Legenda Futian

Pecahan Ziwei Terus Berkembang



Pecahan Ziwei Terus Berkembang

3Sementara itu, di Pecahan Ziwei, Ye Futian kini telah kembali ke Istana Kekaisaran Ziwei.      0

Perang antara Dunia Iblis dan Prefektur Ilahi telah menarik perhatian tujuh dunia utama, termasuk Dunia Asal, sehingga dunia-dunia itu tidak lagi memberi perhatian lebih pada Dunia Asal. Selain itu, gencatan senjata yang mereka buat dengan enam Klan Dewa Kuno telah memastikan bahwa segala sesuatunya kembali damai dan tenang selama Ye Futian pergi ke Dunia Iblis.     

Para kultivator di Istana Kekaisaran Ziwei menghabiskan waktu mereka dengan berkultivasi tanpa henti agar mereka bisa menjadi semakin kuat.     

Begitu mereka mengetahui bahwa Ye Futian telah kembali, keempat muridnya langsung mendatanginya, dan Fang Cun menjadi orang pertama yang tiba di hadapannya.     

"Guru, Tuan Putri." Di istana dimana Ye Futian tinggal dan berkultivasi, Fang Cun dan yang lainnya datang berkunjung untuk memberi hormat pada Ye Futian dan Hua Jieyu.     

Ye Futian mengamati mereka berempat, lalu tersenyum saat dia memusatkan pandangannya pada Fang Cun dan berkata, "Apakah kau datang kemari untuk pamer padaku?"     

"Hehe." Fang Cun memang ingin pamer, tetapi sekarang setelah Ye Futian bisa menebak niatnya itu, dia menjadi sedikit malu. Dia pun berkata sambil tersenyum, "Tidak, saya hanya ingin datang berkunjung dan melapor pada Guru."     

"Mmm." Ye Futian mengangguk pelan. "Baguslah kalau kau mampu melewati Ujian Para Dewa secepat ini."     

Ternyata Fang Cun adalah muridnya yang berhasil melewati Ujian Para Dewa dan bergegas datang kemari begitu dia mengetahui bahwa Ye Futian telah kembali, sehingga dia bisa menunjukkan semua pencapaiannya kepada gurunya.     

"Ini semua karena ajaran yang anda berikan, Guru." Fang Cun tersenyum, "Guru telah meminta Paman Tie untuk membawakan beberapa teknik kultivasi dari Klan Dewa ketika dia berada di Prefektur Ilahi, yang telah banyak membantu saya dalam meraih terobosan kali ini. Kemudian, saya meminta Tetua Tertinggi untuk membawa saya ke Klan Dewa untuk mengkultivasi teknik warisan mereka. Teknik itu memang sangat kuat dan sangat cocok untuk saya. Teknik tersebut pasti diwariskan dari seseorang di tingkat Kaisar Agung."     

"Kau punya nyali rupanya." Ye Futian memandangnya dan berkata, "Kau bahkan berani meminta bantuan pada Tetua Tertinggi."     

Dia tahu bahwa bocah ini sejak awal memang sulit diatur, namun karena Fang Cun adalah muridnya, Lord Chen kemungkinan besar tidak akan menolak permintaannya.     

"Guru, Fang Cun sudah beberapa kali merepotkan Tetua Tertinggi. Tetua Tertinggi ingin menunggu anda kembali terlebih dahulu, tetapi dia menyerah dan akhirnya membawanya ke sana," ujar Ling Kecil.     

Fang Cun menggaruk kepalanya sebelum dia menatap tajam ke arah Ling Kecil dan bergumam, "Nenek tua ini selalu mengadu pada Guru."     

"Aku akan selalu menjadi gadis kecil yang manis di hadapan Guru," balas Ling Kecil.      

Melihat keduanya berdebat, Ye Futian hanya bisa tersenyum dan menggelengkan kepalanya.     

"Kalau begitu, tunjukkan kemampuanmu padaku," ujar Ye Futian. Sebelum dia pergi ke Dunia Iblis, dia telah membawa Si Buta Tie ke markas Klan Dewa di Prefektur Ilahi dan membawa kembali beberapa teknik kultivasi terbaik mereka dan beberapa keturunan utama dari Klan Dewa sebagai cara untuk menjaga aga tindakan Klan Dewa tetap terkendali.      

Sejak awal, Klan Dewa dirumorkan sebagai keturunan dari seorang Kaisar Agung. Namun, berbeda dari Klan Dewa Kuno, sang Kaisar Agung telah binasa. Akan tetapi, teknik yang telah diwariskan secara turun temurun itu sangat luar biasa. Teknik itu memang diwariskan dari sang Kaisar Agung sejak zaman kuno.     

"Baik, Guru." Sosok Fang Cun melesat dan muncul kembali di udara. Tiba-tiba, seberkas cahaya suci terpancar darinya dan menyelimuti area yang luas, sehingga membuat semua kultivator dari Istana Kekaisaran Ziwei mengalihkan perhatian mereka ke arah itu.     

Di belakang Fang Cun, mulai muncul bayangan suci yang menyerupai satu sosok dewa.     

Di bawah pancaran cahaya suci itu, tampaknya semua jenis teknik kultivasi akan dihancurkan menjadi debu dan asap.     

"Tianshen Divine Halo," ujar Fang Cun dengan suara pelan. Pada saat ini, sosoknya diselimuti oleh cahaya yang menyilaukan, dan dia tampak tak terkalahkan. Kemudian, sebuah badai spasial penghancur yang mengerikan tampaknya akan segera dikeluarkan. Namun, dia memandang sekilas ke arah Ye Futian sebelum menariknya kembali dan tidak berani mengeluarkannya dengan kekuatan maksimal.     

"Guru, selain itu masih ada teknik Tianshen Cleave—teknik serangan tingkat tinggi yang mampu membelah jiwa spiritual secara langsung. Teknik itu tidak kalah kuat dengan teknik-teknik ilahi dari desa kita."     

Ye Futian mengangguk pelan ketika dia melihat Fang Cun menarik kembali auranya. Dia berkata, "Kau tahu bagaimana cara mengambil kekuatan orang lain untuk menutupi kekuranganmu sendiri dan memahami teknik ilahi lainnya untuk meningkatkan kemampuanmu. Ini jelas hal yang menguntungkan bagimu. Ada begitu banyak teknik kultivasi di dunia ini yang lebih kuat dari teknik-teknik yang kita miliki. Jadi, jika kau secara kebetulan menemukan beberapa di antaranya dan terbukti bermanfaat, kau harus selalu mengkultivasinya dan menggabungkannya ke dalam pemahamanmu sendiri."     

Saat Ye Futian berbicara, dia kembali memandang tiga murid lainnya. "Fang Cun hanya beberapa tahun lebih tua dari kalian, dan kini dia telah melewati Ujian Para Dewa. Kalian bertiga harus bekerja lebih keras agar tidak menyia-nyiakan Jalur Agung alami yang kalian miliki sejak lahir, dan juga bimbingan sang guru kepada kalian."     

"Baik, Guru." Ketiganya mengangguk secara bersamaan.     

"Kalian bisa pergi sekarang." Ye Futian mempersilahkan mereka pergi sambil tersenyum, dan mereka berempat pun pamit undur diri dari hadapannya.     

Saat menyaksikan mereka pergi, Ye Futian tersenyum dan bergumam, "Mereka kini sudah menjadi Renhuang tingkat tinggi, dan salah satu dari mereka bahkan sudah mencapai Tribulation Plane. Namun, mereka masih bersikap kekanakan."     

"Ketika kau pergi, sikap mereka sama sekali tidak seperti ini. Mereka hanya bersikap seperti ini ketika mereka berada di hadapanmu," ujar Hua Jieyu sambil tersenyum. Mereka berperilaku seperti anak-anak di depan Ye Futian karena Ye Futian adalah guru yang selama ini mengawasi mereka tumbuh dewasa. Di hadapannya, mereka akan selalu mempertahankan sikap kekanakan mereka.     

Namun, saat berada di dunia luar, mereka sudah menjadi sosok-sosok yang luar biasa.     

"Itu benar," Ye Futian mengangguk setuju. Namun pada kenyataannya, dia sangat senang bisa melihat mereka berempat telah berkembang hingga ke titik ini.     

Semuanya berkembang ke arah yang lebih baik, dan dia berharap bisa mengulur waktu lebih banyak untuk Pecahan Ziwei.     

"Pemimpin Istana, Murong Yu ingin melaporkan sesuatu pada anda." Fang Cun dan yang lainnya adalah murid Ye Futian, jadi mereka bisa bersikap sedikit lebih santai. Namun, Murong Yu, sebagai bawahan Ye Futian, harus mematuhi protokol yang ada.     

"Silahkan masuk," ujar Ye Futian saat seorang pria melangkah masuk dari luar, dan dia tidak lain adalah Murong Yu.     

"Duduklah," ujar Ye Futian.     

"Tidak perlu, aku datang kemari hanya untuk menyampaikan laporan, dan aku tidak akan berlama-lama di sini," ujar Murong Yu. "Menurut sumber dari dunia luar, sekarang ada lebih banyak jalur penghubung di Dunia Asal. Selain itu, semakin banyak kultivator dari Dunia Kegelapan dan Dunia Empty Divine yang tiba di Dunia Asal setiap harinya. Seolah-olah mereka sedang bersiap-siap untuk kemungkinan masuknya pasukan asing. Ini mungkin ada hubungannya dengan perang yang sedang terjadi di Prefektur Ilahi. Selain itu, ada juga berita dari Istana Wangshen bahwa muncul tanda-tanda kehadiran kultivator dari Dunia Manusia dan Western Heaven di Prefektur Ilahi."     

"Apakah dampak yang ditimbulkan dari perang itu semakin memburuk?" Ye Futian berbisik.     

"Sepertinya itulah yang terjadi untuk saat ini. Setelah Dunia Iblis dan Prefektur Ilahi berperang, Dunia Kegelapan dan Dunia Empty Divine bisa saja berpartisipasi dalam perang melawan Prefektur Ilahi, sedangkan Dunia Manusia dan Western Heaven mungkin akan bergabung dengan kubu Prefektur Ilahi," ujar Murong Yu. "Namun untuk saat ini, kita tidak bisa memastikan apa yang akan terjadi di masa depan; anggota kita selalu mengawasi pergerakan di dunia luar dengan seksama."     

"Baiklah kalau begitu," Ye Futian mengangguk pelan. "Mari kita lihat perkembangan situasi dan kita tidak perlu mengambil tindakan apa pun untuk saat ini."     

"Baik," Murong Yu menganggukkan kepalanya.     

Setelah Murong Yu pegi, Ye Futian berkata, "Aku akan berkeliling sebentar."     

"Aku akan mendampingimu," ujar Hua Jieyu.     

Ye Futian mengangguk, dan keduanya pun pergi bersama-sama. Mereka mengelilingi Istana Kekaisaran Ziwei dan mengunjungi beberapa Tetua.     

Di dalam langit berbintang, semua orang masih berkultivasi dengan giat.     

Mereka semua memfokuskan diri pada kultivasi masing-masing.     

"Bagaimana kondisi Akademi Heavenly Mandate sekarang?" Ye Futian bertanya pada Hua Jieyu.     

"Semuanya baik-baik saja. Tidak ada masalah serius yang terjadi untuk saat ini. Kakak Ketiga memerintahkan Chen Yi untuk memegang kendali atas Akademi Heavenly Mandate untuk sementara waktu," ujar Hua Jieyu.     

"Kakak Ketiga tidak ada di sini sekarang?" Ye Futian bertanya dengan penasaran.     

"Kakak Ketiga pergi ke zona rahasia di Dunia Asal yang dulu ditemukan oleh Klan Haotian. Ada segel ilahi yang ditinggalkan oleh seorang Kaisar Agung di sana. Kakak Ketiga pergi ke sana untuk memahaminya, dan menurut penjelasan dari Kakak Kedua, dia telah membuat kemajuan besar. Hal tersebut sangat bermanfaat bagi kultivasinya," ujar Hua Jieyu.     

Ye Futian mengangguk dengan senyuman di wajahnya. Peninggalan-peninggalan yang ditemukan dan dikuasai oleh enam Klan Dewa Kuno, seperti Klan Haotian, sekarang menjadi tempat kultivasi di bawah kendali Pecahan Ziwei!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.