Legenda Futian

Muncul kembali



Muncul kembali

2Desa Empat Sudut, tepatnya di Benua Empat Sudut dari Wilayah Shangqing      2

Ye Futian datang kembali ke Desa Empat Sudut untuk menemui sang guru.     

Jika dia bertemu dengan para kultivator di bawah tingkat Kaisar Agung, dia jelas tidak akan berani mengganggu sang guru. Namun saat ini, seorang Kaisar Agung dari zaman kuno telah muncul kembali. Dia merasa terganggu akan hal ini, jadi dia tidak punya pilihan lain dan mengunjungi sang guru.     

Di dalam sekolah, Ye Futian datang untuk meminta nasihat dari sang guru. Sosok buram dari sang guru muncul di hadapannya dan mendengarkan dengan tenang saat Ye Futian menjelaskan kesulitan yang dia hadapi kali ini. Tidak ada perubahan pada ekspresi sang guru. Baginya, yang telah melampaui batasan duniawi, tampaknya semua ini bukanlah hal yang mengejutkan.     

Setidaknya dia tidak terkejut dengan apa yang telah terjadi.     

Sang guru pun menjelaskan, "Melihat bagaimana Tianyan Agung dilahirkan kembali dengan meminjam tubuh Wang Xiao, pertama-tama dia harus bergabung dengan tubuh dan jiwa spiritual Wang Xiao terlebih dahulu, jadi tebakanmu itu seharusnya memang benar adanya. Tianyan Agung telah memilih Wang Xiao sebagai penerusnya, tapi dia mungkin sudah memikirkan rencana ini sejak awal. Dia berhasil mempengaruhi semua orang selangkah demi selangkah dan menempa tubuh ilahi selama beberapa tahun terakhir. Tubuh dan jiwa spiritual Wang Xiao harus benar-benar menyatu dengan Tianyan Agung. Namun, sang Kaisar Agung selalu berhasil menyembunyikan rencananya ini. Bahkan jika kau tidak terlibat dalam masalah ini, cepat atau lambat Wang Xiao akan jatuh dalam genggamannya dan menjadi 'wadah' bagi Tianyan Agung untuk dilahirkan kembali ke dunia ini. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa bukan kau yang menariknya keluar, tetapi kau hanya mempercepat prosesnya."     

"Sepertinya memang begitu," jawab Ye Futian sambil mengangguk pelan. "Namun, jika bukan karena saya, Wang Xiao mungkin tidak akan menempuh jalur ini. Jika benar demikian, Tianyan Agung harus menghadapi lebih banyak rintangan untuk bisa mencapai tujuannya."     

Ye Futian melanjutkan kata-katanya, "Namun meski demikian, sekarang dia telah dilahirkan kembali ke dunia ini dan sekarang memiliki Senjata Kekaisaran yang dia tempa sebelumnya. Jika dia ingin menyerang Pecahan Ziwei, saya khawatir bahwa saya tidak akan bisa melawannya bahkan dengan menggunakan aura Kaisar Agung Ziwei." Dia mengkhawatirkan tentang hal ini; karena itulah, dia datang untuk mendiskusikan berbagai macam hal dengan sang guru.     

Bagaimanapun juga, sang guru sebelumnya juga seorang Kaisar Agung.     

Sang guru menganalisis, "Pertama-tama, dugaanmu itu tidak akan terjadi dalam waktu dekat. Seperti yang kau katakan, dia sangat berhati-hati terhadap para Kaisar Agung yang berkuasa saat ini, jadi dia tidak berani mengungkap identitasnya sendiri. Kedua, jika dia ingin menyatu seutuhnya dengan sosok Wang Xiao, maka dia masih membutuhkan waktu. Sosoknya yang sekarang bukanlah Tianyan Agung dari masa kejayaannya. Aku percaya dia masih perlu berkultivasi dalam pengasingan untuk jangka waktu tertentu. Selain itu, tidak ada satu pun anggota Klan Dewa Kuno yang sesederhana apa yang kau pikirkan, termasuk pasukan-pasukan yang telah kau serang sebelumnya."     

Ye Futian mendengarkan semuanya dengan tenang. Xi Chiyao juga telah memperingatkannya tentang hal ini sebelumnya. Klan Dewa Kuno tidak sesederhana yang dia kira.     

Tianyan Agung yang terlahir kembali ke dunia ini adalah bukti lebih lanjut dari hal ini. Para Kaisar Agung di Klan Dewa Kuno hidup dalam berbagai macam bentuk. Mereka semua benar-benar ada di dunia ini dan memiliki kesempatan untuk dilahirkan kembali. Mereka bukan hanya sekedar jejak-jejak aura semata.     

Kalau tidak, maka tidak akan ada kasus seperti Wang Xiao yang terjadi.     

Hal itu menunjukkan bahwa situasi serupa bisa saja terjadi di Klan Dewa Kuno lainnya. Para Kaisar Agung ini hidup dalam bentuk-bentuk khusus di Klan Dewa Kuno dan selama ini telah mewariskan ajaran mereka.     

Sang guru melanjutkan, "Selain itu, Pecahan Ziwei tidak akan dihancurkan dengan mudah. Bukankah kau pernah bertarung melawan Wang Xiao sebelumnya?"     

"Situasi kali ini jelas berbeda. Wang Xiao bukan lagi sosok yang sama seperti di masa lalu," ujar Ye Futian.     

"Hmm," jawab sang guru sambil mengangguk pelan. "Tidak usah berpikir terlalu berlebihan. Untuk saat ini, aku akan mengawasi Pecahan Ziwei."     

"Terima kasih banyak, Tuan," ujar Ye Futian sambil berdiri dari tempatnya dan membungkuk hormat padanya.     

Sang guru mengangguk pelan dan menerima penghormatannya itu. Kemudian dia memberi isyarat kepada Ye Futian untuk duduk kembali.     

"Setiap kali saya menghadapi masalah, saya selalu datang kemari untuk menyusahkan anda," keluh Ye Futian sambil menggelengkan kepalanya dan tersenyum masam. Saat dia mengatakan hal ini, dia merasa sedikit malu. Sang guru telah melakukan begitu banyak hal untuknya, namun dia tidak dapat melakukan apa pun untuk sang guru. Oleh sebab itulah, dia merasa malu.     

"Tidak masalah. Kita sudah ditakdirkan untuk bertemu satu sama lain. Kita akan mengikuti kemana pun takdir menuntun kita," ujar sang guru sambil tersenyum. "Kau bisa pergi sekarang."     

"Baik," jawab Ye Futian sambil menganggukkan kepalanya dan kembali membungkuk hormat. Kemudian dia pergi meninggalkan tempat itu dan kembali ke Pecahan Ziwei.     

Setelah Ye Futian pergi, sang guru menatap ke kejauhan. Aura yang menakjubkan masih terpancar dari sosoknya, namun tatapan matanya tampak bimbang.     

Dunia Asal telah mengalami perubahan besar, dan kini Tianyan Agung telah terlahir kembali ke dunia. Zaman akan segera berubah.     

Zaman ini akan menjadi sebuah zaman yang tak terlupakan bagi generasi mendatang. Dia bertanya-tanya bagaimana situasi akan berkembang nantinya.     

Setelah Ye Futian kembali ke Pecahan Ziwei, dia kembali mengasingkan diri untuk berkultivasi. Kembalinya Tianyan Agung membuatnya merasa tertekan. Wang Xiao bukanlah ancaman baginya, dan dia juga tidak takut pada Klan Dewa Kuno. Namun, dia harus berhati-hati terhadap Tianyan Agung.     

Saat Ye Futian berkultivasi, beberapa insiden terjadi di Dunia Asal yang mengganggu kultivasinya, dan saat ini, Tetua Ma datang mencarinya.     

"Apa yang telah terjadi?" tanya Ye Futian.     

Tetua Ma melaporkan, "Belum lama ini, sekelompok kultivator misterius telah muncul di Dunia Asal. Mereka mencari reruntuhan yang masih utuh dan menggunakannya untuk berkultivasi. Terkadang, mereka bahkan berani menjarah reruntuhan-reruntuhan tersebut. Sekarang, mereka telah menerobos masuk ke dalam wilayah yang kita kuasai. Belum lama ini, mereka menyerang markas Klan Haotian sebelumnya, dan tidak ada seorang pun yang bisa menghentikan mereka. Namun, pihak lawan juga bertindak dengan alasan khusus. Mereka tidak membunuh siapa pun, dan tujuan mereka hanyalah menjarah sumber daya kultivasi. Sepertinya mereka tidak ingin menjadikan kita sebagai musuh." Itu juga yang menjadi alasan kenapa dia bisa melaporkan hal ini kepada Ye Futian dengan tenang.     

Jika pihak lawan telah melakukan pembunuhan, maka segalanya sesuatunya akan berbeda.     

"Sekelompok kultivator misterius?"     

Ye Futian mengerutkan keningnya. Dia telah bertemu dengan para kultivator dari keenam dunia utama. Tidak ada satu pun dari mereka yang akan bertindak dengan cara seperti itu. Jika mereka adalah musuhnya, mereka jelas tidak akan menahan diri.     

Kalau begitu, pasukan mana di luar pasukan-pasukan terkemuka dari Enam Dunia Utama yang berani menjarah wilayah di bawah kekuasaan Pecahan Ziwei?     

"Apakah Tetua Tertinggi berada di sana?" tanya Ye Futian.     

"Ya, namun dia tetap tidak bisa menahan mereka," jawab Tetua Ma. Hal ini membuat tatapan Ye Futian berubah menjadi aneh. Lord Chen jelas sosok yang sangat kuat, namun dia ternyata tidak mampu menahan perlawanan orang-orang ini?     

"Aku akan pergi untuk memeriksanya," ujar Ye Futian sambil berdiri dari tempatnya.     

Keduanya pun pergi menuju matriks teleportasi yang ada di Istana Kekaisaran Ziwei.     

Setelah beberapa saat, matriks teleportasi itu pun diaktifkan, dan cahaya suci spasial yang menakjubkan bersinar terang. Kedua sosok itu langsung menghilang dan muncul kembali di markas Klan Haotian sebelumnya. Markas ini adalah sebuah reruntuhan kuno dengan langit berbintang di dalamnya.     

Ye Futian menuju ke satu arah dengan kecepatan tinggi. Tidak lama kemudian, dia tiba di depan sebuah gunung yang menjulang tinggi ke arah langit. Tempat ini memiliki aura yang sangat kuno dan aura Jalur Agung yang sangat kuat. Kekuatan kaisar yang samar terpancar dari tempat ini.     

Sudah ada banyak sosok yang berkumpul di bagian depan. Lord Chen dan Kakak Ketiga Ye Futian, Gu Dongliu, semuanya hadir di sana. Mereka memandang ke depan. Di sana, sekelompok kultivator telah menduduki istana tempat Gu Dongliu dan yang lainnya seharusnya berada. Mereka berdiri di depan tembok ilahi dan mengamati segel ilahi yang menyelimutinya.     

Pihak lawan terdiri dari tiga orang. Sosok yang berada di bagian tengah terlihat cukup muda. Dia terus menatap segel ilahi itu, sementara dua sosok lainnya berdiri di kedua sisinya. Ketiganya memiliki aura yang kuat, dan mereka jelas bisa merasakan kedatangan Ye Futian, namun tidak ada satu pun dari mereka yang memandangnya.     

Seolah-olah Ye Futian tidak ada di sana.     

Ye Futian menatap pemuda itu, dan hatinya pun berguncang. Dia mengenali pihak lawan, atau lebih tepatnya mereka pernah bertemu satu sama lain sebelumnya.     

Selain Dunia Asal, total ada tujuh dunia utama yang diketahui oleh semua orang. Di masa lalu, dia hanya mengetahui enam di antaranya.     

Namun, ada satu dunia yang sudah lama terlupakan dan dilupakan oleh dunia.     

Dunia itu adalah Dunia Kaisar Surgawi!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.