, maka kalian akan mewarisi ajaran dari seorang Kaisar Agung."     

Ye Futian sendiri memiliki peluang tertinggi untuk mewarisi ajaran tersebut. Bagaimanapun juga, dia pernah dinobatkan sebagai sang Pemecah Reruntuhan. Hanya segelintir orang yang bisa mengalahkannya dalam hal mendapatkan warisan.     

Namun, dia sudah memiliki banyak ajaran. Sekarang, sudah waktunya baginya untuk mempertimbangkan nasib teman-temannya.     

Masa depan dari Istana Kekaisaran Ziwei berada di tangan semua orang, bukan menjadi miliknya sendiri.     

Ketika kelompok itu mendengar kata-kata Ye Futian, mereka bisa memahami niatnya. Dia telah membuka jalan bagi mereka dengan mengalahkan sang roc ilahi, monster iblis penjaga tempat ini. Namun, dia tidak berencana untuk mewarisi ajaran yang tersimpan di sini. Sebaliknya, dia akan membiarkan mereka memahaminya. Kemurahan hati Ye Futian sangatlah mengagumkan.     

Lagipula, siapa yang akan mengajukan keberatan bahwa mereka memiliki terlalu banyak ajaran dari Kaisar Agung?     

Kelompok itu langsung menerima penawaran Ye Futian. Mereka semua duduk bersila saat mereka mengarahkan pandangan mereka pada rumput yang tumbuh di puncak gunung itu. Mereka pun berkultivasi dengan tenang.     

Ye Futian memberi mereka kesempatan langka ini, dan setiap orang memiliki kesempatan yang sama untuk berhasil. Mereka harus memahami ajaran itu dengan kemampuan mereka sendiri. Siapa pun yang berhasil mempelajarinya terlebih dahulu akan menerima ajaran dari Kaisar Agung. Tidak ada yang perlu bertarung untuk mempeebutkannya. Di bawah lingkungan kultivasi di Istana Kekaisaran Ziwei saat ini, tidak akan ada pertikaian di antara para kultivator di dalamnya.     

Saat ini, semua orang memfokuskan diri untuk bermeditasi. Di bagian samping, Ye Futian mengamati area yang penuh dengan kehancuran ini. Entah kenapa dia merasa gelisah. Mereka telah menemukan peninggalan dari Kaisar Agung dua kali berturut-turut. Sudah jelas memang ada lebih banyak reruntuhan yang menunggu mereka setelah ini.     

Sulit baginya untuk membayangkan betapa makmurnya Zaman Para Dewa sebagai seorang kultivator di zaman ini.     

Akan menjadi seperti apakah dunia ini dengan munculnya Makam Para Dewa kali ini?     

Ini adalah peluang Jalur Agung yang sangat menguntungkan. Namun pada saat yang bersamaan, ini juga merupakan sebuah krisis bagi banyak kultivator. Namun, setelah munculnya insiden ini, dunia kultivasi memang akan menghadapi masa kebangkitan.     

Perubahan di antara langit dan bumi akan dimulai dari Dunia Asal. Ye Futian jadi bertanya-tanya seberapa banyak keuntungan yang bisa diperoleh oleh Istana Kekaisaran Ziwei selama menemui peluang Jalur Agung yang luar biasa ini!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.